PENDAHULUAN
Efesus 2 : 8-9
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang
yang memegahkan diri.
Saudaraku dalam
kasih Yesus Kristus...
Keselamatan
adalah puncak dari segala pencarian manusia yang telah mengerti bahwa ada
kehidupan setelah kematian tubuh, yaitu kehidupan kekal, yang tidak akan
berkesudahan. Orang-orang yang selamat, akan berada di sorga, sedangkan mereka
yang tidak selamat akan terjerumus selama-lamanya di dalam neraka.
Akan tetapi
kebanyakan orang tidak tahu akan kemana ia setelah mati. Suatu hari, saya
bertanya kepada
seorang gadis remaja muslim yang baik hati: apakah kamu tahu bahwa kalau sudah mati, kamu akan ke sorga atau ke neraka? Dia menjawab tidak tahu: itu takdir Allah, dan saya pasrah saja pada keputusan-Nya, sahutnya. Ia ingin berada di sorga dan bisa luput dari siksaan kekal mengerikan di neraka. Tapi menurutnya, itu bukan keputusannya, melainkan keputusan Allah. Hal yang sama saya tanyakan pada seorang remaja kristen, apakah ia yakin akan pergi ke surga. Jawaban yang sama dengan kalimat berbeda keluar dari mulutnya.
seorang gadis remaja muslim yang baik hati: apakah kamu tahu bahwa kalau sudah mati, kamu akan ke sorga atau ke neraka? Dia menjawab tidak tahu: itu takdir Allah, dan saya pasrah saja pada keputusan-Nya, sahutnya. Ia ingin berada di sorga dan bisa luput dari siksaan kekal mengerikan di neraka. Tapi menurutnya, itu bukan keputusannya, melainkan keputusan Allah. Hal yang sama saya tanyakan pada seorang remaja kristen, apakah ia yakin akan pergi ke surga. Jawaban yang sama dengan kalimat berbeda keluar dari mulutnya.
Sebagian orang
tidak percaya ada sorga dan neraka. Sebagian lagi bebal, percaya tapi tidak
terlalu peduli, seolah-olah berkata: Itu bukan urusanku! Sedangkan orang-orang
yang mengerti betapa ngerinya neraka kekal itu dan tidak ingin masuk kesana,
akan berkata: “Siapa yang sanggup mengerjakan semua perintah Kitab Suci? Itu
sangat sulit. Tapi saya akan berusaha hidup baik-baik, supaya mudah-mudahan
saya bisa masuk ke sorga.” Mudah-mudahan, itulah pengharapan kebanyakan orang.
Mudah-mudahan artinya ia sangat berharap, tetapi tidak bisa memastikan. Apakah
anda salah seorang dari mereka? Setelah membaca buku ini, anda akan berubah,
mata anda terbuka dari kebutaan rohani, dan hati anda akan dipenuhi sukacita
yang meluap-luap.
Buku ini bukan
hanya untuk orang-orang yang belum pernah mendengar Injil. Bahkan saya lebih
menujukan buku ini kepada orang-orang kristen sendiri, termasuk kepada
pengerja-pengerja di dalam gereja, sebab kebanyakan orang kristen sendiri tidak
paham benar arti kasih karunia. Istilah itu umumnya masih istilah tanpa arti
apa-apa di pikiran kita. Pengetahuan kita hambar, dan kita tidak bergetar saat
mendengarnya. Padahal anda harus tahu, anda selamat karena kasih karunia!
Dalam tulisan
ini, saudara akan mengerti siapa Yesus dan siapa saudara setelah menerima Dia.
Saudara akan sangat dikuatkan dan menjadi jauh lebih mengerti bahwa saudara
selamat bukan karena kesempurnaan kesalehan anda, tetapi karena kasih karunia
Allah yang anda terima oleh iman di dalam nama Yesus Kristus.
Betapa perlunya
pengajaran ini anda terima, sebab hari-hari ini ada begitu banyak pengajaran
yang mengusung jiwa agamawi sedang melanda umat Allah. Ada banyak tulisan yang
beredar luas di internet, maupun para pengajar yang berkeliling kota-kota
memasuki gereja-gereja, yang mengajarkan tuntutan-tuntutan perbuatan untuk
mengejar keselamatan. Dengan demikian, mereka memperkokoh persepsi orang-orang
awam yang mengira bahwa mereka hanya bisa selamat melalui perbuatan-perbuatan
saleh. Pengajar-pengajar ini menaburkan ketakutan dan kebutaan rohani yang
lebih parah. Iman jemaat menjadi tergerus, berganti oleh pengejaran
kesalehan-kesalehan, untuk mencoba memastikan bahwa dia akan selamat. Pun
setelah si jemaat melakukan semua perbuatan, tetap saja ia tidak yakin akan
keselamatannya. Ia hidup di dalam teror rohani, bukan karakter anak Allah. Pengaruh
kelompok ini semakin lama semakin membesar, bahkan sudah banyak hamba Tuhan
yang tulus hatinya termakan dan terjerumus ke dalamnya.
Kasih karunia
Allah adalah dasar dari kekristenan kita, saudara-saudaraku. Bukan
perbuatan-perbuatan saleh kita. Oleh kasih Allah yang begitu besar pada anda,
Ia telah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk mati bagi segala dosa anda. Berakarlah
kuat di dalam kasih karunia itu, saudaraku. Injil Tuhan Yesus adalah Injil
Kasih Karunia.
Kisah Para Rasul
20 : 24
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun,
asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil
kasih karunia Allah.
Akan tetapi di
dalam buku ini anda juga akan dibuat mengerti apa dan bagaimana anda harus
hidup setelah menerima kasih karunia itu.
1.
ANDA YANG
MESTINYA MATI, TELAH DIBENARKAN
Saudaraku
kekasih....
Anda sudah tahu,
bahwa hanya dua tempat bagi orang-orang yang telah meninggal dunia. Jika tidak
di sorga bersama Allah, sudah pasti dia tengah menderita untuk selama-lamanya
di neraka.
Neraka itu
adalah satu tempat yang sangat mengerikan. Suatu tempat dimana tidak ada belas
kasihan sama sekali. Segagah-gagahnya orang sewaktu hidup, ia hanya akan bisa
menjerit melolong-lolong penuh siksaan dan ketakutan ketika berada di neraka,
sepanjang hari. Dibakar api yang panasnya amat dasyat, ditambah dengan berbagai
siksaan yang amat mengerikan. Dan sekalipun begitu perihnya siksaan itu, orang
tidak dapat mati lagi. Ia akan merasakan setiap rincian dari siksaan bengis
itu, selama-lamanya... tanpa berakhir... ya, selama-lamanya!
Siapakah di
antara anda yang ingin masuk neraka? Saya percaya tentu tidak ada. Bukan cuma
anda, bahkan bila kita jelaskan secara lengkap lalu bertanya, semua orang di
luar sana pun pasti tidak ingin masuk ke neraka. Semua orang ingin masuk sorga.
Anda pasti ingin ada di sorga, demikian pula saya dan semua orang.
Lalu karena itu,
orang-orang yang ingin masuk sorga, yang takut akan berakhir di neraka,
melakukan upaya-upaya keras, menciptakan agama-agama, ajaran-ajaran saleh, dengan
cara beribadah ini itu, sembahyang ini itu, berpuasa satu bulan penuh,
melakukan ini itu, berusaha hidup baik-baik, hidup alim, dalam kesalehan dan rupa-rupa perbuatan agamawi
lainnya. Semua itu dilakukannya karena dia berharap dapat luput dari neraka.
Tapi siapakah
yang dapat menjangkau sorga? Adakah yang tahu dimana letak sorga? Bila anda
menatap ke langit malam, ke taburan bintang-bintang, di sebelah manakah sorga
itu? Adakah yang tahu? Hanya Orang yang
datang dari sorga yang dapat membawa orang ke sorga.
Dan juga ketahuilah,
sorga itu adalah tempat yang maha kudus, sebab disanalah Allah Yang Maha Kudus
bertahta. Tempat yang maha kudus artinya tak boleh ada satu pun dosa bisa
masuk. Jika anda punya satu dosa saja,
anda akan ditolak di sana, tidak peduli anda seorang kristen baik-baik.
Nah, jika satu dosa saja ditolak, bagaimana bila dosanya bertimbun-timbun?
Faktanya ialah: semua manusia memiliki dosa, dan banyak! Dan upah dosa ialah
maut: kematian kekal!
Roma 6 : 23a
Sebab
upah dosa ialah maut;
Anda pernah
berbuat dosa, saya juga, begitu pula semua orang. Jadi tak seorang pun di
antara kita ini yang layak masuk sorga. Kita semua mestinya akan mati, mestinya
akan berakhir di neraka, karena dosa-dosa kita. Sebab ketika dikatakan: upah
dosa ialah maut, itu artinya setiap dosa harus dibayar dengan maut, kematian
kekal. Jadi lihat, tidak ada bedanya
memiliki satu dosa dengan sejuta dosa. Sama-sama harus menanggung akibat
dosanya itu di dalam maut. Neraka tidak hanya dipenuhi orang-orang jahat
yang banyak dosanya, tapi juga disesaki orang-orang baik hati yang seumur
hidupnya hanya memiliki satu atau dua kesalahan dosa saja. Betapa kudus dan tak
terjangkaunya sorga oleh manusia. Adakah harapan bagi manusia untuk lolos dari
kebinasaan api neraka? Sementara manusia adalah lemah dan mudah tergoda? Akan
tetapi puji syukur kepada Allah, Yesus telah mati untuk kita, dengan menanggung
segala penghukuman dosa kita, supaya kita boleh hidup terus.
Anda kurang
mengerti? Bacalah perbandingan ini:
Bayangkanlah
engkau ini telah membunuh orang, lalu ditangkap polisi. Semua bukti-bukti dan
saksi-saksi berhasil dikumpulkan, lalu anda diseret ke pengadilan. Tak ada
keraguan lagi, semua terungkap dengan jelas di depan hakim: anda benar-benar
pelaku pembunuhan itu. Oleh karena hukum telah mengatur, maka anda akhirnya
dijatuhi hukuman mati.
Karena kematian
itu mengerikan, anda berusaha keras menyelamatkan nyawa anda, dengan mencoba
banding. Tetapi karena anda benar-benar terbukti, hakim banding pun tetap
memvonis anda hukuman mati. Dan pada tingkat terakhir, yakni kasasi, anda pun tetap
dinyatakan bersalah dan divonis mati. Hari pemancungan leher anda telah ditentukan!
Tidak ada yang
dapat anda lakukan lagi sekarang. Anda sama sekali tidak memiliki harapan. Jam
demi jam berlalu, anda tinggal menunggu mati. Lalu waktunya tiba. Anda sekarang
digiring ke lokasi eksekusi, dimana leher anda akan dipancung sampai putus...
Lalu tiba-tiba, disaat-saat
yang mengerikan itu, muncul seseorang ke depan, berbicara kepada hakim: “Tuan
Hakim, saya sangat kasihan kepadanya. Bebaskanlah dia, dan biar saya saja yang menanggung hukumannya.” Hakim heran dan bertanya:
“Engkau serius mau menggantikan penjahat ini dipancung?” Dia menjawab pasti:
“Saya bersedia!”
Maka
ditangkaplah orang itu, dirantai, lalu digiring ke pemancungan. Tak lama
kemudian, leher orang itu putus dimakan
alat pemancung. Darahnya tertumpah membanjir. Mayatnya terjatuh ke tanah.
Pertanyaan saya:
setelah orang itu dipancung menggantikan anda, masihkah anda akan dipancung
juga oleh hakim? Tentu saja tidak, bila anda tidak menolak pengorbanannya itu.
Begitu orang itu mati, hakim akan langsung melepaskan anda. “Pergi sana. Kamu sekarang
orang merdeka!” Jadi sekalipun anda benar-benar terbukti bersalah, anda telah
dibenarkan! Anda bebas! Anda tidak dihukum lagi!
Demikianlah
Yesus telah menggantikan anda untuk menjalani hukuman maut atas dosa-dosamu.
Anda yang mestinya harus mati dan masuk alam maut (neraka), telah dibebaskan
dari segala hukuman. Karena Yesus telah menjalani hukuman anda dengan
menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib, dan turun ke dunia maut menggantikan anda.
Itulah kasih karunia. Ia sangat mengasihi dan berbelas kasihan kepadamu.
Maka milikilah
Yesus, percayailah Yesus, peganglah Yesus. Janganlah anda menolak Yesus, jangan
anda meninggalkan-Nya. Sebab sekalipun Yesus telah mati untuk dosa setiap
orang, akan tetapi barangsiapa menolak Dia, kematian Yesus sia-sia baginya.
Kita teruskan
perumpamaan tadi.
Setelah hakim
membebaskan anda, anda datang lagi pada si hakim dan berkata: “Pak Hakim,
memang tadi orang itu sudah mati menanggung hukuman saya. Tapi setelah saya
pikir-pikir, saya menolak orang itu. Saya menolak pengorbanannya.” Hakim
tentulah kaget: “Hei, hukumanmu sudah dijalankan orang itu, pergi sana dan
terima kemurahan hatinya itu!” Tetapi anda bersikeras: “Tidak Pak Hakim. Saya
menolaknya. Saya tidak terima kebaikannya itu. Itu tidak berlaku bagi saya!”
Menurut anda,
apa yang akan dilakukan Pak Hakim atas keputusan anda itu? Tentu saja jelas:
kematian sukarelawan itu menjadi sia-sia bagi anda. Jadi anda harus menjalankan
sendiri hukuman anda. Anda akan ditangkap lagi, diikat, dan diseret ke
pemancungan.
Bukankah itu
sangat bodoh? Dan sebodoh itulah persis orang-orang yang menolak Yesus!
Jadi terimalah
Yesus. Sebab karena Yesus, anda sekarang telah bebas. Yesus Kristus mati supaya
anda bisa hidup terus, hidup selama-lamanya. Karena Yesus, anda tidak lagi
dipandang bersalah oleh sorga. Anda sekarang layak masuk ke sorga, karena semua
hukumanmu sudah dibayar lunas. Sorga tidak lagi memiliki alasan apa-apa untuk
melarang anda masuk. Sebab Yesus adalah Raja di sorga. Anda selamat oleh Yesus!
Karena karya salib-Nya! Bersukacitalah!
I Korintus 7 : 23
Kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu
menjadi hamba manusia.
I Petrus 1 :
18-19
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat
Dan setelah
Yesus mati menggantikanmu, Ia kemudian bangkit pada hari yang ketiga, supaya
engkau boleh percaya, bahwa Ia telah mengalahkan maut. Ia telah menang, dan
kebangkitan-Nya membuktikan semua itu!
Roma 6 : 9
Karena
kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati
lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
2.
MAUT TIDAK DAPAT
MENJANGKAUMU
Saudaraku
kekasih....
Mari kita baca
dulu ayat di bawah ini:
I Petrus 3:18
Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala
dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa
kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia,
tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh
Saudaraku dalam
Yesus Kristus....
Membaca ayat di
atas, hati saya terlalu meluap sekarang, dan saya tidak tahu kalimat pertama
apa
yang harus saya
tuliskan kepada saudara. Perhatikan kalimat pertama ayat itu: Yesus
telah mati
sekali untuk segala
dosa kita. Apakah anda sudah bergetar membacanya? Belum?
Ah... coba renungkan dalam-dalam sekali lagi. Hei kawan, Yesus telah mati bukan
hanya untuk sebiji dosamu, tapi untuk semua dosamu...! Engkau yang berdosa
banyak, tidakkah anda bergetar sekarang..? Saya bergetar...!
Baik, mari kita
masuki penjelasannya.
Tentu ada pertanyaan:
Yesus mati untuk menebus dosaku yang mana? Dan banyak yang menjawab: dosa anda
yang lalu, maupun dosa yang akan datang. Dari sisi kronologi waktu, jawaban ini
benar. Memang demikian adanya. Tetapi dari sisi hakekat, jawaban itu kurang
tepat. Anda dan saya tidak memiliki dosa yang akan datang. Semua dosa adalah
YANG LALU. Semua dosa ADA DI BELAKANG, tidak satu pun di depan.
Anda hari ini
tidak dapat ditilang polisi, hanya karena kemungkinan akan melanggar lalu
lintas tahun depan. Kalau kita sudah dipenjara duluan karena dikuatirkan akan
membunuh di masa depan, alangkah konyolnya itu. Lebih baik semua anak-anak
dibasmi atau dipasung saja hari ini sebelum mereka besar, kalau memakai logika
seperti itu. Tetapi Tuhan tidak memakai logika itu. Dia tahu kita sangat
mungkin jatuh tahun depan, tapi Dia tidak lantas mencabut nyawa kita hari ini
hanya untuk mencegah hal itu jangan terjadi.
Kemungkinan
berbuat dosa di masa depan memang ada. Tetapi karena belum terjadi, itu belum
menjadi dosa. Dosa hanya dapat disebut dosa, jika kita SUDAH MELAKUKAN-nya. Dan
jika sudah dilakukan, itu berarti YANG SUDAH LALU. Jadi dosa hanya ada di masa
lalu kita. Dan Yesus mati sekali untuk menjadi tumbal bagi semua itu.
Roma
3 : 23-24
Karena semua
orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus
Anda
sudah tahu, Hukum kekal Allah berkata: “upah dosa ialah maut”. Akan tetapi maut
itu telah ditanggung oleh Yesus untuk semua dosa, dan pula Yesus telah menang
mengalahkan maut, sehingga jika orang itu datang atau kembali kepada Yesus,
upah dosa itu (maut) tidak akan dapat menjangkaunya lagi.
Roma 6 : 23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah
ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Tubuh
memang akan binasa dan kembali ke tanah, tetapi Maut tidak dapat menjangkau
siapapun yang berada di dalam Yesus Kristus! Seribu kali pun barisan Kerajaan
Maut berseru-seru: “Dia orang berdosa, dia sudah melakukan banyak dosa! Dia
sudah banyak membunuh, dia penipu di kantornya! Dia penindas, dia banyak
menelan milik orang-orang miskin! Puluhan gadis muda telah diperdayainya! Sudah
beratus-ratus kali dia tidur dengan perempuan-perempuan jalang! Dia milikku!” Tetapi
Yesus akan berkata: “Hai Maut, dimana sengatmu? Coba tunjukkan kepada-Ku kalau
engkau sanggup mengambilnya dari-Ku!”
I Korintus 15 :
55
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di
manakah sengatmu?
Dan
Maut tidak akan dapat menjangkau saudara, karena anda telah berada di dalam
Kristus. Di dalam Yesus, anda aman, anda selamat, dan anda akan bertemu muka
dengan-Nya kelak, di sorga kekal, sebab Dia telah mengalahkan Maut. Itulah
kasih karunia! Bersukacitalah!
Roma 5 : 2
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman
kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita
bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Jadi
di dalam kasih karunia Tuhan, panggilan kita bukanlah untuk merancang dosa di
masa nanti dengan menuruti pikiran iblis, melainkan untuk hidup di dalam
kebenaran-Nya menuruti pikiran Kristus. Di depan kita adalah panggilan tugas
dari Ladang Allah. Tetapi kalaupun di tengah jalan anda tersandung juga, anda
sudah tahu bahwa Yesus telah mati untuk dosa itu, sehingga anda semestinya
segera bangkit kembali dalam pertobatan.
3. TAURAT ITU APA
Kelahiran,
kematian, kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus telah menjadi tonggak
dimulainya zaman kasih karunia, yaitu zaman pengampunan, zaman Perjanjian Baru
Allah. Jadi anda dan saya lahir di zaman kasih karunia Allah, bukan lagi di
zaman Taurat. Dengan demikian, kita tidak lagi berada di bawah tuntunan Taurat.
Tetapi
meskipun kita tidak lagi berada di bawah tuntunan Taurat, kita tidak boleh lupa
bahwa Taurat berasal dari Bapa kita juga. Jadi Taurat itu kudus dan suci. Kita
tidak hidup di bawah hukum Tuntutan Persyaratan Taurat, tetapi di bawah hukum
Pengampunan Yesus Kristus. Jiwa hukum tuntutan persyaratan ialah: “Penuhi dulu
semua persyaratan ini, maka kamu lulus.” Berbeda dengan jiwa hukum Pengampunan
ialah: “Terimalah pengampunan ini, maka kamu lulus.”
Allah
kita memang merancang hukum Taurat dengan jiwa Tuntutan Persyaratan: kita harus
memenuhi semua tuntutan yang terdapat di dalamnya supaya kita beroleh
keselamatan. Dan anda harus tahu mengapa demikian. Pertama-tama, karena Allah
kita maha kudus. Tidak boleh ada sebiji pun dosa di hadapan-Nya. Kedua, karena
hukum-Nya: upah dosa ialah maut, api murka Allah. Dengar, setiap dosa
mendatangkan murka Allah, dan murka Allah ialah maut yang kekal.
Kedua
kondisi itu membuat orang harus tidak memiliki dosa, supaya ia boleh lolos dari
penghukuman murka Allah, dan boleh bertemu dengan Allah di sorga kekal. Untuk
tujuan itu, tentu saja Allah harus memberitahu umat-Nya apa-apa saja perbuatan
dosa. Dan Allah menyingkapkan semua itu di dalam Taurat. Jadi Taurat dipenuhi
daftar perbuatan dosa. Ini dosa, ini juga, ini, ini, ini dan ini. Daftar itu
dibuat supaya mereka jangan melanggarnya, supaya mereka tidak binasa. Sebab itu
tadi, upah dosa ialah maut.
Jadi
Taurat itu pada hakekatnya terdiri dari dua unsur. Pertama, penyingkapan
tentang apa-apa saja itu dosa menurut Allah kita, seperti yang saya sebutkan
tadi. Untuk membantu, kita namai saja unsur ini “Pengumuman Dosa.” Kedua,
daftar perbuatan yang harus dilakukan untuk menghindari dosa, atau menahirkan
diri dari dosa, juga daftar ibadah lahiriah yang harus dilakukan untuk menghindarkan
penghukuman atau mencari perkenanan Allah. Unsur yang kedua ini biasa disebut
aturan-aturan imamat, atau untuk mempermudah, kita namai saja disini “Tuntunan
Taurat”.
Di
dalam hukum upah dosa ialah maut, maka disingkapkan dengan jelas bahwa semua
orang yang berbuat dosa pasti binasa. Setiap orang akan menjadi tumbal bagi
dosanya.
Akan
tetapi karena manusia itu penuh dengan kelemahan, ditambah lagi kenyataan bahwa
dunia ini juga telah menjadi bagian dari kediaman kerajaan iblis, maka sekalipun
orang-orang Israel kala itu mencoba berbuat sekuat tenaga mereka, tetap saja
mereka gagal untuk hidup tanpa melanggar Taurat. Mereka tak berdaya menghindarkan
dosa. Semua orang Israel tetap saja dicemari dosa, sama seperti semua bangsa di
dunia. Singkatnya, tak seorang pun berhasil menjalankan Taurat secara sempurna.
Dengan demikian, Taurat tidak menyelamatkan seorang pun.
Galatia 3 : 11
Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan
Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang
benar akan hidup oleh iman."
Sebenarnya
sejak awal, tepatnya sejak Adam jatuh dalam dosa, Allah kita sudah merancang
zaman kasih karunia. Itu karena Ia sesungguhnya sangat mengasihi umat manusia.
