Senin, 17 Desember 2012

MEMAHAMI KASIH KARUNIA ALLAH



Buku "MEMAHAMI KASIH KARUNIA ALLAH"Bao Panigoran
November 2012



Dapatkan buku 'MEMAHAMI KASIH KARUNIA ALLAH' ini dalam bentuk pdf di alamat di bawha ini, untuk bisa anda download, print, fotocopy dan bagi-bagikan kepada banyak orang. Bagikanlah sebanya-banyaknya. Jika anda memfotocopy, mungkin biaya fotocopynya tak lebih dari rp. 5.000 perak. Dengan berkorban biaya sekecil itu, anda bisa memenangkan jiwa-jiwa jika anda bersedia membagi-bagikannya. Saya menganjurkan anda juga untuk membagikannya kepada para pengajar-pengajar dan pendeta, saudara-saudara kita yang memiliki otoritas atas mimbar,  supaya Injil Kasih Karunia lebih tersebar luas lagi lebih cepat, untuk mempersiapkan umat Kristus yang siap untuk bertemu dengan Mempelai Pria kita. Tuhan Yesus menyertai kita. Amen.

Jumat, 14 Desember 2012

ENGKAU BERBEDA DARI DUNIA, MAKA HIDUPLAH BERBEDA


ENGKAU BERBEDA DARI DUNIA, MAKA HIDUPLAH BERBEDA

Saudaraku dalam Yesus Kristus...

Setiap kali saya membuka program Google Earth, saya tak habis-habisnya terkagum betapa luar biasanya kecerdasan manusia di zaman kita ini. Kita dapat menjelajahi seluruh dunia, mengenali bumi, lekuk benua dan pulau-pulau, keramaian kota-kota, ke pelosok manapun kita inginkan. Kita seperti berada di langit, memandan
g ke hamparan atap-atap rumah umat manusia nun di bawah.

Berkali-kali saya menyorot kampung di mana saya tinggal hari ini. Satu sudut sebuah kota kecil di pesisir Teluk Tapanuli di pulau besar Sumatera, di sekitar tepi pantai, dekat muara sungai. Kampung saya ini ramai penduduknya, rumahnya berderet-deret sesak.
Saya tertegun melihatnya. Oh, itu dia rumah saya. Rumah yang mungil dan sederhana. Banyak atap yang jauh lebih besar, jauh lebih megah. Rumah saya hanyalah salah satu rumah yang terkecil, terselip di antara rumah-rumah yang lain, nyaris tanpa pekarangan. Disitulah kami hidup sehari-harinya.

Dari fisik, dari ukuran dunia, rumah itu tidak masuk hitungan. Hanya ada beberapa rumah yang lebih sederhana dari rumah kami, selebihnya lebih besar dan megah. Meskipun tidak terlalu kaya, penduduk di kampung saya tergolong cukup makmur. Rata-rata mereka bekerja di laut, mulai dari para nahkoda atau yang disini disebut tekong, sampai anak buah kapal penangkap ikan. Mereka berlayar jauh, ke pulau-pulau di sepanjang tepi barat Sumatera, bahkan acap sampai masuk ke Samudra Hindia. Pulang satu kali satu bulan, membawa berton-ton ikan hasil tangkapan, yang tersimpan di dalam peti-peti pendingin besar. Wajarlah mereka cukup sejahtera. Hanya ada sedikit nelayan kecil, yang menangkap ikan pakai perahu. Sisanya bekerja di darat, sebagai tukang-tukang bangunan, supir, pegawai negeri sipil, pedagang-pedagang.

Itulah gambaran kampung saya, yang memenuhi benak ketika saya menyaksikannya dari Google Earth. Seringkali ketika teringat pada ukuran sosial saya itu, saya sadar bahwa saya ini memang bukan siapa-siapa di kampung saya, lebih lagi di hadapan dunia yang luas ini.

Tetapi Tuhan telah mengubah pandangan saya. Saya tak lagi memandang diri saya dan siapapun dari ukuran dunia, melainkan pandangan Tuhan. Seolah-olah Yesus bersama dengan saya memandang dari langit, ke hamparan atap-atap itu. Seolah-olah Dia berkata: “Lihatlah, nak. Meskipun rumahmu tergolong kecil di bandingkan hamparan rumah itu, tetapi di hadapan-Ku, rumahmu berbeda dari semua. Engkau berbeda dari dunia, karena engkau bukan dari dunia ini.”

Ya, saudaraku di dalam Kristus...

Anda harus mengerti bahwa anda berbeda dari dunia. Anda harus percaya itu. Anda harus mengakui itu. Ini bukanlah sebuah kesombongan ketika kita menyatakannya, tetapi mempercayai perkataan Yesus sendiri. Rohlah yang menyatakannya, dan kita mempercayai-Nya.

Yohanes 15:19
Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

Yesuslah yang menyatakan ini kepada kita, dan Roh meyakinkan saya bahwa saya dan anda, orang-orang percaya, bukan dari dunia. Ia telah memilih kita dari tengah-tengah umat manusia di dunia yang tidak mengenal Tuhan. Dan karena itulah dunia membenci kita. Di dalam doa-Nya untuk gereja, Yesus juga menyatakannya kepada Bapa:

Yohanes 17:14
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Dan inilah yang saya hendak nyatakan kali ini kepada anda: anda bukan dari dunia ini lagi ketika anda telah menyerahkan diri kepada Yesus. Saya berharap sedang berbicara kepada orang yang benar-benar sudah menyerahkan diri kepada panggilan Kristus. Dan jika ada di antara pembaca yang belum menyerahkan diri bagi Yesus, inilah kabar baik bagi anda: serahkanlah dirimu sekarang dan Yesus tidak akan menolakmu. Ambillah kesempatan ini, kesempatan menjadi orang-orang yang berasal dari sorga, sebagaimana TUHAN sendiri yang berkata!

Ketika ada orang menyerahkan dirinya kepada Yesus, sesuatu yang dasyat terjadi di alam roh. Pertama, ada sorak-sorai besar di surga ketika satu orang selamat di bumi. Itu benar-benar terjadi. Ini tidak anda lihat sehingga anda sukar merasakan getarannya. Anda merasa tidak ada yang terjadi. Jikalau anda mendengarnya, betapa gemuruhnya sorak sorai itu ketika anda bertobat, saya pastikan, seluruh buku kuduk anda akan berdiri karena bergetar hebat!

Saya berharap anda sudah pernah membaca kesaksian bahwa saya salah satu dari begitu banyak orang yang sudah pernah meninggal dunia, karena tersengat listrik, yang hidup kembali karena kemurahan hati Tuhan. Saya dibawa ke surga –roh saya yang hidup, sebab tubuh saya terbujur kaku di lantai rumah- dan saya mendengar gemuruh sorak sorai itu. Luar biasa! Anda belum pernah mendengar satu juta orang bersorak-sorai, bukan? Saya beritahu anda, gemuruh sorak sorai yang saya dengar itu jauh lebih besar lagi! Mereka berseru: Haleluya! Haleluya! Gemuruh sekali.... gemuruuuuuuuuh sekali! Mereka memuji-muji Allah dengan puji-pujian yang tiada henti-hentinya, mereka menyambut saya, si kecil di bumi ini, betapa mencengangkan! Kala itu saya bergetar hebat! Bergetaaar!

Saudaraku, saya mau pastikan, nanti ketika anda meninggal dunia, anda akan mendengar sorak-sorai raksasa itu untuk menyambut anda, dan sadarlah anda bahwa anda ini berharga di sorga. Sadarlah anda sepenuhnya apa artinya kedudukan sebagai anak Allah Yang Maha Tinggi, apa artinya dikasihi oleh Allah.

Jadi anda harus menyadari semua itu, supaya anda mengerti, dan supaya kesadaran itu mempengaruhi perasaanmu, bahwa di dalam Yesus Kristus, engkau sudah berbeda dari orang-orang di sekitarmu. Anda berbeda dari penduduk di kotamu. Anda dipilih.

Iblis tidak ingin engkau menyadari itu, ia akan menuduhnya sebuah kesombongan, supaya anda tetap merasa sebagai penduduk biasa di Indonesia ini, supaya imanmu tetap kerdil, supaya ia bisa mengintimidasimu sesuka-sukanya. Tetapi jika Tuhan menganggapnya kesombongan, tentu Ia tidak akan mengungkapkan fakta itu, bukan? Nyatanya Yesus telah menyatakannya, supaya kita mengetahuinya, menyadarinya dan merasakannya. Supaya saudara dan saya terhibur dan dikuatkan!

Sekarang, beranikanlah diri anda menyatakannya bersama-sama saya: “Aku bukan dari dunia ini lagi, aku berbeda dengan mereka, aku berasal dari surga, didalam nama Yesus Kristus!” Nyatakanlah itu sekarang kepada dirimu, biarkan telingamu mendengar suaramu, dua, tiga kali lagi.

Rasakan roh intimidasi itu mulai goyah. Jangan dengarkan dia. Tetaplah berkata-kata dengan iman. Katakan lebih kuat lagi, terus menerus, sampai intimidasi itu kalah dan pudar. Maka bersukacitalah, bersyukurlah, berbahagialah!

Saudaraku kekasih di dalam nama Yesus Kristus...

Ketika anda sudah menyadari bahwa anda berbeda dari dunia, maka anda akan mudah mengerti bahwa anda harus hidup berbeda dengan mereka. Sebab hal ini harus anda ketahui juga, orang-orang dari surga yang tidak hidup sebagaimana mestinya orang surga hidup, akan tertinggal. Seorang murid yang tidak memenuhi standar untuk berada di kelas dua, akan ditinggalkan di kelas satu.

Kita harus memiliki kesadaran berbeda dulu, supaya kita memiliki kemauan natural untuk hidup berbeda. Bagaimanapun banyaknya orang yang berkhotbah kepadamu, jika pada dasarnya perasaan berbeda itu tidak ada, saudara akan kesulitan dalam menerapkan standar baru itu. Seorang anak kecil tidak malu untuk pipis di celana, karena kesadarannya adalah kesadaran seorang ank kecil. Tapi ketika ia mulai besar, sudah empat atau lima tahun, ia akan malu untuk melakukannya lagi. Mengapa? Sebab ia sudah merasa berbeda. Dan perasaan berbeda itulah yang akan melahirkan kemauan natural dalam dirinya untuk hidup berbeda dari golongan anak kecil.

Demikianlah kemauan natural anda akan tumbuh dengan sendirinya untuk hidup berbeda dari dunia, jika kesadaranmu semakin besar bahwa anda telah berbeda dari mereka. Tanpa kesadaran itu, kita akan melakukan segala kehendak Allah dengan sangat terpaksa, kadang-kadang harus melalui perdebatan dulu antar suami-istri, atau dibujuk-bujuk dulu, yang tepat pada saatnya akan meledak sebagai bom waktu kebosanan atau depresi.

