Senin, 16 Maret 2009

Bagaimana Membaca Kesaksian Mukendi


Banyak orang di dunia ini telah membaca kesaksian luar biasa mantan seorang ahli sihir dari Afrika bernama Mukendi.

Kesaksiannya sungguh menggetarkan dan menguatkan kita bahwa sedasyat apapun kengerian yang ditimbulkan iblis, tetapi ia dan seisi kerajaannya terlalu kecil di hadapan Yesus Tuhan kita yang besar.

Mukendi mungkin tidak menyangka kesaksiannya itu akan mendapat perhatian yang begitu besar dan dibaca oleh masyarakat yang begitu luas, sampai ke ujung bumi seperti Indonesia.

Sayang sekali kita di Indonesia tidak mengenal apapun tentang Mukendi. Kita tidak pernah mendengar Mukendi dari sumber lain selain dari bukunya sendiri yang berjudul Direbut dari Cengkeraman Iblis. kita tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang, ia melayani dimana dan seberapa luas pelayanannya dipakai Tuhan. kita masih mencari-cari informasi lebih jauh seputar dirinya dari sumber lain selain buku itu, sayangnya sampai sekarang belum kita dapatkan.

Mengapa Saudara? Tentu kita ingin memastikan pengenalan yang lengkap tentang seseorang, kepribadian maupun sepak terjangnya, atau paling tidak ingin melihat wajahnya atau sekedar foto citra dirinya, supaya kita berani menyebarluaskan nama dan kisah hidup orang tersebut, terlebih melalui forum-forum resmi seperti seminar atau mimbar. itu bukanlah karena kita hendak menyangkali keberadaan orang tersebut, tetapi sebagai tuntutan dari nurani manusiawi kita yang ingin agar segala perkataan dan cerita yang kita tuturkan dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Bayangkanlah seorang sahabat anda berkata bahwa ia punya leluhur bernama, misalnya, Raja Samasa yang pernah memerintah di Sriwijaya kuno. Sudah barang tentu anda membutuhkan informasi dari sumber-sumber lain tentang Raja Samasa ini dan ingin memastikan benarkah ia pernah hidup atau benarkah dahulu ada raja di Kerajaan Sriwijaya bernama seperti itu. Jika anda tidak mendapat sumber lain selain cerita kawan anda itu, maka anda sepertinya akan tergolong kurang berhikmat jika anda lantas mengajarkan cerita itu kepada kelas ilmu sejarah yang anda ajar dengan begitu bersemangat.

Masyarakat kristen sendiri harus menyelidiki juga apakah ada sumber lain selain Injil yang mengisahkan kehidupan Yesus, dan ketika mereka menemukan bahwa sejarawan-sejarawan kafir Romawi Kuno ternyata ada juga menyebut-nyebut kehidupan Yesus, maka kita menjadi dikuatkan untuk percaya benar bahwa Yesus memang benar-benar pernah hidup di zaman dahulu, dan Ia bukan tokoh fiktif seperti yang dituduhkan beberapa penggagas marxisme-komunisme.

Jikalau kehidupan Yesus masih harus diselidiki orang dari sumber-sumber non Alkitab, bagaimana dengan kisah Mukendi? Kita mendamba sumber selain buku Direbut dari Cengkeraman Iblis tentang pelayanan Mukendi tentu agar kita merasa damai sejahtera saat mengutip kesaksiannya di podium-podium khotbah kita.

Memang di internet banyak orang membahas kesaksian Mukendi. Tetapi sama seperti kita, sumber mereka pun satu-satunya adalah buku itu juga. tidak ada yang lain.

Tentang buku itu sendiri, dengan sangat menyesal kita harus katakan bahwa buku Mukendi tersebut juga mengandung keraguan. Buku yang beredar di kalangan luas adalah sejenis fotocopy, tanpa penerbit yang jelas, tanpa alamat penerbit yang jelas, tanpa penanggungjawab editorial, tanpa penerjemah yang jelas, tanpa informasi yang jelas dalam bahasa apa buku itu pertama kali dituliskan, serta syarat-syarat buku yang terpercaya sebagaimana standar peradaban modern sekarang. Praktis buku itu menyerupai fisik surat kaleng, yang diperbanyak secara swakarsa oleh para pembaca dengan cara di-copy. Di i nternet, banyak juga saudara seiman kita yang mempublikasikan seluruh
isi buku itu bab demi bab, tentu dengan maksud baik agar saudara yang lain dikuatkan dalam Tuhan.

Namun terlepas dari tiadanya sumber lain serta standar modern yang kurang dipenuhi oleh buku Direbut dari Cengkeraman Iblis, tentu kita mengakui bahwa kesaksian Mukendi tersebut sangat membangun iman. Buku tersebut memang cukup menimbulkan kesadaran tentang kuatnya kuasa setan, yang secara emosional cukup menimbulkan rasa horor, terlebih bagi mereka yang masih lemah. Tetapi secara global, buku itu ditulis untuk memuliakan Tuhan dan secara garis besar menyadarkan pembaca bagaimana tidak berdayanya kerajaan setan di hadapan Allah. Buku itu menimbulkan keharuan kita akan kebesaran dan kemenangan Tuhan Yesus. Dampak kerohanian yang ditimbulkan buku Mukendi menjadi tegas, yaitu bertambahnya kekaguman kita pada Allah kita.

Sekarang, tampaklah kepada kita bahwa meski kita tidak mengenal Mukendi dari sumber lain, tetapi kita bisa menemukan bahwa ia sepertinya memang benar-benar seorang ahli sihir yang cukup menguasai yang lantas bertobat. Tetapi tentu setiap saudara kita tidaklah lantas kita anggap sempurna dalam segala hal ketika kita mengakui hatinya. Bukan berarti anak-anak Tuhan di sekitar kita anggap telah mengerti segala dan tidak mungkin lagi keliru tentang apapun. Kita mengetahui kebesaran hamba-hamba Tuhan sekaliber Gilbert Luimondong, tetapi ketika ia bercerita misalnya tentang sejarah gereja, bukan berarti kita harus mengakui apa yang diceritakannya itu sudah pasti benar semua. Sebagai manusia, setiap orang memiliki batasan pemahaman maupun pengetahuan, dan setiap kita berhak untuk menyelidiki kebenaran sesuatu penuturan.