Ia sesungguhnya tidak ingin umat manusia ini binasa.
Tetapi
karena zaman itu belum tiba saatnya untuk berlaku, Allah memberikan Taurat. Dan
Taurat itu, seperti kita bahas di atas, adalah rambu-rambu yang menjelaskan
apa-apa saja yang disebut dosa oleh Allah, dan apa-apa saja yang harus
diperbuat supaya manusia menghindarkan
diri dari semua itu, supaya mereka tidak binasa. Jadi Taurat itu semacam
pengisi masa transisi, supaya umat pilihan-Nya itu tidak menjadi liar
sebagaimana bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Galatia
3 : 23-25
Sebelum iman itu
datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman
itu telah dinyatakan.Jadi hukum Taurat
adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan
karena iman. Sekarang iman itu telah
datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
Dan
Rancangan Agung Allah kita itu akhirnya tiba saatnya untuk berlaku, ketika
Kristus Yesus lahir ke bumi, mati bagi dosa dunia, bangkit untuk menyatakan
kemenangan-Nya atas maut, dan naik ke sorga untuk memerintah kita, sampai kelak
Ia datang lagi menegakkan Kerajaan-Nya atas dunia ini. Kasih karunia Allah
genap di dalam Yesus Kristus. Dan di dalam Dialah berlaku Hukum Pengampunan
itu: “Barangsiapa menerima-Nya, yaitu menerima pengampunan itu, ia diselamatkan.”
Jadi
perbedaan mendasar dari Taurat dan kasih karunia adalah perihal pengampunan dosa
atau keselamatan. Yesus belum lahir sebagai manusia dan belum tersalib ketika
Taurat diberikan kepada Musa. Supaya orang bisa selamat atau diampuni dari
segala dosa, dia harus melakukan dulu secara sempurna seluruh Taurat. Jadi
keselamatan yang dijanjikan Taurat disandarkan pada perbuatan-perbuatan
manusia. Pada kekuatan manusia. Karenanya,
jiwa Taurat adalah agamawi.
Akan
tetapi kasih karunia di dalam Yesus artinya anda sudah diampuni sebelum anda
berbuat dosa. Yang tinggal anda lakukan ialah menerima pengampunan itu dan
tinggal di dalamnya. Keselamatan itu hanya ada di dalam Yesus, karena Yesus
telah mengampuni seluruh dosa dunia dan menang mengalahkan maut. Jadi jika anda
mau menerima Yesus dan tinggal tetap di dalam Dia, anda sudah selamat. Perhatikan:
jadi keselamatan yang dijanjikan Injil disandarkan pada iman dan kemauan kita
untuk datang pada Yesus, bukan lagi disandarkan pada perbuatan-perbuatan
manusia kita.
Jadi
apakah kasih karunia telah membatalkan Hukum Allah? Apakah Hukum Dosa sudah
tidak ada lagi? Disinilah terjadi kebingungan yang melanda banyak sekali umat
kristen, dan hasilnya ialah kemunculan ajaran-ajaran yang salah.
“Pengumuman
Dosa” masih ada, dan berlaku kekal. Di dalam Taurat, Allah memberitahukan kita
apa-apa saja itu dosa, yaitu semua yang terkandung di dalam Sepuluh Perintah.
Jadi siapa melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah itu, ia berdosa.
Matius 5 : 18
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama
belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Bahkan
detail-detail hukum dosa itu lebih diperinci lagi panjang lebar oleh Yesus dan
rasul-rasul di Perjanjian Baru. Itu artinya, masih ada bahaya dosa, dan kita
semua masih mungkin untuk berbuat dosa, sampai hari ini. Justru karena dosa
masih mungkin terjadi maka kasih karunia Allah itu berguna. Jika saya tidak
mungkin lagi berbuat dosa, dan meski saya membunuh atau berzinah dengan banyak
perempuan, akan tetapi jika semua itu tidak lagi disebut dosa, maka sudah tentu
saya tak membutuhkan kasih karunia sedikitpun. Kasih karunia itu berbicara
tentang pengampunan. Untuk apa pengampunan ditawarkan jika tidak ada yang
membutuhkannya lagi?
Jadi karena dosa
masih mungkin kita lakukan di depan sana, maka kasih karunia itu berguna benar
bagi kita, seumur hidup kita.
Roma 5 : 20
Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran
menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih
karunia menjadi berlimpah-limpah
Roma 6 : 1
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?
Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Tentu saja
jawabannya tidak.
4.
YESUS ADALAH
ALLAH ITU SENDIRI
Yohanes 1:1
& 14
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara
kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Saudara....
Serangan yang
paling sering dilakukan penganut agama-agama palsu terhadap kita ialah menghina
dan menertawakan iman kita akan Allah Tritunggal, yang percaya –sebagaimana
Injil Yohanes di atas berkata- bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri. Mereka
bersikeras bahwa Yesus hanyalah manusia, sama seperti semua orang, dengan
mengumbar-umbarkan sisi kemanusiaan-Nya: bagaimana Ia lahir, besar, makan,
minum, berjalan, tidur, haus, bahkan akhirnya mati dibunuh secara hina.
Sebagai orang
kristen yang tinggal di tengah-tengah mayoritas penganut agama palsu, anda
pasti sering mendengar cemoohan-cemoohan terhadap kebenaran Ilahi tersebut.
Banyak di antara orang-orang kristen yang terpengaruh pada pandangan mereka dan
mulai meragukan ke-Allah-an Yesus bahkan sampai berpindah ke agama palsu tersebut.
Jika anda salah satu dari mereka, saya berharap sub judul ini dapat membantu
anda.
Sungguh, Yesus
adalah sandungan terbesar bagi dunia yang akan binasa. Tetapi berbahagialah
orang yang percaya kepada-Nya. Alkitab sendiri sudah menubuatkannya ribuan
tahun lalu.
Roma 9 : 33
seperti ada tertulis: "Sesungguhnya, Aku
meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu sandungan, dan siapa
yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
Kepercayaan kita
bukanlah kepercayaan yang membabibuta. Alkitablah yang mengatakan bahwa Yesus
itu Allah sendiri, yang dinyatakan ratusan tahun sebelum Yesus lahir sebagai
manusia.
Yesaya 9:5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang
putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai.
Lebih spesifik
lagi King James Version berkata: ... and his name shall be called Wonderful,
Counsellor, The mighty God, The everlasting Father, The Prince of
Peace. Kata “shall be called”
dapat juga diterjemahkan “haruslah
disebut”.
Lihat, Allah
menubuatkan bahwa nama Anak yang dilahirkan itu akan atau harus disebut
Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa,
Bapa yang Kekal, Raja Damai. Ini
dituliskan sekitar 700 tahun sebelum Yesus lahir. Nama Anak yang lahir itu
adalah Yesus, atau Yeshua dalam tradisi Aram dan Ibrani,
yang disebut Kristus. Dan hari ini, nubuat itu telah genap. Semua orang yang
percaya kepada-Nya menyebut: Yesus Sang Penasehat Ajaib, Yesus Allahku yang
Perkasa, Yesus Bapaku yang Kekal, Yesus Raja Damai.
Mengapa Allah
dalam firman-Nya itu menyebut Yesus: Allah? Bukankah hanya ada satu Allah yaitu
diri-Nya sendiri? Jadi tidak lain tidak bukan, itu artinya Dia sendirilah itu.
Allah itulah Yesus, dan Yesus itulah Allah.
Namun
orang-orang yang membutakan dirinya membantah: tetapi di dalam Injil, Yesus
berdoa
kepada Allah,
yang Ia sebut Bapa. “Kalau begitu, Yesus bukan Allah!”, seru mereka. Mungkin
buku ini sekarang berada di tangan salah seorang dari mereka yang meragukan
Yesus. Jika anda adalah dia, mari kita merenung sebentar dengan logika juga.
Adakah yang
mustahil bagi Allah? Tentu anda sepakat dengan saya: tidak ada. Jika demikian,
baiklah saya bertanya dengan pertanyaan logika juga: Bayangkanlah anda ini seorang yang maha
kuasa, dimana tak ada yang mustahil bagi anda, lalu jawablah ini: dapatkah anda
sekarang juga berada di bulan dan di saat yang sama, anda tetap ada di tempat
duduk anda sekarang? Karena tidak ada yang mustahil bagi anda, jelas jawabannya: dapat. Pertanyaan
berikutnya? Siapakah yang di bulan itu? Andakah itu atau sekedar tiruan anda?
Kalau itu hanya tiruan anda, berarti itu bukan anda, jadi anda tidak benar-benar berada di bulan
dan tidak benar maha kuasa. Jadi logika kemahakuasaan memastikan: itu adalah
anda sendiri.
Sekarang, kita
masuk ke tujuan anda pergi ke bulan. Bayangkanlah disana ada sekelompok mahluk
bulan –anggaplah mereka sejenis semut- yang selama ini berdoa kepada anda,
tetapi karena mereka tidak mengenal anda, mereka tersesat. Jadi anda pergi ke
bulan untuk memperkenalkan diri anda yang sebenarnya pada mereka. Itulah tujuan
anda. Pertanyaan saya, apa yang akan anda lakukan supaya anda bisa diterima di
tengah-tengah mereka dan bahasa anda dimengerti? Sudah pasti anda akan
mengambil rupa mereka dan berbicara dalam bahasa mereka. Itu artinya, secara
fisik, anda yang di bulan itu adalah semut dan berbahasa semut.
Apa yang
dilakukan anda yang di bulan dalam rupa
semut itu? Sudah pasti dia akan berbicara semua hal tentang anda –anda yang duduk di kursimu sekarang-
supaya mereka semua semakin mengenal anda, sebagaimana tujuannya ada disana.
Jadi sudah pasti dia yang di bulan
itu akan menyebut anda yang di bumi sebagai “darimana aku berasal”, “aku dan
dia adalah satu”. Selama disana, dia tentu menjadi hamba bagi tujuan anda –anda yang ada di tempat dudukmu sekarang. Dan
sebagai hamba bagimu, dia juga akan berdoa kepadamu –yang ada di kursi.
Ketika
semut-semut bulan itu bertanya: “Jadi dimana dia? Kami ingin melihat dia!”
Sudah pasti anda di bulan itu akan berkata: “Kamu sudah melihat dia, sebab
akulah dia. Kalau kamu percaya kepadaku, kamu sudah percaya kepadanya, dan
kalau kamu menerima aku, kamu sudah menerima dia.” Anda di bulan itu melakukan
beberapa keajaiban yang tidak dapat dikerjakan semut-semut biasa, supaya mereka
bisa percaya pada kesaksian anda di bulan itu. Tetapi tentu sebagian semut itu
tidak akan percaya dan menolaknya dengan berkata: “Kau sudah gila! Kau
pendusta! Kau hanya semut biasa seperti kami, bapakmu saja kami kenal, tapi kau
mengaku adalah dia yang kami sembah itu! Kau sangat kurang ajar! Kau
menghujatnya!”
Itu hanyalah
sedikit perbandingan tentang kemahakuasaan yang dapat anda terima dengan
logika, jika anda jujur di dalam hatimu.
Demikianlah juga
kedatangan Yesus ke dunia ini dua ribu tahun yang lalu, adalah untuk
memperkenalkan Allah pada umat manusia yang buta, supaya kita semua mengenal-Nya.
Allah yang maha kuasa itu datang ke dunia untuk tujuan-Nya, dan di saat
bersamaan Ia tetap ada di Takhta Sorga. Tentu saja oleh karenanya, Allah yang datang itu harus mengambil
rupa manusia dan berbahasa manusia, supaya Ia dapat dimengerti. Jadi dari sisi
fisik, Yesus –waktu itu- adalah benar-benar manusia. Ia lapar, haus, merasakan
sakit, mengantuk, beristirahat, dan sebagainya. Akan tetapi Ia yang tinggal
dalam fisik manusia itu, adalah pribadi Allah sendiri, Allah yang datang ke dunia.
Itulah sebabnya
suatu hari murid-murid -diwakili Filipus- bertanya kepada Yesus: “Tunjukkanlah
kepada kami Allah, Bapa-Mu itu”. Apa jawaban Yesus?
Yohanes 14:9
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku
bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Manusia tidak
dapat melihat Allah. Tetapi Dia telah datang ke dunia ini dalam rupa manusia
supaya Ia dapat terlihat dan dikenali manusia, yaitu Yesus Kristus. Sehingga
barangsiapa bertemu Yesus, dia telah bertemu Allah yang tidak kelihatan itu.
Itulah kasih karunia, yaitu Allah berkenan datang kepada kita, umat manusia
yang berdosa ini, untuk menyelamatkan kita, karena Ia begitu mengasihi engkau
dan saya.
Yesus berkata:
Dan
barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. (Yohanes 12:45)
Ini bukanlah
pengakuan yang berasal dari manusia. Tidak satupun manusia berani membuat
pernyataan sedasyat itu. Beranikah anda berkata begitu, yaitu barangsiapa
melihat anda, dia telah melihat Allah Yang Maha Tinggi, Pencipta langit dan
bumi? Tetapi Yesus menyatakannya dengan tegas. Di Perjanjian Lama, secara
tersirat Allah menyatakan bahwa Anak Manusia yang akan datang itu adalah
diri-Nya sendiri. Di Perjanjian Baru, secara tersirat Yesus menyatakan bahwa
diri-Nya adalah Allah itu sendiri. Jikalau anda tetap tidak mau mengakui betapa
kuatnya pengakuan-pengakuan Ilahi ini saling menggenapi, maka anda memang orang
yang harus binasa.
Karena yang
datang itu adalah Yesus, maka Yesuslah yang disebut yang datang dari Bapa, dan tidak dapat dikatakan Bapa datang dari
Yesus. Itulah sebabnya Ia menyebut diri-Nya Anak, dan Ia yang duduk di takhta
dikenalkan-Nya sebagai Bapa.
Yohanes 8:42
Kata
Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi
Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas
kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Jika Ia hanya
manusia biasa, bagaimana mungkin kematian-Nya yang satu kali itu cukup untuk
segala dosa generasi demi generasi seluruh bangsa di bumi? Itu tidak mungkin.
Jika Ia manusia biasa, mestinya Ia hanya dapat menjadi tumbal bagi satu dosa
dari satu manusia saja. Tetapi karena Ia adalah Allah sendiri, kuasa dan otoritas-Nya
melingkupi segala bangsa dan segala generasi dan segala zaman. Maka
kematian-Nya yang satu kali itu pun cukup untuk seluruh manusia sampai
selama-lamanya, untuk segala dosa.
Yohanes 3:17
Sebab
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan
untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Dengarlah, misi terbesar Yesus ketika datang sebagai
manusia ialah untuk mati terhukum bagimu,
bagiku, dan bagi semua orang. Tanpa kematian Kristus, tidak ada harapan keselamatan
bagi siapa pun. Tetapi lihat apa yang dilakukan iblis. Ia berusaha keras menutup-nutupi
berita salib itu. Anda tahu, sebuah agama palsu besar, mengakui Yesus sebagai nabi,
bahkan mengakui-Nya naik ke sorga. Akan tetapi agama palsu ini membantah bahwa
Ia telah mati di kayu salib dan menyebut yang tersalib itu hanyalah salah
seorang murid-Nya. Ini penipuan terbesar dari iblis, yang berada di balik agama
palsu itu. Mengapa? Sebab salib Yesus, yang dilanjutkan dengan kebangkitan-Nya,
adalah sumber kekalahan kerajaan iblis. Oleh peristiwa salib, iblis dan
kerajaannya telah dilucuti! Dipermalukan! Dijadikan tontonan umum dalam keadaan
dirantai dan ditelanjangi!
Kolose 2 : 14-15
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh
ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya
dengan memakukannya pada kayu salib:
Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas
mereka
Sungguh, salib
Yesus adalah peristiwa yang paling traumatis dan memuakkan bagi kerajaan iblis,
dan tentu saja bagi umat manusia yang dikontrolnya. Begitu banyak olok-olok dan
caci maki orang-orang binasa di seluruh dunia terhadap berita salib Yesus.
Iblis yang telah ompong itulah yang menipu dan mengeraskan hati mereka semua,
supaya Injil Keselamatan itu tidak bisa mereka terima. Mereka tidak tahu justru
peristiwa di Bukit Golgota itulah satu-satunya sumber pengharapan bagi mereka
untuk selamat. Sebab di atas salib itulah Yesus –Allah sendiri yang datang
dalam rupa manusia- melunasi setiap hukuman kita karena dosa-dosa. Ironisnya,
malah banyak pula orang kristen yang malu karena Yesus –Tuhannya- harus tersalib
dengan gambaran begitu hina. Mereka mengiranya hal yang memalukan, suatu
kegagalan dan kekalahan. Mereka ini pun orang-orang yang buta, tak kalah
sesatnya.
I Korintus 1:18
Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Sahabat...
Bola sekarang
ada di tanganmu, untuk mau percaya dan menerima pengampunan-Nya itu atau menolak-Nya
dan memilih binasa dalam neraka yang menyala-nyala. Saya tak mungkin memaksa
anda. Andalah yang harus memutuskan sendiri bagian yang akan anda terima di
masa kekal nanti.
Saudaraku
kekasih, anak-anak Allah...
Jadi janganlah
anda termakan oleh permainan logika rendahan yang kerap dilontarkan
penghujat-penghujat Kristus. Mereka menghujat Allah sendiri ketika mereka
menghujat Yesus. Ya, dengar sekali lagi: setiap orang yang menghujat Yesus
adalah penghujat Allah! Orang-orang yang menertawakan Yesus, mempermainkan nama
Yesus di lidah mereka, sedang menertawakan Allah!
Orang tidak
dapat menemukan sedikit pun hadirat Allah di luar Yesus. Jadi jika orang masih
hendak mencari Allah tetapi menolak Yesus, itu artinya mereka menolak Allah
yang mereka cari itu. Sebab Yesus dan Bapa adalah satu, sebagaimana Ia nyatakan
sendiri.
Yohanes 10:30
Aku
dan Bapa adalah satu.
Dialah Raja
segala raja, Allah Yang Maha Tinggi, yang bertahta di sorga.
5.
DIAMPUNI SEBELUM
BERTOBAT
Saudara...
Di
atas, anda sudah tahu bahwa Yesus sudah mati untuk SELURUH dosa anda. Anda yang
mestinya masuk neraka untuk semua dosa anda, telah diluputkan dari sana karena
Yesus telah menggantikanmu. Juga anda sudah tahu bahwa Yesus sudah menang
mengalahkan maut, sehingga di dalam Dia anda aman dari jangkauan maut.
Sekarang
saya mau bicara tentang pertobatan. Apa yang dimaksud dengan bertobat?
Bagaimana cara bertobat?
Di
dalam ajaran-ajaran agama dunia, pertobatan adalah upaya manusia untuk
memohonkan pengampunan dari Allah atas dosa-dosanya. Ada ritual-ritual
tertentu, lengkap dengan detail dari rangkaian-rangkaian prosedur agamawi yang
harus dilalui, supaya ia beroleh pengampunan. Mari kita bandingkan dengan
budaya nenek moyang kita, etnis Batak.
Di
zaman dulu –dan mungkin masih ada yang memelihara sampai sekarang- ada yang
disebut ritual “Manguras Huta”, artinya “Mengurapi/Mentahirkan Kampung”. Ritual
ini dituntutkan kepada orang-orang yang ketahuan berbuat dosa di kampung itu,
misalnya berzinah dengan istri orang. “Manguras Huta” adalah upacara pertobatan
orang berdosa itu, dimana dia meminta maaf kepada seluruh warga kampung dengan
cara perjamuan makan raya. Biasanya seekor kerbau disembelih menjadi kurban
penebus dosanya dan disantap bersama-sama orang sekampung. Dengan ritual itu,
maka legalah orang sekampung dan mereka percaya bahwa Dewata telah mengampuni
dosa orang itu. Kampung mereka tidak akan ditimpa kutuk lagi.
Beginilah
pola pikir pertobatan di dalam agama-agama dunia: anda memohonkan pengampunan kepada
Allah, melakukan beberapa ritual atau perbuatan-perbuatan saleh untuk
membuktikan betapa anda benar menyesal, barulah anda akan diampuni Allah.
Pola
itulah yang terjadi di zaman Perjanjian Lama. Karena kala itu Yesus belum lahir
dan disalibkan untuk dosa dunia, maka pengampunan hanya akan diberikan jikalau
pertobatan ada. Anda bertobat dulu, dari segenap hatimu, barulah Allah
mengampunimu. Itulah sebabnya di dalam Perjanjian Lama, kita menemukan bahwa
cara orang Israel bertobat adalah dengan menangis, berseru-seru memohon
ampunan, dengan mengoyak jubah, dengan masuk ke dalam debu, dengan berpuasa,
dengan menyembelih kurban, dengan mengikuti upacara-upacara pentahiran, untuk
mengharapkan belas kasihan Allah. Jikalau Allah telah melihat semua itu,
barulah Ia memberi pengampunan. Mari kita lihat salah satu kasus di Perjanjian
Lama:
II
Samuel 24 : 17
Dan berkatalah
Daud kepada TUHAN, ketika dilihatnya malaikat yang tengah memusnahkan bangsa
itu, demikian: "Sesungguhnya, aku telah berdosa, dan aku telah membuat
kesalahan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Biarlah
kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku.
(Disini,
Daud bertobat dari dosanya yang telah mendatangkan murka Allah karena telah
menghitung jumlah orang Israel untuk kesombongannya. Pada ayat-ayat berikutnya,
Allah melalui Nabi Gad, menyuruh Daud mendirikan mezbah sebagai bentuk
pertobatannya. Dan kita baca hasil perbuatan Daud tersebut:)
II
Samuel 24 : 25
Lalu Daud
mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan
korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu, dan tulah itu
berhenti menimpa orang Israel
Allah
memberi pengampunan SETELAH Daud bertobat dan berbuat sesuatu (mendirikan
mezbah dan memberikan korban bakaran), sebagai bukti pertobatannya. Jadi anda
memperjuangkan pengampunan Allah. Akan tetapi di dalam kasih karunia Allah,
anda sudah lebih dulu diampuni sebelum anda bertobat.
Mohon
serap penjelasan ini.
Tahukah
anda bagaimana cara Allah mengampuni semua dosamu? Ya, anda benar.. melalui
kematian Yesus di kayu salib. Pertanyaan kedua saya: Tolong renungkan
dalam-dalam, menurut anda, apakah Allah punya cara lain mengampuni dosa-dosamu?
Jawabannya: Tidak ada cara lain. Kematian Yesus di kayu salib, itulah
satu-satunya cara Allah mengampuni dosa-dosamu. Pertanyaan berikutnya: Tahun
berapa anda lahir? Katakanlah tahun 1967. Pertanyaan berikutnya: Tahun berapa
Yesus mati di kayu salib? Dua ribu tahun yang lalu...
Tahukah
anda apa artinya itu? Itu artinya: Semua dosamu sudah diampuni jauuuuh sebelum
engkau lahir...!
Efesus 1:7
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh
penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya
Kapan anda
terakhir jatuh dalam dosa? Tadi pagi? Sejam yang lalu? Dengar: Untuk dosa itu
pun, anda sudah diampuni!
Salib Yesus!
Salib Yesus! Dua ribu tahun yang lalu. Inilah kasih karunia Allah yang luar
biasa itu.
6.