Anda berasal dari surga, dan anda ditempatkan disini adalah sebagai terang bagi dunia yang gelap. Lihatlah, betapa ngototnya orang-orang di sekitarmu hidup untuk dunia. Mereka mengejar dunia ini, sibuk memperjuangkan kenaikan level mereka di mata dunia. Bagaimana supaya pangkat mereka naik, supaya kehormatan sosial mereka naik, supaya peringkat mereka di daftar orang kaya se-kelurahan naik. Dengan begitu, dunia akan hormat pada mereka. Ketika mereka menghadiri sebuah pesta, atau pertemuan yang dihadiri pejabat-pejabat, mereka dapat dipersilakan duduk di barisan depan, dimana mereka dapat melepas senyuman puas yang manis. Mereka mengharapkan impian itu. Dan gambaran itu mendorong mereka untuk bertindak. Mereka sibuk kesana-kemari, lobi sana lobi sini, jilat sana jilat sini, memfitnah, menjelekkan pesaing bagaimana supaya orang itu tersingkir, menjalankan cara-cara curang, pintu belakang, bahkan pula pakai aji pemikat bagaimana supaya mereka berhasil. Mereka akan memanfaatkan segala kesempatan untuk mengejar impian mereka, yakni segala hal yang dibanggakan orang di dunia ini: karir, kekayaan, jabatan, popularitas dan lain sebagainya.

Banyak perempuan yang diam-diam merelakan tubuhnya untuk pemuas seks, asalkan keinginan mereka tercapai, asalkan produknya dibeli, atau target penjualannya terpenuhi, atau impiannya atas suatu benda tercapai, atau karirnya diangkat, atau skripsinya dipermudah.

Banyak orang rela menyuap, asalkan ia diloloskan, asalkan ia diterima, entah jadi PNS, jadi jaksa, jadi polisi, jadi hakim, dan sebagainya, sebab hal-hal itu menimbulkan rasa bangga. Orang-orang kantoran melakukan korupsi berjamaah, melibatkan pimpinan dan para staf. Saling bekerja sama membuat laporan palsu.

Banyak orang pergi ke dukun, atau minta petunjuk peramal atau dukungan alam gaib, atau pergi ke kuburan kakeknya, supaya ia berhasil di rantau, supaya pernikahannya diberkati, supaya ujiannya lulus, supaya urusannya –apapun itu- berhasil.

Orang Indonesia sangat terobsesi pada hal-hal gaib. Jika mereka sakit, dan sakitnya agak aneh, mereka akan berpikir bahwa itu “dibikin orang”, “sakit kiriman”, alias santet. Mereka mungkin pergi ke dokter, tapi juga ke dukun, yang disebut orang pintar. Biasanya, mereka akan disembur, atau disuruh makan atau minum ramuan yang sudah dimantrai, atau disiram pakai air tolak bala, atau mandi kembang. Semua benda itu dialiri kutuk roh jahat. Mereka sedang membuka pintu bagi setan-setan untuk masuk ke dalam diri mereka.

Indonesia adalah negeri yang dikuasai kuat oleh kegelapan, dari Sabang sampai Merauke. Penduduknya, tak pandang etnis, tak pandang agama, Islam maupun Kristen, akrab dengan okultisme, ilmu kebal, tenaga dalam, kanuragan, sihir, santet, dukun, orang pintar, paranormal, jimat-jimat, benda-benda pembawa nasib baik (sahala, dalam istilah klasik bahasa kami batak).

Kalau anda masuk ke hotel-hotel, toko-toko, kios-kios, warung-warung, rumah-rumah makan, mulai kelas mewah sampai gerobak dorong, kalau anda jeli, anda barangkali --meski tidak semua-- akan menemukan suatu benda yang digantungkan, atau ditempelkan di dinding, atau dikatkan ke suatu tempat. Benda itu disebut penglaris, salah satu jenis jimat atau berhala. Bentuknya bisa tradisional, tapi sekarang ini sudah sering disamarkan dalam bentuk lukisan, kaligrafi, atau wajah manusia atau wayang atau gambar binatang tertentu, ukir-ukiran, atau patung-patung binatang, atau patung-patung logam yang melambai, atau gambar dewa-dewa, atau patung yang menggambarkan Tuhan Yang Hidup. Benda-benda itu telah “diisi” oleh ahlinya, atau terisi dengan sendirinya karena pemujaan atau pengkeramatan yang diarahkan kepadanya. Benda itu bukan hiasan dinding sembarangan, melainkan keramat, dijaga, dikultuskan, dan anda tidak boleh sembarangan menyentuhnya.

Tujuan mereka membuat itu katanya sebagai tolak sial, tolak bala, tolak bangkrut, tolak rugi, jadi supaya laris. Daya kerjanya mungkin setipe dengan sihir atau hipnotisme, jadi supaya orang kesengsem membeli disitu, supaya mereka teringat terus sehingga besok-besok akan datang lagi.

Juga jangan kaget bahwa bangsa Indonesia adalah penggemar benda-benda bertuah, atau yang kita sebut jimat. Saya seorang pegawai negeri sipil, jadi saya tahu cukup jauh seberapa dekatnya kalangan PNS dengan jimat-jimat. Kata orang, hal yang sama terjadi juga di kalangan polisi dan tentara. Benar tidaknya saya kurang tahu, tapi saya cenderung percaya bahwa berita itu akurat.

Di tahun 90-an, --kalau tidak salah ingat-- seorang sosiolog AS yang meneliti budaya di Indonesia melaporkan bahwa hampir 100 persen pejabat-pejabat Indonesia mulai tingkat desa sampai kepala negara memakai jimat atau melakukan konsultasi spiritual dengan paranormal/dukun. Laporan itu pun cukup saya percaya, karena sehari-hari saya bekerja di sekitar pejabat-pejabat. Ada banyak dukun di sekitar pejabat-pejabat birokrasi maupun politisi kita. Sebenarnya mereka memakainya bukan untuk berbuat jahat, tapi untuk jaga-jaga badan, istilah mereka, karena mereka kuatir terhadap serangan-serangan gaib yang mungkin tertuju pada mereka dari pihak yang tidak suka. Paranoid massal!

Selain dikuasai kegelapan okultisme, negeri besar ini juga dilingkupi pornografi yang begitu bebas, bahkan sampai menjangkau anak-anak. Perselingkuhan dewasa ini mencapai tingkat yang sangat parah. Kita tidak lagi menemukan perbuatan rahasia ini didominasi kaum suami, tetapi kaum istri pun sudah tinggi persentasenya. Selain melalui media internet yang tanpa sensor, secara terselubung, pornografi ini juga ditularkan oleh media-media massa lokal yang banyak dibaca masyarakat, melalui pemberitaan-pemberitaan gaya cerpen porno lengkap dengan foto model seksi, dengan alasan strategi penaikan tiras. Berita-berita yang sesungguhnya cerita porno ini, meracuni semua lapisan, termasuk anak-anak remaja yang dengan mudah bisa membacanya.

Dunia diamuk oleh badai kecabulan pada akhir zaman ini. Kita semua harus hati-hati dan mengawasi pergaulan diri. Bergaullah dengan orang-orang yang takut Tuhan, dan jauhilah pergaulan dengan orang-orang yang sembrono atau tidak sopan.

Ada begitu banyak lagi, sangat-sangat banyak, rahasia-rahasia gelap di belakang pintu kehidupan normal hampir seluruh penduduk bumi. Kalau anda sudah tahu juga, bahkan pemerintahan-pemerintahan dunia, kaum-kaum diplomat dan para praktisi sosial politik segala bangsa lebih lagi negara-negara modern, sesungguhnya dikendalikan oleh perkumpulan-perkumpulan terkutuk pemuja iblis yang disebut Freemasonry-Illuminati dan jaringan-jaringan global mereka.

Saudaraku kekasih dalam Tuhan...

Saya menuliskan ini semua untuk membuka mata anda: inilah dunia. Semua ini tercipta karena umat manusia mengasihi dunia. Mereka tidak ingin terlempar. Mereka ingin diterima, ingin punya tempat, di dunia ini. Mereka ingin memiliki tempat terhormat. Mereka semua mengejar kehormatan, kemuliaan, kejayaan uang, posisi, popularitas. Mereka membuat dunia ini panas oleh persaingan yang sangat keras, dan persaingan itu pula yang mendorong mereka untuk berhubungan dengan alam gaib, melakukan kecurangan, rupa-rupa kelicikan, tipu daya dan dusta, karena ketakutan dan segala kekuatiran mereka. Mereka kuatir kehilangan dunia ini!

Saya tidak tahu berapa tepatnya persentase orang kristen yang turut terlibat dalam semua kegelapan ini. Tapi saya merasa, jumlahnya mayoritas! Sangat-sangat mayoritas!

Yesus telah mengingatkannya lebih dulu: banyak yang terpanggil sebagai pengikut Kristus, tapi sedikit saja yang terpilih, sedikit saja yang layak, untuk menerima kegenapan janji keselamatan itu, sorga kekal.

Matius 22:14
Lalu Yesus mengakhiri perumpamaan itu begini, "Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit saja yang terpilih.” (Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari –LAI)

Saudaraku dalam kasih Yesus...

Mereka semua mungkin berhasil meraih apa yang mereka impi-impikan di dunia ini dengan cara-cara yang mereka lakukan, tetapi janganlah cemburu kepada mereka karena sesungguhnya mereka sedang menabung kebinasaan kekal.

Engkau sudah menyerahkan dirimu kepada Kristus, dengan demikian, engkau benar-benar telah berbeda dengan mereka. Engkau anaknya Allah, dan Yesus telah menaruhkan Roh Kudus-Nya di dalam engkau. Maka hiduplah berbeda juga, sebagaimana tujuan panggilanmu. Daging kita memang tertarik dengan dunia ini, tetapi kita harus tegas menolak segala kehendak daging. Kita tidak boleh dituntun oleh air liurnya daging ini, tetapi harus oleh Roh Allah kita.

Mungkin di hari-hari yang lalu, kita juga pernah terlibat dengan rupa-rupa kebodohan seperti itu, kita terlena, sebab tidak ada yang sempurna. Tetapi untuk itulah Yesus mati di kayu salib, untuk memanggil orang-orang berdosa ke dalam pengampunan dan pengudusan. Mari membangun persekutuan dengan Yesus yang sangat mengasihi kita. Mari fokus pada panggilan-Nya.

Jangan kuatirkan apapun dalam hidupmu. Bapa di surga adalah Raja dari segala-galanya. Engkau ini bukan anak raja yang melarat, tapi Raja Yang Maha Kaya. Roh berkata di dalam hati saya: Allah adalah jaminanmu, dan Ia penjamin yang layak dipercaya, lebih dari apa dan siapapun.