Bukan pula lantas kekeliruan kecil itu misalnya kita jadikan untuk menolak kesaksian atau perkataan seorang saudara secara total. Saya sendiri, dalam kesempatan-kesempatan persekutuan doa, agak sering menceritakan kisah-kisah kesaksian orang-orang lain yang saya pernah baca di majalah, buku atau buklet renungan harian, misalnya. Tetapi ada kalanya kisah itu saya baca dimasa yang sudah lama berlalu, sehingga setelah dibandingkan yang saya ceritakan di dalam persekutuan doa itu, ternyata ada beberapa potongan yang keliru atau berbeda dari kisah yang sebenarnya. Namun tentu kekeliruan itu manusiawi, yang berasal dari kelemahan daya ingat manusia. Dan kita sepakat, bahwa kekeliruan semacam itu tidak perlu kita jadikan dasar untuk mendakwa si pembicara sebagai orang sesat. Diperlukan kedewasaan rohani dalam menyikapi kekeliruan manusiawi setiap khotbah atau kesaksian.

Saudara, hal inilah yang hendak kita sampaikan disini, dalam kaitannya dengan kesaksian Mukendi. Dari dasyatnya kesaksian saudara kita itu, ada dua kesalahan pokok di dalamnya. Pertama, Mukendi mengatakan bahwa ia melihat arwah-arwah orang mati di pasar-pasar dan di jalanan, di bumi ini. Juga dalam halaman 2-19, Mukendi berkata sungguh-sungguh melihat roh pemuda yang mati dikutuk ayahnya itu bekerja di kebun mereka sebagai budak.

Kesalahan kedua, yang masih berhubungan dengan itu, ia menyebut dunia orang mati atau yang juga kita kenal dengan nama alam maut, sebagai neraka, serta menyebut telah masuk ke dalamnya untuk menjumpai ayahnya. Pada halaman 10 – 78 Mukendi menulis:
“Sebelum memulai pekerjaanku, aku berada di neraka selama 3 bulan untuk dapat mengenali tempat itu, dan aku membawa suatu misi khusus yaitu untuk mencari almarhum ayahku. Aku menjalani setiap jalan di neraka dengan kakiku dan melihat setiap tempat disitu dengan mataku sendiri.” Dari tempat itu, kata Mukendi, ia mengambil roh-roh orang mati antara usia 18 sampai 50 tahun dan membawanya ke bumi.

Kesalahan pertama Mukendi di atas dapat memicu lagi perdebatan tentang arwah orang mati di tengah-tengah gereja. Kesaksian yang mengatakan bahwa arwah orang mati dapat dihadirkan ke dunia melalui kuasa setan dan dukun-dukun, akan menjadikan iman kekristenan secara langsung sebagai pendukung besar kepercayaan nenek moyang bangsa-bangsa kafir, yang menyebut bahwa arwah orang mati atau yang disebut hantu, dapat datang ke rumah atau bergentayangan di dunia ini. Inilah Doktrin Agung semua agama kafir di seluruh dunia sehingga muncullah ritual-ritual pemujaan arwah leluhur, seperti pemberian sesajen atau makanan di kuburan dan lain-lain tempat. Padahal sedari awal sudah jelas bahwa kepercayaan kafir ini adalah skenario iblis untuk mendapatkan penghormatan dari manusia. Ilbis dan tipuan-tipuannya ada di belakang Doktrin Agung kafir ini.

Beranjak dari Doktrin Agung agama kafir ini pulalah muncul ke permukaan sebuah ajaran sesat di tengah-tengah kita yang mengatakan orang mati dapat diinjili, yaitu dengan cara mengundang arwah orang mati merasuk seseorang, sebagaimana cara kerja dukun, dan setelah si perantara dirasuk, maka si penginjil menginjili roh itu dan mempertobatkannya. Tentu saja penginjilan seperti ini tidak pernah dikerjakan Yesus ataupun para rasul. Memang Tuhan berkuasa membangkitkan orang mati, seperti misalnya Ia membangkitkan Lazarus. Tetapi setiap roh yang dibangkitkan itu dipertemukan dengan tubuh asalnya sendiri sehingga orang mati itu seutuhnya hidup kembali, dan bukan ditumpangkan atau dirasukkan kepada tubuh orang lain.

Alkitab dengan tegas menolak Doktrin Agung agama kafir ini. Alkitab menegaskan bahwa orang mati sama sekali terputus hubungannya dengan dunia kita. Banyak penglihatan-penglihatan dari hamba-hamba Tuhan yang lebih terpercaya juga menegaskan ini. Juga kita ingat perumpamaan Tuhan Yesus tentang Lazarus dan si orang kaya yang sama-sama mati, dimana kedua-duanya tidak dapat kembali ke dunia.

Dengarlah, jikalau orang mati, termasuk yang terpenjara di alam maut dapat kembali ke dunia dan berhubungan dengan sanak saudaranya, tidak mungkinkah ia akan mendorong orang-orang yang ia kasihi itu untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dengan perkataan begini: "Anak-anakku, dengarlah, ayahmu ini sekarang ada di neraka, di alam maut yang mengerikan. Mengapa? Karena rupanya agama yang selama ini kita anut itu palsu. Ternyata hanya orang-orang yang menerima Tuhannya orang kristen itu saja, yaitu Yesus, yang dapat masuk ke dalam firdaus. Ternyata ayah dan nabi kita yang dari Arab itu sekarang sama-sama ada di jurang maut. Jadi anak-anakku, ayah tidak mau kalian menerima nasib yang sama dengan ayah. Cepat-cepatlah kalian pergi kepada orang kristen dan ikutlah dengan mereka, supaya kalian selamat. Ayah sayang sama kalian!"

Dalam kisah orang kaya dan Lazarus si miskin yang sama-sama mati itu, dimana si kaya ditempatkan di alam maut sedang Lazarus bersama dengan Abraham di firdaus, Lukas 19 27 berkata:
“Kata orang (kaya) itu: kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa (Abraham), supaya engkau menyuruh dia (Lazarus) ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.”

Pernyataan ini mewakili kerinduan semua orang yang sekarang terpenjara di alam maut. Sejahat-jahatnya orang di masa hidupnya, tentu ia memiliki seseorang yang sangat ia kasihi, entah anak atau istrinya, ibu atau ayahnya, atau saudaranya yang lain. Sebagai orang jahat, ia mungkin akan tertawa terbahak-bahak saat orang lain dilemparkan ke alam maut sambil berseru: “Mampus kau! Hahahaha….!!!” Tetapi ia pasti tidak akan pernah berharap jika orang itu adalah orang yang sangat ia kasihi.