ANDA HARUS
MENERIMA PENGAMPUNAN ITU
Persoalannya
tinggal pada kehendak bebas anda: maukah anda menerima ampunan itu sekarang?
Baik, saya tanya sekali lagi: maukah engkau mendapatkan ampunan untuk dosa-dosamu
itu? Jika mau, terimalah, sebab engkau sudah diampuni terlebih dahulu!
Jadi
dengar baik: di dalam kasih karunia Allah, pertobatan bukanlah upaya anda
memohon-mohon belas kasihan dan pengampunan Allah seperti zaman Daud, sebab Ia
sudah mengampuni anda lebih dulu sebelum anda memohon ampunan itu. Pertobatan
adalah tindakan anda untuk menerima pengampunan itu di dalam Yesus, dari
segenap hatimu. Catatlah ini dan ajarkanlah seluas-luasnya.
Roma 5 : 8
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Pertobatan
yang benar adalah berpaling kepada Yesus. Itu tok. Anda tidak perlu
berguling-guling, tidak perlu harap-harap cemas seolah-olah anda terlalu jahat
untuk diampuni. Kalau doa penyesalan itu membuat air mata anda berhamburan,
biarkan itu berhamburan, sebab setiap air mata di dalam Tuhan ditampung di
surga. Jika penyesalan itu hanya membuat anda menghela nafas berkali-kali
karena anda terlalu maskulin untuk bisa menangis, tidak masalah, asalkan setiap
penyesalan itu berasal dari hati yang tulus. Tuhan melihat hati, bukan dramatis
tidaknya ekspresi pertobatan.
Memang
sudah menjadi kebiasaan umum ketika orang bertobat, mereka memohon ampunan
Tuhan. Demikian pula saat kita bertobat di hadapan Yesus, kita terbiasa juga
untuk berkata: “Ampunilah aku Tuhan.” Itu bukan masalah. Pernyataan itu
hanyalah ungkapan dari penyesalan. Ketika kita berkata: “Yesus, ampunilah aku”,
kita sebenarnya sedang berkata: “Yesus, aku menyesali dosaku itu.” Masalah
hanya akan timbul apabila kita berpikir bahwa Allah mengampuni kita setelah
kita minta ampun lebih dulu. Ini kebutaan dari pengetahuan akan kasih karunia
Allah. Kita bisa dilanda ketakutan jangan-jangan Allah tidak bersedia lagi
mengampuni kita. Kita menjadi agamawi lagi. Kita kembali kepada prinsip dasar pra-salib
Yesus jika berpikir seperti itu. Padahal Firman telah berkata: “Sudah dibayar
lunas! Oleh darah yang mahal!”
Melalui
buku ini, anda sudah tahu bahwa anda telah diampuni lebih dulu, dua ribu tahun
sebelum anda bertobat. Pengakuan dosa atau pertobatan bukanlah dalam rangka memohon-mohon
pengampunan Allah lagi, tetapi dalam rangka menerima dan mengizinkan
pengampunan yang telah ada itu masuk dan bekerja menyucikan kita dari dosa,
serta mengambil komitmen untuk hidup dalam terang-Nya. Pertobatan adalah
tindakan membuka pintu bagi Yesus, bukan tindakan mengetok pintu belas
kasihan-Nya. Bukan kita yang mengetok pintu Tuhan, tapi Tuhan yang mengetok
pintu kita, dan kita tinggal membukanya saja. Itulah kasih karunia.
Wahyu 3 : 20
Lihat,
Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan
bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Jadi
jika anda melihat Injil, anda akan menemukan contoh-contoh pertobatan yang sama
sekali jauh dari dramatis. Mari kita lihat beberapa contohnya.
Lukas
23 : 42-43
Lalu ia berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
(kisah
pertobatan orang yang tersalib di sebelah kanan Yesus. Sama sekali tidak
dramatis, tidak mengharukan, tidak ada air mata yang membanjir).
Kisah
Para Rasul 8 : 35-37
Maka mulailah
Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus
kepadanya.
Mereka
melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata
sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku
dibaptis?"
[Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan
segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus
adalah Anak Allah."
(Kisah
pertobatan sida-sida dari Etiopia. Bahkan sama sekali tidak ada doa permohonan
apa-apa. Hanya keputusan MENERIMA pengampunan Yesus, keputusan membuka pintu.
Meski demikian, menurut hemat saya tetap lebih baik bila kita mendorong orang
yang kita layani untuk berdoa memohon ampun).
Kisah
Para Rasul 11 : 20-21
Akan tetapi di
antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia
dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa
Yesus adalah Tuhan.
Dan tangan Tuhan
menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada
Tuhan.
(Pertobatan
orang-orang di Antiokhia, dengan percaya dan berbalik pada Yesus. Sama sekali
tidak dramatis).
Kisah
Para Rasul 16 : 30-33
Ia mengantar
mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat,
supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus
Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Lalu mereka
memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di
rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh
bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
(kisah
pertobatan kepala penjara dimana Paulus dan Silas ditahan).
Anda sudah
diampuni, apapun pendapat anda tentang kejahatan anda. Tinggal anda
mau atau tidak menerimanya. Jika anda menerimanya, anda kudus dan bersih, jika
anda tidak mau menerimanya, pengorbanan Yesus sia-sia bagimu. Tidak ada cara
lain agar dosa bisa copot dari manusia selain menerima kasih karunia Yesus. Pertobatan
adalah berbalik pada Yesus dan menghentikan kehidupan yang lama, entah
dilakukan dengan tangisan pilu ataupun tanpa air mata sama sekali dan hanya
keputusan bulat dari hati. Jika itu adalah pertobatan pertama anda, berilah
dirimu dibaptis, jangan tunda terlalu lama, kecuali engkau berada dalam keadaan
yang tidak mampu lagi mengerjakannya.
Kisah Para Rasul
13 : 38-39
Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena
Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.
Dan di dalam
Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang
tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa
Hanya
di dalam Dia. Ah, berpalinglah kepada Yesus. Sesali dan akuilah dosa anda.
Lepaskanlah dosa itu. Hanya dengan doa seperti ini: “Yesus, aku menyesali dosa
yang kulakukan barusan tadi itu. Aku mengakui bahwa aku salah, bahwa itu
melanggar firman-Mu. Terimakasih Engkau telah mengampuni aku dengan darah-Mu
yang tertumpah di kayu salib. Aku lepaskan dosa itu dari hidupku, dan aku
berpaling kepada-Mu, Tuhanku. Di dalam nama Yesus.”
Jikalau
anda benar-benar mengucapkannya dari kemauan sendiri, dari kemurnian dan
kedalaman hati anda, anda sudah aman dari tuntutan maut atas dosa itu. Jangan
ingat-ingat lagi, supaya iblis tidak melemahkan imanmu seolah-olah dosa itu
belum diampuni Tuhan. Ingat terus: sebelum anda lahir, setiap dosa itu telah
diampuni dua ribu tahun yang lalu. Anda hanya bertindak dengan kehendak bebas
anda untuk menerima ampunan itu, yang keluar dari segenap hati anda.
Lihat,
ajaran yang berkata bahwa: “tidak cukup
pengakuan lewat mulut, tapi engkau juga harus membuktikan lewat hidup
sehari-hari pertobatan anda, barulah
Allah akan mengampuni anda” adalah ajaran yang tidak berasal dari Injil
Yesus. Itu agamawi, menyangkal kasih karunia. Buanglah itu dari pikiran anda.
Galatia 5 : 4
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan
kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
Pertobatan
adalah anda memutuskan menerima
pengampunan Yesus, yang telah mati dua ribu tahun yang lalu menanggung maut
untuk setiap dosa yang anda perbuat, supaya anda dapat luput dari api neraka
akibat dosa anda itu, sebuah keputusan yang berasal dari hati yang hancur, yang
dinyatakan lewat mulut. Dan tentu saja setelah itu, anda harus menjaga supaya
tidak melakukan dosa lagi, melainkan tetap tinggal di dalam Dia.
7. KESELAMATAN KITA DI DALAM YESUS ADALAH PASTI
Tidak
ada orang yang berpaling kepada Yesus dapat dijangkau oleh maut lagi. Maut
tidak dapat menyentuh orang-orang yang datang pada Yesus. Jika Yesus sudah
mengampuni, masihkah maut bisa mendakwamu bersalah? Bersukacitalah.
Roma 10 : 13
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan,
akan diselamatkan.
Itu
memang sederhana sekali. Kadang-kadang, pikiran agamawi kita membantah: “Tidak
mungkin sesederhana itu! Itu terlalu murahan! Allah tidak semurahan itu! Kamu
perlu membuktikan dulu! Kalau sudah terbukti, barulah Allah akan mengampunimu!”
Saudaraku...
Pengampunan
Tuhan bukanlah soal murahan atau tidak murahan. Yang benar ialah: pengampunan
itu gratis! Cuma-cuma! Saya tidak tahu apakah gratis itu artinya murahan.
Tetapi saya tahu, pengampunan itu sudah diberikan dua ribu tahun yang lalu, dan
gratis. Bukan murah, tapi gratis! Gratis! Gratis!
Roma 3 : 24
Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan
cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Gratis
artinya orang dapat menerimanya kapan saja dan dimana saja, termasuk di rumah
atau pun lapangan KKR, tanpa perlu harus membuktikan dulu lewat
perbuatan-perbuatan baik. Memang setelah anda bertobat, anda harus berusaha
untuk tidak melakukannya lagi, melainkan bertekun di dalam Dia dalam cara hidup
yang baru. Tetapi Tuhan tidak membutuhkan waktu berhari-hari untuk memantau-mantau
anda, agar Ia bisa memutuskan mengampuni anda atau tidak. Sebab Ia
memutuskannya dua ribu tahun yang lewat, bukan selepas doa tobat anda!
Yohanes 10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak
akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Jadi
terimalah kebenaran ini: sebegitu anda berseru kepada Yesus, sebegitulah anda memperoleh pengampunan. Sebab pengampunan
itu bukanlah buah dari pertobatanmu, atau diberikan setelah Yesus melihat air
mata pertobatanmu yang mengharukan itu, atau setelah engkau bisa membuktikan
kesalehan, tetapi pengampunan itu telah lebih dulu ada dan tersedia, lalu anda
terima melalui pertobatan. Catatlah ini juga.
Persoalan
banyak orang kristen adalah keterbelengguan pikirannya pada dosa-dosanya yang
lalu. Ia terus mengingat-ingat dosanya itu sekalipun ia sudah puluhan kali
meminta ampun untuk itu dan telah sungguh-sungguh setia di dalam Yesus. Dan
karena ingatan-ingatan yang tak juga lepas itu, ia terus menerus dilemahkan dan
merasa tidak layak di hadapan Allah. Orang seperti ini, jika tidak segera
memahami kasih karunia Allah, pada akhirnya akan menyerah mengikut Tuhan di
dalam rasa frustrasi, atau bisa juga jatuh dalam terkaman para penyesat.
Suatu
kali kami melayani seorang ibu yang dibelenggu dakwaan dari alam roh seperti
itu. Dia telah bertobat dan berseru kepada Yesus. Tetapi di rumah, pikirannya
terus menerus diganggu oleh rasa bersalah yang hebat. Dia terus menerus berdoa
tobat dalam rasa frustrasi. Tapi semakin ia berdoa, semakin ia merasa tidak
diampuni dan tertekan, sampai akhirnya roh jahat itu beroleh jalan masuk ke
dalam jiwanya dan membuatnya kadang-kadang mengalami apa yang oleh orang awam
disebut “kesurupan” apabila roh itu bermanifestasi. Lalu suatu hari, seorang
ibu, jemaat kami, membawanya ke gereja.
Begitu
tiba, wanita itu langsung menangis meraung-raung di kaki pendeta, memintanya turut
membujuk Yesus agar mau mengampuninya. Lalu kami mulai melayani dia, dengan
mengusir segala roh jahat, dan seketika kesadaran manusianya berganti oleh roh
jahat yang menguasainya dan kembali
bermanifestasi. Dengan congkaknya roh yang menumpang itu mendakwa-dakwa
perempuan itu dan menyebutkan dosa-dosanya. Lalu di dalam nama Yesus, kami
perintahkan roh jahat itu diam, sehingga wanita itu siuman kembali dengan
kesadarannya. Saya mulai mengerti apa yang terjadi, ketika wanita itu kembali
meraung-raung memohon kami agar mau membujuk-bujuk TUHAN supaya mengampuni dia.
Seketika saya mendengar suara lembut Yesus di telinga saya dengan sangat pasti:
“Beritahukan padanya, Aku sudah
mengampuninya.”
Hal
itu saya beritahukan pada wanita itu, kurang lebih saya katakan: “Ibu, dengar
baik-baik. Yesus bilang ke saya, Ia sudah mengampunimu. Jadi terimalah
pengampunan-Nya itu dan legalah sekarang.” Hal yang kami saksikan setelah itu
ialah seketika air muka wanita ini berubah bercahaya. Bola matanya berbinar.
Ada sukacita terlihat jelas di dalam rohnya. Ia dipulihkan dan roh jahat yang
tak tahu diri itu lari sepenuh malu tanpa harus diusir lagi.
Kali
pertama wanita itu bertobat, sebenarnya Yesus sudah mengampuni dia, atau
tepatnya, dia sudah beroleh pengampunan yang telah lama tersedia itu. Tetapi wanita
ini tidak memahami kasih karunia Allah, sehingga dia merasa belum diampuni. Dia
belum memiliki iman akan salib Yesus –yaitu pengampunan Allah, sehingga iblis
dengan mudah mempermainkan perasaannya. Betapa kasih karunia itu perlu
diajarkan kepada anak-anak Allah, sebab sangat banyak orang kristen yang awam
dalam hal itu dan menjadi mangsa empuk bagi tipu muslihat musuh. Iman kita dalam
Yesus akan kasih karunia Allah adalah senjata yang sangat kuat menelanjangi
akal bulus iblis.
Efesus
6 : 16
dalam segala
keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat
memadamkan semua panah api dari si jahat
Jadi
jikalau anda tiba-tiba teringat kembali pada dosa-dosa anda dan mulai
digelisahkan, daripada anda mulai terjebak pada tujuan setan yang sedang
berusaha membuatmu frustrasi, lebih baik anda menghalau dakwaan itu dari
pikiranmu dan mengucap syukur pada Tuhan atas karya salib-Nya.
Bukan
karena kita tidak pernah tersandung dalam dosa maka kita selamat, tapi karena kita datang pada Yesus yang
telah mengampuni kita. Hanya, tentu anda sudah tahu, tersandung itu
meletihkan jiwa, membuat kita terus menerus bergumul dalam perasaan bersalah
dan pikiran-pikiran ketakutan. Jadi setelah anda berbalik pada Yesus,
berusahalah dengan keras agar anda tidak tersandung lagi. Artinya, setelah itu anda
membutuhkan ketekunan dalam kasih karunia Tuhan. Anda membutuhkan persekutuan
yang intim dengan Roh Kudus. Jauhilah segala hal yang berpotensi membuatmu
tersandung dalam dosa, entah dosa kecemaran atau kedagingan, dosa lidah, kesombongan,
kepahitan, kekecewaan, sakit hati, dan sebagainya. Belajarlah menjalani hidup
dengan berfokus pada hubunganmu dengan Yesus.
8. KARYA SALIB YESUS TERSEDIA SEUMUR HIDUPMU
Mungkin
ada juga pertanyaan: “sampai kapan Yesus bersedia mengulurkan tangan
pengampunan-Nya atas dosa saya yang itu-itu juga? Saya kira, Dia pada akhirnya
akan menarik tangan-Nya dan menggeleng-geleng pada saya, karena saya jatuh lagi
dan lagi ke dosa yang sama. Dia pasti akan bosan pada waktunya dan saya tidak akan
memiliki pengharapan apa-apa lagi.”
Terhadap
pertanyaan di atas, saya tahu ada banyak yang berpikir demikian dan mengalami
depresi berkelanjutan. Cukup banyak orang yang terus menerus mengatai atau
mengeluhkan dirinya sendiri karena selalu gagal menyenangkan hati Tuhan. Mereka berkata: “Saya memang tidak
pantas... saya mungkin ditakdirkan untuk masuk neraka... saya selalu gagal
lagi... saya sudah mencoba ikut firman-Nya... tapi gagal lagi dan lagi...
mungkin memang saya tidak bisa selamat...”
Tetapi
itu juga lahir dari pola pikir agamawi, pola pikir yang didasarkan pada
upaya-upayanya mengejar keselamatan; ia berfokus pada upaya-upaya. Iblislah
yang terus menerus berusaha menyembunyikan atau mencuri pemahaman kasih karunia
dari anak-anak Tuhan. Iblis tidak pernah berhenti mencoba membutakan kita dari
kasih karunia Allah, untuk mencuri iman kita. Iblis berusaha mendorong kita
melangkah di atas upaya kesalehan kita sendiri untuk selamat, sebab ia tahu
kita akan gagal, dan pada saat itu, ia akan dengan mudah mendakwa kita lebih
hebat lagi.
Saudaraku...
Jawabannya
adalah: Tidak ada hubungan sedikitpun antara dosa yang itu-itu juga dengan rasa
bosan Tuhan mengampunimu. Salib Yesus sudah terjadi, dan salib itu tidak
mungkin dibatalkan lagi karena bosan pada anda. Ingat terus, anda diampuni bukan setelah anda bertobat,
tapi karena Yesus sudah disalibkan.
Ketika
anda bertobat, memohon ampunan dosa, tidak ada sedikitpun rapat apa-apa di
sorga untuk membahas permohonanmu itu. Coba lihat drama pertobatan di bawah
ini:
Anda
di bumi menangis: “Bapa, ampunilah aku.. aku sangat menyesal...
aku bersalah... aku sudah menyakitimu, berulang-ulang... ampunilah aku
kembali.. tolonglah Tuhan...”
Bapa
di sorga: “Bagaimana,
Anak-Ku, Yesus? Apakah dia Kita ampuni?”
Yesus
di sebelah-Nya: “Bapa, ampuni
sajalah. Kasihan dia. Lihatlah air matanya sudah sangat banyak, dia nampaknya
sudah benar-benar menyesal”
Anda
di bumi: (Belum juga merasa lega, mulai memukul-mukul
dada, terduduk lemah dan terus terisak-isak): “Tolonglah Bapa, kasihanilah
aku... aku tahu dosaku ini sudah sering kali kulakukan, berulang-ulang, jatuh
bangun terus... aku tahu itu, aku tahu aku sudah menyakiti-Mu, aku tahu itu
Tuhan... tapi tolong Bapa... tolong aku.... huuu..uuuu..... kasihani aku Tuhan!
Ampunilah aku kembali! Tolonglah...!”
Bapa
di sorga: “Ya
sudahlah. Aku kasihan kepadanya. Hati-Ku sudah tergerak oleh tangisannya.
Baiklah, nak, Aku mengampunimu, legalah sekarang.”
Saudara,
tidak ada gambaran seperti itu lagi. Tidak ada perundingan apa-apa lagi di
sorga menanggapi doa pertobatan kita. Sama sekali tidak. Keputusan sudah diambil dua ribu tahun lalu, dan tidak ada keputusan
yang baru lagi. Bertobat adalah berbalik pada firman Yesus dan berhenti
melakukan dosa yang anda sesali itu. Doa pertobatan adalah menyatakan kepada
Allah bahwa anda mengakui kesalahan itu, melepaskannya, menyerahkannya pada
Yesus, dan mengucap syukur atas pengorbanan Yesus yang telah merelakan diri-Nya
sebagai tumbal dosa-dosamu. Dirimu, hatimu, dagingmulah yang perlu anda
taklukkan, bukan lagi memikir-mikirkan usaha membujuk Allah.
Jadi
gambaran yang benar adalah kira-kira seperti ini:
Anda
di bumi: “Bapa, ampunilah aku.. sekarang aku mengakui
bahwa aku bersalah, aku sangat menyesal... terimakasih atas salib-Mu Yesus,
Engkau telah menyerahkan nyawa-Mu supaya upah dosa itu tidak perlu kutanggung
lagi. Dan karena salib-Mu itu, Engkau telah membebaskan aku dari segala
tuntutan. Aku berhenti dari melakukannya. Bantulah aku supaya aku mampu
menaklukkan diriku kepada-Mu setiap waktu. Aku terima pengampunan Tuhan. Engkau
sangat baik bagiku!” (sambil air mata
anda menetes ataupun tidak).
Bapa
dan Yesus di sorga: “Lihat, inilah
anak-Ku yang kusayangi. Dia mengambil keputusan yang tepat. Dia sudah kembali
kepada-Ku!”
(malaikat bertempik sorak atas keputusan anda
itu)
Keselamatan
anda bukanlah hasil dari perbuatan anda, apapun itu. Bukan karena kekuatanmu, bukan
buah dari kesalehanmu, bukan hadiah atas prestasimu. Anda selamat karena anda
datang pada Yesus. Yesus itulah
Keselamatan, dan tidak ada cara lain untuk memperolehnya di luar Dia. Dalam
istilah sederhana, Yesus telah memborong semua cara untuk sampai ke sorga. Jadi
yang tersisa tinggallah satu cara: datang pada Yesus!
Yohanes 14 : 6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku”.
Memang
kemungkinan untuk jatuh dalam dosa lagi selalu ada. Akan tetapi meskipun itu
terjadi, janganlah anda frustrasi. Anda harus dengan teguh percaya bahwa Yesus
telah mengampuni anda dari segala dosa. Beberapa ayat dibawah ini menggambarkan
bahwa kita atau saudara kita masih bisa jatuh dalam dosa, serta apa yang harus
dilakukan bila itu terjadi: berbalik kepada Tuhan.
Matius 18 : 15
Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di
bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya
kembali.
II
Korintus 3:16-17
Tetapi apabila
hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya.
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan
Yakobus 5:19-20
Saudara-saudaraku,
jika ada di antara kamu yang menyimpang dari kebenaran dan ada seorang yang
membuat dia berbalik, ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa
berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari
maut dan menutupi banyak dosa
Dosa
mungkin masih akan terus terjadi selama kita hidup, tetapi pengampunan salib
tidak dapat berhenti memancarkan pembebasan. Sebagai anak Tuhan, kita dapat
menghindarkan dosa-dosa besar. Tetapi kelemahan yang masih ada pada kita,
selalu saja menjadi sumber dosa, khususnya dosa kecil. Bersungut-sungut saja
dosa, begitu pula berbohong, menggosip, mengkhayal mesum, sengaja melanggar
rambu lalu lintas, memetik sebiji jambu tanpa izin pemiliknya, marah-marah,
omong jorok, berserapah (mis: menyebut seseorang sebagai binatang tertentu),
menertawakan kelemahan orang, tidak menolong orang yang minta tolong, dan
berbagai prilaku buruk kecil-kecilan lainnya yang acap juga terjadi pada
anak-anak Allah. Itu semua adalah gambaran betapa maha kudusnya sorga,
sekaligus betapa mustahilnya manusia bisa masuk kesana jika mengandalkan
kekuatan sendiri. Tetapi salib Yesus adalah seperti matahari yang menerangi setiap
kegelapan. Jadi sekalipun itu semua
adalah dosa, tetapi di dalam Yesus, itu semua TELAH diampuni!