Hiduplah sebagai anak-Nya di dunia ini, membawa terang-Nya ke antara mereka yang berada dalam gelap. Suatu kali saya berdoa, meminta Bapa mengajari saya arti dari “terang dunia”. Dan Tuhan berkata pada saya: “Terang itu berpengaruh, Nak.” Ya, terang itu berpengaruh baik. Periksalah dirimu, apakah anda sudah berpengaruh baik pada anak istrimu, pada tetangga-tetanggamu, pada teman kantormu, pada sahabat-sahabatmu, pada adik-adik dan kakakmu, pada keluarga besarmu? Apakah anda telah patut dicontoh dan diteladani oleh mereka?

Untuk memberi pengaruh baik itu, maka hiduplah di dalam kasih, berilah pengampunan, hiduplah jujur, jadilah pribadi yang berdoa, milikilah belas kasihan kepada orang-orang terbuang dan menderita tanpa pandang agama atau suku, milikilah hati yang lemah lembut, lidah yang sedap terdengar, rendahkanlah dirimu di hadapan semua orang, setialah kepada pernikahanmu, kasihi dan sayangilah anak istrimu, janganlah suka memuji diri atau mencari pujian –tapi berilah pujian pada orang-orang yang patut menerimanya, berlakulah sopan dalam gaya hidup atau perkataan atau berbusana, jauhilah pergaulan yang buruk, hiduplah kudus, jauhi segala candu dan kecemaran, jauhilah perdukunan, okultisme, spiritisme, penyembahan berhala, janganlah mengkeramatkan suatu benda apapun, jauhilah kesesatan, bersabarlah pada segala kekurangan orang lain, berilah semangat pada mereka yang patah hati, ketika hatimu panas kekanglah lidahmu dari berkata-kata, sampai amarahmu reda, hiburlah orang yang susah, jadilah rendah hati, janganlah mencari atau menuntut hormat tapi berilah penghormatan pada semua orang. Lawanlah egomu sendiri dan jangan turuti keserakahannya, kehausannya akan penghormatan manusia, atau amarahnya.

Lebih jauh lagi, beritakanlah Injil Pengampunan Yesus Kristus kepada sebanyak-banyaknya orang, ceritakanlah kebaikan Bapamu kepada dunia yang haus kasih sayang ini, sambil engkau menjaga hidupmu agar tetap berdiri di dalam persekutuan dan kekudusan sorgawi.

Itulah panggilan kita hidup di dunia ini, saudara-saudaraku, anak-anak Bapa. Sekali lagi, janganlah risaukan dunia ini. Jangan kuatirkan apapun dalam hidup ini. jangan pikir-pikirkan sebesar apa nanti namamu tinggal di dunia ini ketika engkau mati, tapi pikir-pikirkanlah keadaan rumahmu sekarang di sorga kekal, sudah adakah ia bagimu dan bagaimana keadaannya. Jalankanlah tokomu, pekerjaanmu dan segala hal usaha ekonomimu dengan tenang, tanpa terganggu dengan keberhasilan orang lain atau diburu-buru oleh persaingan dengan toko sebelah, di dalam penyerahan diri pada Allah, serta iman yang teguh bahwa Dia pasti memelihara hidupmu.

Fokuslah kepada sorga, dengan cara hidup yang berbeda dari dunia. Sebab memang benar, engkau bukan lagi berasal dari dunia ini, karena kasih karunia Kristus Yesus.

Tuhan Yesus memberkati saudara sekalian.

SENANTIASA MENYANGKAL DIRI (Catatan Gempa Aceh 2012)



SENANTIASA MENYANGKAL DIRI (Catatan Gempa Aceh 2012)
Pertama kali diterbitkan di akun facebook "bao panigoran" tanggal 13 April 2012

Syalom, saudara-saudaraku dalam kasih Yesus Kristus...

Pesan utama dari Tuhan Yesus bagi gereja-Nya di hari-hari terakhir ini adalah untuk bersiap-siap dalam kemurnian, sama seperti lima gadis bijaksana. Ia tidak memberitahu kapan Ia tepatnya akan datang. Tetapi dengan tegas pesan-pesan telah disampaikan ke seluruh dunia: TIDAK LAMA LAGI. Ia akan datang seperti pencuri, di saat yang tidak diduga-duga. Saya percaya tidak akan ada satu pun prediksi yang akan begitu tepat soal kedatangan-Nya. Itulah sebabnya setiap upaya membuat prediksi entah itu tahun, bulan apalagi hari sangatlah nakal dan berbahaya. Tidak satupun itu yang berasal dari ilham Roh Kudus, melainkan obsesi teologis dan kadang-kadang atas ilham musuh. Tetapi kita diperkenankan mengetahui tanda-tandanya, dan kita menyaksikan tanda-tanda yang terus menerus mengalami penggenapan.

Gempa Sumatera berpusat di Aceh kemarin (11/04/2012), memberi hentakan bagi banyak orang. Saya sedang mengikuti rapat yang dipimpin Walikota kami di aula tertutup. Seketika semua orang berhamburan keluar, menyelamatkan nyawa masing-masing, termasuk Pak Walikota. Di bawah suasana panik seperti itu, tidak ada lagi raja ataupun bawahan. Semua tinggal sebagai manusia lemah yang malang, mengharap-harapkan keselamatan. Begitu lama dan kuatnya gempa itu terasa di kota kami, kota pinggir pantai di Tapanuli ini. Tanah yang dipijak bergoyang dengan sangat keras, seolah-olah sedang berdiri di atas ayunan. Sungguh, semua orang menyadari betapa kecilnya ternyata manusia di hadapan kedasyatan Tuhan. Rasanya seperti belalang yang malang.

Sore yang tak terlupakan. Di kala gempa susulan yang tak kalah besarnya datang, kota kami tengah pula di terjang hujan badai disertai petir menyambar-nyambar, menggelegar di atas rumah-rumah. Klop-lah sudah kedasyatan ini, tinggal menunggu kemungkinan tsunami seperti peringatan BMKG. Banyak orang mulai mengelah nafas: Oh, Tuhan... oh, Tuhan...

Berhubung rumah kami terletak di tepi pantai, saya segera mengungsikan keluarga, mengikuti anjuran pemerintah. Di bawah guyuran hujan badai dan petir, kami pergi ke rumah adik saya, berbuka puasa di situ dalam suasana cukup menegangkan. Sebagaimana gemuruh hati banyak anak-anak Tuhan hari itu, saya menyadari bahwa ini adalah peringatan dan panggilan Kristus kepada gereja untuk bertobat dan mempersiapkan diri. Orang-orang boleh berspekulasi mengenai penyebab gempa bumi kemarin. Tapi adakah bencana alam terjadi di bumi dan tangan Tuhan tidak terlibat disitu?

Amos 3:6 
Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya?

Ketika keadaan sedang baik, keakuan manusia naik meninggi. Aku, aku, aku! Tetapi nyatalah bahwa si aku hanya katak dalam tempurung manakala rumah gedungnya di gonjang-ganjing gempa besar seperti kemarin. Sadarlah ia bahwa dirinya dan eksistensinya yang ia banggakan itu tak lebih dari segemgam pasir belaka, yang dengan mudahnya lenyap tak bersisa manakala badai datang. Semua orang harus kembali pada Tuhan. Semua orang harus bertekuk lutut di hadapan-Nya! 

Saudaraku...Tuhan memberikan saya peringatan tambahan. Di malam harinya saya bermimpi. Ah, sebenarnya sejak lama saya tidak pernah tertarik berbicara tentang mimpi. Itulah sebabnya saya jarang sekali berhasil mengingat mimpi-mimpi saya, kecuali beberapa termasuk malam itu.

Dalam mimpi itu, mendadak saya ditugaskan pimpinan untuk sebuah perjalanan dinas ke kota Medan. Di kalangan PNS, lebih lagi golongan staf rendah yang jarang mengalami, tugas luar kota adalah sesuatu yang menggembirakan, bahkan diharap-harapkan. Anda tahu, tugas seperti itu memberi banyak hal bagi prestise. Karena anda yang terpilih di antara banyak staf, itu akan terlihat sebagai sebuah pengakuan dari pimpinan atas prestasi anda. Tugas seperti itu juga berhubungan dengan tunjangan uang yang cukup besar, penginapan di hotel berbintang, serta kesempatan bertemu dengan orang dari banyak daerah serta pembesar-pembesar pusat, membangun koneksi lintas daerah bahkan nasional.

Meski saya tidak terlalu mengharapkan seperti itu lagi, tapi dalam mimpi itu saya cukup gembira. Pulang ke rumah untuk bersiap-siap, dan bersama istri berdoa mengucap syukur serta memohonkan penyertaan Tuhan. Kemudian, sendirian saya telah berada di sekitar stasion bis untuk berangkat. Sambil menunggu keberangkatan petang itu, tiba-tiba saya melihat seorang sepupu saya datang bersama istrinya. Dia berbicara kepada pimpinan kantor saya. Saya tidak mendengar apa yang mereka percakapkan karena saya tidak ikut disitu, tapi dalam mimpi itu saya tahu menahu. Sepupu saya itu berbicara dan membujuk-bujuk supaya dia ditugaskan dalam sebuah perjalanan dinas. Saya heran pada sepupu saya itu karena hal itu tak masuk akal, soalnya dia bekerja di Pemda daerah lain. Segera mereka lenyap.

Saya masih menunggu keberangkatan, tiba-tiba istri pimpinan saya datang. Saya heran, sebab dia bukan PNS dan kami tidak pernah saling berbicara. Dia membawa pesan dan sepucuk surat dari pimpinan. Pesan itu, pimpinan membatalkan keberangkatan saya, karena telah menunjuk orang lain untuk menggantikan, yaitu sepupu saya yang tadi. Dalam suratnya, sama sekali tidak ada kesan penyesalan apalagi permintaan maaf, justru sebuah tekanan untuk patuh. 

Saya menjadi sedih dan sangat kecewa pada pimpinan karena merasa dipermainkan, teringat pada istri di rumah yang telah melepas kepergian saya, dan lebih lagi kepahitan pada sepupu saya itu. Bukankah kami selama ini saling mengasihi dan menghormati? Mengapa dia tega memotong saya, padahal dia pasti tahu sayalah yang telah ditunjuk untuk berangkat? Dengan perasaan letih, saya keluar dan berharap ketemu pimpinan agar saya bisa bertanya penjelasannya.