Sekarang, adakah ayah Mukendi yang katanya dijumpainya di neraka, atau semua arwah orang mati yang konon acap merasuki sanak saudaranya di negeri kita ini pernah berkata begitu? Mengapa mereka tidak menasehati anak-anaknya yang masih hidup itu supaya pergi kepada orang kristen dan menerima Yesus? Sudah pasti jawabannya hanya satu, bahwa roh yang merasuk dan mengaku-ngaku sebagai ayah tersebut bukanlah roh yang menyayangi keluarga yang dikunjunginya, melainkan roh yang ingin menipu keluarga itu dan mencari pemujaan dan penghormatan. Jadi siapa lagi dia kalau bukan roh-roh jahat dan anggota kerajaan setan?

Mengapa Mukendi mengatakan ia melihat arwah-arwah orang mati di pasar? Darimana ia bisa berkata manusia yang hidup sebagai tukang sihir dan dukun dapat memperbudak arwah orang mati sampai genap batas usia orang mati itu 80 tahun? Dasar kekristenan apa yang ia pakai?

Saya harus beritahu pada saudara bahwa Mukendi dalam hal itu telah SALAH. Mengapa ia bisa salah? Ingatlah, ia tidak dibesarkan dalam doktrin kristen, melainkan Doktrin Agung kafir agama primitif Afrika. Sebagai seorang manusia yang lahir dan besar di dalam keluarga yang menganut Doktrin Agung agama kafir, sudah pasti Mukendi yang baru saja bertobat itu telah begitu mengakar dengan doktrin-doktrin itu. Jika kita membaca bukunya tersebut, kita langsung tahu bahwa guru satu-satunya yang pernah mengisi segala akal sehat dan logika Mukendi adalah ayahnya sendiri. Mukendi memang sempat tinggal di rumah bibinya yang kristen, tetapi ia tidak mengatakan mendapat didikan kekristenan dari wanita itu. Bahkan ibunya sendiri terlihat kurang berperan dalam mendidik wawasan pengetahuan Mukendi. Hanya ayahnya! Jadi kita sudah bisa tahu sekarang siapa yang berkata pada Mukendi bahwa arwah orang mati bisa diperbudak sampai batas usia 80 tahun. Jadi saudaraku, anda tidak perlu terguncang pada perkataan Mukendi tersebut, sebab jika anda mempercayai bagian itu, itu artinya anda mempercayai tahyul-tahyul ayahnya sendiri. Sekarang, kita sendiri sudah tahu orang seperti apa ayah Mukendi dari buku tersebut.


Mungkin Mukendi mempercayai kebenaran perkataannya itu karena ia tertipu oleh kenyataan semu. Saya harus beritahu pada anda, Saudara pembaca, cerita-cerita tentang kemunculan arwah orang mati tidak hanya terdapat di negeri Mukendi, tetapi ada juga di seluruh dunia ini, termasuk Indonesia, bahkan di sekitar kita. Tidak usah jauh-jauh, rumah yang menempel dengan dinding rumah yang saya tempati hari ini sering ada penampakan. Seorang tukang yang sedang merehap rumah itu bercerita kepada kami bahwa ia melihat seorang gadis duduk di lantai saat tidak ada orang lain di tempat itu selain si tukang sendiri. Nenek saya sudah lama mati. Lantas belasan tahun lalu, di kampung nenek saya, ada seorang dukun yang sangat ditakuti. Ia, kata orang-orang, memelihara dan memperbudak banyak sekali arwah orang mati termasuk arwah nenek saya. Roh-roh orang mati itu dipakainya untuk membuat korban-korbannya menderita atau sakit, persis seperti yang dilakukan Mukendi seperti yang ia tulis. Berikutnya, ayah saya sudah meninggal beberapa tahun lalu. Kemudian, beberapa hari setelah kematiannya, istri famili saya yang menempati bekas rumah kami yang lama, dengan sungguh-sungguh berkata bahwa suatu malam ia melihat arwah ayah saya sedang berdiri di dapur mereka memeriksa meja makan. Berikutnya, sewaktu anak-anak, pada suatu malam, saya masuk ke rumah sepulang bermain, dan tiba-tiba bibi saya terkejut karena melihat ada seorang anak kecil berwajah pucat berdiri di belakang saya. Itu katanya si polan, anak tetangga kami yang sudah mati. Berikutnya, sewaktu saya juga masih anak-anak, keluarga besar dari pihak ibu saya berkumpul bersama di rumah nenek untuk melewatkan malam tahun baru bersama. Sembari menunggu jam 12 malam, kami semua ramai-ramai duduk di teras samping. Tiba-tiba bibi saya berseru: “Itu bapak!” sambil menunjuk ke tempat gelap. Maksudnya, ia melihat roh kakek saya yang telah mati. Dalam hitungan detik, bibi saya kesurupan. Kami bawa ke dalam rumah. Dan roh yang merasuk itu menyapa kami semua. Dia mengaku roh kakek saya. Terbilang puluhan menit roh itu ambil bagian dalam acara keluarga itu, dan bahkan telah menjadi kepala acara, sebab saat itu kami semua percaya bahwa dia memang kakek. Ia banyak menaehati kami satu persatu, kadang-kadang memarahi salah seorang paman karena sebuah kesalahan, dan semua orang menuruti kata-katanya. Tetapi sekarang saya ingat, ia sama sekali tidak bercerita tentang surga dan neraka, tidak bercerita tentang Yesus atau nabi agama lain. Dia tidak menasehati seorangpun untuk ikut Tuhan sungguh-sungguh. Ia tidak menyebutkan bahwa kerajaan surga dikuasai oleh seseorang bernama Yesus. Sikapnya waktu itu justru menimbulkan kesan bahwa ajaran tentang Yesus dan kekristenan sama sekali tidak dikenal di dunia roh, melainkan menimbulkan kesan bahwa agama tradisional nenek moyang saya yang disebut Sipele Begu (Pemuja Arwah Nenek Moyang) justru benar. Akibatnya, sampai sekarang hampir semua paman saya tetap setia mempersembahkan makanan, bahkan rokok, ke kuburan kakek saya. Mereka percaya, karena mereka telah melihat, bahwa arwah orang mati itu ternyata tinggal bergentayangan di sekitar rumahnya juga. Saya harus katakan, apa yang mereka lihat juga turut saya lihat. Tetapi saya tidak akan mempercayai apa yang saya lihat itu, sebab jika saya mempercayainya, maka tidak ada gunanya saya percaya kepada Yesus, Alkitab dan iman kekristenan, karena ternyata yang benar adalah agama-agama kafir kuno. Mukendi melihat, seperti para paman saya melihat, dan Mukendi percaya pada apa yang ia lihat, seperti para paman saya percaya. Jadi Mukendi mengambil keputusan yang sama dengan para paman saya (mereka semua Kristen juga), bahwa arwah orang mati dapat gentayangan di bumi ini. Sebuah sinkretisme.