Jika
anda ingin sebatang kawat dialiri listrik, maka hubungkanlah kawat itu dengan
sumber listrik. Jika anda menghubungkan diri anda dengan Yesus, anda dialiri
keselamatan. Ketika kita melangkah dengan memandang pada Yesus, kita melangkah
di dalam pengampunan. Ketika kesalahan
terjadi oleh tanganmu, iblis melihat pada kesalahan itu, tetapi Allah melihat
kepada salib Yesus. Dengar baik-baik, hal yang paling Yesus ingat
selama-lamanya ialah ketika Ia tersiksa begitu perihnya di Golgota untuk
menebusmu dan saya. Suatu pagi, ketika saya sedang berdoa, saya mendengar
nyanyian di dalam jiwa saya. Roh Kuduslah yang menyanyi itu, karena saya
sendiri sedang konsentrasi merangkai kata-kata doa di pikiran. Sebuah lagu bahasa
Inggris yang sering saya dengar, tapi hampir tak pernah saya nyanyikan seumur hidup,
karena saya tak hafal syairnya. Dan betapa terperanjatnya saya setelah
menyadari makna lagu itu. Sejak pagi itu, saya berpikir, mungkin lagu itu salah
satu ciptaan anak-anak-Nya yang paling disukai Tuhan kita. Lagu tentang kasih
karunia-Nya yang besar, yang membuat air mata saya menetes mendengarnya. Lewat
menyanyikan lagu itu, seolah-olah Tuhan Yesus hendak memberitahu saya, bahwa
hal yang paling Ia ingat-ingat adalah salib kasih karunia-Nya. Lagu itu
berjudul: “Amazing Grace.”
Maksud
saya, ketika engkau berbuat dosa, Ia tidak memandang kepada betapa mengecewakannya
engkau, tetapi betapa Ia telah menanggung penderitaan yang begitu hebat untuk menebusmu
dari maut. Ketika seorang bayi lahir cacat, siapakah yang paling habis-habisan
membela dan paling tidak rela bila bayi itu dibuang? Bukankah si ibu yang telah
menanggung penderitaan hebat untuk melahirkannya? Mengertikah engkau sekarang
pembelaan Yesus akan engkau setiap hari? Ia akan tetap mempertahankanmu sekuat
tenaga. Kawan, ada lubang bekas paku di tangan-Nya untukmu.
Jadi
lihat, ketika anda lebih menghayati dosamu, bahwa betapa anda telah berkhianat
lagi pada Tuhan, suara iblislah yang akan anda dengar, yang akan membuat anda
begitu terpojok, tertekan dan ketakutan. Andalah itu yang akan mengata-ngatai
dirinya: “Mungkin saya memang ditakdirkan untuk masuk neraka...”.
Tetapi
apabila engkau lebih menghayati salib Yesus ketika kesalahan terjadi, engkau
memilih fokus yang sama dengan Allah sendiri. Hatimu akan tentram. Salib itulah
titik perdamaian kita dengan Allah. Ketika kita berbuat salah, Bapa memandang
ke arah salib, dan manakala kita juga memandang kesana, kita akan bertemu
pandang dengan-Nya, dalam tatapan saling mengasihi dan saling menginginkan
pelukan. Kita menginginkan pelukan pengampunan dari-Nya, Ia menginginkan
pelukan penyesalan dari kita. Oleh salib, kedua keinginan itu berjodoh. Persoalan hanya akan terjadi apabila
kita melarikan diri dan berpura-pura tidak salah. Itu persis pilihan Adam di
masa purba dulu. Jadi, ketika anda terlanjur berbohong, misalnya, hanya sebuah
ungkapan dari hati: “Bapa, aku menyesal.” Anda pasti akan merasakan pelukan dan
pembelaan-Nya. Setelah itu lupakan dan kembalilah ceria, supaya iblis tidak
ambil kesempatan menakut-nakutimu.
Saudara,
jangan ingat dosa-dosamu sememalukan apapun itu. Fokuslah kepada Yesus, sebab
Dia sudah mati sebagai tumbal bagi semua itu. Sebab di dalam Yesus, dosa itu
luruh lenyap. Begitu anda berpaling pada
Yesus, dosa anda lenyap. Semudah itulah Dia melenyapkan dosa anda. Sebab
Dia adalah Terang Yang Gilang Gemilang, yang sebegitu cepatnya melenyapkan
segala kegelapanmu begitu anda berpaling pada-Nya. Asalkan, ya, asalkan tidak ada yang anda tutupi.
Jika anda menutupi sesuatu dan tidak mengakui di hadapan-Nya, itu berarti anda
mempertahankan dosa itu. Kita benar-benar harus jujur terbuka di hadapan Yesus.
Dia melihat semuanya.
I Yohanes 1 : 9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Sulitkah datang
pada Yesus bagimu? Datang berdoa, mengucapkan syukur, atau mengakui dosa yang terlanjur
terjadi? Sulitkah semua itu? Tidak tahukah anda bahwa anda tidak dapat
menemukan keselamatan selain datang pada Dia? Sulitkah bagimu bersukacita dan
mencintai Yesus? Jika sulit, anda memang tidak punya pengharapan apapun lagi di
kolong langit ini.
Kisah Para Rasul 4 : 12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga
selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Sekarang,
terimalah kebenaran ini, dan ini akan memerdekakan anda dari segala tipu daya
si pendakwa. Catatlah kembali: Yesus mengulurkan tangan pengampunan-Nya satu
kali saja, melalui salib, dan itu berlaku sampai akhir zaman. Salib-Nya sudah
terjadi. Tidak mungkin dibatalkan lagi. Itu artinya, engkau sudah diampuni
untuk segala dosamu di seumur hidupmu. Sampai hela nafasmu yang terakhir di
bumi ini, Dia akan tetap memanggilmu datang kepada pengampunan-Nya itu.
Terimalah
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu dan berilah dirimu dibabtis
sebagai tanda pertobatanmu, maka Dia akan memeteraikanmu sebagai milik-Nya,
dengan Roh Kudus-Nya. Anda belum memiliki hubungan dengan Yesus jika anda belum
melakukan perjumpaan secara pribadi dengan-Nya. Maksudnya, bukan karena anda
lahir dan besar di lingkungan keluarga kristen, hidup sopan, pergi ke gereja
dan turut merayakan Natal, maka anda sudah pasti seorang kristen di hadapan
sorga. Anda harus membuka hubungan pribadi dengan Yesus, bukan karena
ikut-ikutan atau karena didorong-dorong. Bila anda telah menjalin hubungan
pribadi dengan Dia, oleh Roh-Nya, maka engkau telah dilahirkan kembali.
Jika
anda adalah orang yang telah lahir baru tetapi diperhamba dosa kembali, jangan
takut untuk kembali pada Yesus. Tulisan ini untuk anda. Berpalinglah kepada-Nya
kembali, maka dosa-dosa anda dibasuh.
9.
APA MANFAATNYA
ANDA MEMAHAMI SEMUA INI
Saya tidak sedang
berusaha menyenangkan telinga anda dengan menceritakan semua ini. Saya
menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, yang berasal dari Alkitab. Saya
sedang menceritakan Injil yang benar, yang selama ini kurang sekali dimengerti
oleh kebanyakan orang kristen sendiri.
Anda perlu tahu
semua ini, supaya anda dibebaskan dari segala tuduhan. Sebab di dalam Kristus
ada kemerdekaan dari segala tuduhan. Di dalam Yesus yang ada ialah damai
sejahtera, bukan intimidasi.
II Korintus 3 : 17
Sebab
Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Yohanes 8 : 32
dan
kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.
Anda,
sebagaimana saya sendiri, pasti memiliki banyak kegagalan. Anda mungkin pernah
membuat janji kepada Tuhan, dan janji itu sampai sekarang belum anda genapi.
Anda mungkin berdoa waktu itu: “Tuhan, aku akan berdoa setiap pagi kepada-Mu”,
atau “Tuhan, bulan depan aku akan pergi ke rumah mertuaku itu dan menceritakan
Injil-Mu,” atau “Tuhan, tolonglah aku sekali ini saja dan aku akan
bersungguh-sungguh mengikut Engkau,” dan lain sebagainya, akan tetapi semua itu
tidak terlaksana dengan baik. Dan anda tahu apa yang terjadi. Anda segera
diliputi rasa bersalah, depresi, frustrasi. Anda takut berdoa lagi, anda takut
mengangkat wajah anda lagi kepada Tuhan. Anda merasa tertuduh, dan memang anda
sedang berada dalam pendakwaan. O, roh-roh pendakwa di udara tidak pernah lalai
mengintip setiap kesempatan terkecil sekalipun untuk mendakwa kita. Ia ingin kita
terpuruk dan iman kita melemah. Saat iman kita lemah, ia akan mudah menipu dan
menyesatkan kita.
Akan tetapi hari
ini anda telah menjadi tahu, bahwa Yesus tidak pernah mendakwa anda. Jikalau Ia
sendiri telah merelakan diri-Nya menanggung hukuman mati untuk segala dosamu,
masakan Ia mendakwamu karena dosa-dosamu itu?
Sorot mata Allah
tidak pernah berubah kepada anda, hal buruk apapun yang telanjur telah anda
kerjakan. Dan sorot mata-Nya adalah sorot mata yang lemah lembut. Ia seolah-olah
hanya berkata: “Okey, mari sama-sama memandang lagi pada salib-Ku, Nak.”
Kuatlah kembali dan pandanglah juga wajah-Nya dengan lemah lembut. Dia itu
Bapamu. Dia itu Ayahmu sendiri!
Selesaikan saja
rasa bersalah anda: “Bapaku, aku menyesal tidak dapat mewujudkan segala
komitmenku yang dulu itu. Terimakasih Yesus karena Engkau telah mati untuk
mengampuni bukan saja dosa-dosaku, tapi juga segala kelemahanku. Engkaulah
sumber keselamatanku, dan bukan kekuatan pribadiku. Sekarang, pimpinlah aku di
dalam Terang-Mu. Amen.” Setelah itu, lepaskan diri anda dari semua tekanan rasa
bersalah itu. Iblis selalu akan berkata: “Belum selesai! Tidak semudah itu!”.
Tetapi ingatkah apa yang Yesus katakan di atas kayu salib: “Sudah selesai.” Tolak
dakwaan iblis! Usir dia di dalam kuasa nama Yesus!
Hari-hari ini ada
begitu banyak pengajaran yang beredar, yang isinya terus menerus mendorong
orang masuk ke dalam perasaan bersalah, menekan hati nurani jemaat, dengan
mengungkit-ungkit segala dosa dan kelemahan mereka, dengan tujuan supaya mereka
merasa tidak layak di hadapan Allah, merasa belum selamat, dan karenanya, iman
jemaat melemah. Mereka berada dalam atmosfir yang penuh tekanan, intimidatif,
sehingga hari ke sehari yang dapat mereka lakukan ialah tertunduk ketakutan
dalam perasaan bersalah. Bagaimana anda bisa menikmati suatu hubungan anak
dengan Bapa dalam atmosfir seperti itu? Dimana manifestasi kedudukan anda
sebagai pemenang di dalam Kristus? Apakah seorang pemenang diliputi sukacita
atau dirantai rasa bersalah? Bagaimana anda bisa memiliki iman yang memindahkan
gunung? Bagaimana anda bisa mengusir setan dan menghadirkan mukjizat kesembuhan
dengan roh terintimidasi seperti itu? Jagalah iman anda, sebab iblis sedang
berusaha mencurinya dengan segala cara!
Anda tahu bahwa
dalam mengikut Tuhan, kita harus seimbang di dalam menyadari kasih karunia,
serta ketaatan kepada seluruh firman. Jikalau salah satunya terhilang dari
pengajaran, itu penyesatan. Orang-orang liberal berupaya menyesatkan anda
melalui pintu kasih karunia dan menghilangkan ketaatan, tetapi orang-orang
Farisi yang gencar itu berjuang gigih masuk dari pintu ketaatan untuk
menyesatkan anda, dengan menghilangkan kasih karunia. Mereka membawa anda
kepada injil perbuatan, yang sebenarnya bukan Injil.
Galatia 1 : 6-8
Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari
pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan
kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari
sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang
telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Dengan bahasa yang
keras maupun lembut, pengajar-pengajar agamawi ini terus menerus mengungkit
segala kelemahanmu sehingga anda menjadi “sadar” bahwa anda masih jauh dari
selamat. Setelah anda “sadar diri” seperti itu, lalu mereka menuntut anda untuk
melakukan ini dan itu, ibadah ini itu, perayaan ini itu, supaya anda bisa
sampai ke sorga Bapa. Mereka menekan anda supaya mau mengikuti doktrin mereka.
Jika anda tidak mengikuti mereka, mereka menuding anda akan binasa, mereka
mengutuk anda. Jauhilah pengajar-pengajar seperti itu.
Anda tahu apa
yang tidak mereka ajarkan, atau kalaupun mereka sebut, sedikit sekali mereka
bicarakan? Yaitu bahwa Yesuslah keselamatan anda, bukan ketaatan dan kesalehanmu.
Mereka mengurangi kemutlakan salib Yesus. Mereka menutupi kasih karunia Allah. Mereka
tidak mengajarkan bahwa Yesus telah menanggung semua hukumanmu karena dosa-dosa
dan kelemahan. Mereka menutupinya!
Para pengusung roh
Farisi ini belakangan semakin membesar ke seluruh dunia. Kenalilah mereka,
supaya anda tidak dipedaya oleh pesonanya. Mereka sangat militan, penuh
disiplin, sangat anti dosa dan terlihat sangat kudus, itulah beberapa pesona
mereka. Anda harus tahu, semua pesona itu memang ciri atau jubah anak-anak
Allah, yaitu kita, sehingga oleh jubah itu mereka terlihat seperti domba yang
asli. Tetapi lidah mereka penuh dakwaan dan penghakiman terhadap anak-anak
Allah. Sorot mata mereka keras, kepribadiannya intimidatif, sehingga
orang-orang biasa akan kikuk untuk duduk di dekatnya. Mereka jijik pada orang
berdosa –semua orang yang tidak menerima teologia mereka dianggap berdosa. Jadi
sesungguhnya mereka adalah srigala berbulu domba.
Persis seperti orang-orang Farisi di masa lalu, mereka ini suka berbicara
pemisahan diri, akan tetapi dengan pola mencibir sinis pada orang-orang lain.
Mereka mengartikan ajaran “jauhilah dunia” dengan perbuatan eksklusivisme fisik
yang anti bergaul dengan orang yang bukan satu kelompoknya, serta
menghina-dinakan orang yang berbeda dengan mereka, persis seperti kaum Islam
garis keras.
Kalau anda memperhatikan barisan orang-orang Farisi ini, semakin tinggi
pangkatnya, semakin keras orangnya. Setiap kader mereka yang paling fanatik dan
berlidah tajam, semakin berpotensi untuk dipromosikan. Bawahan rohani tidak
boleh menentang atasan rohani, walau sekedar pendapat akan soal-soal biasa.
Benteng perlindungan mereka adalah rasa takut dari bawahan. Untuk menjamin rasa
takut itu, pemimpin-pemimpin mereka ini kerap bernubuat palsu. Metode nubuat
yang paling mereka sukai adalah metode orang pertama. Maksudnya, Tuhan
sendirilah yang berbicara, contohnya seperti ini: “AKU, YESUS, ALLAHMU.
DENGARLAH HAMBA-KU INI, SEBAB IA BERBICARA ATAS NAMA-KU. BARANGSIAPA MENENTANG
HAMBA-KU, MEREKA SEDANG MENENTANG-KU SENDIRI.” Dengan nubuat seperti ini,
siapakah bawahan rohani yang masih berani berbeda pendapat?
Mereka merasa benar mengutuki atau memaki orang berdosa dari atas mimbar,
karena menurut mereka, mereka meneladani Yesus ketika Ia berkali-kali
menghardik keras orang-orang Farisi dengan sebutan “ular beludak!”. Kesalahannya,
mereka lupa bahwa hardikan itu Yesus tujukan justru pada orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat. Di dalam Injil, Yesus tidak pernah bicara kejam pada
orang-orang berdosa, melainkan kepada orang-orang Farisi, si kudus yang angkuh.
Kelompok-kelompok Kristen Farisi ini menyerukan orang supaya bertobat,
tetapi bukan kepada kasih karunia Kristus, melainkan kepada ajaran buta mereka.
Cara mereka menginjil adalah Injil Pengancaman dan Pengutukan, yang sebenarnya
bukan Injil. Tidak ada kasih dan belas kasihan di hati mereka akan orang-orang
berdosa yang mereka injili. Mereka tidak tertarik bicara mendalam tentang salib
Yesus, bahkan banyak dari mereka yang marah jika engkau terlalu semangat
berbicara tentang berita pengampunan salib di tengah-tengah mereka.
Tolaklah semua itu. Yesus memang membenci dosa, tapi Ia sangat mengasihi
anak-anak manusia. Ia tidak akan mau menjadi manusia dan mati bagi dosa kita
jika Ia tidak mengasihi kita begitu dalam. Yesus berbelas kasihan pada mereka
yang berdosa, itulah sebabnya Ia rela mati di kayu salib dan mengundang mereka
untuk datang kepada-Nya. Yesus
itulah Keselamatan. Hukumanmu sudah dijalani-Nya. Jika anda datang kepada-Nya
dan menerima Dia, anda sudah selamat.
Jadi pengajaran
Injil kasih karunia ini perlu anda ketahui dan tanamkan ke pikiran anda, supaya
anda kuat menangkis segala upaya roh pendakwa. Pengetahuan ini adalah salah
satu senjata perlengkapan Allah, yaitu ketopong keselamatan.
Efesus 6 : 17
dan
terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah
Ketopong adalah
topi baja yang dahulu menjadi perlengkapan serdadu militer. Topi ini menutupi
seluruh kepala dan sebagian muka, gunanya untuk melindungi kepala dari serangan
musuh. Jadi ketopong keselamatan adalah pengetahuan kasih karunia dan firman
Allah, yang tertanam di pikiran anda, sehingga serangan musuh yang mencoba
mendakwa-dakwa pikiran anda, menghasut anda, menuduh anda, tidak berhasil dalam
serangannya. Sebab di dalam pikiran anda telah tertanam “iman yang meyelamatkan”,
yaitu iman akan kasih karunia Kristus Yesus.
10.
STATUS ANDA
KARENA KASIH KARUNIA: ANAK-ANAK ALLAH!
Kasih karunia
Allah tidak berhenti pada penebusan hukuman anda, tetapi ketika anda menerima
Yesus, anda juga dijadikan anak Allah.
II Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Ketika anda
telah bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, anda
seketika itu dilahirkan kembali. Itu artinya roh anda telah dikuduskan dan
dimeteraikan dengan Roh Kudus-Nya. Roh anda bukan lagi roh yang mati karena
kutuk dosa, tapi roh yang telah dialiri oleh Roh Allah sendiri. Bapa dan Yesus
telah tinggal di dalam engkau melalui Roh-Nya. Inilah janji kasih karunia yang
amat besar itu, yang telah direncanakan Allah sejak dari masa Perjanjian Lama.
;
Yoel 2:28
Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan
mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan
perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi,
teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
Perbedaan
terbesar antara zaman Perjanjian Lama dengan zaman kasih karunia (Perjanjian
Baru) adalah mengenai keberadaan Roh Allah di dalam manusia. Di masa Perjanjian
Lama, Roh Allah belum dicurahkan. Jadi zaman itu, Roh Allah sifatnya hanyalah
hinggap pada orang-orang yang menjadi hamba-Nya. Namanya hinggap, maka Roh
Kudus itu pun akan diambil kembali apabila orang itu telah berbalik dari Allah.
Kita lihat beberapa contoh di bawah ini:
Hakim-hakim
11:29
Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan
melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan
dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
I Samuel 16:14
Tetapi Roh TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan
sekarang ia diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN.
Dari kedua ayat
itu dan masih begitu banyak lagi yang lain, jelaslah bahwa di masa Perjanjian
Lama, Roh Allah tidak secara permanen tinggal di dalam manusia, melainkan Ia
keluar masuk. Ia hinggap seperti burung dan tinggal sementara selama orang itu
tidak berbuat dosa. Jika dikatakan hinggap, berarti Roh Allah tidak menyatu
dengan roh manusia itu.
Demikianlah anda
harus tahu bahwa karya penyelamatan Allah, yang digenapi di dalam Yesus
Kristus, adalah rancangan yang bukan main-main. Itu adalah rencana tebesar yang
pernah dimiliki oleh Allah kita. Anda lihat, janji Allah di dalam Yoel 2 : 28
itu berasal dari zaman Perjanjian Lama. Jadi rencana pencurahan Roh Kudus itu
sudah sejak semula Allah tetapkan, tetapi baru akan terjadi setelah pekerjaan
Yesus Kristus di dunia selesai.
Pekerjaan Yesus
selesai di bumi ditandai dengan Ia terangkat ke sorga. Jadi sebelum itu
terjadi, Roh Allah belum dicurahkan ke atas dunia. Kehadiran Roh Allah masih
merupakan “dihinggapi Roh Kudus” yang sifatnya tidak permanen dan hanya kepada
orang-orang tertentu. Begitu pula saat Yesus MASIH bekerja di bumi, pencurahan
itu belum terjadi. Itulah sebabnya Yesus sendiri masih mengalami penghinggapan
Roh, dan kemudian ketika Ia meregang nyawa di kayu salib, Roh Kudus itu diambil
daripada-Nya, sebab saat itu Ia tengah menanggung dosa seluruh dunia.
Matius 3 : 16
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan
pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung
merpati turun ke atas-Nya
Matius 27 : 46
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara
nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku,
mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Akan tetapi
selama Ia bekerja di bumi saat itu, Yesus sendiri telah berulang-ulang
menjanjikan akan mencurahkan Roh Kudus yang telah diracangkan sejak zaman nenek
moyang itu, apabila Ia telah meninggalkan bumi. Ia akan menggenapi Janji Agung
itu apabila Ia sudah terangkat ke sorga.
Yohanes 14 :
25-26
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada
bersama-sama dengan kamu;
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, YANG AKAN diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang
akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua
yang telah Kukatakan kepadamu
Perhatikan kata
YANG AKAN yang sengaja saya buat huruf besar pada ayat tersebut. Kata itu
secara tegas menerangkan bahwa Pencurahan Roh Kudus belum terjadi pada saat
Yesus berkata-kata ketika itu. Ia memakai kalimat YANG AKAN karena memang
pencurahan agung tersebut baru akan dilakukan nanti, setelah Ia meninggalkan
bumi. Demikian pula pada hari Ia terangkat ke sorga, Ia sekali lagi memastikan
kepada murid-murid-Nya bahwa Roh Kudus yang telah dijanjikan itu akan
segera dicurahkan dari sorga. Itu
artinya, sampai saat itu, Roh Kudus belum juga dicurahkan ke bumi.
Kisah Para Rasul
1 : 4
Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan
mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal
di situ menantikan janji Bapa, yang
-- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku
Janji Bapa yang
Ia maksudkan disitu ialah Janji Agung: Pencurahan Roh Allah, sebagaimana yang
telah dijanjikan pula di Kitab Yoel. Dan Janji Agung Bapa itu akhirnya
dilaksanakan, tepat pada hari raya Pentakosta, beberapa hari setelah Yesus
terangkat ke sorga. Ini adalah peristiwa yang maha dasyat, yang membuat Injil
Yesus Kristus dapat sampai ke seluruh dunia hingga hari ini dengan penuh kuat
kuasa. Saya tidak ingin anda melewatkan peristiwa yang sangat bersejarah itu.