Saat melangkah gontai itulah saya terbangun. Pertama-tama yang saya lihat adalah istri saya yang masih terlelap di sebelah, dan segera tersadar bahwa saya hanya bermimpi. Badan saya benar-benar letih dan perasaan saya terasa berat oleh mimpi itu. Saya melihat jam di handpone, pukul 04.30 WIB. Saya duduk dan termangu-mangu oleh mimpi itu, dan berbisik kepada Yesus: “Mimpi apa ini Tuhan..?”

Sekonyong-konyong hati saya dipenuhi perkataan-perkataan seperti ini: “Benarkah engkau sungguh-sungguh sudah rela kehilangan dunia ini untuk Aku? Benarkah kamu tidak terguncang ketika hak-hakmu di dunia ini diambil bahkan dengan cara paling pahit sekalipun, adakah engkau akan tetap tinggal dalam sukacita surgawi?”

Yang pertama-tama saya sadari adalah bahwa ini sebuah peringatan dari Tuhan Yesus kepada semua orang yang dikasihi-Nya, termasuk anda dan saya. Berikutnya saya teringat pada tulisan-tulisan saya mengenai penyangkalan diri, dan instrospeksi benarkah saya sendiri sudah teguh melakukannya. Melalui mimpi saya itu, Tuhan sedang meneguhkan peringatan-Nya ini: 

Lukas 14:33 
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.

Koreksilah diri anda saat ini, saudaraku. Sudahkah hati anda terlepas dari segala hal yang anda miliki di dunia ini? Uang, harta, kesempatan emas, nama, penghormatan, popularitas, bahkan keluarga?

Sudahkah Yesus menjadi yang terutama dalam hidup anda, ataukah itu masih sekedar klaim kosong?

Kita harus kedapatan murni di hadapan Tuhan. Kita harus menjadi tawanan Roh. Kita harus: hidupku bukannya aku lagi melainkan Yesus di dalam aku, dalam kenyataan yang sebenarnya. Kita harus benar-benar menjadi nol. Tanpa mati dalam kedirian, sungguh kita tidak layak bagi Tuhan.

Paulus mengharapkan benar agar jemaat yang diinjilinya mau meneladani dirinya dalam mengikut Tuhan. 

Filipi 3:17
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

Akan tetapi hari ini perkataan Paulus ini banyak diselewengkan para pimpinan untuk mengejar pengkultusan diri sendiri, kedagingan. Mereka memakainya kepada jemaat, tanpa memahami seperti apa Paulus telah hidup.

Tahukah anda berapa banyak gereja yang telah Paulus buka dan gembalakan di seluruh dunia? Kita tidak tahu jumlah yang pasti, tapi kita tahu sangat banyak. Dan ia memenangkan sebuah kota bukan dalam hitungan kecil, melainkan seringkali sampai meresahkan seluruh kota. Tahukah anda bahwa besar sekali kemungkinan banyak di antara jemaat-jemaat seluruh dunia itu yang berasal dari kalangan kaya raya? Tapi inilah teladan pertama dari Paulus: ia sama sekali tidak mengambil apapun dari jemaat itu, entah perpuluhan,entah persembahan kasih. Bahkan untuk keperluan hidupnya saja, ia masih harus mencari sendiri. Ia menjahit tenda dan menjualnya ke pasar, agar ia bisa makan. Padahal jika kita coba berhitung-hitung, betapa mudahnya Paulus menjadi pendeta yang kaya raya, memiliki markas besar megah di kota tertentu, dan tentu saja akan sangat mudah baginya memperoleh fasilitas-fasilitas transportasi zaman itu seperti kapal layar sendiri. Bagaimana dengan pendeta-pendeta keliling dunia hari ini? Berapa banyak yang pulang dari satu kota membawa persembahan kasih serta perpuluhan melimpah ruah? Berapa banyak yang memfasilitasi dirinya dengan jet pribadi, mobil mewah dari beragam merek dan fasilitas-fasilitas lainnya? Paulus sama sekali tidak memikirkan dirinya sendiri lagi, kepentingan-kepentingannya, pakaian dan fasilitas-fasilitasnya, itulah yang ia lakukan, dan itulah yang ia serukan agar kita tiru!

Juga ingatkah anda bahwa Paulus tidak mengambil istri? Menurut anda, apakah Paulus bukan seorang pria normal? Ia pria yang normal. Dan anda tahu, seorang pria normal secara alamiah umumnya memiliki hasrat seksual yang lebih tinggi dari perempuan. Saya percaya, Paulus juga memiliki apa yang dikandung oleh tubuh kita hari ini. Tetapi Paulus mengabaikan semua itu. Ia menyangkal dirinya terus menerus. Ia tidak mempedulikan dirinya lagi. Ia tidak memperjuangkan kepentingan-kepentingan jasmani dan sosialnya lagi. Itulah sebabnya ia tidak omong kosong ketika ia menulis ini: 

Galatia 2:20 
Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. 

Paulus telah menjadi nol dalam segala hal bagi Kristus. Dan ia menuliskan ini bagi anda:

I Korintus 4:16 
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!

Tetapi anda dan saya tidak dapat meneladani Paulus dalam mengikut Yesus tanpa menyangkal diri, sebagaimana yang Tuhan katakan sendiri.

Matius 16:24 
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia HARUS menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku".

Orang-orang berjalan di dunia ini di dalam perasaan hebat, perasaan nyaman, perasaan penting, perasaan berprestasi, karena sesuatu yang mereka miliki.

Sesungguhnya segala pangkat, segala gelar kesarjanaan serta prestasi pendidikan, segala pujian, penghargaan-penghargaan kehormatan, jumlah penggemar, elu-eluan, segala piagam dan piala, segala jabatan, harta kekayaan, gelar-gelar gerejawi seperti pendeta, pastor, uskup, diaken, eporus, paus, sintua, atau apapun... semuanya itu SIA-SIA. Apa saja yang kita miliki di dunia ini adalah sia-sia, tidak menyelamatkan, bahkan seringkali mempersulit diri kita sendiri di hadapan Allah.

Semua yang ada di dunia ini justru mendongkrak keakuan manusia. Tapi orang yang berkenan kepada TUHAN hanyalah mereka bertekuk lutut di hadapanNya dan berkata: "Tanpa belas kasihanMu, aku ini hanyalah sepotong kayu bakar di neraka. BagiMu lah segala hormat dan kekaguman, Tuanku Raja. Segala hidupku adalah milikMu dan untuk kemuliaan namaMu yang ajaib: YESUS KRISTUS Juruselamatku."

Penyangkalan diri di hadapan Tuhan adalah mutlak kita kerjakan. Kalaupun kita memiliki banyak, biarlah semuanya itu kita persembahkan untuk Tuhan, kita perlakukan sebagai milik Tuhan. Biarlah kita katakan kepada apa yang
kita miliki itu: “Jikalau aku tidak mempermuliakan Allah dengan semua ini, maka semua ini adalah sampah dan beban berat bagi pundakku.”

Sukacita kita adalah karena hubungan kasih mesra dengan Bapa, bukan di dalam daging oleh kemampuan finansial. Kita tidak terobsesi lagi pada prestasi apapun di muka bumi, tetapi obsesi kita ialah menyukakan hati Bapa di dalam seluruh kehidupan kita.

Orang-orang mengagumi Daud karena dia sukses, dia hebat, dia menang, dia besar, dia diberkati Tuhan. Tapi mereka tidak mengenal pribadi Daud yang sebenarnya. Ada sebuah kesaksian anak Tuhan yang dibawa ke surga, bertemu dengan Tuhan Yesus, malaikat-malaikat, dan beberapa nama besar, salah satunya Daud. Tentu saja anak Tuhan ini sangat gembira bertemu Daud, karena Daud adalah nama yang sangat menggetarkan sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, Kerajaan Tuhan Yesus dinamai dengan namanya: Tahta Daud. Bagaimana jika Kerajaan Tuhan dinamai dengan nama anda? Hanya Daud yang memperoleh anugrah kehormatan yang luar biasa itu. Akan tetapi ketika anak Tuhan ini bertanya pada Daud, hanya satu yang Daud katakan: “Aku sama sekali tidak pantas berada disini, hanya karena belas kasihan saja..”

Apakah anda merasa pantas berada di surga, karena hal-hal yang anda miliki, raih atau telah kerjakan? 

Daud adalah seorang yang menyangkal dirinya selama ia ada di bumi. Meskipun ia raja, tapi ia tidak menikmatinya di dalam kesenangan daging maupun kebanggaan ego. Suatu hari ia menikmatinya. Ia terpikir untuk menghitung jumlah bangsa Israel. Di dalam hatinya ia berkata: “Ah, aku sudah banyak berlelah untuk bangsa ini. Dan aku senang karena semua sudah tenang, negara aman, ada kemajuan. Aku ingin tahu berapa jumlah bangsa Israel seluruhnya..” Daud ingin menikmati kebanggaan dirinya. Hasilnya: murka Allah!

Bangsa Israel kena hukum, dan Daud kena teguran keras oleh Allah. Puji Tuhan, Daud tersadar dan bertobat. Ia tentunya menyoyak jubah kerajaannya, melemparkan mahkotanya, dan masuk ke dalam debu, dengan hati yang hancur, meremas-remas debu tanah dan menaburi kepalanya dengan itu: “Ampuni aku Allahku... aku tidak tahu diri... aku pandir.. aku sombong... aku lupa bahwa aku ini hanyalah orang yang memperoleh belas kasihanMu... tanpa belas kasihanMu, aku ini tak lebih dari debu tanah..”

Daud adalah seorang yang senantiasa tersungkur di bawah kaki Tuhan. Hatinya meluap-luap senantiasa di dalam Roh, dan sampai ia tua, ia tetap saja menari-nari di hadapan Allah di dalam kamarnya ketika ia memuji-Nya. Itulah yang dimiliki Daud di mata Allah. Saudara, apakah anda sudah memiliki hati seperti Daud?

Allah mengagumi seseorang bukan karena apa yang Ia berikan pada orang itu. Apa yang Ia berikan untuk orang? Ini: berkat, harta, kehormatan, promosi, posisi-posisi penting, prestasi, kuasa mukzizat, penyertaan, patok-patok kemah yang makin melebar ke kiri ke kanan, dan lain sebagainya. Manusia mungkin terkagum-kagum ketika kau memiliki semua itu, tetapi Allah sedikitpun tidak, sebab semua itu milik-Nya dan berasal dari-Nya. Kalau saya adalah karyawan anda, masakan anda kagum karena sekarang saya memiliki mobil padahal mobil itu pemberian anda sendiri? Ketika anda melihat saya mulai tampak pongah, bangga diri serta berprilaku layaknya selebritis di hadapan orang-orang lain, justru anda akan mulai tidak suka pada saya, bukankah begitu? Allah mulai tidak suka padamu ketika engkau mulai memperlihatkan kebanggaan diri oleh semua berkat, promosi, nama besar, popularitas dan kuat kuasa yang Ia berikan padamu itu. Tetapi apa yang mengagumkan Allah dari manusia? Yaitu hati, seperti yang Daud miliki. Ketika anda senantiasa tersungkur di hadapan-Nya, ketika anda senantiasa berlutut mencium lantai di hadapan-Nya, ketika anda senantiasa menyangkal diri dan berkata: “Bapa, Engkaulah kuatku..!”