Tetapi keseluruhan Alkitab dengan tegas memberitakan kepada kita bahwa arwah orang mati, baik yang terpenjara di alam maut maupun beristirahat di firdaus, tidak akan dapat kembali ke dunia kita ini, entah karena kemauannya sendiri, entah karena kuasa setan, dukun atau tukang sihir. Ayub 7:9-10 berkata:
“Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali. Ia tidak akan kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.”
Roh orang mati boleh kembali ke dunia hanya dapat terjadi apabila Allah menghendaki, yaitu melalui kuasa nama Yesus untuk membangkitkan orang mati itu. Tetapi jika Tuhan menghendaki roh orang mati kembali ke bumi, Ia tidak membiarkannya sebagai arwah yang merasuk tubuh orang lain, tetapi melalui kebangkitan tubuh asalnya sendiri, seperti yang Ia lakukan kepada Lazarus, sehingga yang terjadi bukanlah sebuah trance atau kesurupan, tetapi sebuah mukzizat kebangkitan dari kematian. Dengan demikian nyatalah kepada kita bahwa Yesus berkuasa penuh atas segala tempat yang ada di alam semesta ini.

Kesalahan kedua Mukendi dengan mengatakan telah berhasil masuk ke neraka untuk menjumpai ayahnya, bisa menimbulkan kekacauan teologis di dalam gereja. Tetapi hamba-hamba Tuhan yang sangat terpercaya dan telah dipakai Tuhan dengan luar biasa dalam pelayanan telah memastikan bahwa kecuali atas kemauan Tuhan, tidak seorangpun dapat sampai ke jurang maut atau dunia orang mati ataupun neraka, lalu kembali lagi ke dunia ini hidup-hidup. Choo Nam Thomas, penulis buku Heaven Is So Real, yang berkali-kali di bawa Tuhan Yesus untuk melihat surga maupun neraka, dalam halaman 64 menuliskan pernyataan Yesus sebagai berikut:
“BapaKu mencintai semua anak-anakNya, tetapi Ia telah memberi mereka hokum-hukum tertentu yang Ia harapkan mereka menaatinya. Ketika Aku melihat orang-orang yang kau kasihi, Aku merasakan kepedihan yang lebih dalam daripada yang engkau rasakan, tetapi Aku harus hidup menurut Firman BapaKu. SEKALI SESEORANG MASUK KE NERAKA, TIDAK ADA JALAN LAIN BAGI MEREKA UNTUK PERNAH DAPAT KELUAR LAGI. Aku ingin yang belum diselamatkan mengetahui ini –kenyataan bahwa neraka adalah kekal.”
Saya sengaja menulis dengan huruf besar satu kalimat di atas, untuk menekankan inti dari pernyataan itu. Bandingkanlah pernyataan dalam buku Cho Thomas ini dengan kutipan kitab Ayub di atas. Jika Tuhan sudah memastikan TAK ADA JALAN LAIN untuk dapat keluar dari neraka, mungkinkah iblis, tukang sihir, atau dukun tersakti apapunpun masih bisa masuk kesana lalu keluar dengan selamat bahkan pula ceritanya membawa serta roh-roh orang mati? Ataukah Mukendi, yang mengaku 3 bulan lamanya tinggal di neraka, berada di luar jangkauan kuasa Tuhan kita Yesus?

Lagipula tempat yang dimasuki Mukendi itu bukanlah neraka, melainkan dunia orang mati yaitu alam maut, yang disebut juga Hades, yang menjadi tempat peristirahatan sementara orang-orang di luar Yesus Kristus, menunggu sampai mereka kelak dibangkitkan juga untuk dihakimi dan dilemparkan ke neraka bersama-sama dengan seluruh ilbis. Dan jurang maut itu sendiri pun kelak akan di lemparkan juga ke neraka, seperti yang tertulis dalam kitab Wahyu. Jadi neraka dan alam maut adalah dua tempat yang berbeda, meskipun berfungsi sama, sebagai tempat penyiksaan bagi mereka yang hidup di luar Tuhan Yesus. Tentang alam maut ini, Daud Tony, penginjil yang lama bergaul dalam dunia sihir seperti Mukendi menulis dalam bukunya berjudul Dunia Roh tepatnya halaman 45 sebagai berikut:
“Penganut kebatinan tingkat tinggi pun mengakui, bahwa orang mati tidak bisa dipanggil dan diajak komunikasi. Tapi ilmu (sihir ataupun perdukunan) tingkat dasar, tingkat dasar menengah, bisa ditipu. Tipuan dari alam roh alam maya. Dan tidak ada seorangpun di muka bumi, yang memiliki ilmu apapun juga yang bisa masuk ke dunia orang mati, keluar dengan selamat.”
Bandingkan pernyataannya itu dengan perkataan Yesus seperti dibuku Choo Thomas, atau dengan kutipan kitab Ayub di atas, atau dengan kisah Lazarus si miskin dan si orang kaya, atau dengan keseluruhan intisari Alkitab. Sungguh Mukendi menjadi terlihat telanjang disini. Kesaksiannya menjadi terlihat palsu, atau memang ia tertipu.

Mukendi tidak betul-betul masuk ke lubang alam maut, sebab kawasan itu tidak dapat dimasuki oleh dukun sesaksti apapun tanpa menjadi mati selama-lamanya. Apa yang dikira Mukendi sebagai neraka itu, atau yang kita luruskan sebagai alam maut (Hades), adalah suatu alam maut semu, yang dihuni oleh kerajaan maut, yang terdiri dari masyarakat setan yang amat besar, yakni penunggu-penunggu alam maut, yang sebagian dari mereka menirukan sosok manusia yang pernah mereka kuasai selama hidup. Alam yang dihuni penunggu-penunggu Hades ini dipimpin oleh seekor setan yang sangat jahat bernama Abadon. Jadi Abadon disebut juga penguasa kerajaan maut, Dewa Maut, Dewa Kematian, dan lain-lain nama menurut berbagai kebudayaan. Tetapi Abadon telah kalah oleh Ia yang mati disalib, yang telah masuk ke alam maut yang dijaga-jaga Abadon, yang semestinya tidak dapat keluar dari sana, tetapi Allah telah membangkitkanNya, sehingga Abadon mendapat malu. Maut telah mendapat malu oleh keberhasilan Kristus keluar dari tempat itu! Maut telah mendapat malu karena Yesus telah bangkit dari kematian! Dan tidak ada orang lain yang pernah dapat keluar dari Alam Maut selain Yesus, tidak juga seorang ahli sihir muda bernama Mukendi.