Mari kita baca:
Kisah Para Rasul
2:1-4
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya
berkumpul di satu tempat.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti
nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka
mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh
itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Oh, selamat
datang Roh Kudus!
Saudara,
peristiwa itu membuat heboh kota Yerusalem ketika itu. Mereka terheran-heran
dan tidak tahu apa yang sedang terjadi. Sekarang, mari kita dengarkan
penjelasan Petrus kepada mereka:
Kisah Para Rasul
2:14-18
Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas
rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu
orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah
perkataanku ini.
Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu
sangka, karena hari baru pukul sembilan,
tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan
perantaraan nabi Yoël:
Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah
firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka
anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan
mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat
mimpi.
Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan
akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Lihat, Petrus
–yang dikuasai Roh Allah- memastikan dengan tegas bahwa Yoel 2 : 28 seperti
yang telah kita kutip di atas, telah digenapi pada hari itu. Petrus
menjelaskan: “Inilah hari penggenapan dari Janji Agung itu! Janji Pencurahan
Roh Kudus! Yaitu Janji Immanuel: Penyertaan Allah!”
Saya ingin anda
memegang teguh kebenaran ini, sebab hari-hari ini banyak sekali pengajar dan
pengkhotbah dengan sembrono berkata seolah-olah Yoel 2 : 28 baru atau sedang digenapi
pada tahun-tahun terakhir ini, di zaman kita. Yoel 2 : 28 telah digenapi sejak zaman para
rasul, dan kita masih hidup di dalamnya sampai akhir zaman nanti. Alkitab telah
memeteraikannya melalui mulut Petrus. Jangan melenceng dari situ supaya anda
tidak mudah diombang-ambingkan rupa-rupa pengajaran.
Apa artinya
pencurahan Roh Kudus? Itu artinya pemeteraian zaman kasih karunia, meneruskan
pekerjaan Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Roh Kudus disebut juga Roh kasih
karunia.
Ibrani 10 : 29
Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan
atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah
perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?
Dengan
dicurahkannya Roh Kudus ke dunia, maka dimungkinkanlah pembaptisan Roh, yang
menjadi awal dari kelahiran baru seseorang di dalam Tuhan.
Jadi pencurahan
Roh Kudus berkaitan dengan kelahiran baru. Di atas sudah saya ulas, kelahiran
baru adalah peristiwa dimana roh manusia kita dibaptiskan atau diselamkan ke
dalam Roh Kudus ketika kita menyerahkan diri pada Yesus Kristus, dan setelahnya
roh manusia kita itu berubah drastis. Roh manusia kita telah dilahirkan dari
Roh Allah, sehingga “gen” yang mengalir di dalam roh kita sekarang adalah “gen”
yang berasal dari Allah. Roh anda telah mewarisi karakter dan sifat-sifat
Allah, telah kembali segambar dengan Allah, yang sempurna, yang dahulu terputus
karena dosa Adam. Roh anda tidak dapat berbuat dosa lagi karena di dalam roh
yang telah sempurna itu tidak terdapat lagi kehendak dosa sedikitpun. Inilah kelahiran baru, yaitu kelahiran baru
roh kita!
I Yohanes 3 : 9
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat
dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada
di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
Dengan kelahiran
baru itu, maka benarlah firman Tuhan yang berkata bahwa kita, yaitu roh kita,
telah menjadi anak-anak Allah. Kita bukan lagi berasal dari dunia ini, tetapi
dari sorga kekal.
Roma 8:16
Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa
kita adalah anak-anak Allah.
Dengan kelahiran
baru itu, maka Roh Kudus tinggal permanen di dalam roh anda. Inilah yang
membedakan takdir kita dengan orang-orang dari zaman Perjanjian Lama. Jika
mereka dihinggapi Roh, kita dilahirkan dari Roh. Ya, mereka tidak lahir baru, tetapi
kita lahir baru. Pada mereka, Roh Kudus tidak menyatu dengan roh mereka. Pada
kita, gen Roh Kudus mengaliri roh kita. Kita menjadi satu roh dengan Tuhan.
I Korintus 6 :
17
Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan,
menjadi satu roh dengan Dia.
Mungkin ada yang
akan marah jika saya bandingkan anda dengan Raja Daud. Jiwa agamawi mereka akan
mendakwa: memangnya siapa kamu, siapa dia, siapa saya, sehingga berani
membanding-bandingkan dengan Raja Daud? Kau tidak ada apa-apanya dibandingkan
Daud!
Tentu saja kita
tidak ada apa-apanya dibandingkan segala perbuatan besar Daud. Tetapi itulah
sebabnya dikatakan bahwa kita menerima semua itu bukan karena kuat gagah kita
sedikit pun, tetapi semata-mata karena kasih karunia Allah. Kita jauh lebih
beruntung daripada Daud. Kita hidup setelah kasih karunia dinyatakan, melalui kelahiran
Yesus Kristus. Daud dan semua orang kudus dari masa lampau tentu hanya dapat
menahan cemburu karena ia tidak hidup di zaman kita. Mereka ingin sekali
mengenal Mesias mereka itu, Yesus Kristus, penggenapan janji kasih karunia
Allah itu, tetapi sayangnya mereka hidup jauh sebelum Yesus lahir sebagai
manusia.
Matius 13 : 17
Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi
dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan
ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
Karena roh kita
telah lahir dari Roh, maka hadirat Roh itu mengaliri roh kita selama kita ada
di bumi ini, sebab sekali anda lahir baru dari Roh, kelahiran baru itu tidak
mungkin menjadi batal kembali. Jadi bersukacitalah dan terimalah janji Tuhan
kita ini:
Yohanes 14 : 16
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan
kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya
Matius 28 : 20b
Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman
II Timotius 4 :
22
Tuhan menyertai
rohmu. Kasih
karunia-Nya menyertai kamu!
Pegang dan
percayailah janji-Nya itu dengan teguh. Ia tidak akan meninggalkanmu apapun
yang terjadi. Roh Kudus tidak hinggap padamu ketika engkau kudus, lalu terbang
lagi ketika engkau cemar. Ia ada untukmu setiap waktu, apapun keadaanmu, karena
kelahiran barumu telah terjadi. Sebab Ia dinamai IMMANUEL. Benar, Yesus
menyertai seumur hidup kita melalui Roh Kudus. Coba perhatikan, saat anda jatuh
dalam kecemaran, lalu dari dalam hatimu anda mendengar teguran lembut, itulah
buktinya Ia tetap ada disana, tidak pergi keluar. Turutilah teguran kasih-Nya
itu.
Roh Kudus itulah
jaminan bahwa anda milik Allah. Bersama Yesus, jadilah tenang dan jangan
ketakutan lagi seolah-olah anda belum masuk di Negeri Yang Aman: Negeri
Keselamatan. Anda sudah ada disana karena belas kasihan Allah. Yang perlu anda lakukan
ialah senantiasa mengucap syukur atas kemurahan-Nya itu, menikmati kelegaan dan
tinggal tenang di dalamnya, sambil mendisiplinkan hidup supaya kaki tidak kegatalan
melangkah keluar. Kegentaran adalah bagi orang-orang yang masih berjuang masuk ke
dalamnya, tetapi perjuangan kita adalah berjuang untuk tidak tergoda berbuat
dosa, dengan tetap berjalan di dalam kasih dan Terang Roh Kudus. Jika anda
sudah menangkap kebenaran ini, anda pasti dapat menelanjangi setiap ajaran kaum
agamawi yang mendorong anda berpikir bahwa anda masih tergolong orang di luar
sekalipun telah datang pada Yesus. Mereka ditipu oleh si raja penipu, lalu
hendak menipu anda juga. Tujuannya untuk memfasilitasi si raja penipu itu mencuri
iman dan menanamkan roh ketakutan pada anda.
Dengan adanya Roh Allah di dalam anda melalui kelahiran baru, maka anda sesungguhnya memiliki kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang berkemenangan. Anda berkuasa di dalam nama Yesus untuk menolak dosa, mengusir roh-roh jahat, roh-roh pendakwa di udara, bahkan pula memanifestasikan kesembuhan mukjizat di dalam nama-Nya.
Mengapa kuasa
Allah ada pada anda? Sebab Roh Allah yang maha kuasa telah tinggal di dalam
anda. Roh Kudus tidak datang ke satu tempat sementara segala apa yang
terkandung di dalam-Nya Ia tinggalkan di sorga. Apa yang terkandung di dalam
Roh Allah? Ini: kuasa ilahi, kemenangan, penyertaan Tuhan, jawaban doa, kasih Bapa, kasih karunia-Nya,
kekudusan, karakter Yesus (buah Roh), pertolongan, berkat melimpah, keberhasilan,
kesembuhan, keselamatan, dan begitu banyak lagi. Jikalau Roh Kudus sudah ada di
dalam saudara, maka semua yang terkandung di dalam-Nya itu pun ada di dalam
saudara. Anda hanya membutuhkan iman yang teguh di dalam nama Yesus, serta
penyangkalan diri agar kandungan apapun yang anda perlukan dari-Nya boleh
memancar keluar dan termanifestasi secara nampak mata.
Lihat, betapa
berbedanya engkau dengan caramu memandang dirimu sendiri selama ini. Selama ini
engkau memandang dirimu orang yang hina dan penuh dosa di hadapan Allah.
Faktanya, anda adalah rumah kediaman bagi Roh Allah. Roh Allah yang maha kuasa
itu, Pencipta segala sesuatu, bermukim di dalam anda. Mengapa hari ini anda
tidak mulai tercengang: “Apa..? Roh Allah ada di dalam sini?” (sambil menunjuk
dada anda). Ya, Roh Allah yang dasyat itu ada disitu.
11.
ANDA DIKASIHI
DAN DIMILIKI
Perasaan yang
paling merusak iman dan paling banyak melemahkan orang kristen adalah perasaan
bahwa “Yesus tidak menyukai saya lagi” atau “Yesus sudah muak pada saya” karena kelemahan-kelemahan diri. Ini timbul
dari roh-roh pendakwa yang tak pernah berhenti menghakimi kita dari alam roh,
dan ironisnya, roh-roh pendakwa ini juga acap kali bekerja melalui
saudara-saudara kita sendiri yang merasa hidupnya jauh lebih kudus. Hasilnya,
ia tidak pernah dapat menikmati hadirat Allah yang lembut dan memerdekakan ketika
ia berdoa. Sebaliknya, ketika ia memejamkan mata untuk berdoa, ia segera merasa
gelisah, sebab ada roh ketakutan di dalam dirinya.
Memang
kesempatan bekerjanya roh-roh pendakwa ini sangat besar, sebab dari Alkitab
kita tahu betapa kudusnya kita harus hidup, sementara fakta yang ada: kita
sering kali bertindak di bawah standar firman. Pada saat seperti itulah roh-roh
pencemooh ini bekerja di alam roh.
Akan tetapi saya
mau beritahu anda bahwa Yesus tidak pernah menghakimi anda, bahkan ketika anda
jatuh dalam dosa. Tidak pula Ia menitipkan wahyu penghakiman itu kepada
siapapun. Yesus tidak pernah mendorong siapapun untuk menghakimi orang lain.
Jika Ia tidak melakukannya, maka Ia pun tidak akan menyuruh orang lain untuk
melakukannya. Firman-Nya justru dipenuhi larangan bagi orang yang gemar
menghakimi.
Yesus tidak mengintip-intip
anda berbuat dosa lalu setelah itu mendakwa, menuduh, mengintimidasi,
menertawakan anda dari sorga. Mari kita lihat pada Adam. Ketika ia berbuat
dosa, ia merasa ditertawakan dan dituduh-tuduh, itulah sebabnya ia lari
bersembunyi ketika Tuhan datang. Tetapi lihat apa yang dilakukan Tuhan. Apakah
Ia mendakwanya? Menolaknya? Meninggalkannya? Menuduh-nuduhnya? Sebaliknya,
Tuhan justru datang pada Adam. Sayangnya Adam tidak bersedia mengakui kesalahan,
melainkan mencari kambing hitam dan membela diri.
Kejadian 3:8-9
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah,
yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah
manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam
taman.
Tetapi TUHAN
Allah memanggil manusia itu dan berfirman
kepadanya: "Di manakah engkau?”
Mari kita ungkit
kembali: bukankah Yesus sudah menjadi tumbal bagi segala dosa anda, sehingga
anda boleh merdeka dan tidak perlu menjalani hukuman mati lagi atas dosa itu
jika anda datang pada Yesus? Jikalau Ia telah menjadi tumbal bagi dosa anda,
masakan Ia pula yang menghakimi anda ketika anda jatuh dalam dosa? Ketika anda
merasa tertuduh karena dosa, Tuhan justru tempat bagi anda memperoleh
pertolongan, agar Ia membebaskan anda dari dosa dan segala pendakwaan itu.
Jika anda yang
menebus anak remaja anda dari kantor polisi karena tertangkap main judi,
masakan anda pula yang mengejeknya, menertawainya, menggosipinya kemana-mana,
bahkan mengadukannya ke polisi dengan berkata: “orang ini berdosa!” Logikanya
dimana? Yang benar adalah bahwa anda, sebagai ayah, menjadi juruselamat bagi
anak anda itu. Ketika dia ditangkap polisi, satu-satunya yang terpikir di
hatinya adalah cepat-cepat menghubungi anda: “Pa, aku ditangkap polisi, tolong
aku Papa...” Mengapa? Karena ia tahu bahwa hanya andalah yang dapat
melepaskannya dari tahanan itu. Dan tentu saja anda akan segera meluncur
kesana, menghadapi komandan polisi dan memperjuangkan anak anda supaya bebas.
Dan ketika ia bebas, sudah jelas hal pertama yang anda lakukan adalah
memeluknya. Mengapa anda menebusnya? Apakah karena anda setuju pada perbuatannya?
Tentu saja tidak. Tetapi itu anda lakukan karena rasa kepemilikan. Anak itu
milik anda, dan anda mengasihinya. Tentu setelah menebusnya, anda akan
mendidiknya supaya ia boleh berubah.
Itulah yang
Yesus lakukan pada anda ketika anda terjerumus lagi dalam dosa. Apakah itu
artinya? Artinya adalah bahwa Yesus mengasihi anda, apapun ceritanya. Betapapun
banyak saudara mencibir dan menutup hidung pada anda, bergosip-gosip di
belakang sana karena kegagalan dan dosa anda, Yesus tetap mengasihi anda dengan
sungguh. Ia telah menebus anda dari api neraka karena dosa itu. Yang perlu anda
lakukan hanyalah memanggil Yesus. Ia akan membebaskan anda dari segala serangan
penghakiman roh-roh pendakwa. Ia tidak menghakimi anda, tetapi memelukmu,
memulihkanmu dan kemudian mengajarmu dengan lembut supaya hidup sebagai
mempelai-Nya yang setia.
Saya pun harus
memberitahu bahwa Yesus itu juga menegur kita. Tetapi teguran Tuhan tidaklah
sama dengan intimidasi roh pendakwa. Ketika anda ditegur oleh Tuhan, anda
justru akan merasakan kasih-Nya, merasakan damai sejahtera-Nya. Ini berbeda
dengan dampak yang ditimbulkan penghakiman, sebab penghakiman itu menimbulkan
ketakutan dan perasaan dibenci Allah. Muncullah rasa “Yesus tidak menyukai saya lagi” di
dalam jiwa anda, yang akan membuat anda pada akhirnya tawar hati akan Tuhan.
Sebaliknya Yesus menegur kita untuk hidup sungguh-sungguh di dalam Dia. Jadi
anda harus bijaksana juga. Jangan anda mudah menuduh teguran sebagai
penghakiman.
Anda harus bisa
membedakan penghakiman dengan peneguran. Penghakiman bertujuan supaya anda
merasa terejek atau ditertawakan di hadapan Allah oleh alam roh atau manusia
dengan cara menunjuk-nunjuk dosamu, yang tujuan akhirnya ialah anda menjadi malu
dan merasa tidak layak di hadapan-Nya. Dampak lanjutannya ialah anda menjadi enggan
untuk berdoa, bersembunyi dari Dia, tawar hati dan bahkan menyimpan kecewa pada
Tuhan, dimana anda mulai percaya bahwa: “Dia tidak menyukaiku lagi, Dia sudah
bosan kepadaku, Dia sudah meninggalkanku, Roh Kudus-Nya sudah diambil
dariku...” Tidakkah anda berulang-ulang didekati oleh perasaan-perasaan tertolak
seperti itu? Itu buktinya bahwa setan tidak pernah bosan berusaha merenggut anda.
Ketika anda
menemukan seseorang kristen yang menyebut dirinya: “Tuhan sudah
meninggalkanku...”, sesungguhnya dia adalah korban dari penghakiman dan
permainan licik iblis yang meracuni pikirannya. Anda harus teguh percaya bahwa
Yesus diutus lahir untuk mencanangkan “tahun
rahmat Tuhan”. Yesaya 61 adalah intisari dari tugas pelayanan dan maksud
kedatangan Yesus Kristus. Kita kutipkan sebagian:
Yesaya 61:1-3
1 Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN
telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara,
dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
2 untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur
semua orang berkabung,
3 untuk mengaruniakan
kepada mereka perhiasan kepala (mahkota/keselamatan -pen.) ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain
kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang
menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman
TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Nubuat di atas
bukanlah tentang tugas pelayanan Yesaya, meskipun ia menulis dengan kata “Aku”,
melainkan tentang Yesus Kristus yang lahir ratusan tahun kemudian setelah Yesaya.
Yesaya bukanlah penyampai KABAR BAIK, atau pembawa PEMBEBASAN, serta pemberita
TAHUN RAHMAT TUHAN, atau orang yang MENGARUNIAKAN MAHKOTA KESELAMATAN. Semua
itu adalah muatan dari Injil Yesus. Semua itu adalah pekerjaan Kristus.
Oleh karena itu,
Yesus adalah kegenapan dari “tahun atau zaman rahmat TUHAN”, yaitu Immanuel. Immanuel
itu artinya penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan itu artinya anda tidak lagi
ditinggalkan. Sekali engkau menjadi umat-Nya, lalu suatu hari jatuh dalam dosa,
Allah tidak meninggalkanmu lagi. Lupakan kisah Saul yang ditinggalkan Tuhan.
Saul tidak hidup di zaman rahmat TUHAN. Tetapi inilah bagian kita yang harus
anda ingat: Perumpamaan Yesus tentang
domba yang hilang.
Jika saat ini
anda adalah domba yang hilang itu, yang dicari-cari itu, yang perlu anda
lakukan ketika mendengar suara Gembalamu itu memanggil-manggil namamu, bukanlah
bersembunyi di dalam gelap atau di balik pohon dengan diam sambil menahan nafas
seperti Adam dan istrinya, melainkan berseru dengan penuh pengharapan: “Ini
aku! Ini aku, Tuhan! Tolong bebaskan aku!”
Jadi, jika
penghakiman berakhir dengan anda bersembunyi dari Allah karena merasa tertuduh di
alam roh ketika hendak berdoa, maka teguran bertujuan supaya anda tersadar dari
suatu kesalahan yang selama ini tidak anda sadari atau anda sembunyikan, dan
mengubahnya. Dalam teguran, dosa kita biasanya juga disingkapkan, tapi bukan
untuk ditertawakan atau dicibir supaya
kita “sadar diri” bahwa kita tidak berharga di mata Tuhan, melainkan supaya
kita bertobat dan bangkit.
Kita ditegur
ketika kita mengeraskan hati. Memang terkadang, kita mengeraskan hati dan tidak
merasa berdosa meski ada firman Yesus yang kita langgar, sementara Tuhan
berharap kita senantiasa merendahkan ego di hadapan firman-Nya dan mau mengakui
kesalahan itu. Kondisi seperti inilah yang dapat membuat Ia terpaksa menegur
kita, supaya kita mau mengoreksi diri. Tuhan jarang langsung menegur
anak-anak-Nya dengan keras. Mula-mula Ia akan menegur kita dengan lembut,
misalnya melalui mimpi, atau melalui sebuah peristiwa yang diperkenankan
terjadi di depan kita, ataupun menggerakkan seorang anak-Nya yang lain untuk
menyampaikan pesan teguran-Nya secara halus. Jika cara-cara lembut-Nya itu tak
juga kita dengarkan, sering kita dapati
Yesus Sang Gembala kita memakai cara teguran yang keras. Ia bahkan kerap
menyingkapkannya di hadapan jemaat, melalui pewahyuan Roh. Sering terjadi
ketika dalam ibadah, Roh Kudus memberitahu pengkhotbah bahwa itu, orang yang
duduk disana itu, pakai jimat di pinggangnya, misalnya. Tuhan menyingkapkan itu
dengan maksud supaya pengkhotbah itu menegur mereka secara terbuka. Itu persis
seperti cara Tuhan menegur dosa Raja Daud melalui Nabi Natan. Itu memang cara
Bapa yang agak keras. Tapi itu Ia lakukan karena teguran-teguran lembut sudah
berulang-ulang Ia berikan namun anak-Nya itu tetap saja mengeraskan hati.
Masih banyak
lagi cara Tuhan menegur kita, yang bisa kita temukan dalam kisah-kisah dalam
Alkitab maupun kesaksian anak-anak Tuhan. Tetapi semua teguran Tuhan berasal
dari kasih-Nya. Yang Ia kehendaki bukanlah supaya kita menyadari betapa
jahatnya kita kepada-Nya oleh dosa itu, tetapi supaya kita kembali ke dalam
kemuliaan Kerajaan-Nya. Ia mengingatkan kita pada kemuliaan kita di dalam Dia,
bukan pada rasa sakit hati-Nya kepada kita.
Jadi intisari
teguran Tuhan tidak begini: “Kau kejam sekali pada-Ku. Kau sudah menyakiti
hati-Ku”, lalu kita minta-minta maaf
kepada-Nya seolah-olah hendak mengambil hati-Nya lagi. Bukan begitu.
Intisari teguran Tuhan kira-kira begini: “Hei, Nak. Kau ini anak Raja segala
raja. Perbuatan itu tidak pantas bagimu.” Allah kita bukan si miskin yang cengeng.
Allah kita Raja Besar!
Ketika teguran
keras tetap saja kita abaikan, sering kali Tuhan Yesus terpaksa merotan kita,
biasanya melalui sakit penyakit maupun izin kecelakaan.
Banyak faktor
penyebab seorang anak Tuhan jatuh sakit, bisa karena cuaca, pola makan atau
pola hidup tidak sehat, tapi banyak juga karena sedang ditegor. Faktor terakhir
ini biasanya tidak dapat disembuhkan melalui kuasa iman meski didoakan hamba
Allah kaliber manapun, kecuali ia mengakui dosanya. Tegoran jenis ini memang
keras, tapi Yesus melakukannya karena kasih. Sama seperti seorang gembala yang
akan memukul kerbaunya yang suka liar dan keras kepala, bukanlah supaya kerbau
itu mati, tapi supaya tidak liar lagi, supaya tidak jatuh ke jurang dan
diterkam buaya. Demikianlah yang Yesus maksudkan adalah supaya anak-Nya itu
disiplin dan bertobat. Yesus membutuhkan hati yang lembut dari kita, karena Ia
ingin terus menjalin hubungan mesra dengan kita. Hati yang keras
menyulitkan-Nya memberkati dan memimpin kita.