Saya mau kita semua menyadari, bahwa tidak satupun di antara kita akan berada di surga karena kemuliaan kita di dunia ini. Berapapun hartamu, nama besarmu, jasa-jasamu, pengaruhmu, semua itu masih tetap seharga kain kotor di mata Allah. 

Hanya Allah! Hanya kasih karunia-Nya! Hanya belas kasihan-Nya! Hanya pengorbanan Yesus! Itulah satu-satunya alasan mengapa seseorang berada di surga.

Jangan dipesonakan oleh nama besar, oleh jumlah uang, oleh ukuran-ukuran apapun yang dikenal dunia ini. Sedikitpun Yesus tidak terpesona dengan apa yang dimiliki manusia. Sadarlah bahwa berapapun jumlah mahkota penghargaan dan berapapun gunung emas yang dimiliki seseorang, bahkan debu kakinya pun akan ia tinggalkan ketika ia mati. Seperti Ayub berkata, dengan telanjang ia datang, dengan telanjang ia akan pergi dari bumi ini.

Saudaraku kekasih dalam nama Yesus...
Marilah sejak hari ini senantiasa menyangkal diri di hadapan Allah. Sangkallah segala yang engkau miliki. Sangkallah kemuliaanmu di mata manusia. Hitunglah pujian manusia sebagai caci maki, hitunglah segala elu-eluan sebagai tamparan keras di wajahmu. Beritahukan dirimu bahwa engkau ini hanyalah hamba yang tidak berguna jika bukan karena belas kasihan Tuhan. Jangan lihat dirimu, tapi lihatlah wajah Yesus.

Belajarlah untuk berlutut dan bersujud di lantai di hadapan Bapa dalam doa pribadimu, sebesar apapun engkau ini kata orang di luar sana. Campakkan segala kebanggaan dari dasar hatimu. Nyatakan bahwa engkau ini nol dan sudah mati. Namamu tidak berguna, kosong, hampa. Belajarlah untuk berkata-kata semacam ini kepada-Nya: 

“Bapa, aku ini hanyalah debu tanah, yang tidak berharga jikalau bukan karena Engkau memandangnya berharga, yang tidak layak jikalau bukan karena Engkau layakkan. Tidak ada yang baik yang berasal dari aku, tapi semua kebaikan itu berasal dari Roh-Mu. Aku ini si pandir yang telanjang di alam roh jikalau bukan karena Engkau sendiri yang memberiku pakaian. Tidak ada satupun pekerjaan tanganku yang menyebabkan semua itu, hanya oleh kasih-Mu saja kepadaku. Seluruh buah tanganku tidak lebih dari secarik kain kotor di hadapan-Mu yang Mata Tinggi. Siapakah seperti Engkau? Siapakah yang dihitung layak berdiri dengan bangga di hadapan-Mu? Tidakkah semua adalah ciptaan-Mu? Hanya kasih-Mu sajalah yang membuat aku bersukacita, bahwa Engkau memandang aku berharga dan layak memanggil-Mu Bapa, karena kasih karunia Yesus Kristus, Anak-Mu yang tunggal, Juruselamatku yang hidup.”

Sungguh, anda harus melepaskan dirimu dari segala sesuatu yang kau miliki hari ini. Dengan telanjang engkau datang di bumi ini, dengan telanjang pula engkau akan kembali, akan tetapi malaikat-malaikat akan memberimu pakaian putih bercahaya sebagai jubah surgamu, jika engkau layak menerimanya.

Tuhan akan segera datang. Dan mereka yang tidak rela kehilangan dunia ini dan segala hal yang ia punyai, tidak akan ikut bersama-Nya di awan-awan permai. Penyangkalan diri itu sungguh mendesak untuk kita lakukan, sejak hari ini sampai maranatha.

Yesus mengasihi kita, sekarang dan selama-lamanya. Amen.

Engkau Sudah Ada Yang Punya



ENGKAU SUDAH ADA YANG PUNYA
Diterbitkan pertama sekali di facebook tanggal 1 Mei 2012

Syalom..

Saudaraku dalam kasih Yesus Kristus...

Melalui grup kita ini belakangan saya banyak sekali menulis tentang pertobatan, kekudusan, ketaatan pada seluruh firman, dan penyangkalan diri. Semua itu adalah respon, iman yang hidup, bagian manusia. Semua itu benar. Tetapi saya tidak mau saudara hanya hidup di dalam setengah kebenaran. Sebab tanpa diimbangi dengan pemahaman akan kekayaan kasih karunia, setiap orang lama kelamaan akan terjerambab ke dalam pola rohani yang legalistik, warisan-warisan kaum Farisi. Atau, anda dapat kehilangan kepastian keselamatan, iman anda tergerus, terus menerus dilanda depresi rohani, serta dikejar bayang-bayang neraka. Oleh karena itu, sudah saatnya saya kembali mengingatkan kasih karunia.

Anda harus tahu, bahwa nilai-nilai kekristenan adalah kombinasi dari dua hal yang sepertinya bertolak belakang. Ketaatan itu bertolak belakang dengan kasih karunia. Ketaatan menarik kita ke kiri, kasih karunia menarik kita ke kanan, tetapi oleh keduanya kita akan menjadi kokoh seimbang, seperti perahu yang memiliki dua buah cadik, yang tidak akan kenapa-kenapa ketika badai gelombang datang.

Di dalam anda harus ada kesadaran akan neraka yang masih mengangakan mulutnya supaya anda bertindak hati-hati, tetapi jiwa anda harus dipenuhi kesadaran bahwa anda berasal dari surga dan di dalam Kristus akan kembali kesana.

Hukum-hukum Tuhan yang bersifat menuntut dan harus dikerjakan, serta pengampunan salib atas segala dosa dan ketidaksempurnaan, keduanya harus tertanam di dalam anda. Jangan salah satu saja, dan jangan salah satunya hilang.Kekudusan yang mutlak harus tertanam, tetapi kasih yang tidak pura-pura juga harus, sehingga sebagai orang kristen anda mengerti bagaimana berhadapan dengan orang-orang di dunia ini.

Hati sebagai hamba harus anda miliki, tetapi sekaligus juga hati sebagai anak harus pula tertanam. Janganlah salah satu menjadi hilang. Anda ini adalah hamba, tetapi juga anak di hadapan Allah.

Anda adalah imamat yang rajani, tetapi juga pelayan yang harus merendahkan diri. Anda harus menyangkal diri senantiasa, tetapi anda juga harus tahu bahwa anda berharga di mata Allah. Anda sadar bahwa anda tidak layak di surga, tapi anda tahu penuh bahwa di dalam Yesus, anda berasal dari sana. 

Anda harus menjauhkan diri dari dunia, tetapi juga harus membawa terang ke dalamnya.

Betul-betul berada di dalam keseimbangan dari dua kutub yang terlihat kontradiktif. Sekali lagi, ketika yang satu menjadi lebih dominan dan semakin dominan dari yang lain, anda sedang menuju kesalahan dan kesesatan. Sisi kanan, yaitu kasih karunia, akan menjatuhkan anda ke dalam kematian kekal oleh dosa kesombongan, ketika sisi kiri, yaitu iman yang taat dan menyangkal diri, tidak bekerja di dalam anda. Demikian pula sisi kiri akan menarik anda ke Injil Farisi yang merasa diri lebih superior dari yang lain, merasa gereja anda lebih hebat dari yang lain, jika tidak diimbangi dengan sisi kanan. Tetapi ketika kombinasi dari keduanya melebur didalam anda, anda akan berdiri sebagai anak-anak Tuhan yang kuat, seperti Abraham, Daud, atau pula Smith Wigglesworth.

Saudaraku dalam kasih Yesus Kristus... Di dalam kasih karunia Allah, telah tersedia segala sesuatu yang pernah dijanjikan-Nya. Perkenanan, berkat, penyertaan, pengampunan, kesembuhan, pemulihan, jawaban doa, penjagaan, kuasa dasyat Roh Kudus, dan terlebih lagi adalah kepastian keselamatan. Itu bagian Allah, yang telah diselesaikan-Nya melalui salib Yesus.

Mari. Kali ini kita akan lebih berfokus pada bagian Allah, supaya anda tahu siapa anda ini di hadapan-Nya.

Saudara..Ketika anda lahir baru –yaitu ketika roh anda telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus- anda telah resmi milik Allah. Sebagai tanda kepemilikan itu, Ia memberikan anda Roh-Nya, yang memeteraikan anda.

Alkitab memakai banyak paradigma untuk menggambarkan hubungan orang-orang percaya dengan Tuhan: Bapa dengan anak, Tuan dengan hamba, Sahabat dengan sahabat, Gembala dengan domba, Raja dengan bangsa, Guru dengan murid, tetapi yang tak kalah kuatnya adalah Mempelai Pria dengan mempelai wanita yang akan segera menikah. Dan dalam artikel ini, saya memakai paradigma terakhir disebut.

Saudaraku dalam Yesus Kristus...

Jika benar anda sudah lahir baru, anda dengan Yesus adalah sepasang kekasih. Yesus melamarmu melalui kematian-Nya di salib Golgota. Dari Kalvari Ia berkata: “Maukah kau menikah dengan-Ku..?” 

Dan ketika anda bertobat, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu, dengan cara itulah anda menjawab-Nya: “Ya Tuhan, aku mau!”

Benar, saudaraku. Sejak anda bertobat, anda telah sah menjalin hubungan dengan Yesus. Jika manusia memeteraikan pasangannya dengan cincin pertunangan sehingga semua orang yang melihat cincin itu tahu bahwa perempuan itu telah ada yang punya, Yesus memeteraikan anda dengan Roh-Nya, sehingga setiap orang yang melihat buah Roh Kudus di dalam anda menjadi tahu, bahwa anda ini milik Yesus. 

Galatia 5:22-23aTetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Sejak anda menerima pinangan Yesus, sejak itu anda benar-benar milik Yesus. Ini bukan ungkapan simbolis, melainkan sungguh-sungguh terjadi. Yesus tidak akan melepaskan anda lagi, tidak akan menelantarkan anda. Anda ada di hati-Nya. Ia mengenal anda, bukan hanya mengenal, Ia dipenuhi perasaan memiliki saudara. Sebagaimana perasaan memiliki anda pada istri atau suamimu, demikianlah bahkan jauh lebih kuat perasaan memiliki Yesus terhadapmu. 