Jadi Mukendi tidak masuk ke dalam alam maut yang sesungguhnya dimana terkurung arwah-arwah orang mati, tetapi masuk ke alam maut semu, yang letaknya di sebelah luar alam maut, yang dihuni oleh balalaskar maut pimpinan Abadon yaitu setan-setan yang meniru-niru muka manusia untuk menipu kita. Setan-setan dari tempat ini jugalah yang suka muncul ke rumah-rumah tetangga kita yang imannya amburadul dan menyamar sebagai ayah atau ibu atau kakek nenek dari penghuni rumah itu. Jadi arwah yang ditemui Mukendi di alam yang ia kira neraka itu bukanlah benar ayahnya, melainkan seekor setan alam maut yang menyamar sebagai ayah Mukendi. Mukendi menulis demikian di bukunya adalah karena kepolosannya semata, sebagai seorang petobat baru yang belum mengenal benar segala sesuatu.

Dengarlah saudara, kerajaan setan adalah suatu pemerintahan yang visi misi utamanya ialah menipu, menjebak dan menyesatkan manusia. Kerajaan sebesar itu sudah pasti memiliki tipuan-tipuan yang bahkan tidak diketahui oleh hamba-hamba mereka (dukun dan tukang sihir). Kita sendiri hanya dapat menelanjanginya melalui pendalaman terhadap firman Tuhan serta tuntunan Roh Kudus. Jangan pernah mempelajari dunia roh dengan menjadikan setan sebagai guide dan nara sumber, sebab sudah pasti ia akan menipu saudara. Kenalilah dunia roh dari Terang Allah kita, sudah pasti Yesus tidak akan membodoh-bodohi saudara. Mukendi melihat segala dimensi alam roh yang ia tuliskan itu, INGAT, saat ia masih tukang sihir dan hidup dalam kegelapan. Tetapi Rasul Yohannes, penulis Wahyu, atau Choo Nam Thomas penulis buku Surga itu Nyata, melihat dimensi-dimensi alam roh sebagai seorang kristen, sebagai anak Allah, sebagai hamba Allah. Jika ada perbedaan di antara kesaksian Mukendi dan Rasul Yohannes, sudah barang tentu anda sudah tahu siapa yang akan lebih anda percayai.

Terlepas dari itu, kita bersyukur Mukendi, tukang sihir itu telah ditarik Allah dari kegelepan kepada terangNya yang ajaib.





Selasa, 03 Maret 2009

Doa Untuk Tapanuli


Ya Bapaku...
Dalam nama Yesus

Lihatlah tanah yang telah kau tebus ini
Ketika dahulu hambaMu Nommensen berlutut seorang diri di hadapanMu
Dari atas bukit Siatas Barita....
Dan ia menumpahkan airmatanya seperti seorang menanggung sakit melahirkan...
Dan kepadaMu ia berseru-seru dengan suaranya yang pecah:
"Tebuslah Negeri ini ya, Allahku!!!
Tebuslah dia dari tangan Kerajaan Kegelapan!"

Lalu Engkau, ya Bapa....
Engkau mendengar doanya
Dan menyerahkan Tapanuli ini kepadanya
Agar ia dapat menyeru-nyerukan namaMu yang besar di Tanah Batak ini
Dan menarik bangsa yang jahat ini bertobat di hadapanMu...
Ya, Bapa...
Inilah dia tanah yang telah Kau perjanjikan dengan hambaMu Nommensen.....

Tapi lihatlah Tuhan......
Lihatlah apa yang terjadi
Mereka telah kembali kepada Iblis!
Mereka telah melacur!
Mereka berzinah!
Mereka mengira sedang beribadah kepadaMu
Saat mereka mempersembahkan makanan kepada dukun-dukun mereka!
Kepada hantu-hantu di kuburan-kuburan mereka!!
Lihatlah mereka telah kembali memanggil setan-setan sebagai "Oppung!"
Mereka menamai setan-setan itu leluhurnya! Kakeknya!

Lihatlah Tuhan!
Lihatlah gereja yang ditegakkan hambaMu Nommensen
Menutup mata dengan semua itu!
Mereka berkata tidak ada yang salah!!!
Mereka telah menjadi imam-imam bagi upacara pemujaan berhala!!
Sungguh jahat mereka kepadaMu Bapa Yang Kudus!!

Lihatlah....
Sintua-sintua mereka telah melilitkan benang-benang jimat ditubuhnya!
Katanya agar mereka berkotbah dengan penuh wibawa!
Agar jemaat memberi telinga kepada mereka!
Dengar....
Mereka mendukung para dombaMu pergi mencari sembuh ke dukun-dukun
Katanya, itu bagian dari berhikmat!!
Alangkah jahatnya ini!!
Mereka telah melupakan hukum-hukumMu ya Bapa!
Mereka mendebat InjilMu...
Mendebat AlkitabMu dengan teologia-teologia mereka yang kosong
Sungguh mereka adalah Israel yang telah pergi kepada Baal!!
Sembari sesekali datang berdoa kepadaMu...

Tuhanku yang Kudus.....
Inilah dia Tapanuli itu...
Dia telah jatuh dalam dosa pelacuran
Menyingkapkan auaratnya kepada Batara Guru!!
Kepada Mulajadi yang bersemayam di Gunung Pusuk Buhit!
Kepada Si Boru Tao Silalahi yang tinggal di dasar Danau Toba!!
Mereka telah berzinah kepada Iblis...
Sembari tiap hari minggu mereka bernyanyi koor di gereja....!!!
Mereka telah menyakitiMu dengan hebat ya Bapaku!

Namun Tuhan....
Mari redakanlah murkaMu...
Sembunyikanlah amarahMu ya Bapa...
Selamatkanlah Tapanuli!!!
Ampunilah Tapanuli!!!
Lawatlah bangsa yang keras kepala ini!!
Tolonglah kaum yang pemabuk ini!!!
Persiapkanlah gerakanMu di akhir zaman ini...
Untuk memulihkan Tapanuli, ya Allahku...
Aku hendak berdiri bagi bangsa ini...
Aku hendak berseru-seru pada saudara sebangsaku ini...
Selamatkanlah mereka, Bapa!!!
Gerakkanlah hamba-hambaMu dari seluruh dunia
Untuk datang ke negeri yang kukasihi ini....
Kembalikanlah Tapanuli berjalan di atas doa-doa hambaMu Nommensen!!!
Demi Engkau sendiri ya Allahku..
Demi KerajaanMu yang Besar!