Akan tetapi
ketika anda ditegur Tuhan, yang akan anda rasakan ialah getaran kasih-Nya. Pada
awalnya, anda mungkin akan terkejut juga oleh rotan itu, tapi pada akhirnya
anda akan memahaminya, ketika anda terbiasa merendahkan diri. Anda tiba-tiba
disadarkan bahwa ternyata Yesus mengasihi anda. Saya berkali-kali telah ditegur
Tuhan karena kesalahan, dan satu dua kali ditegur dengan rotan karena
mengeraskan hati. Tetapi ajaibnya, dampak yang timbul di hati saya selalu
tersadar bahwa ternyata Ia sangat mengasihi saya, dan saya dapat berbalik
kembali kepada-Nya. Saya yakin, hal itu terjadi karena Roh Kudus di dalam kita
menenangkan hati nurani kita. Ketahuilah, ketika TUHAN menegurmu, itu berarti
anda berharga di mata-Nya.
Boleh kita
bandingkan hal itu dengan teguran ibu kandung kita. Mungkin ada di antara anda
yang pernah ditegur keras oleh ibu anda, bahkan sampai ia menampar anda. Tetapi
umumnya yang terjadi adalah kita tersadar oleh tamparan keras itu. Dan ajaibnya,
meski tamparan itu keras, kita sama sekali tidak merasa terintimidasi oleh ibu,
tapi justru merasakan kasihnya. Mengapa justru dampak itu yang terjadi? Itu
karena ada ikatan batin kita dengan ibu, ada perasaan dimiliki oleh ibu, dan
juga karena kita mengenal hatinya yang mengasihi kita.
Demikianlah
gambaran teguran bahkan rotan Tuhan. Itu adalah bagian dari rasa memiliki Yesus
terhadap anda. Jika anda bukan milik-Nya, Ia tidak akan melakukannya, sama
seperti anda tidak akan tertarik merotan anak tetangga bagaimanapun badungnya. Anda
akan merasa dikasihi, merasa diperhatikan, merasa dilindungi, merasa dimiliki, sebab
anda dengan Dia telah terikat oleh Roh yang sama. Hal berbeda akan anda rasakan
ketika yang menerpa anda ialah penghakiman. Anda akan merasa dibenci, merasa
tidak dicintai, merasa tidak berharga di mata Tuhan, merasa tidak diinginkan
Allah. Jadi dengar, jika hari ini anda merasa tidak disukai Tuhan, perasaan itu
bukanlah dari Tuhan, melainkan karena roh-roh pendakwa di alam roh. Pengetahuan
anda akan kebenaran ini akan memerdekakan dan membuka mata anda.
Ibrani 12:7
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah
memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
oleh ayahnya?
Juga kepada anda
yang gemar menegur sana sini di dalam gereja, dengar dan perhatikanlah
baik-baik. Jika teguran anda bersumber dari kesan seolah-olah Tuhan tidak suka pada
orang itu, atau Ia sudah meninggalkan orang itu, waspadalah sebab anda sedang
dihinggapi roh Farisi. Bertobatlah segera ke dalam kasih karunia Allah. Yesus
membenci dosa, tetapi Ia mengasihi setiap jiwa. Tegorlah saudaramu yang
melenceng dari firman, tetapi sadari sepenuhnya bahwa Yesus tetap mengasihi dia
sampai nafasnya yang terakhir. Milikilah terlebih dahulu kasih akan orang itu,
supaya ketika engkau menegur dosanya, kasih itu terlihat di dalamnya.
Jadi pengetahuan
ini penting bagi anda. Ketahuilah, sejak anda menerima Yesus, anda adalah milik
Yesus. Tuhan memakai banyak tipe hubungan untuk menggambarkan hubungan-Nya
dengan anda. Bapa dengan anak, Guru dengan murid, Tuan dengan hamba, Gembala
dengan domba, Sahabat dengan sahabat, serta beberapa lagi yang lain, terlebih
lagi Mempelai Pria dan mempelai wanita.
Anda tentu tahu,
mempelai artinya pasangan yang akan segera bersatu dalam perkawinan. Dalam hal
ini, pesta perkawinan kita dengan Yesus akan berlangsung ketika kelak kita
diangkat dari dunia ini...tidak lama lagi. Jadi kita sekarang sedang
menunggu-nunggu Hari Perkawinan itu.
Engkau adalah
mempelai wanita dari Kristus Yesus, mempelai yang sah. Kapan anda dipinang oleh
Yesus, dan kapan anda memutuskan menerima pinangan itu? Saudaraku, Yesus
meminangmu dari Kalvari. Dengan Ia menyerahkan diri-Nya disalibkan untuk anda,
Ia sesungguhnya sedang berkata kepadamu: “Aku mengasihimu... maukah engkau menjadi
milik-Ku..?”
Dan anda
akhirnya memutuskan menerima pinangan-Nya ketika anda bertobat. Saat
mengucapkan doa pertobatan, anda sesungguhnya sedang berkata: “Ya, Tuhan Yesus...
aku menerima cinta-Mu.”
Tahukah anda sejak
kapan sepasang muda resmi menjadi kekasih? Apakah sejak si pemuda menyatakan
cintanya atau yang disebut “menembak”? Tentu tidak, melainkan sejak si gadis
berkata: “ya.” Sepanjang si gadis belum berkata begitu, belum ada hubungan
kekasih di antara keduanya. Tetapi ketika si gadis sudah berkata “ya”, maka
sejak itulah mereka disebut pasangan kekasih yang resmi. Rasa saling memiliki
akan memenuhi hati mereka masing-masing.
Demikianlah
hubungan Yesus dengan anda resmi berlaku, terhitung sejak anda bertobat dan
menerima Yesus. Anda sudah melakukannya, bukan? Dan sejak itu hingga sekarang,
anda telah menjadi milik Yesus, dan Dia menjadi milik anda. Sebagai tanda
kepemilikan-Nya itu, Ia memeteraikan anda dengan “cincin pertunangan”, yaitu
Roh-Nya sendiri. Roh Kudus itulah tanda yang membedakan anda dengan orang lain
di dunia ini, bahwa anda telah menjadi milik Allah.
II Korintus 1 :
22
memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang
memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah
disediakan untuk kita.
Jadi ketahuilah,
anda ini adalah kekasih milik Yesus, dan Yesus adalah milik anda. Jika boleh
memakai istilah anak muda: anda adalah pacarnya Yesus, dan Dia adalah Pacarmu. Resapilah
perasaan dimiliki itu sejak hari ini, karena Yesus dipenuhi perasaan memiliki
anda. Ketika perasaan dimiliki oleh Tuhan telah tumbuh mekar di dalam anda, anda
akan dilegakan dari segala ketakutan, dari segala perasaan tertuduh seolah-olah
Ia tidak menyukaimu, dan anda akan mengerti bahwa anda ini sudah berbeda dengan
orang-orang di sekitarmu. Cintamu akan Dia akan mulai meluap. Anda tidak akan takut-takut
lagi untuk berdoa kepada-Nya, melainkan dengan sepenuh sukacita dan rasa
memiliki. Biarlah sekarang perasaan dimiliki itu merasuk ke dalam jiwa anda.
Ijinkan saya
berdoa untuk anda: “Tuhan Yesus, biarkanlah perasaan dimiliki oleh-Mu itu
mengalir deras memenuhi jiwa setiap orang yang membaca tulisan ini, supaya
mereka menjadi kuat dan sadar, bahwa Engkau sangat mengasihi mereka. Amen.”
Saudara...
Saya sedang
menerangkan yang sesungguhnya kepada anda, sesuatu yang selama ini mungkin
belum anda ketahui, bahwa perasaan Yesus kepadamu adalah perasaan memiliki.
Mulailah terima kenyataan ini. Rasakan sukacita itu sekarang mengalir ke
hatimu.
Juga anda harus
tahu, Yesus itu adalah Kekasih yang sangat setia. Ia penyabar dan tidak
kehilangan rasa sayang padamu. Ia tidak sama dengan kekasih-kekasih lain di
dunia ini. Ia tidak sama dengan kita. Yesus tidak mengenal istilah “Loe, gue,
end!”. Tidak ada istilah “putus” dalam kamus cinta Yesus kepadamu. Sekalipun
engkau mengkhianati-Nya, sekalipun engkau jatuh ke jurang yang nista, Ia akan
tetap mengejarmu. Ia akan tetap berjuang membawamu kembali ke pelukan-Nya.
Sekalipun engkau kecewa lalu menutup pintu, sampai nafasmu yang terakhir, Ia
akan tetap mengetuk-ngetuk pintumu, dan jika engkau membukanya, satu-satunya
yang ingin Ia lakukan ialah memelukmu erat-erat dan menyatakan cinta-Nya.
Cinta-Nya padamu cinta mati, kawan.
Engkau dikasihi
bukan karena engkau sudah sempurna. Engkau dikasihi bukan karena sudah tidak
punya kelemahan lagi. Engkau dikasihi karena engkau sudah menjadi milik-Nya.
Sekarang, jika
ada yang mengajarkan doktrin di gereja seolah-olah Yesus membencimu, tutuplah
telingamu. Orang itu tidak sedang menceritakan Yesus, tapi menceritakan egonya
yang keras dan jiwanya yang pendakwa. Dia membutuhkan pertobatan dari
kebutaannya. Akan tetapi engkau sendiri, bertumbuhlah menjadi kekasih yang
setia dan semakin setia bagi Kristus.
Kepada semuanya,
beritahukan kepada dirimu sendiri sekarang, dan biarkan telingamu mendengar
suaramu: “Yesus memiliki aku. Aku ini milik Yesus, dan Dia sangat mengasihi
aku! Amen!”
12. JAUHILAH KEDAGINGAN
Saudaraku
dalam kasih karunia Yesus Kristus...
Anda
telah mendapatkan penjelasan cukup panjang lebar, dan semoga anda diberkati
oleh semua penjelasan ini. Biarlah rohmu berkobar-kobar sekarang!
Jadi,
berjalanlah di bumi ini di dalam kesadaran bahwa anda ini anak Allah. Sadarilah
setiap saat bahwa anda ini berasal dari sorga, bahwa anda milik Yesus, bahwa
hubungan anda dengan Yesus adalah resmi dan sedang menunggu-nunggu Hari
Perkawinan. Bahwa anda sudah berbeda dengan orang-orang dunia. Kagumilah Dia,
naikkan segala tempik sorak kepada-Nya, kumpulkanlah sebanyak-banyaknya hormat
dan pemuliaan dari manusia akan Dia. Rindukanlah orang-orang datang memuji-muji
Bapamu. Mestinya anda rindu semua orang yang anda kenal mau datang pada Bapamu
yang mengagumkan itu.
Selanjutnya
marilah hidup dengan tekun di dalam kasih karunia Bapa kita itu, dengan
berfokus kepada-Nya dan bukan kepada upaya-upaya kita. Allah mengasihimu. Yesus
mengasihimu. Seluruh sorga mengasihimu. Sekali pun engkau miskin, atau tidak
berpendidikan, atau cacat, atau tidak dianggap penting di sekitarmu, tetapi
seluruh sorga mencintaimu dengan hangat. Seluruh sorga menghitungmu sebagai
bagian dari mereka. Engkau ini anak Raja mereka, yaitu Bapa kita. Terimalah
cinta Bapa kita yang luar biasa itu karena imanmu di dalam Yesus, dan milikilah
damai sejahtera di dalam kasih karunia-Nya.
II Timotius 2:1
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih
karunia dalam Kristus Yesus.
Jangan
pusingkan apapun di dunia ini. Percayalah, engkau ini dikasihi Yesus. Engkau
tidak perlu kuatirkan apa-apa. Engkau ini telah menjadi anak Allah karena
imanmu di dalam Yesus. Engkau ini dilindungi dan dijagai. Engkau ini disertai
dan tidak ditinggalkan. Engkau ini dicintai dan dimiliki. Percayalah akan hal
itu. Engkau memperolehnya bukan karena kebaikanmu, tapi karena nama Yesus.
Galatia 3:26
Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman
di dalam Yesus Kristus.
Hiduplah
untuk Tuhan. Taklukkanlah dagingmu. Dalam daging kita ini masih bermukim segala
kehendak cemar, keinginan-keinginan akan nikmatnya dunia ini, dan dalam egomu
masih bermukim hasrat-hasrat kesombongan atau pemegahan diri. Sangkal semua
itu. Kita melangkah keluar dari kasih karunia jika kita menuruti kehendak cemar
daging ini, dan bagi orang kristen yang mati dalam keadaan demikian, ia akan binasa
juga. Sebab memang, setiap orang masih dapat meninggalkan kasih karunia itu. Semua
orang masih dapat meninggalkan Yesus dan tidak mau membuka pintu lagi.
Ibrani 12 : 15
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan
diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang
menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Cara
menaklukkan naluri-naluri cemar daging ialah dengan bertekun dalam ibadah,
dengan menjauhi suasana-suasana duniawi yang menggoda daging kita, dengan
berpuasa dan dengan mendisiplinkan hidup, serta dengan menyangkal diri
senantiasa di hadapan Allah sehingga kita memiliki alasan setiap saat untuk
bersyukur. Akan tetapi semua itu anda lakukan bukan dalam rangka mencari belas
kasihan Allah lagi, melainkan untuk memperkuat manusia rohmu. Manakala manusia
rohanimu kuat, kehendak dagingmu akan lemah. Begitu sebaliknya.
Kita semua yang
tinggal dalam daging, memiliki pergumulan yang sama, termasuk itu rasul-rasul
sekalipun. Coba baca apa yang tokoh sebesar Paulus lakukan atas dagingnya:
I Korintus 9 :
27
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku
sendiri ditolak.
Secara tersirat,
Rasul Paulus pun mengakui bahwa ia tetap bergumul melawan dagingnya sama
seperti yang kita alami sehari-hari, dan begitulah dia menaklukkan semua itu,
yaitu melalui pendisiplinan tubuh. Pendisiplinan tubuh tentu disana tercakup
juga menaklukkan segala kehendak daging, menolak memanjakan daging,
menggunakannya untuk beribadah dan mempermuliakan Allah, dan lain sebagainya.
Lebih lagi kita
yang hidup di tahun-tahun terakhir dari akhir zaman ini, kita hidup di dalam
dunia yang mencapai puncak kecemarannya. Dahulu tidak ada TV, sekarang terdapat
begitu banyak channel, dan semuanya dipenuhi acara-acara yang mengumbar
kedagingan, entah budaya hedon dan konsumerisme, okultisme, lebih lagi
acara-acara yang membangkitkan hasrat seksual. Dulu tidak ada handpone, tetapi generasi
kita hidup dimana orang bisa diam-diam bertelepon “sayang-sayang” dengan
sembarang orang, sekalipun itu awalnya orang yang salah sambung. Dulu orang
hanya bisa bicara dengan tatap muka, sehingga satu sama lain masih kuat rasa
sungkannya. Sekarang anak-anak muda memiliki facebook dan media-media online
lainnya, dimana mereka bisa mengobrol sesuka-sukanya tanpa rasa sungkan dari
tempat yang paling tersembunyi, kamar tidur.
Dulu
hiburan-hiburan mesum hanya bisa dinikmati apabila orang mengunjungi tempat
hiburan itu dengan membayar mahal ditambah pula harus menanggung tatapan mata
pemghukuman dari masyarakat. Sekarang dengan sekeping VCD yang sangat murah,
orang-orang yang tersopan sekalipun bisa menikmati hiburan yang paling cabul di
kamar tidurnya tanpa harus kemana-mana dan tanpa diketahui siapa-siapa.
Semakin ke kota,
semakin maraklah kecemaran terlihat, semakin bobroklah nilai-nilai moral,
semakin bebaslah orang menjalankan hidup, semakin cueklah orang pada orang di
sebelahnya, sehingga semakin beranilah setiap orang berekspresi liar. Jauh
lebih beruntung mereka yang tinggal di pedesaan, meskipun pada faktanya
kecemaran-kecemaran kota tetap juga masuk ke sana.
Jika saya harus
gambarkan betapa bobroknya dunia saat ini, lebih-lebih lagi di negara-negara
Barat yang dahulunya dikenal sebagai dunia kristen, tidak cukuplah halaman buku
kecil ini. Akan tetapi anda pun sudah melihatnya sendiri, bahkan pula menghadapi
tantangan-tantangan itu setiap hari. Sungguh, betapa mudahnya dosa menguasai
kita di zaman ini jika kita tidak mau mengambil langkah-langkah tegas untuk
mulai menjauhi semua itu.
Jadi anda perlu
mendisiplinkan diri anda sendiri. Mulailah mensiplinkan lidah anda, juga hati anda. Disiplinkan mata anda, dan
tegaslah menolak segala tontonan vulgar yang memancing dagingmu. Jauhilah
pergaulan yang buruk, yang berpotensi memberi sandungan bagi hubunganmu dengan
Allah, sekalipun anda harus kehilangan banyak teman karenanya. Tegaslah pada
dirimu sendiri!
Kemajuan
teknologi dan berbagai industri dunia, menciptakan begitu banyak produk yang
inovatif dan menarik hati. Handphone
yang semakin pintar dan canggih, android, tablet, mobil-mobil yang makin anggun
dan murah, hiburan-hiburan baru yang semakin memikat, model-model rambut atau
pakaian terbaru yang lagi in di
kalangan artis, tren pergaulan yang teknologis dan online ke seluruh dunia, lagu-lagu
terbaru dari band-band idola –umumnya masalah kaum muda- yang lagi hits
dimana-mana, dan lain sebagainya, semua itu memikat hati kita. Semua itu
memanggil-manggil kita untuk menikmatinya. Ketika kita menatap kepada mereka,
kita merasakan tangan kita gemetar ingin memilikinya. Kadang-kadang ada malah
yang sampai menangis karena begitu besar keinginannya memiliki tetapi tidak
kesampaian. Bahasa Batak memiliki istilah yang sangat tepat menggambarkannya: tarhirim. Tetapi jika kita tidak
mengerem ketertarikan-ketertarikan itu karena Kristus, kita dapat tersedot ke
dalam dunia ini dan terpisah dari kemuliaan Allah serta ditimpa berbagai-bagai
masalah. Ada banyak pertengkaran suami istri, atau antar saudara, karena semua
itu.
Banyak sekali orang kristen mengira bahwa keadaan baik-baik
saja apabila ia larut dalam suatu keasyikan atau terpikat oleh pesona dari
dunia ini. Olehnya,
rohani mereka suam-suam kuku. Dan tanpa mereka tahu, mereka sedang melangkah
manis menuju neraka. Tentulah anda harus tahu bahwa mengikut Tuhan tidak dapat
kita lakukan dengan bermain-main. Dengar, sebagai anak-anak Allah, itu semua
bukan lagi untuk kita. Anda harus rela meredam semua godaan ketertarikan itu
sejak dini. Jadilah manusia yang menyadari dirinya berasal dari sorga!
I Yohanes 2:15
Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Bagi anda yang
baru saja bertobat atau sedang bergumul dengan keterikatan pada kecanduan
tertentu seperti rokok, narkoba, pornografi, chatting mesum, seks menyimpang, kasmaran pada istri atau suami
orang, judi, alkohol dan lain-lain yang merusak tubuh dan kekudusan pikiran,
saya menganjurkan anda untuk berpuasa selama beberapa hari, sampai candu
kedagingan itu melemah dan lenyap.
Kurangilah
keasyikan-keasyikan sekuler yang berlebihan seperti games, sepakbola, menonton
TV, film, shopping-shopping, online,
musik pop dan lain sebagainya. Saya tidak mengatakan itu dosa, supaya jangan
anda berpikir ketika anda menyalakan TV atau mendengarkan musik di radio, anda
sudah berdosa. Sepanjang tidak ada unsur cemar di hati anda saat melakukannya,
itu bukan dosa. Dengar, ketika anda hanya tersenyum saja, tetapi di bilik hati
anda ada unsur cemar yang melatarbelakangi, senyuman itu adalah dosa! Lalu
mengapa kita mengurangi bahkan menjauhi hiburan sekuler? Sebab di dalam setiap
hiburan sekuler pasti ada nilai-nilai duniawi yang bertentangan dengan firman
Allah. Nilai-nilai itu misalnya pembalasan, kepuasan atas kekalahan orang lain,
tumpulnya belas kasihan, kekerasan, keangkuhan, kemarahan, kata-kata kotor, egoisme,
sensasi seksual, penghinaan, penghakiman, ketakutan pada setan –padahal dia
telah dikalahkan-, keputusasaan, pandangan-pandangan yang salah menyikapi suatu
persoalan, dan lain-lain. Kita tidak ingin benih nilai-nilai itu tertanam dalam
jiwa kita. Jadi kalaupun anda hendak bersantai sejenak dengan hiburan, pilih-pilihlah
yang paling sedikit ‘sampah’nya, dan jangan larut. Lagipula hiburan-hiburan itu
juga dapat menyeret kita ke dalam dosa keterikatan. Terikat artinya susah meninggalkan. Banyak orang kristen lebih
memilih tidak pergi ibadah karena siaran langsung sepakbola tim kesukaannya.
Ini sebuah tanda ikatan. Lihat, hiburan-hiburan sekuler adalah pintu-pintu
masuk menuju kerohanian yang suam-suam kuku, apabila kita semakin lama semakin
sibuk di dalamnya. Tuhan mengatakan, Ia akan memuntahkan mereka yang suam-suam
kuku. Jadi yang terpenting adalah menjaga api roh kita tetap menyala. Dan nyala
api itu tidak dapat kita temukan di dalam keasyikan dunia ini, melainkan di
dalam hadirat Allah kita.
I Yohanes
2:16-17
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan
daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia.
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah
tetap hidup selama-lamanya.
Ketika
anda tetap berdiri di dalam kasih karunia-Nya, anda akan tahu bagaimana anda
harus hidup. Anda tahu apa yang harus anda lakukan ketika iblis mencoba
menggodai daging anda. Ketika panggilan dari sorga menggema di relung-relung
hatimu, anda tidak berdiri lagi dalam perdebatan agamawi: ini boleh atau tidak,
haram atau halal, dosa atau tidak dosa; melainkan semua yang dari dunia ini
akan terlihat begitu rendahan dan malang, buatan umat manusia yang terhilang,
yang tidak mengenal Allah. Ketika gema kasih karunia itu membahana di dadamu,
jangankan hiburan sekuler, bahkan membaca koran atau mengikuti perdebatan
politikpun anda tidak akan berminat. Bukan karena hukum agama: boleh atau
tidak, tetapi karena anda tidak berminat. Minat anda ialah Bapa, kasih-Nya,
panggilan-Nya atas pertobatan dunia.
Berdirilah
di dalam getaran kasih karunia itu, yang mengingatkan anda senantiasa bahwa
anda berasal dari luar dunia ini: dari sorga Allah.
13.
MENYANGKAL DIRI
Saya harus
membuat sub judul ini, karena ini sangat penting untuk anda ketahui dan lakukan
setiap waktu. Sebab Yesus telah berkata, bahwa apabila kita tidak menyangkal
diri kita, kita tidak dapat mengikuti Dia.
Lukas 9:23
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang
yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap
hari dan mengikut Aku.”
Banyak orang
bingung dengan firman ini: apa maksudnya menyangkal diri?