Ini fakta di alam roh yang diketahui seluruh makhluk roh, bahwa sejak anda resmi menjalin hubungan kekasih dengan Yesus, anda bukan lagi seorang lajang. Anda sudah ada yang punya!

Yesus menghormati ikatan kudus itu, dan Ia berharap anda menghormatinya pula, sebuah ikatan dari hati ke hati. Ketidaksempurnaan kita mungkin kerap menjadi sumber masalah bagi kita. Tetapi Yesus bukanlah kekasih yang mudah mengatakan: “lo, gue, end..!”. Tidak ada kata “putus” dalam kamus cinta Yesus. Kelemahan-kelemahan kita memang banyak. Mungkin kita mudah kehilangan sukacita, mungkin kita mudah menangis, kecewa, depresi, uring-uringan, kesal sana-sini, suka jatuh dan jatuh lagi ke dalam dosa yang sama, membuat kita merasa muak pada diri sendiri. Tetapi disini saya mau tegaskan kepada anda: jangan pernah berpikir bahwa Yesus pasti sudah bosan denganmu, sebab pemikiran itu salah!

Yesus tidak pernah bosan denganmu, sejelek apapun sifatmu menurut penilaianmu sendiri. Cinta dan kesabaran-Nya teruji. Ia mengenal anda luar dalam. Seorang pemuda biasanya tidak mengenal benar keburukan-keburukan gadis yang hendak ia lamar, dan akan mulai bosan manakala dalam perjalanan waktu, keburukan-keburukan gadisnya itu makin terkuak di matanya: hal-hal seperti itulah biasanya yang mengawali munculnya niat “putus” di pikiran banyak pemuda. Tetapi Yesus tidak seperti itu. Tidak ada yang tersembunyi bagi Yesus sejak semula. Sebelum anda resmi menjadi kekasih-Nya, Ia sudah mengenal segala kelebihan, keburukan dan kelemahanmu. Yesus menerima anda apa adanya.

Tetapi saya tidak berkata bahwa di dalam Yesus, anda bebas untuk tetap menjadi buruk dan melakukan dosa. Bukankah setiap suami istri yang saling mencintai, meski saling menerima apa adanya, tapi juga bergerak maju untuk saling membangun dan berubah lebih baik? Istri saya tidak suka pada kesembronoan saya meletakkan barang-barang. Kebiasaan buruk saya di rumah adalah sembarangan saja meletakkan tas, topi, kemeja, jaket, kunci, helm, pakaian-pakaian, dan itu selalu saja membuat istri saya kesal. Tetapi dia selalu belajar untuk bersabar meski tidak suka, dan saya selalu belajar untuk memperhatikan kehendaknya dalam hal itu meski kadang-kadang kumat lagi.

Bagaimanapun, Yesus membenci dosa kita. Kelemahan-kelemahan saudara, terlebih yang bersifat dosa, seperti masih suka merumpi, bohong, dan sebagainya, adalah hal-hal yang bertentangan dengan harapan dan kehendak hati-Nya. Tetapi Ia tidak akan membenci anda karenanya. Hanya saja, Ia ingin supaya saudara memiliki kemauan untuk berubah lebih baik. Juga harus saya ungkapkan, Ia tidak akan membiarkan anda berlama-lama dalam kecemaran dan akan terus bersuara lewat banyak hal untuk mengingatkan anda dengan lembut. Jika anda mengeraskan hati, sedikitpun Ia tidak akan menyerah, bahkan Ia akan melakukan sesuatu yang secara duniawi terkesan sakit, tetapi yang sifatnya menyadarkan dari dosa. Sebagaimana setiap suami tidak akan membiarkan istrinya menyeleweng, demikian pula tentunya Yesus atas kita. Bedanya, suami di dunia ini mungkin akan membenci atau melakukan tindakan-tindakan destruktif untuk memberitahu betapa ia marah besar, tetapi Yesus sama sekali tidak akan berpaling dari kasih-Nya. Itulah sebabnya Ia mengharapkan hati anda, sebuah hati yang mencinta kepada-Nya.

Ketika anda memiliki hati untuk berubah lebih baik, Yesus bersukacita. Ketika suatu malam anda mulai berbisik dalam hati: “Ah.. mulai hari ini aku akan meninggalkan total pornografi. Aku akan membuang semua novel-novel picisan, majalah-majalah telanjang dari bawah lemari akan kubakar, dan semua vcd porno yang ada di balik-balik rak akan kubuang ke tubir laut! Aku mau hidup kudus bagi Yesusku...” Saudara, saya mau beritahu, niat-niat seperti ini sangat membahagiakan hati Yesus. Inilah yang saya sebut: Yesus mengharapkan hati anda. 

Niat-niat untuk berubah lebih baik, niat-niat untuk hidup di dalam Tuhan, ini adalah putik-putik di ranting–tanda-tanda mulai berbuah. Ranting seperti ini –bersukacitalah!- tidak akan dipotong, melainkan akan dirawat dan terus menerus disiram, sampai saatnya nanti ia akan menghasilkan buah. Benar, saudaraku. Ketika niat-niat seperti itu mulai timbul di dalam anda, sebagai pemilik kebun, Yesus akan bergembira dan menjagai agar putik-putik dan ranting itu tidak diganggu hama.

Saudara..

Bagaimanakah menceritakan dalamnya kasih Yesus kepada kita? Siapakah yang mampu menjelaskannya dengan kata-kata manusia? Kasih-Nya itu tidak terlukiskan. Bahkan para rasul penulis Alkitab, tidak mampu melakukannya. Mereka hanya bisa berkata: tak terukur dalam, lebar, tinggi dan besarnya. Tak terukur sama sekali!

Pernahkan anda sampai-sampai menghitung jumlah rambut suami atau istrimu yang rontok saking cintanya? Saya percaya tidak ada tindakan cinta sampai semendetail itu di dunia ini, kecuali di dalam rayuan saja. Seribu kalipun saya berbisik ke telinga istri saya: “I love you, Honey”, manakala rambutnya rontok, saya tidak pernah sampai terpikir mengumpulkan dan menghitungnya sehari ke sehari. Jangan-jangan, kita malah protes dan berkata: “ih, rambut siapa sih ini jorok banget!”

Tetapi saya mau beritahu bagaimana Yesus mengasihimu: Ia menghitung semua rambutmu yang rontok sehari ke sehari! Bayangkan, ketika engkau keramas atau sisiran dan rambutmu jatuh ke lantai, Yesus mengambilnya dengan kasih dan menghitungnya satu persatu, saking cintanya kepadamu. Ia mencintaimu dengan cara-cara yang sangat “tak masuk logika”, bahkan sampai Ia rela mati. Sungguh tak terukur dalamnya kasihNya kepadamu, saudaraku!

Matius 10 : 30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.

Saudaraku dalam kasih Yesus...

Dalam menjalankan kehidupan ini, oleh kasih karunia, di dalam anda haruslah kuat perasaan dimiliki oleh Yesus. Saat berdoa di hadapan-Nya, perasaan dimiliki itu harus ada, sebab tanpa itu, anda tidak akan dapat mengasihi-Nya dengan hati yang murni. Roh yang legalistik, yang timbul dari pengejaran ketaatan dan kekudusan tanpa diimbangi kesadaran akan kasih karunia –sebagaimana saya sebutkan di atas- akan membuat anda tidak dapat menikmati doa, melainkan anda akan terus menerus berada dalam perasaan tertekan seolah-olah tidak disukai Tuhan. Serasa anda sedang berbicara pada Allah yang bengis yang sama sekali tidak memancarkan sosok Bapa, melainkan sosok seorang Raja yang lalim. Anda tidak akan dapat menikmati kasih, hubungan batin yang kuat, serta jiwa anda akan dipenuhi sifat-sifat menghakimi diri sendiri maupun orang lain tanpa kasih.

Tetapi dengan perasaan dimiliki oleh Tuhan Yesus, anda akan bahagia, diliputi sukacita surgawi. Anda akan merindukan hadirat-Nya berlama-lama. Bahkan ketika anda terjerambab dalam dosa, anda akan berani mengakui dosa itu dengan jujur kepada-Nya tanpa merasa terbuang. Saat anda bertobat dengan diliputi perasaan dimiliki, anda akan tahu bahwa Yesus mengampunimu dan menyadari penuh bahwa Ia mengasihi anda.

Perasaan dimiliki akan membuat anda dengan mudah menikmati hadirat Tuhan, sentuhan-Nya, kasih-Nya, dan anda benar-benar akan merindukan-Nya. Anda juga akan merasakan bahwa anda dikuatkan dalam menghadapi segala masalah. Anda merasa diperhatikan, dijagai, dilindungi.

Mungkin anda bertanya, apakah perasaan dimiliki itu benar atau hanya tindakan ge’er-ge’eran saja? Dasarnya kembali pada hubungan anda dengan Kristus oleh kasih karunia-Nya. Anda telah sah, benar-benar sah milik Yesus. Alam roh mengetahui itu. Anda tahu, penghuni-penghuni alam roh ialah seluruh penghuni surga, malaikat-malaikat, setan-setan dan segala jinnya. Bayangkanlah anda sedang duduk di tepi jalan di alam roh, dan setan-setan berlewatan didepan anda, dan sekalipun mereka mungkin tidak mengenal anda, tapi mereka segera tahu bahwa anda ini miliknya Yesus. Ada tanda khusus anak-anak Tuhan di alam roh yang membedakannya dengan orang-orang lain, dan itu terlihat jelas disana.

Jadi jika anda sudah tahu bahwa anda ini benar-benar milik Yesus dan itu terlihat di alam roh, masakan anda menjalin hubungan dengan Seorang kekasih tanpa merasa dimiliki oleh-Nya? Sungguh, perasaan dimiliki oleh Yesus itu benar dan harus berkembang di dalam anda. Semua itu anda peroleh karena kasih karunia. 

Yesus adalah kekasih yang setia. Ia tidak berpaling dan tidak pernah memiliki niat untuk menceraikan anda, camkanlah ini. Ia menghormati hubungan di antara kalian. Anda ini dilindungi. Ada malaikat-Nya sehari-hari di sekitar anda, yang bekerja melayani anda menurut perintah Tuhan. Yesus juga dapat bertindak keras pada orang-orang yang memusuhi anda. Ah, janganlah kiranya ada yang mengutuki anak-anak Allah. Bukan apa-apa, tapi mereka sedang mengundang malapetaka atas diri mereka sendiri. 

Betapa berharganya anda di mata Tuhan. Betapa rindunya Ia padamu. Perjumpaan denganmu adalah hal yang paling dirindukan oleh Yesus. Betapa Ia berharap anda akan benar-benar berada di sebelah-Nya dalam pesta pernikahan surgawi-Nya itu. Dan selama anda ada di bumi, betapa Ia berharap anda sejak bangun pagi sudah menjumpai-Nya di dalam doa. Seperti kekasih yang pagi-pagi benar sudah berdiri di depan pintu rumahmu dengan setangkai bunga, demikianlah Yesus sebelum anda bangun sudah siap sedia di depan pintu doamu.