Amen

Mazmurku untukNya...


Hatiku merindukan Tuhan siang dan malam.....
Rasanya ingin berlutut di hadapanNya sepanjang hari....
Memuji-muji namaNya dan menikmati hadiratNya

Aku tak bisa lagi menikmati dunia ini....
Pekerjaanku serasa tak menyenangkan lagi.....
Rasanya ingin segera keluar dari segala kesibukan ini....
Dan bersimpuh di hadapan Tuhanku yang terkasih....

Kapankah keriuhan siang ini berlalu?
kapankah para tetanggaku yang gaduh ini mulai tertidur?
Segeralah datang wahai malam yang teduh....
Aku hendak menjumpai Tuhanku, Dia Rajaku....
Aku hendak memuji-muji Dia yang sangat mengasihiKu

Pagi-pagi buta Engkau membangunkan aku ya Tuhan....
Dan dengan menyesal aku menangis di hadapanMu....
Mengapa aku terlalu lama tidur?!
Seharusnya aku sudah menyembah Allahku beberapa jam yang lalu!

Jiwaku sesak oleh rasa rinduk padaNya.....
Air mataku membanjir manakala mengenang namaNya....
Di hadapanNya aku ingin berlutut sepanjang saat
Sampai aku letih dan tertidur di haribaanNya...
Ketika aku tidur, aku ingin tidur di sekitar kakiNya....
Ketika aku jaga, aku ingin duduk selalu di hadapanNya

Ia Allahku yang mengasihiku....
Yang mengenalku luar dan dalam
Ia mengetahui kelemahan-kelemahanku....
Dan Dia selalu mengampuniku ketika aku menangis di depan kakiNya...
Dadaku disesaki oleh namaNya yang Agung
Rohku menari-nari mendengar suaraNya....

Ia Bapaku yang mengampuni aku...
Menjemputku dari kehidupanku yang kotor dimasa lalu...
Menebusku dari tangan si jahat yang dulu memperbudak aku...
Dengan darah Juruselamatku yang kudus....
Ia telah menutupi tubuhku dengan jubah yang indah...
Dan aku tak lagi ditemukannya telanjang

Ya Allahku, sungguh tak terukur kasihMu padaku....
Apakah yang telah kukerjakan bagiMu Bapa hingga Engkau mengampuniku?
Dengan apakah aku harus membanggakan diriku lagi di hadapan siapapun?
Aku si hina ini telah mati ya Bapa... dan biarlah Engkau tinggal di dalam aku....
Agar aku dapat tinggal di dalam Engkau....

Dialah Allahku yang menolong aku...
PertolonganNya tak pernah terlambat padaku!
Dialah benteng perlindunganku....
Kepada siapakah aku harus takut lagi, ya Tuhan?
Engkau bahkan telah menginjak-injak kepala musuhku....

Bapaku.....
Ajarlah aku mengasihimu...
Kuatkan kakiku melangkah naik...
Sebab aku hendak menjatuhkan wajahku yang buruk ini ke telapak kakiMu...
Dan aku hendak menumpahkan air mataku di ujung jubahMu....
Allahku..Allahku....
Sungguh besar kasihmu....................

Dialah Hakim Akhir


Yesus tidak membutuhkan rasa kepercayaanmu saat waktunya tiba Ia datang. Kamu percaya atau tidak percaya, Ia pasti datang. Kamu butuh atau tidak, Ia akan datang. Yang harus kamu ingat, Ia datang untuk menghakimi dunia ini. Setiap orang yang pernah lahir akan dibawa ke hadapanNya, setiap orang! Mulai dari Adam, Hawa, sampai kepada kamu, tanpa seorangpun yang terlewat. Dan Ia memutuskan, berdasarkan wibawa Allah sendiri, siapa yang akan Ia bawa ke dalam surga, siapa yang diseret ke lembah neraka bersama iblis. Pada saat itu, semua orang akan bertelut di hadapanNya. Ia berdiri sebagai Raja Yang Diurapi, penuh dengan kemuliaan, dan seluruh malaikat surga menjadi pelayan-pelayanNya.


Siapakah yang dapat berdiri di hadapan Tahta Kristus? Hanya mereka yang selama ini berharap kepadaNya, yang Ia namai anak-anakNya, yang mengasihiNya dan setia kepadaNya meski dalam penganiayaan dunia.


Lihatlah, tidak seorangpun mereka yang mengaku nabi pada saat itu dapat menyamai keagungannya. Bahkan Musa sekalipun akan bersujud di hadapanNya dan menyebutNya “Allahku…”


Ia, Yesus, tidak akan tampil seperti dulu lagi. Kali ini ia akan tampil dalam kemuliaanNya yang utuh, yang dalam NamaNya alam semeta ini diciptakan BapaNya. Tidak seorangpun lagi yang sanggup memperolok-olokNya seperti dahulu, sebab semua kaki akan gemetar di hadapanNya, dan tidak seorangpun yang mampu menatap wajahNya yang begitu menyilaukan. Ya, semua orang akan tertunduk di hadapanNya.


Dialah Yesus, nama yang selama ini senantiasa diserang orang-orang yang tertipu iblis, nama yang dianggap enteng oleh para filsuf, dan yang oleh sebagian orang disangkal sebagai Tuhan, lantas disebut manusia biasa saja. Mereka akan melihat betapa mereka telah salah nilai selama ini, sayangnya tidak waktu bagi mereka untuk bicara lagi. Dalam ketakutan, mereka jatuh di atas lututnya di tanah, memohon-mohon pengampunan dan belas kasihNya. Namun pengampunan itu tidak diberikan lagi, dan malaikat-malaikat akan menyeret mereka ke neraka, begitu vonis dijatuhkan atas mereka. Disanalah mereka akan menanggung sengsara yang amat mengerikan, selama-lamanya.

Percayalah pada Yesus


Saudaraku...

