Jumat, 14 Desember 2012

MENGAPA BERCERAI TIDAK BOLEH


MENGAPA BERCERAI TIDAK BOLEH

Karena Bapa kita adalah Bapa yang kekal, dalam segala aspek.

Ketika Ia mengeluarkan satu hukum, hukum-Nya itu kekal. Ketika Ia mencampakkan manusia ke dalam neraka, penghukuman itu kekal dan tidak ada lagi jal
an keluar. Ketika nanti anda ditempatkan-Nya di sorga, kedudukanmu itu kekal dan tidak ada yang dapat mengugatnya lagi.

Ketika Ia mengampuni suatu dosa, pengampunan itu kekal, dan tidak ada lagi yang dapat mengungkit dosa itu di hadapan Pengadilan-Nya.

Ketika Ia mengutuk bumi oleh dosa Adam, kutuk itu kekal sampai bumi nantinya binasa.

Ketika Ia menetapkan Yesus, Anak Tunggal-Nya, sebagai satu-satunya Jalan Keselamatan, ketentuan-Nya itu kekal dan tidak ada yang bisa menambahkan jalan lain. Ada pendeta-pendeta yang mengajar begini: "kita tahu Yesus jalan keselamatan, tapi Allah kan punya hak prerogatif, jadi Dia berhak saja untuk meletakkan seseorang yang menolak Yesus di sorga karena hak prerogatif itu". Jangan dengarkan ajaran seperti ini, itu sesat! Keputusan Allah kekal, karena Dia Bapa yang kekal.

Dan ketika Ia mengikat sepasang manusia ke dalam satu perkawinan di bumi ini, di dalam nama Yesus Kristus, maka pengikatan-Nya itu berlaku seumur hidup, selama orang itu masih ada di bumi ini.

Oleh ketentuan kekal-Nya itulah maka setiap perkawinan yang diikatkan di dalam nama Yesus, menurut kemauan kedua belah pihak, maka perkawinan itu telah memasuki dimensi hukum kekal Allah. Tidak ada manusia yang dapat menceraikannya. Barangsiapa menceraikan manusia yang diikatkan oleh Allah Yang Hidup, kebinasaan akan menerpa orang itu. Dan barangsiapa menceraikan suaminya, atau istrinya, ia berdosa. Kebinasaan juga akan menjadi bagiannya. Dan hanya pertobatan di hadapan Yesuslah yang dapat meluputkan segala kebinasaan.

Oleh dimensi kekekalan Allah, maka pasangan yang bercerai, meskipun secara fakta mereka telah hidup sendiri-sendiri, tetapi sesungguhnya mereka tidak pernah bercerai di hadapan Allah kita. Meskipun sudah puluhan tahun si suami ada di Perancis, si istri telah ada di Timor Leste, di hadapan Allah mereka tetap sepasang suami istri.

Karena di hadapan Allah Kekal mereka tidak bercerai, maka terpantang bagi mereka menikahi atau dinikahi oleh orang lain.
Barangsiapa menikahi perempuan cerai, ia dan perempuan itu berzinah di hadapan Allah. Barangsiapa menikah dengan pria cerai, ia dan pria itu berzinah di hadapan Allah. Kebinasaan akan menjadi bagian mereka di dalam kekekalan. Tetapi pertobatan di dalam Yesus berkuasa meluputkan segala kebinasaan, asalkan suatu kesalahan tidak dilanjutkan setelah bertobat.

Barangsiapa pendeta, ya, barangsiapa pendeta atau siapapun yang mewakili nama Yesus, menikahkan orang cerai, kebinasaan akan menjadi miliknya di api kekal.

Pengukuh dan pengesah perkawinan adalah Allah Yang Hidup, sedangkan hamba Tuhan hanyalah alat Tuhan. Maka jikalau alat itu berbuat hal yang bertentangan dengan Allah Yang Hidup, ia adalah hamba yang memberontak dan lebih parah lagi, mempermainkan nama Tuhan. Hanya darah Yesus yang dapat meluputkannya dari kebinasaan, jika dia bertobat dan menyesali kesalahan.

Perzinahan harus dihentikan, dan cara menghentikan perzinahan adalah memisahkan diri satu sama lain. Berhati-hatilah. Allah tidak dapat kita permainkan.

Orang cerai, setelah ia bertobat, mestinya kembali kepada suami/istrinya itu. Tetapi jika hal itu tidak dapat lagi karena satu dan lain hal, ia harus tetap tinggal dalam kesendiriannya, sampai ikatannya dengan suami/istrinya itu diputus oleh kematian.

Matius 19:6
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia

Lukas 16:18
Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah

Berhati-hatilah wahai saudaraku semua...
Ini adalah akhir zaman. Tahun-tahun belakangan ini banyak sekali pengajaran sesat masuk ke dalam gereja, semua, ya, semua gereja, tanpa pandang aliran.

Jikalau anda membaca satu larangan di dalam firman, lalu pengajar-pengajar teologia memakai ayat-ayat lain sebagai alasan, lalu dengan semua alasan itu, ia menyimpulkan bahwa apa yang terlarang itu telah menjadi boleh, catatlah baik-baik: itu dari iblis!

Sebagaimana cara iblis menyerang Hawa, serta upayanya menggodai Yesus, demikian pula iblis memakai cara yang sama hingga hari ini untuk mencoba menyesatkan anda dan saya: ia memakai banyak ayat untuk mematikan ayat yang lain.

Alkitab tidak pernah bertentangan. Jika banyak ayat seolah-olah terkesan mengingkari suatu ayat tertentu, itu hanyalah cara roh penyesat dalam memanipulasi kebenaran Tuhan dan menyesatkan kita.

Yohanes 3:36b
...tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.

Anda dapat tidak setuju, tapi hakimnya bukanlah anda, melainkan Firman Allah. Sekali Firman itu telah Ia keluarkan, tidak seorang pun dari antara kita berkuasa menghapus keberlakuannya.

Mari saudaraku, di akhir zaman ini, kita harus benar-benar hidup kudus dan taat kepada Yesus, sebab tidak lama lagi Ia benar-benar akan datang. Maranatha.

1 komentar:

  1. Semoga yang membaca artikel ini diberikan hikmat oleh roh kudus dalam memahaminya.Praise the Lord

    BalasHapus