Pandanglah kepada Yesus, sadarilah bahwa engkau ini milik-Nya, mengalirlah kiranya perasaan dimiliki itu di dalam anda, maka engkau akan mencintai-Nya dan akan menyimpan niat bertumbuh lebih baik untuk setia kepada-Nya, juga engkau akan mudah mengendalikan dirimu dalam segala hal, cinta-Nya akan memabukkanmu, dan dimanapun engkau berada, entah di pasar, entah di kantor, entah sendirian di gurun pasir, engkau akan tetap merasakan hadirat-Nya. Sukacita surgawimu tidak akan berkesudahan.

Haleluyah!

MENJALIN PERSAHABATAN DENGAN TUHAN





MENJALIN PERSAHABATAN DENGAN TUHAN

Saudaraku...

Tuhan Yesus benar-benar mengasihi anda dan saya. Dia bukan hanya mengadakan hubungan sah antara kita dengan Bapa dan diri-Nya sendiri, tapi Dia juga ingin bersahabat dengan kita.

Sebenarnya, Yesus telah menyediakan diri-Nya sebagai sahabat bagi kita. Itulah bukti dari keinginan-Nya itu. Ketika anda ingin bersahabat dengan seseorang, tentu itu artinya anda lebih dulu menyediakan diri menjadi sahabatnya, barulah kemudian meminta kesediaannya. Demikianlah Tuhan, telah menyediakan diri-Nya sebagai sahabat, dan selanjutnya Ia meminta anda bersedia.

Sekarang bola ada di tangan anda, bersediakah anda bersahabat dengan Yesus?

Saya gembira ketika orang-orang berkata bahwa mereka telah bersahabat dengan Tuhan. Saya berharap pengakuan itu benar dan bukan sekedar pernyataan dari rasa kekaguman sesaat di hari minggu atau di hari ibadah, sementara di hari sibuk sehari-hari, pernyataan itu sama sekali tak tercermin.

Jadi kita harus mengerti apa itu persahabatan. Persahabatan adalah hubungan hati ke hati yang sangat dalam. Disana ada saling pengertian. Kita mengerti perasaan dan kehendak sahabat kita, demikian pula sebaliknya. Seorang sahabat biasanya mengerti bahasa tubuh sahabatnya. Tanpa harus bicara, dia tahu sahabatnya itu sedang berduka, sedang gembira, sedang tidak mood, dan sebagainya. Dia tahu apa yang tidak disukai dan apa yang paling disenangi sahabatnya. Dan bukan sekedar tahu, tapi dia melakukan seturut dengan pengetahuannya itu.

Yesus tahu semua hal tentang anda seperti saya terangkan itu. Itulah sebabnya Dia bersikap sebagai sahabat bagi anda. Persoalannya adalah, apakah anda memiliki jiwa yang seperti itu pula kepada-Nya? Yesus adalah sahabat kita, tapi apakah kita sudah menjadi sahabat bagi Dia? Anda tahu, itu dua hal yang berbeda.

Anda hanya dapat mulai disebut menjadi sahabat Yesus, apabila anda mengerti perasaan-Nya, mengetahui hal-hal apa yang disukai-Nya dan yang tidak disenangi-Nya. Feeling anda harus peka, sehingga anda tahu "bahasa tubuh" Yesus. Apa maksudnya? Maksudnya adalah anda tahu reaksi hati (yeah... bahasa tubuh adalah reaksi hati -reaksi yang tidak diutarakan melainkan muncul di hati) Tuhan Yesus, atas segala tindak tanduk anda.
Perlu saya terangkan kepada anda, perhatian Yesus kepada anda sangatlah mendalam, begitu mendetail, sehingga hal terkecil sekalipun yang terjadi pada anda, atau yang anda lakukan, itu diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Perkataan-perkataan anda kepada siapa saja, dalam situasi apa saja, sikap-sikap anda kepada siapa saja, dan sebagainya, semua itu tidak luput dari perhatian-Nya. Jadi anda mestinya tahu, jenis "bahasa tubuh" Yesus atas segala hal di hidup anda. Saya tidak berkata bahwa Ia cengeng, rewel dan mudah sakit hati. Ketika kita jatuh dalam dosa, atau mengerjakan hal yang kurang layak, umumnya kita tahu bahwa Yesus tidak akan membenci kita. Ia tetap mengasihi kita dan tidak menutup diri. Tapi anda mengerti arti bahasa tubuh, bukan? Dan seorang sahabat, memperhatikan bahasa tubuh sahabatnya. Ketika kepekaan rohani anda sudah berada disana, artinya anda sudah menjalani persahabatan yang intim dengan Tuhan.

Perlu saya beritahukan juga, Yesus mengerti bahasa tubuh anda.

Saya mau cerita sedikit pengertian Tuhan Yesus terhadap bahasa tubuh saya. Bagi anda yang masih berada di level akademik teologistis dan belum masuk ke tahap bersahabat dengan Yesus, cerita saya ini mungkin bertentangan dengan pandangan anda.

Saya tahu, sepakbola adalah olahraga yang sangat kental dengan dunia okultisme, perjimatan, benda-benda pembawa keberuntungan, mafia perjudian, dan ritual-ritual rahasia di luar lapangan. Hal-hal ini tidak saja terjadi di level liga antar kampung, tapi juga di liga-liga terbaik Eropa, bahkan Piala Dunia. Ada banyak dukun atau paranormal yang berada di sekitar sepakbola, entah menjadi pendukung fanatik sebuah negara atau klub, maupun pemain bintang. Di Eropa, konon orang-orang mistik dari India dan Afrika umumnya menjadi "penasehat spiritual" bagi tim-tim maupun pemain-pemain bintang.

Jadi ketika saya membaca satu kesaksian di internet tentang dunia kegelapan sepakbola, saya percaya.

Meski demikian, karena olahraga ini sangat menarik, sejak dulu saya menyukainya. Saya termasuk fasih bola dan penggemar beberapa klub, terutama Manchester United dan Inter Milan.

Tetapi akhir-akhir ini, saya telah mundur cukup jauh, karena Tuhan. Ditambah lagi dengan pendeta gereja dimana saya beribadah, dengan jujur di mimbar mengakui dosanya berupa kecanduan terhadap sepakbola, tekad saya meninggalkan sepakbola makin kuat.
Tapi beberapa minggu lalu, TV menyiarkan langsung MU vs Manchester City, derbi Liga Inggris yang lagi panas. Saya ingin sekali menonton. Sayangnya, siaran TV di rumah selalu diacak, sehingga kalau ingin menonton, saya harus pergi ke sebuah warung kopi yang jauhnya sekitar 2 km. Masalah utamanya adalah, pertandingan itu mulai jam 2 pagi!

Seorang hamba Tuhan ngendap-ngendap tanpa sepengetahuan istri meninggalkan rumahnya hanya untuk nonton bola di warung kopi, pagi buta, bukankah itu akan menjadi kesaksian yang buruk? Jika ada saudara yang melihat, itu dapat membuatnya tersandung.

Jadi tengah malam itu, di jam doa pribadi saya, setelah istri saya tidur, saya ceritakan juga pada Tuhan. "Yesus," saya bilang, "itu jelas sangat tidak baik. Aku tidak akan kesana, supaya jangan ada yang tersandung, atau menimbulkan masalah dengan istriku nantinya. Tapi tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Mu. Engkau tahu yang tersimpan hatiku ini, aku ingin sekali nonton, paling tidak satu babak saja. Tapi tentu saja aku tidak akan memaksakan diriku. Jikalau Engkau memang mengizinkan, aku akan pergi nonton. Tapi jika tidak, aku sangat mengerti. Aku ini hamba-Mu."

Lalu saya pergi tidur dan melupakan sepakbola. Beberapa jam kemudian, saya terbangun secara mendadak. Di hati saya seperti ada suara yang damai, "Tidakkah kamu ingin menonton sepakbola? Pergilah." Saya lihat jam, sekitar 03.00 pagi. Ini persis babak kedua dimulai. Istri saya masih terlelap. Sejenak saya menguji suara di hati saya itu suara Tuhan atau bukan, dan saya merasa damai sejahtera. Roh Kudus tidak membuat nurani saya merasa bersalah. Lalu saya pergi, tentu saja seperti gambaran tadi, diam-diam, ngendap-endap mengeluarkan motor, supaya istri tidak terganggu.

Tentu saja selama nonton itu, fokus hati saya jadi lebih tertuju kepada Tuhan. Di warung kopi yang ramai itu, saya merenungkan pengalaman itu dan termangu-mangu: Yesus mengizinkan saya pergi nonton bola...? Kalau hal ini saya tulis dan dibaca orang-orang kristen teologis, apa komentar mereka...? Saya sebenarnya tidak berniat menceritakan itu pada siapapun, sebab pengalaman itu bersifat pribadi. Tapi terlalu kontekstual dengan tema saya kali ini.

Tentu saya tidak berkata bahwa Yesus mengizinkan kita kecanduan sepakbola. Saya sendiri tetap bergerak menjauhi candu sepakbola, atau hal apapun di dunia ini, dan itu pun saya sarankan pada anda. Sejak hari itu sampai sekarang, saya tak lagi menonton sepakbola. Kita tahu tidak ada yang haram, tapi anda juga tahu apa itu kecanduan, sebuah dosa kedagingan. Dan saya juga tidak berani memastikan bahwa anda akan mendapat ijin yang sama dengan saya kala itu. Pengalaman ini bukanlah suatu peyingkapan kebenaran mengenai sepakbola, bukan, tetapi mengenai persahabatan dengan Tuhan, pengertian-pengertian terhadap bahasa tubuh seorang sahabat. Tuhan melihat hati anda. Saya mau anda ingat ini: dari dua orang pria yang sama-sama berkata pada seorang gadis yang sama: "Wah, cantik banget kamu hari ini, dek!", bukan tidak mungkin seorang akan dihitung berdosa, seorang lagi tidak. Ingat juga ini: Kain dan Habel sama-sama mempersembahkan perpuluhan kepada Tuhan, Habel diterima, tapi Kain ditolak. Manusia umumnya menghakimi dari apa yang terlihat dan apa yang terdengar, tapi Tuhan melihat hati manusia. Cara pandang Tuhan berbeda dengan cara pandang kita. Yesus menilai dari apa yang tergerak di hati kita. Lagipula Ia tahu masa depan.