Satu-satunya yang ingin kusampaikan kepadamu melalui media ini adalah agar engkau beroleh hidup yang kekal. Aku memang tidak mengenalmu dan kau pun tidak mengenalku. Tapi hasratku begitu besar untuk memberitahukan padamu hal besar apa yang telah kudapatkan dalam kehidupan ini. Ini seperti, aku menemukan sebuah gua besar di ladang dimana kutemukan emas permata yang berlimpah-limpah. Aku telah mengambil berkarung-karung dengan rakus, tapi harta karun itu terlalu banyak. Seluruh keluargaku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku, tetangga-tetanggaku, bahkan semua orang yang kukenal telah kuberitahu dan mereka telah mengeruk sepuas hati pula, tapi harta karun itu masih saja berlimpah ruah. Ia seperti tumbuh lagi dan lagi dari dinding gua. Aku tercengang-cengang. Betapa banyaknya harta besar ini! Lalu, saudara... aku pun berpikir, baiklah kuumumkan saja di media massa, supaya setiap orang, baik miskin maupun kaya dapat pergi juga kesana, dan mengeruk emas permata bagiannya masing-masing, sebab sepertinya cara ini dapat membuat bangsaku tercinta ini menjadi makmur seluruhnya, kaya raya.

Inilah saudara, inilah yang mendorongku menulis disini untukmu. Aku tahu semua orang di dunia ini sadar bahwa kematian senantiasa mengancamnya. Semua orang takut, dan menghendaki agar ia memperoleh kedamaian hakiki dalam hidup ini. Apakah kedamaian hakiki tersebut? Yaitu suatu kepastian bahwa ia, jika mati, beroleh keselamatan kekal di kerajaan Surga, dan tidak terlempar ke neraka yang mengerikan.

Kita manusia sanggup berlelah-lelah mengerjakan suatu jenis amal soleh yang diajarkan guru-guru agama, demi suatu cita-cita yaitu mendapatkan kedamaian rohani. Sebagian lagi dari kita juga telah pergi pada narkoba, perkumpulan-perkumpulan gelap, juga untuk mendapatkan ketenteraman hidup. Tetapi apakah kamu yakin bahwa hidupmu telah damai dengan semua itu? Tidakkah engkau tetap saja merasa gelisah, ragu-ragu, dan harap-harap cemas? Apakah agama yang kau anut itu berani memastikan keselamatan bagimu? mungkin engkau mengira dirimu telah damai tenteram dalam hidup ini. Tapi ketika engkau sendirian, kau takkan mampu menyangkal bahwa sesungguhnya batinmu gelisah.

Saudaraku...

Aku telah menemukan kedamaian itu. Jalan panjang serta berliku-liku telah kulalui untuk mencarinya, dan aku hanya menemukannya di dalam YESUS saja. Dialah itu yang dinamai Raja Damai. Aku sangat antusias untuk berkata padamu, saudara : Pergilah, jumpai Dia!
Tahukah engkau? Yesus tidak memiliki kuburan. Dahulu Ia diangkat hidup-hidup ke Surga. Surga itu bukan satu tempat seperti bumi kita ini. Disitu, orang tidak dapat tua dan tidak akan mati. Jadi siapa yang hidup disurga, ia akan hidup selama-lamanya. Jika saja kakekmu yang telah mati itu masuk surga, itu artinya ia masih hidup sampai sekarang. Sekrang dengarkanlah, Yesus tidak mati. Ia hidup. Terangkat ke surga dalam keadaan hidup-hidup! Dan dengarkan: Ia masih hidup sampai sekarang!!


Kau mungkin berpikir, jika Yesus masih hidup sampai sekarang, mungkin Ia bisa datang kepadamu? Mungkinkah Ia bisa diajak berkomunikasi? Dengarlah kawan, Ia bisa datang kepadamu, kapan saja! Ia tidak datang seperti hantu, tentu. Ia datang di dalam rohmu. Rohmu akan menyadari kehadiranNya. Dan jika engkau beruntung, Ia bahkan dapat mendatangimu secara kelihatan, kasat mata, seperti yang telah dialami banyak orang sejak dahulu. Ia mengerti bahasamu, mengenalmu dengan sempurna. Dan satu hal yang harus kuberitahu, Ia dapat hadir di banyak tempat pada detik yang sama, sebab Yesus adalah maha hadir.


Inilah kegembiraan yang selalu memenuhi hati orang-orang Kristen sejati, yaitu kesadaran bahwa mereka memiliki Tuhan yang hidup, yang nyata, yang sering muncul, yang terus menerus mengadakan mukzizat dan kesembuhan dimana-mana sekeliling bumi ini. Tuhan mereka bukan hasil renungan manusia, bukan bayangan imajinasi, bukan dikenal dari filsafat dan semacamnya. Tuhan mereka benar-benar hidup. Ya, mereka selalu melihatNya dan selalu menyadari kehadiranNya. Tuhan mereka bukan Tuhan yang jauh, tetapi Tuhan yang sangat dekat, bahkan hadir dalam kehidupan sehari-hari. Dan namaNya ialah YESUS.
Pergilah, Saudaraku. Temuilah Yesus. Ia seorang yang lemah lembut. Ia tidak feodal, tidak sombong dan tidak susah didekati. Ia jauh lebih lemah lembut dari siapapun yang pernah kau kenal. Jika engkau datang kepadaNya, percayalah, ia akan memelukmu, dan air matamu akan tertumpah, menceritakan seluruh keluh kesahmu yang tak terucapkan, dan hatimu akan dipenuhi rasa damai... sebab kau sedang bertemu dengan Ia yang dinamai di surga : Raja Damai.

Imanmu Tidak Sia-sia

Saudaraku....

Di internet ini, saya telah membuka-buka banyak situs tentang Tuhan kita Yesus, lalu saya menemukan begitu banyak tulisan berisi caci-maki dan penghinaan kepada Yesus dan orang Kristen. Tak perlu disebut, semua kita tahu dari golongan mana orang-orang itu berasal. Mereka adalah orang yang merasa saleh sementara mereka penuh dengan kemarahan, kegeraman dan penghujatan. Mereka orang-orang yang tidak mendapatkan damai dari apa yang dikiranya agama yang benar. Terlalu kasar caci-maki mereka terhadap Kristus, Allah Semesta Alam, sehingga sukar sekali menuliskan contohnya disini. Biarlah Tuhan saja yang memutuskan rancanganNya atas mereka, dan kita cukup mengampuni saja, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Saudara...

Apa yang sedang dikerjakan para penghujat itu?Mereka mencoba menyerang imanmu terhadap Yesus. Dengan begitu gencar mereka mempertontonkan sisi kemanusiaan Yesus, terkadang dengan ungkapan yang sangat kasar, kemudian menutupnya dengan berkata: Seperti itukah Tuhan?