Yang dimaksud
dengan diri disini adalah ego. Ego adalah diri, yaitu yang memenuhi hati dan
pikiran kita. Di atas, saya sudah singgung bahwa kita ini terdiri dari tiga
unsur dalam satu kesatuan, yaitu roh, jiwa dan tubuh. Ketika kita telah lahir
baru di dalam Roh Kudus, hanya rohlah yang lahir baru, sementara jiwa dan tubuh
tetap stok lama.
Jiwa kita, yaitu
hati dan pikiran, adalah pusat kehendak diri, pengambil keputusan. Pikiran kita
dipenuhi rupa-rupa kecerdasan intelektual, tergantung dari berapa banyak
informasi yang kita santap. Hati dipenuhi motif-motif, niat-niat,
perasaan-perasaan, yang menjadi alasan dari setiap perbuatan kita. Keseluruhan
itulah yang membentuk karakter perwatakan kita masing-masing. Kita menjadi
orang baik-baik dan bermoral, atau menjadi orang jahat, orang licik, orang
periang dan tukang ketawa, atau pribadi yang pendiam, semua itu tergantung dari
pribadi jiwa kita.
Dengan bahasa
sederhana, penyangkalan diri adalah tindakan menundukkan diri kita ini pada
tuntunan Roh Kudus. Kita menolak memakai pikiran sendiri, menolak memakai isi
hati sendiri, tetapi memakai pikiran dan hati Tuhan.
Galatia 5 : 16
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak
akan menuruti keinginan daging.
Ego
kita bersifat menuntut. Ia ingin dipuji, ia bangga akan apa yang dicapainya, ia
memuji dirinya, ia ingin disanjung, ingin dibujuk, ingin dianggap penting,
ingin dilayani, ingin menjadi yang tertinggi dari yang lain. Ia haus dalam
soal-soal prestasi duniawi (harta, jabatan, gelar, pangkat, popularitas). Ia
ingin menjadi pusat perhatian, ia ingin disebut-sebut, dielu-elukan. Ia
membayangkan dirinya yang hebat-hebat. Jika ia tidak dihormati, ia sakit. Jika
hak-haknya ditahan, ia terluka. Jika harga dirinya dipermalukan, ia murka.
Ia
cemburu ketika orang lain lebih baik, lebih lagi orang lain itu dahulu ada di
belakangnya. Ia tidak gembira melihat orang lain tiba-tiba memiliki apa yang
masih ia impi-impikan. Ia membungkus dirinya dengan segala kemegahan dunia,
yaitu macam-macam gelar, tanda-tanda jasa, piagam-piagam penghargaan; ia bangga
dengan semua itu. Ia memperjuangkan semua itu. Ia tersinggung ketika dunia
tidak memperlakukan dirinya setara dengan kehormatan yang dimilikinya. Ia ingin
tempat duduknya di di tempat mulia. Ia mengejar segala hal yang disebut banyak
orang kristen sebagai berkat, yaitu uang, promosi jabatan, popularitas,
kehormatan dan sebagainya. Ia fokus kepada semua itu, ia fokus pada dirinya
sendiri dan segala kemegahan manusia di dunia ini.
Ego kita marah
jika hak-hak kita diambil. Ego kita tidak ingin mengampuni, melainkan membalas.
Kita tidak suka diri kita dihina dan disepelekan, dan akan menjadi sangat tersinggung
bila kita diludahi. Sudah pasti ego kita akan begitu gusar di dalam diri,
menyala-nyala penuh kemarahan. Rasanya ingin menendang dia, ingin
memperlihatkan bahwa kita sanggup menghabisinya, bahwa kita bukan orang tolol
seperti perlakuannya. Ego kita bersifat mempermuliakan diri. Sifat naturalnya
adalah mencari untung, bukan untuk berkorban. Panggilan ego kita ialah melayani
dirinya sendiri, bukan untuk melayani orang lain.
Itulah ego
manusia. Jika kita definisikan lagi, bisa sangat panjang, tetapi anda sudah
mengerti maksud saya. Kita semua memiliki ego. Anda memiliki ego, saya juga.
Ego ini akan selalu ada dalam kita. Ia akan selalu berteriak-teriak di dalam
kita ketika ia terusik: “Jangan bodoh! Balas! Balas! Kau di pihak yang benar!
Kau berhak atas semua itu!”
Suara-suara ego
inilah yang Tuhan maksudkan untuk kita sangkal. Mengingat ego itu adalah diri
kita sendiri, yang tidak mungkin kita usir atau bisa lenyap selama kita masih
hidup di dalam daging ini, maka itu artinya peperangan kita melawan ego sendiri
akan berlangsung seumur hidup kita juga. Juga ego inilah penyebabnya mengapa
seorang hamba Tuhan yang sudah melayani berpuluh-puluh tahun dengan berkemenangan
dan kuat kuasa, masih bisa jatuh ke dalam dosa kesesatan atau kesombongan/pengultusan
diri. Sungguh benar, ego harus setiap hari kita sangkal.
Mengapa ego
harus kita sangkal? Karena ego itulah rintangan yang menghalangi buah Roh Kudus
dapat memancar keluar. Ego adalah penghalang terbesar bagi aliran kasih sorgawi
mengalir keluar dari hidup anda. Egolah yang menghalang-halangi anda untuk
mengampuni, egolah yang menghalang-halangi anda untuk memberi, untuk bersabar,
untuk merendahkan diri, untuk mengakui kesalahan, untuk berkorban, untuk rela
memikul salib. Egolah yang bahkan selalu membuat akal sehat kita menjadi keruh.
Egolah yang
membuat anda dicemooh sebagai sebagai kristen munafik, yang pandai berkhotbah
firman Tuhan, tapi kelakuan hidup anda sendiri sama buruknya atau lebih buruk
dari orang yang tidak mengenal Tuhan. Ego kitalah yang menyebabkan nama Yesus
sering dihujat di luar sana.
Egolah yang
memunculkan ajaran-ajaran sesat dan jiwa Farisi. Anda tahu, ketika seorang
pendeta mengerti kebenaran, tetapi kebenaran itu bercampur dengan egonya, maka
yang keluar darinya adalah ajaran-ajaran kemarahan, penghakiman, intimidasi,
tekanan, pengultusan diri. Ia tidak berbelas kasihan, ia menyembunyikan belas
kasihan di dalam dirinya, ia menyangkali belas kasihannya. Jika ia adalah
seorang yang gemar bernubuat, maka nubuatannya adalah firman Tuhan bercampur
ego manusia, yang membuat nubuatannya menjadi palsu. Kerjanya adalah
menghamburkan ancaman-ancaman kepada jemaat yang tidak disukainya atau yang
terlihat melawan, dengan memakai nama Tuhan.
Betapa gereja
rusak dimana-mana oleh karena para pemimpin yang tidak menyangkal egonya setiap
hari. Mereka memakai ukuran-ukuran manusia untuk mengukur diri mereka dan orang
lain: perbedaan jumlah kekayaan, pengaruh, popularitas, senioritas, jabatan,
bahkan jumlah jemaat. Tak jarang ketika para pemimpin gereja bertemu, mereka
akan tersedot ke dalam ukuran-ukuran ini dalam pertemuan itu. Siapa pendeta dari
gereja besar, akan terlihat mendominasi pertemuan itu. Sedangkan pendeta-pendeta
dari gereja-gereja kecil, dari kampung pedalaman, yang tidak memiliki mobil,
yang gedung gerejanya dari papan tua yang reot, akan tertekan sebagai kaum
inferior dalam suasana itu. Tidak ada penyangkalan diri yang saling berlutut bergandengan
tangan di hadapan Bapa. Hal yang sama dengan mudah terlihat di dalam
memperlakukan jemaat di dalam gereja, dimana-mana. Jemaat yang kaya, berkuasa,
atau terkenal di dalam kota, akan mendapatkan perlakuan istimewa, sementara
jemaat biasa yang miskin dan kurang berpendidikan tidak akan terlalu
diperhatikan. Gejala-gejala ini berbahaya.
Lebih jauh lagi,
banyak pula para pemimpin jemaat menjalankan tugas pelayanan tanpa kelemah-lembutan
dan belas kasihan. Kelemah-lembutan bagi mereka adalah sampah yang tidak
berguna. Belas kasihan bagi mereka adalah penghalang kemajuan. Mereka melayani
kemarahan mereka, dan berpikir bahwa mereka sedang menumpahkan kemarahan Yesus.
Mereka berkutat di seputar pola pikir: “Saya berhak melakukan ini, karena saya
memang benar, saya Alkitabiah, dan dia memang
salah!”, hak saya, hak saya, hak saya.... hak saya sebagai bapa rohani,
hak saya sebagai gembala, hak saya sebagai pemimpin, hak saya sebagai utusan
Allah. Mengapa mereka tidak berpikir bahwa Yesus berhak mencabut nyawa mereka karena
pemberontakan dosa, tetapi Yesus malah datang untuk disalibkan? Mengapa mereka
tidak merenungkan bahwa Yesus datang membawa Injil Pengampunan dan bukan Injil
Api Murka Allah? Dengan bertamengkan penegakan disiplin gereja, mereka menghakimi
segala kelemahan orang. Mereka berfokus pada selumbar di bola mata saudaranya,
dan tidak menyadari bahwa karena sifar-sifatnya yang pendakwa itu, ada balok di
matanya sendiri. Mereka arogan. Mereka tidak menyalibkan diri mereka. Mereka
tidak meruntuhkan dirinya di hadapan Tuhan, tidak merendahkan dirinya sampai
menjadi nol. Jika itu adalah anda, menangislah mengaku salah di hadapan Allah
yang penuh belas kasihan itu.
Selalu saja
peristiwa dimana Yesus menunggangbalikkan meja-meja para pedagang di Bait Suci
dijadikan pelayan-pelayan ego sebagai alasan pembenar bagi penumpahan kemarahan
dan arogansi mereka. Mereka menganggap peristiwa itu adalah kemarahan ego
Yesus. Itu salah. Itu adalah kemarahan kasih. Sama seperti seorang ayah yang
suatu hari memeriksa kamar tidur anaknya yang remaja, lalu menemukan berbagai
majalah dan piringan-piringan VCD porno disana. Sudah pasti ia akan marah
melihat semua itu, lalu mengambil sapu, mengambil semua benda-benda cabul itu
dan membakarnya. Tidak ada sumpah serapah disana. Tidak ada kutuk atau
penghinaan. Ia melakukannya karena ia takut akan Tuhan dan tidak sanggup
melihat anaknya yang ia kasihi justru berbuat sebaliknya. Rotan seorang ayah
yang mengasihi anak, berbeda dengan rotan seorang Satpol PP. Rotan seorang ayah
adalah rotan kasih yang bertujuan menyadarkan, rotan Satpol PP bertujuan mengusir
dan merendahkan. Rotan kasih melayani Allah, rotan arogansi melayani ego manusia.
Jadi bukan
berarti kita tidak boleh memberi disiplin pada murid atau orang yang kita
bimbing, tetapi pertama-tama, di dasar hati kita harus terbukti bahwa kita
benar-benar mengasihi mereka.
Jadi, ego ini
adalah pohon yang buruk, manusia lama kita. Tidak ada kebaikan di dalamnya,
sebab kehendak-kehendaknya adalah untuk berbuat dosa, memuaskan amarah dan
segala rasa tidak suka. Bila naluri-naluri daging menghendaki kehidupan yang
cemar dan kotor, maka naluri ego ialah melakukan dosa rohani: kesombongan,
keangkuhan, penghakiman, pengultusan diri, pemecahbelahan, perselisihan, penyerangan,
penuntutan, pembalasan, kekeruhan
suasana, dan lain sebagainya.
Saudaraku,
jangan mengira karena kita sudah pendeta atau pelayan penting di gereja, kita
sudah aman dari kemungkinan maut. Apapun kehormatan kita di dunia ini sama
sekali tidak dapat menyelamatkan. Allah tidak terkesan dengan jabatan kita,
pangkat, atau popularitas kita di mata umat. Ia mencari kerendahan hati. Maka
sangkallah egomu sepanjang hari. Ketika ia berteriak-teriak di dalam dadamu,
hardik dan suruh dia diam. Dengan begitu, anda tidak terfokus lagi kepada diri
sendiri, melainkan kepada Tuhan. Kerendahan hati Tuhan akan memancar dari
kepribadianmu.
Latihlah dirimu
untuk berlutut di hadapan Bapa dan berkata: “Bapa, tanpa Engkau, aku bukanlah
siapa-siapa. Engkaulah yang menjadikan semuanya baik dan berhasil. Bukan
kehebatanku, bukan karena kepandaianku, tapi karena penyertaan-Mulah semua ini
jadi. Bapa, aku ini anak-Mu, karena kasih karunia-Mu sendiri. Semua itu
kuterima dari-Mu bukan karena kelayakanku memperolehnya, tetapi semata-mata
karena belas kasihan-Mu atasku. Bagi-Mulah segala hormat dan kemuliaan. Aku
tidak layak dipuji, sebab hanya Engkau saja yang layak menerima semua itu. Di
dalam nama Yesus. Amen.”
Hanya
dengan menyangkal egolah anda dapat menikmati hubungan kekasih yang intim
dengan Yesus Kristus. Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat mengerti
sepenuhnya kerendahan hati Tuhan, kasih Bapa, kelemahlembutan, dan belas
kasihan Yesus atas semua orang. Hanya dengan menyangkal ego anda mampu untuk
bersabar, untuk mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali, untuk melepaskan
hak-hak di dunia ini, untuk memberi pipi kiri saat pipi kanan ditampar, untuk
merelakan jubah saat baju kita diambil orang.
Dengan
terbiasa menyangkal diri, anda juga mudah menerima tegoran Tuhan, seperti
pribadi seorang Raja Daud saat ia ditegor. Dengan terbiasa menyangkal diri di
hadapan Allah, anda juga tidak akan mengukur diri anda sendiri maupun orang
lain dengan ukuran-ukuran manusia seperti perbedaan jumlah kekayaan, pengaruh
sosial, tingkat pendidikan, jabatan di lingkungan sekuler maupun dalam jemaat,
popularitas, dan perbedaan status. Anda mengukur dengan ukuran Tuhan, yaitu
kedalaman kasih akan Tuhan, serta kasih Tuhan yang tak terbatas akan semua
orang. Hanya dengan menyangkal egolah anda dapat hidup benar di dalam kasih
karunia, jika tidak, anda akan menipu diri anda sendiri dengan memperalat kasih
karunia itu untuk hidup bebas di dunia.
Hanya
dengan menyangkal egolah anda dapat merasakan dengan kuat apa itu artinya anak
Allah, milik Yesus, ditentukan untuk menang di dalam Dia, bersekutu dengan Dia
dan hidup untuk Dia.
14.
TINGGAL DI DALAM
YESUS
Ada satu
pertanyaan yang mendasar: jika sudah lahir baru, masih mungkinkah orang jatuh
ke neraka? Beberapa orang mengajarkan: “Tidak mungkin lagi. Sebab sekali
selamat, selamanya selamat!” Itu artinya: sekali anda bertobat dan memberi diri
dibaptis, anda sudah pasti akan ke sorga, apapun yang anda lakukan dalam sisa
hidup anda. Dengar, ajaran ini salah. Yang benar adalah, kita masih dapat
berbuat dosa, yaitu diri (jiwa/ego) kita, dan ketika itu terjadi, itu artinya
kita sedang melarikan diri dari Yesus Kristus, meski raga dan pikiran kita
tetap aktif di gereja. Ketika ada dosa yang tidak diselesaikan dibawa mati,
maut akan menerkamnya oleh dosa yang sebiji itu.
Beberapa
kesaksian anak-anak Tuhan yang pernah diperlihatkan neraka (alam maut) menulis betapa
banyaknya jemaat berpengaruh, para pendeta dan para hamba Tuhan yang berada di
neraka. Mereka umumnya ada disana hanya karena menolak mengakui satu atau dua
dosa saja, umumnya kesombongan, pengultusan diri, cinta uang, atau yang lain.
Begitu pula saksi-saksi ini menceritakan bagaimana Yesus tetap menangis karena belas
kasih-Nya melihat jiwa-jiwa yang tersiksa di neraka. Kasih Yesus tidak
berkesudahan. Tetapi kitalah yang menentukan keputusan untuk diri kita sendiri.
Jadi, setialah
di dalam Kristus. Dengan senantiasa menyadari bahwa engkau ini anak Allah,
dengan sendirinya anda akan merasa satu hati dengan Tuhan. Ada perasaan ikatan
antara anda dengan Yesus yang sangat kuat tumbuh di hati anda, dan itu sangat
penting untuk anda miliki. Semakin
kuat rasa ikatan
itu memenuhi kesadaranmu, anda dengan sendirinya akan semakin mengasihi Bapa,
semakin bangga dengan Dia.
Ketika kasih
akan Allah ini bertumbuh subur di dalam hati anda, anda akan berjalan di dalam
terang-Nya. Dengan sendirinya anda akan mampu menolak dosa. Anda akan tahu dan
semakin mempelajari mana yang berkenan kepada Bapa, mana yang tidak. Anda akan
sadar bahwa hidupmu bukan milikmu lagi, tetapi Tuhan. Anda juga akan mampu
berkata tidak pada daging. Anda akan sanggup mendaki gunung tinggi,
menyeberangi lautan buas, menerobos setiap rintangan untuk meninggikan nama Yesus.
Jutaan orang kristen dengan semangat menyala telah pergi ke ujung-ujung bumi
bahkan ke negeri-negeri terganas untuk memberitakan kabar salib Yesus Kristus. Beribu-ribu
orang telah mati di RRC, Iran, Arabia, Afrika dan tempat-tempat lainnya di
dunia ini untuk Tuhan. Jika bukan karena kasih yang berkobar-kobar akan Bapamu
di sorga, tidak ada yang akan terpanggil untuk melakukannya.
Jadi pandanglah
senantiasa kepada Bapa. Tataplah senantiasa kepada wajah Kristus Yesus. Serahkan
dirimu sepenuhnya kepada-Nya. Serahkan seluruh masalahmu, seluruh deritamu,
seluruh beban pikiranmu, seluruh kebingungan dan pergumulanmu, seluruh orang
terkasih bahkan harta benda serta pekerjaanmu. Nikmatilah hadirat-Nya dimanapun
anda berada, bahkan saat anda bekerja di kantor. Dengan memandang terus kepada
Tuhan, anda akan terus teringat bahwa anda berasal dari sorga. Engkau akan
menjalani hidup yang kudus dan penuh belas kasihan. Dengan sendirinya engkau
akan memiliki kemauan yang besar untuk menjauhi segala kecemaran, kebiasaan-kebiasaan
buruk, serta menjauhi situasi-situasi atau pergaulan-pergaulan yang tidak
pantas bagimu sebagai anak Allah.
Engkau tidak
akan mencari atau mengimpi-impikan kepuasan apa-apa lagi di dunia ini.
Kepuasanmu yang paling hakiki ialah apabila orang-orang datang kepada Bapamu
dan mengelu-elukan nama-Nya. Engkau akan jauh sekali dari daging.
Saya
mohon, jangan simpan dosa, saudaraku. Jangan pertahankan. Jika anda melakukan
satu hal yang anda tahu adalah pelanggaran firman, jangan bersikeras bahwa
engkau benar. Kerendahan hati dan
penyangkalan diri sangat diperlukan dalam mengikut Tuhan. Jika anda
melakukan suatu hal yang anda bingung itu dosa atau tidak, datang saja pada
Yesus Kristus, ceritakan kepada-Nya dan akui. Tetapi selanjutnya, bertekunlah
di dalam menyelidiki Alkitab, supaya anda semakin mengerti firman.
II Petrus 3:18
Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam
pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan,
sekarang dan sampai selama-lamanya.
Jadi
bertumbuhlah juga dalam mengetahui kehendak-kehendak Allah, supaya anda tidak
terjerambab ke dalam jurang antinomianisme yang liberal. Antinomianisme adalah ajaran-ajaran yang
memandang tidak perlu taat lagi pada perintah-perintah Allah karena kasih
karunia. Orang-orang seperti ini tidak benar-benar mencintai Allah. Mereka
mencintai diri mereka sendiri dan memperlakukan Allah sebagai asisten bagi
impian-impian mereka akan dunia ini.
Saudaraku,
anda perlu tahu, dosa itu bukan hanya yang bersifat kedagingan atau kejahatan.
Ada juga pelanggaran akan ketentuan-ketentuan kekal Tuhan kita, yang meski
secara manusiawi tidak terlihat jahat, tetapi di mata Bapa adalah dosa. Ketahuilah,
bahwa apa-apa yang terlarang oleh Tuhan di dalam Alkitab, benar-benar terlarang
di sorga sampai selama-lamanya. Jangan melanggar satu pun larangan Allah, itu
akan membunuhmu secara kekal dan membuat semua ibadah serta pelayananmu selama
di bumi berakhir sia-sia.
Makan
darah hewan itu hal biasa di masyarakat kita, entah dicampurkan ke dalam
masakan, entah yang diteguk seperti yang dijual tukang-tukang jamu sekarang
ini, tapi itu tetap dosa di mata Tuhan. Jadi jangan anda menyantapnya. Dalam mengikut Yesus, sangat diperlukan
ketaatan pada setiap firman-Nya tanpa mendebatnya. Menentang firman dengan
alasan rasional apapun tetaplah sebuah
dosa.
Kisah Para Rasul 15:20
tetapi
kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari
makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging
binatang yang mati dicekik dan dari
darah.
Tidak
membayar perpuluhan adalah hal biasa di mata kita, sama sekali tidak terlihat
jahat. Tetapi di mata Allah, itu perbuatan menipu Dia. Percayalah, Yesus tetap
menghendaki kita membayar persepuluhan.
Mengenai
persepuluhan ini, mungkin membutuhkan penjelasan lebih panjang. Di buku kecil
ini barangkali tidak usah dibicarakan panjang lebar dulu, biarlah hal itu anda
ketahui secara mendalam dari khotbah hamba-hamba Tuhan. Yang pasti, pemahaman yang benar tentang persepuluhan
adalah melihat kepada tujuannya.
Tujuan
persepuluhan itu adalah supaya ada dana yang cukup bagi gereja Kristus
mengembangkan pelayanan dan pengutusan Injil. Jadi jangan memahaminya secara
legalistik seperti orang-orang Farisi, yang membayarnya untuk memperlihatkan
bahwa mereka orang yang saleh dan layak dipuji. Juga jangan mengerjakannya
sebagai orang mengerjakan Taurat. Dahulu kala, ketika kasih karunia belum
dinyatakan, orang membayar perpuluhan karena perintah Taurat. Tujuannya fokus
pada diri kita sendiri, bagian dari upaya mengejar keselamatan, supaya kita
tidak dipandang berdosa, melainkan diberkati.
Tetapi setelah kasih karunia dinyatakan, lewat kehadiran dan karya
Kristus di dunia, keselamatan kita tidak lagi bersumber dari Taurat, melainkan
iman percaya kita di dalam Yesus. Jadi fokus tujuan kita dalam membayar
persepuluhan bukan lagi kepentingan diri sendiri, tetapi karena gairah dan
keterpanggilan kasih akan Kerajaan Allah.