Jika anda membangun persahabatan dengan Yesus, peka terhadap "bahasa tubuh"-Nya, anda akan memperoleh pengalaman-pengalaman mengherankan. Anda akan tahu bahwa Yesus tidak hanya tentang mukjizat yang dasyat, tapi juga tentang detail-detail kehidupan yang kadang terlihat sepele.

Seorang penginjil bernama David E. Taylor punya sepatu baru merek tertentu yang sangat disukainya.Kemudian suatu kali, ia dikunjungi Yesus hanya untuk menyampaikan suatu hal yang membuat hamba-Nya ini terbengong-bengong. Anda tahu apa itu? Tuhan datang hanya untuk berkata: "David, Aku juga suka sepatumu itu."

Anda kaget? Jiwa agamawi (akademik teologistis) kita akan berteriak sekarang: "Hei, tunggu dulu! Yesus -Allah semesta alam itu- mengomentari sepatu...? Yang benar saja, Bro!!"

David pun mula-mula tercengang, seperti anda. Ia tidak pernah terpikir bahwa Tuhan memperhatikan hal-hal di seputar diri kita secara mendetail. Sekali lagi ini bukanlah pewahyuan mengenai sepatu, supaya jangan sampai anda jadi bodoh lalu mencari-cari tahu model dan merek sepatu apa gerangan yang Yesus sukai. Sobat, ini semua pewahyuan tentang persahabatan dengan Tuhan.

Selama ini kita semua dididik untuk membayangkan bahwa Yesus tentulah hanya tertarik pada bidang-bidang rohani saja dari kehidupan kita. Tapi anda salah. Yesus peduli pada keseluruhan hidup anda, secara mendetail. Harap anda mencatat ini: dia tahu warna favoritmu, dia tahu model rambut kesukaanmu, dia tahu hal yang paling membuatmu tidak suka. Bahkan Dia juga memberi komentar pada bentuk wajahmu. Alkitab berkali-kali menyebutkan Tuhan mengomentari rupa atau sosok orang-orang. Ia menyebut Saul tampan. Ia mengomentari wajah Daud, kemerah-merahan, dan masih banyak lagi. Di bawah ini saya kutip ayat Alkitab yang menggambarkan bagaimana Tuhan juga berbicara tentang rupa-rupa aksesoris terbaik yang dikenal peradaban manusia waktu itu.

Yehezkiel 16 : 10-11
Aku (TUHAN) mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera. Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu.

Jadi jangan heran bila Tuhan juga dapat berbicara tentang sepatu, Liga Inggris, handphone, iPhone, laptop, Mitsubishi Pajero, tv layar datar, dan segala benda yang dikenal atau disukai dalam peradaban kita sekarang.

Mungkin anda bertanya: mengapa Yesus tertarik mengomentari atau memperhatikan secara mendetail seperti itu? Saya ingin memberitahu: itu bukti perkataan-Nya yang menyebut anda sahabat-Nya. Tidak dapat dikatakan sahabat jika anda tidak tertarik untuk peduli atau tidak tahu apa-apa kegemaran sahabatmu. Begitulah Yesus.

Selanjutnya, bagaimana caranya membangun persahabatan dengan Tuhan?

Media yang paling sahih adalah doa. Anda harus benar-benar manusia yang berdoa sepanjang hari. Tanpa kehidupan doa, berarti anda tidak benar bersahabat dengan Dia. Jika anda berdoa sedikit saja, saya sarankan anda jangan dulu mengklaim diri telah bersahabat dengan Tuhan.

Ciri orang yang menjalin persahabatan dengan Tuhan Yesus adalah seseorang yang gemar sekali berdoa, sedikit-sedikit berdoa, ada waktu longgar sedikit berdoa, persis seperti orang-orang sekarang bersahabat dengan Facebook.

Ada seorang janda tua sekalian penginjil keliling kecil-kecilan yang saya kenal bergaul erat dengan Tuhan. Suatu hari dia berkunjung ke rumah ibu saya. Saat itu, kami sedang menunggu seseorang lagi untuk berangkat ke sebuah tujuan. Karena agak lama, kami duduk-duduk di ruang tengah sambil membincangkan budaya jam karet. Tetapi janda tua ini menghardik kami dan mengajak kami untuk berdoa. Jadi kami berdoa dipimpin olehnya, yang isinya hanya untuk memuji-muji Tuhan Yesus. Ia menganggap keterlambatan orang itu sebagai kesempatan kecil untuk berdoa. Nah, itulah contoh seorang yang bergaul dengan Tuhan.

Saudaraku, doa yang saya maksud disini tidak cuma dalam metode kaku formal, yang biasa kita dengarkan dalam ibadah resmi. Melainkan juga metode doa yang bergaul, bercakap-cakap.

Saya bercakap-cakap dengan-Nya, ketika saya sedang mengenderai motor, sedang sendirian di kantor, bahkan sering juga ketika hendak menulis artikel semacam ini, saya tanya-tanya Dia apa yang harus saya tuliskan. Kita tidak harus memejamkan mata kita, tidak pula harus duduk bersila atau berlutut. Selain seperti itu, juga bersujud sampai mencium lantai, bahkan pula sampai tiarap di hadapan-Nya, saya juga biasa berdoa sambil goyang kaki, atau kalau di lantai, sambil selonjor, memijit-mijit betis, sambil berjalan-jalan berputar-putar, bahkan pula sambil rebah-rebahan. Saya berbicara apa saja yang ada di hati saya kepada-Nya, mulai dari kerinduan-kerinduan saya, juga beberapa nama dari anda yang kerap saya doakan, tentang kaki saya yang pegal-pegal, kadang-kadang sampai acara TV pun saya sebutkan.

Saudara...

Jangan terlalu kaku dalam bingkai-bingkai agama, roh yang legalistik. Tidak usah pura-pura berwibawa atau jaga image di hadapan Tuhan Yesus. Dia melihat semuanya. Apa yang mau anda rahasiakan? Apa? Saya sudah lama menyerah kepada-Nya tentang hal itu. Bahkan ketika saya berpikir tidak patut pun, Engkau lihat dan tahu, begitu saya bilang. Jadi kesadaran itu membuat saya peka terhadap "bahasa tubuh"-Nya. Saya menghindari apa yang tidak Ia sukai. Saya belajar menjaga hubungan kami. Saya tahu tidak selamanya bahasa tubuh-Nya enak terhadap saya. Sesekali saya merasakan ketidaksukaan-Nya. Tapi karena saya belajar bersahabat dengan Dia, saya langsung bertobat. Hal yang cukup sering adalah manakala saya marah-marah di rumah sehingga istri menjadi diam dan mengunci kamar. Saat seperti itu, saya biasanya cepat tersadar bahwa Tuhan tidak suka hal itu.

Juga saya mau beritahu, bahwa Yesus hadir di saat-saat doa pribadimu. Jam berapa engkau mempersembahkan doa pribadi bagi-Nya? Saya mau beritahu, Yesus menghafalnya, dan Ia sudah lebih dulu ada disana menunggumu. Selama ini saya mempersembahkan tengah malam, antara jam 23.00- 01.00 dini hari. Tetapi karena saya sering kali bermasalah dengan bangun pagi, belakangan saya mengubahnya. Saya mempersembahkan jam 05.00 - 06.00 pagi, dan hal itu saya beritahukan kepada-Nya.

Apa yang terjadi? Ia selalu membangunkan saya jam sekitar 04.30, tanpa alarm. Saya tahu apa maksud-Nya. Ia memberi saya waktu untuk gerak badan sejenak dan cuci muka, supaya aliran darah lancar dan tidak mengantuk. Setelah itu, barulah tepat jam 05.00, saya dan Tuhan Yesus menikmati persekutuan yang mesra.

Tetapi beberapa hari lalu, saya terlambat tidur, sudah hampir jam 1 malam. Seperti biasa, Tuhan membangunkan saya jam 04.30. Saya bangun dan duduk, tapi badan saya terasa berat serta mengantuk hebat. Antara sadar dan tidur, saya bilang: “Tuhan Yesus, aku tahu ini jam doaku untuk-Mu, aku ingin berdoa, tapi izinkan aku rebah sebentar lagi saja, lima menit saja ya...” Lalu saya rebah dan segera terlelap, lupa pada semuanya.

Lewat jam 06.00, istri saya bangun, dan segera membangunkan saya, bertanya apakah saya tadi berdoa atau tidak. Saya bilang tidak, balik tanya kenapa dia tiba-tiba tanya begitu. Dia cerita bahwa di dalam tidur, dia mendengar suara yang berkali-kali berkata: “bangunkanlah suamimu, suruh dia berdoa.” Tetapi karena dia yakin bahwa saya sudah berdoa, dia tidak menuruti suara itu. Mendengar itu, saya segera pergi keluar, berdoa dan menyesal.

Saudaraku, Yesus hafal pada jam-jam doa pribadimu, dan Ia sangat suka akan itu. Hadirat-Nya akan lebih dulu hadir di tempat doamu, menunggumu bangun. Saya mau beritahu anda, Yesus sangat berharap dapat menjalin persahabatan yang intim dengan anda dan saya. Ia telah menyediakan diri-Nya sebagai sahabat bagi kita, dan berharap agar kita mau menjadi sahabat-Nya pula. Ia sangat mengasihi anda. Sangat.

Saudaraku dalam kasih Tuhan...
Marilah berdoa. Bangunlah kehidupan doa pribadimu. Berdoalah siang dan malam, lagi dan lagi. Bergaullah dengan Dia, dengan merendahkan diri dan penyerahan hati yang total. Percayalah, bahwa Tuhan bukan saja disenangkan oleh doamu, tapi Ia bahkan sangat mengharapkannya. Ia mengharapkannya, karena Ia sangat menyayangimu. Sama seperti kekasih mengharapkan kemunculan kekasihnya, demikianlah Yesus mengharapkan kedatanganmu.

Yesus sungguh sahabat yang baik. Anda akan dibawa-Nya mengalami pengalaman-pengalaman rohani yang tak terlupakan, yang membuat anda akan semakin mencintai-Nya. Engkau akan kuat, dan potensi untuk jatuh dalam dosa akan merosot. Engkau akan kuat untuk mengendalikan kedaginganmu, serta egomu pelan-pelan akan mengerdil. Ia akan membuka pikiranmu kepada hikmat-hikmat yang selama ini tersembunyi bagimu. Imanmu akan diteguhkan, iman yang menggetarkan, iman yang memindahkan gunung. Urapan Roh-Nya akan memenuhi hatimu. Api nyalamu tidak akan kehabisan minyak, dan anda akan dapat mengendalikan diri terhadap segala hal yang tidak kudus. Bahkan ketika sangkakala dibunyikan untuk menjemput orang-orang kudus-Nya, jika engkau kedapatan kudus dan berjaga, engkau akan ikut disana.

Tuhan Yesus mengasihimu.