Tetapi mereka tidak mengenal Yesus sedikitpun. Itulah sebabnya mereka berbicara seperti itu.Memang betul Yesus adalah manusia seutuhnya. Betul Ia menjalani seluruh kegiatan manusiawi selama di bumi. Dan andaikata ada diantara kita yang dahulu sempat bergaul dengan Yesus saat Ia masih mengajar di Palestina, kita pasti melihat bahwa Ia juga melakukan aktifitas-aktifitas ragawi seperti kita. Ia hidup sebagai manusia yang utuh. Perbedaannya, Ia tidak pernah melakukan dosa apapun. Namun ketahuilah olehmu, justru kemanusiaan Yesus inilah yang menjadi bukti dari kebenaran firman Allah di Perjanjian Lama. "Seorang bayi telah lahir bagi kita.... dan Ia akan dinamai Allah Yang Perkasa, Bapa Yang kekal, Penasehat Ajaib, Raja Damai." Tidakkah nubuat itu telah sepenuhnya tergenapi atas Yesus sekarang ini? Maka bersyukurlah kita sebab Yesus benar-benar manusia, sehingga genaplah firman itu.

Dasar dari iman kita adalah bahwa Allah telah menjadi manusia. Firman itu adalah Allah, dan Ia telah menjadi manusia. Jadi jika saja Yesus tidak hadir sebagai manusia, tidak akan ada keselamatan bagi kita. Sebab tujuan Firman itu lahir sebagai manusia (Yesus) adalah untuk mengajar manusia tentang kehendak Allah, serta menebus umat berdosa ini lewat darah dan kematian Kristus di kayu salib. Tanpa kematian Yesus, tak seorangpun di antara kita yang kotor ini beroleh keselamatan. Lantas bagaimana agar kematian itu dapat terjadi? Sudah pasti Allah harus memakai badan manusia terlebih dahulu. Lihatlah, setelah semua missi itu selesai, Yesus bangkit kembali dari kematian, dan terangkat kembali ke sorga, untuk memerintah sorga dan bumi serta alam semesta ini dari tahta Alllah.

Mengapa Yesus harus lahir sebagai manusia?
1. Karena Yesus ditugaskan Bapa untuk menebus dosa manusia melalui kematian dan pengorbanan darah kudus
2. Sebelum masanya tiba darah kudus itu ditumpahkan, Yesus mengajar segala kehendak Bapa kepada manusia. Agar dengan tubuh manusia, para pendengar dapat berinteraksi langsung dengan Yesus

Tentang pengorbanan darah kudus Yesus untuk menebus dosa manusia, tampaklah kepada kita bahwa memang hal itu merupakan pemenuhan atas keputusan Allah tentang cara-cara penebusan dosa. Allah Yang Maha Kudus sangat jijik dengan dosa. Pada jaman kuno, orang menyembelih domba jantan yang tak bercacat maupun bercela sebagai korban, manakala ia hendak beroleh pengampunan Allah. Cara itu adalah petunjuk Allah sendiri. Allah memandang bahwa dosa hanya dapat dibayar dengan tumbal nyawa dan darah yang suci, sehingga Allah tidak lagi menuntut nyawa dan darah si pendosa itu. Dengan kata lain, setelah si pendosa itu memberi tumbal ganti nyawa dan darahnya, maka ia mendapat pengampunan Allah. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak main-main dalam kebencianNya atas dosa.

Allah sejak jaman Adam telah merencanakan penebusan dosa manusia oleh diriNya sendiri, melalui darah yang kudus, darah manusia. Skenario telah disusun sejak awal. Bagaimana caranya agar Allah tetap disebut Juruselamat manusia, bagaimana caranya agar darah penebusan dosa itu adalah darah manusia, dan bagaimana caranya agar darah itu adalah darah manusia yang kudus, semua telah direncanakan Allah. Dan rencana itu akhirnya diwujudkan pada pada masanya, yaitu dalam diri Yesus. Yesus adalah Allah sendiri, yang menjadi manusia, tetapi lahir tanpa percampuran laki-laki dan perempuan, agar dengan demikian darah Yesus menjadi darah yang kudus.

Lalu mungkin orang bodoh bertanya, lha jika Allah telah menjadi Yesus, lalu kepada siapa Yesus berdoa dan memanggil Bapa? Artinya tahta surga telah kosong dong?

Saudara...

Janganlah mengukur kedirian Allah dengan standar manusia. Allah kita adalah Allah yang dasyat. Jikalau Ia pergi melawat suatu kota, bukan berarti tahta Allah menjadi kosong. Allah dapat melawat ke Jakarta dan pada detik yang sama sedang melawat London dan pada detik yang sama pula sedang duduk di atas tahta surga. Lalu banyakkah Allah kita? Tidak! Yang benar, Allah kita Allah yang ajaib, yang tidak dapat dipikirkan manusia.

Jadi Saudaraku...

Sekarang teguhkanlah hatimu. Banyak orang-orang bodoh yang terus mencaci-maki Kristus dan iman kita. Namun tidak perlu mendengarkan mereka, sebab mereka tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri. Sebenarnya mereka orang-orang yang sedang sedih dan malu, sebab nabi yang mereka dengarkan sampai sekarang masih berada dalam kuburan dan belum bangkit-bangkit juga, sementara Yesus sampai sekarang masih hidup dan terus menerus menyembuhkan orang sakit serta berbuat mukzizat dimana-mana di seluruh dunia. Mengapa kau terpengaruh pada hasutan orang yang ditinggal mati oleh pemimpinnya sementara Gembalamu Yang Agung sampai sekarang masih hidup?

Saudaraku....

Jika engkau memejamkan matamu dan menyebut nama Yesus, kau sungguh merasakan bahwa nama itu hidup dan berwibawa. Mengapa kau coba memejamkan matamu dan menyebut nama seorang pria yang sampai sekarang masih di alam kubur? Bahkan ia sendiri memohon bantuan doa dari pengikut-pengikutnya agar ia diperkenankan masuk surga.

Maka dengarlah Saudaraku...

Keteguhanmu pada Yesus tidak sia-sia. Ia hidup. Ia hadir 24 jam sehari untukmu, dan menuntunmu langsung dari dalam hati sanubarimu sendiri, melalui RohNya, yaitu Roh Kudus. Satu hal ingat selalu, Ia telah memastikan surga bagi setiap orang yang mau menerimaNya. Ia satu-satunya nabi yang berkata: "Akulah Tuhan, Yang Awal dan Yang Akhir, Alfa dan Omega. KepadaKu telah diberikan kuasa di bumi dan di surga. Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tak seorangpun dapat datang pada Bapa (masuk surga) kalau tidak melalui Aku." Dan lihat, Ia tidak ada di dalam kuburan!!