Sebagai
anak-anak Allah, kesadaran kita haruslah berakar dan berangkat dari dalam rumah
Allah yang memandang keluar. Maksud saya, kita memandang dari rumah Allah yang
penuh kemuliaan itu, kepada dunia, kepada bangsa-bangsa, kota-kota, desa-desa,
yang terhilang. Kita melihat begitu banyak orang-orang buta disana, besar
kecil, tua muda, kaya miskin, yang dituntun oleh kegelapan dan penipuan. Mereka
tidak mengenal Terang, padahal Yesus mati untuk mereka juga. Alangkah baiknya
jika mereka bisa berkumpul di dalam kemuliaan rumah Allah kita, dimana terdapat
Terang yang mereka cari. Lalu oleh kerinduan itu, kita menyadari betapa
perlunya gerakan-gerakan penginjilan, dan betapa perlunya gereja-gereja
diperlengkapi untuk bisa terjun menjangkau jiwa, memuridkan sebanyak-banyaknya
dan membantu jemaat-jemaat miskin. Semua itu membutuhkan dana besar. Dan itulah
alasan kita memberikan persepuluhan. Jadi janganlah kita memandang itu sebagai
bukti dari kebaikan dan kesalehan kita. Kita memberinya sebagai bentuk rasa
syukur. Kita berterimakasih tanpa akhir kepada Allah yang telah mempermuliakan
kita di dalam kasih karunia-Nya. Sesungguhnya, seluruh hartapun kita
persembahkan, itu tidak cukup melunasi pengorbanan Yesus di kayu salib!
Persembahan
untuk Kerajaan Bapa ini tidak harus kita salurkan lewat organisasi gereja kita
sendiri. Anda juga dapat memberikannya kepada lembaga-lembaga pelayanan yang
lain, asalkan anda tahu lembaga itu melayani di ladang Tuhan. Hanya saja, seturut
hikmat, tetaplah utamakan gerejamu.
Sebenarnya
tidak mesti namanya persepuluhan. Beberapa gereja menerima persembahan tertentu
dari jemaat, tetapi namanya tidak disebut persepuluhan, meski jumlahnya sama
atau lebih besar dari persepuluhan. Ini hanya persoalan nama. Anda tahu, jemaat
mula-mula sendiri tidak memakai istilah “persepuluhan”. Akan tetapi bukan saja
sepuluh persen, banyak dari mereka justru mempersembahkan seluruhnya.
Kisah
Para Rasul 2:45
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing.
Kisah
Para Rasul 4:37
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa
uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Jadi,
persembahkanlah sebanyak-banyaknya tanpa terpaku pada nama persembahan itu
serta jumlah harfiahnya. Kita bukan penganut agamawi yang kesalehannya pada
hal-hal lahiriah. Jangan terpaku pada “10 persen”. Allah sendiri sudah berjanji
untuk memberkati kita. Jadi persembahkanlah sebanyak-banyaknya kepada Allah,
dan jangan pernah kuatirkan kebutuhan hidupmu. Kita tidak memberikan persepuluhan
itu kepada seorang tua yang bangkrut. Kita mempersembahkannya kepada Allah.
Anda mengerti maksud saya.
Allah
kita juga tetap menghendaki kita mempersembahkan Sabat, bukan menurut cara
Farisi atau rincian-rincian Taurat lagi, tapi menurut cara yang Tuhan Yesus ajarkan. Jangan
anggap ringan hal ini, meskipun secara manusia hal ini terlihat tidak jahat, sebab
Sabat adalah kehendak Bapa. Tutuplah tokomu, jangan mencari nafkah dan
beristirahatlah bersama Yesus sepanjang hari itu.
Mengenai
Sabat, suatu ketika Tuhan telah nyatakan hal
itu secara pribadi kepada saya, dan saya akan menuliskannya kepada anda secara
lengkap di lain hari jika ada kesempatan. Tetapi sekilas dapat saya singkapkan,
arti dari Sabat ialah Beristirahat. Jadi Sabat sesungguhnya tidak berbicara
mengenai Hari Sabtu, tetapi Beristirahat di dalam Tuhan. Artinya, bukan harinya
yang menjadi fokus Allah, tetapi momen dimana kita beristirahat di dalam Dia
itulah yang Ia inginkan.
Jadi
di dalam pemahaman Sabat, kita tidak mengultuskan hari tertentu dan menjadikan
hari itu terlihat seperti sesuatu yang berdaulat atas kita sebagaimana
pemahaman orang Farisi di masa silam, tetapi menyediakan suatu hari dari milik
kita untuk bersekutu dengan Tuhan. Bukan hari yang memiliki kita, tapi kitalah
yang memiliki hari atau waktu, lalu waktu itu kita persembahkan. Apabila
pemahamannya terbalik, kita akan terjebak ke dalam pola pikir Farisi.
Karena
sejak gereja mula-mula, mereka Beristirahat
dalam Tuhan (ber-Sabat) pada hari minggu, maka baiklah kita pun mengikuti kebiasaan
mereka saja. Tapi jika ada yang hendak kembali ke hari Sabtu seperti tradisi
Yahudi, atau bahkan Jumat, itu sama sekali tidak masalah. Semua hari sama.
Berbulan-bulan
lamanya saya berdoa dan berdoa, mencari pewahyuan Allah mengenai Sabat, sebab
saya sendiri sebelumnya tidak mengindahkannya dan tetap membuka toko di hari minggu,
sampai suatu hari, di saat saya berlutut kepada-Nya kembali mengenai itu,
akhirnya Roh Kudus berbicara kepada
saya. Ia berkata: “Nak, Sabat itu adalah bayangan sorga Bapa.” Awalnya saya tak
mengerti, lalu Ia membukakan pikiran saya. Di sorga, kita tidak perlu lagi
berjuang dan bergumul untuk hidup kita. Di sorga, kita tidak lagi perlu
merisaukan atau memperjuangkan masa depan kita, masa depan anak-anak kita, atau
masa depan siapapun yang kita tanggung. Di sorga, kita berhenti dari segala
perjuangan hidup. Di sorga, setiap hari yang kita kerjakan ialah bersukacita
dalam Tuhan, memuji, bersorak-sorai, beristirahat, melayani dan bersekutu
dengan Dia. Jadi Sabat kita di bumi, adalah bayangan dari Sabat kita yang
sejati, bersatu dengan Yesus dalam kekekalan sorga.
Ayat
berikut ini menyiratkan bagaimana kebiasaan jemaat mula-mula pada hari
pertemuan mereka.
Kisah Para Rasul 20 : 7
Pada hari
pertama (hari
Minggu) dalam minggu itu, ketika kami
berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara (jemaat) di situ, karena ia bermaksud untuk
berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.
Ayat
ini secara jelas menyiratkan bahwa jemaat mula-mula, yang memilih berkumpul
pada hari Minggu, seharian itu tidak memikirkan atau memperjuangkan kepentingan
hidup jasmaninya di bumi ini, melainkan terbiasa berkumpul sampai malam.
Jadi
entahkah kita di rumah, atau di perjalanan, atau di pertemuan ibadah sampai
malam, atau di suatu tempat peristirahatan, atau bersantai di tepi pantai, atau
tidur siang sekalipun, baiklah hati ini kita istirahatkan dari merisaukan hidup,
untuk menikmati keintiman dengan Yesus.
Tetapi
apakah itu maksudnya tidak boleh melakukan aktivitas apa-apa seperti kata kaum
Farisi? Tuhan tidaklah mencari peristirahatan tubuh, tetapi hati. Allah tidak
mencari Sabat. Ia tidak kekurangan Sabat. Allah mencari kita. Ia merindukan
kita. Ia telah mempermuliakan kita dalam kasih karunia-Nya. Ia ingin kita
merindukan jam demi jam bersekutu dengan Dia, sebagaimana Ia sangat merindukan
kita siang dan malam.
Tuhan
tidak terkesan dengan ketaatan seremonial, yang tidak lahir dari hati. Jadi, Beristirahat dalam Tuhan bukanlah soal
boleh atau tidak membuka toko, melainkan berhenti merisaukan kepentingan hidup duniawi
kita untuk menghabiskan waktu dalam keintiman dengan Bapa. Artinya apa? Artinya
yang Bapa rindukan ialah hati dan pikiran kita tertuju kepada-Nya. Tentu jika
kita sibuk dengan berbagai hal yang membutuhkan konsentrasi, kita tidak dapat
lagi mengarahkan hati dan pikiran kepada-Nya. Lihat, bukan toko tutup atau buka
yang Allah persoalkan, melainkan apakah hati kita tertuju pada-Nya atau
tidak. Jadi ada kalanya toko kita buka
sejenak karena alasan menolong orang yang benar-benar membutuhkan suatu benda
yang kita jual, obat-obatan misalnya, dan lain-lain, sebab Tuhan berkata bahwa
kita boleh berbuat baik pada hari Sabat.
Ada
beberapa profesi yang akrab dengan situasi seperti itu, misalnya polisi,
pembantu rumah tangga, pegawai rumah sakit, bidan, dokter, apalagi dokter
bedah, atau pun situasi-situasi yang memaksa kita terlihat memperjuangkan hidup
pada hari itu seperti bencana alam, perang, dan lain sebagainya. Jangan merasa
terhakimi ketika anda terpaksa “bekerja” pada hari itu. Percaya saja, Tuhan
melihat motif hati kita, apapun yang
sedang kita kerjakan. Lagi pula, sudah dikatakan: Yesus itulah perhentian kita.
Dan anda tahu, cara masuk ke dalam perkenanan Tuhan Yesus adalah dengan hati.
Jadi
kita sudah melihat perbedaannya. Sabat Yahudi adalah pemenuhan tuntutan hukum
Taurat, sebuah peraturan agama, yang berdosa bila tidak dilakukan. Sabat yang
Tuhan Yesus ajarkan dalam kasih karunia-Nya ialah persekutuan keintiman kasih dengan
Dia. Ini bukan tentang sebuah peraturan hukum yang dingin, tapi sebuah “panggilan
kencan surgawi”. Kita tidak ditolak ketika di suatu hari berhalangan istirahat
di hari minggu. Kita ditolak ketika kita tidak mengasihi Yesus.
Jadi
bagaimana kita menikmati Hari Istirahat itu? Selain berkumpul di gereja tentu
saja, isilah hari itu dengan membaca Alkitab, buku-buku rohani, lagu-lagu
rohani jika anda sendirian. Atau jika anda berkumpul dengan seseorang, kenapa
tidak mengobrol-ngobrol tentang firman Tuhan saja? Sebagai anak-anak Allah, ada
banyak hal di seputar kehidupan kita yang tidak sempat kita obrol-obrolkan di
hari-hari sibuk dengan keluarga. Sambil bersantai di rumah atau suatu tempat,
mari kita arahkan minat kita kepada firman Kristus, sebagaimana setiap hari
kita melakukannya. Saya sendiri menjadikan hari minggu sebagai hari keluarga,
dimana kami menikmati kasih dan kerukunan, di dalam ingatan akan Tuhan.
Perihal
banyak orang kristen tidak pernah lagi berpuasa, tidak mau membayar persepuluhan,
atau menguduskan Sabat, itu menunjukkan sejauh mana Ia mengasihi Tuhan,
sekaligus juga membuktikan bahwa mereka membutuhkan pengajaran dan pemuridan.
Juga
Yesus memberikan beberapa larangan dalam hal perkawinan. Selidikilah Alkitabmu
mengenai ketetapan-ketetapan-Nya soal ini. Jika anda membaca suatu larangan,
jangan lakukan. Kumpul kebo itu dilarang, bercerai dilarang, juga ada beberapa
lainnya soal perkawinan yang terlarang. Saya berbicara pada saudara-saudaraku orang
Batak yang menikah dengan cara apa yang disebut “pasu-pasu raja”, yaitu
menikah di bawah tangan seorang tua adat, pernikahan itu tidak benar di mata
Tuhan. Pergilah ke gereja dan mintalah hamba-Nya untuk meneguhkan perkawinan
anda di dalam nama Yesus Kristus. Juga kepada sahabat-sahabat yang memalsukan
akte nikahnya, kukuhkanlah perkawinan anda juga di hadapan Tuhan. Jika
perempuan atau laki-laki yang di rumahmu itu bukanlah istri atau suamimu yang
sah menurut kemutlakan firman Allah, tinggalkanlah dia, tak peduli berapa tahun
anda dan dia telah hidup seatap. Lebih baik anda hidup tanpa campur badan di bumi ini daripada binasa
selama-lamanya. Satu saja dosa pada kita yang tidak kita bereskan, kita
berakhir di neraka. Ini bukan sebuah main-main, dan ini saya tegaskan: Ia tidak
pandang mukamu siapapun engkau.
Lainnya
lagi, pergi berobat ke dukun bukanlah hal yang jahat di mata masyarakat, itu
sudah sangat biasa, tetapi itu dosa di mata Tuhan. Jadi janganlah pergi ke
dukun, paranormal, “orang pintar”, alternatif, peramal, atau apapun istilahnya.
Juga jangan memakai produk apapun yang mereka berikan, apakah itu dinamai obat,
jimat, jaga badan, pelaris usaha, susuk, pembuka aura, atau apapun itu, baik
yang dimakan, diminum, dilekatkan di badan, di tanam di pekarangan, atau di
gantung di rumah atau toko. Sebagai anak-anak Allah, itu semua tidak pantas
untuk kita. Kita, perantau-perantau yang berasal dari sorga, lahir ke dunia ini
untuk mempermuliakan Allah, Bapa kita yang mengagumkan, bukannya malah
mengikatkan diri dengan iblis. Jika
sekarang masih ada padamu, panggillah pelayan Tuhan dan bersama-sama dengan
dia, bakarlah benda-benda itu di dalam nama Yesus. Atau anda sendiri pun bisa
membakarnya, di dalam perlindungan nama Tuhan.
Hari-hari
ini dimana-mana kita sering menerima brosur-brosur pengobatan alternatif yang
katanya bisa mengobati segala penyakit. Jangan pergi kesana. Jauhi jugalah
setiap praktek yoga, praktek berkomunikasi dengan orang mati, memberi sesajian
di kuburan ataupun tempat-tempat yang dipercaya ada penunggunya, ilmu-ilmu bela diri, maupun tenaga dalam, atau
yang sekarang disebut energi prana. Jangan percayai mereka, meskipun terlihat
sifatnya menolong, sebab sekalipun terbukti mereka sakti, semua kemampuan itu
mereka terima dari setan-setan di alam roh yang tidak mereka lihat, entah
mereka mengerti itu atau tidak. Orang-orang yang datang pada pertolongan setan,
akan ditandai oleh setan sebagai miliknya. Jangan jual jiwa anda pada iblis.
Setiap
hubungan yang pernah terjalin dengan iblis, haruslah dihancurkan sampai ke
akar-akarnya. Orang-orang yang pernah dipersembahkan kepada setan, atau
mengikat perjanjian dengan iblis melalui dukun dan mediator lainnya,
membutuhkan pelayanan khusus lebih daripada sekedar mempertobatkan orang
berdosa, yang disebut pelayanan pelepasan. Dari pengalaman, tanpa pelepasan,
umumnya mereka sulit sekali berubah, meskipun mungkin tidak semuanya begitu.
Jangan
menyimpan benda-benda yang disebut keramat atau bertuah, entah tempaan alam
seperti batu, entah tempaan manusia seperti patung, kain, tongkat, cincin dan
lain sebagainya. Setiap benda yang dipercayai
memiliki kekuatan atau wibawa roh, berarti itu berhala. Ada banyak
pertanyaan mengenai ulos Batak, juga
mengenai gambar atau patung Yesus atau replika salib. Jika anda percaya benda
itu ada wibawa rohnya, atau sahala dalam bahasa Batak, berarti
itu berhala.
Allah
tidak menciptakan benda mati lalu memberinya kekuatan roh (sahala). Jikalau ada
benda yang benar-benar “bertuah”, berarti ada mahluk roh yang menunggu di
dalamnya. Buang benda-benda seperti itu dari rumahmu dan bertobatlah sebab itu
kejijikan di mata Allah. Tidak peduli bagaimana baiknya anda hidup sebagai
seorang warga gerejamu, jikalau anda
mati dalam dosa seperti itu, anda berakhir di neraka yang menyala-nyala. Dan
sekali lagi saya ingatkan: Tuhan tidak memandang muka, siapapun engkau, atau
siapapun orang itu menurut sangkamu.
Jangan
mempercayai takhyul-takhyul. Ini memang harus ditekankan disini, sebab kita
–umat kristen di Indonesia- lahir dan besar dalam masyarakat Timur yang
dipenuhi takhyul. Dalam budaya takhyul Indonesia, begitu banyak larangan yang
disertai ancaman kutuk bagi yang melanggar, mulai dari hal-hal yang sepele
maupun penting. Ada takhyul berkata: jangan menyapu rumah di malam hari, nanti
kena sial, dan lain sebagainya. Ramalan nasib, feng shui, juga perbintangan
(astrologi) adalah bagian dari takhyul. Takhyul-takhyul seperti ini diilhamkan
oleh kebudayaan yang dikuasai kegelapan, bagian dari upaya iblis menciptakan
agama-agama palsu di berbagai pelosok dunia, untuk mengendalikan cara berpikir
dan ketundukan suku-suku bangsa.
Jangan
berdoa pada Bunda Maria atau rasul-rasul, atau kepada siapapun manusia. Kita
berdoa kepada Yesus karena Dia adalah Allah itu sendiri, Tuhan yang maha hadir.
Orang-orang yang sudah mati, entah mereka sekarang berada di sorga atau di
neraka, tidak bisa mendengar anda lagi. Mereka tidak tahu apa-apa lagi soal
bumi. Mereka tidak maha tahu, tidak maha mendengar, tidak maha hadir. Jangan
berpikir orang-orang yang sudah mati lantas menjadi dasyat seperti Tuhan. Maria
itu manusia dan sudah mati. Rasul-rasul juga manusia dan sudah mati. Apalagi
almarhum ompung kita yang mantan
dukun itu, misalnya, sudah pasti dia ada di neraka karena tidak mengenal Yesus.
Jika ada orang berdoa atau berbicara atau minta tolong kepada orang-orang yang
sudah mati, mereka telah menista Tuhan.
Orang-orang
Batak punya banyak kebiasaan kafir, salah satunya saat ziarah ke kuburan mereka
suka bicara pada anggota keluarganya yang mati itu. Itu kejijikan di mata
Tuhan. Jangan lakukan itu. Saling mengingatkanlah anda dan keluarga akan hal
itu. Jangan anda ziarah karena nasehat dukun, atau orang-orang yang mempercayai
dunia mistik dan mencari pernasiban, atau mimpi dipanggil-panggil orang yang
mati itu. Jikapun anda ziarah, bersihkanlah kuburan itu dari rumput-rumput,
atau hiasi seperti orang menghias taman, setelah itu pulanglah dari sana
seperti orang pulang dari sebuah pekarangan biasa.
Mungkin
anda pernah melihat orang kesurupan, dan roh yang menyurup itu mengaku kakek
atau leluhur anda dengan memperlihatkan berbagai bukti yang cukup meyakinkan?
Jangan percayai itu, sebab itu roh setan yang menyamar dan berpura-pura. Sebagai
mahluk roh, setan punya kemampuan-kemampuan supranatural tertentu yang
kebanyakan anda belum paham, kecuali anda memiliki pengalaman-pengalaman alam
roh bersama Kristus yang terus menerus meningkat dalam hal itu.
Selain
semua itu, ada juga dosa hati, yaitu kecemaran atau kejahatan yang kita simpan
dalam hati, misalnya dendam, sakit hati, kepahitan, dimana kita tidak mau
mengampuni. Kemudian niat curang, rencana menipu, motif dusta, motif
memperdaya, motif mempermainkan perasaan orang, motif seksual, motif
kesombongan atau pemegahan diri, dan lain sebagainya.
Menyimpan
dendam, luka hati, sakit hati serta tidak bersedia mengampuni kesalahan orang
adalah hal yang biasa di mata masyarakat. Asalkan tidak berbuat kejahatan dan
mampu menahan diri, itu bukan dosa, demikian pendapat umum. Akan tetapi semua
itu adalah dosa di mata Allah kita. Kita harus mengampuni, dan tidak boleh ada
sakit hati atau kepahitan yang tersimpan di hati kita. Hati kita harus suci
bersih dari segala kotoran jika kita memang ingin bertemu Tuhan kelak. Mintalah setiap hari Yesus membasuh hatimu
dengan darah-Nya dari segala akar kecemaran.
Matius 5:8
Berbahagialah
orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Itu
semua kehendak kekal Allah. Jangan satu pun anda anggap enteng, sebab Allah
tidak pernah menganggap satu pun firman-Nya sepele. Banyak pengajar telah
mengajarkan hal yang salah tentang beberapa hal. Hati-hatilah. Memang Allah
memandang kita dari kasih karunia-Nya, akan tetapi jangan kita lupa bahwa kasih
karunia itu membawa kita masuk sebagai putera dan puteri ke dalam suatu
Kerajaan Mulia, bukan ke dalam perkumpulan koboi.
Selidikilah
ketentuan-ketentuan Tuhan Yesus di dalam Alkitab, lalu lihat ke diri anda, jika
jalan hidup anda ternyata melanggar salah satu ketentuan-Nya, ketahuilah dengan
pasti tanpa mengeraskan hati bahwa anda sedang berada dalam dosa. Bertobat dan
akhirilah pemberontakan itu. Yesus telah mengampuni semua itu, dan kita tinggal
berbalik saja kepada-Nya.
Hari-hari
ini tak terbilang banyaknya orang kristen di seluruh dunia, dari semua
denominasi, yang hidupnya sopan, terhormat, baik hati, aktif di gereja, sosok
penting di berbagai kegiatan pelayanan, bahkan menduduki posisi-posisi penatua
jemaat, akan tetapi menyembunyikan satu atau dua dosa –mungkin tidak mau
mengampuni, mungkin berobat ke “orang pintar”, kesombongan, kebencian pada
seseorang, dosa seksual, cinta uang, atau yang lain- dan tidak mau mengakuinya
sebagai kesalahan di mata Allah. Itu amatlah menyedihkan, sebab segala
pelayanan dan pengorbanan mereka akan berakhir sia-sia. Sekali lagi, amat
banyak pendeta, penatua, dermawan-dermawan dan orang-orang percaya yang dikenal
baik hati oleh umum berakhir di neraka, karena satu dosa saja.
Yesus
memang tidak meninggalkan siapapun domba-Nya yang jatuh dalam dosa. Ia
mengasihi kita selama-lamanya dan telah tersalib untuk semua dosa itu. Ia akan
tetap berusaha keras supaya kita mau melepaskan dosa itu. Sampai nafas kita
yang terakhir, Ia akan terus mengetok pintu kita. Dengan segala cara yang layak
Ia lakukan sebagai Bapa Kekasih, Ia akan berusaha menyadarkan kita. Akan tetapi
sekali lagi saya nyatakan: Ia membutuhkan kemauan kita untuk membuka pintu. Ia
tidak akan pernah mendobraknya dengan paksa, sebab Allah menghormati kebebasan
manusia untuk memilih. Dan jika kita mati tanpa menyerahkan dosa itu pada-Nya,
menangislah Ia begitu pilunya sebab satu lagi anak-Nya harus jatuh ke neraka
karena kebodohan dan kekeras-hatian.
Jadi jika anda
menyimpan suatu dosa, atau terjerat lagi kepada gelap, segeralah berpaling
kembali kepada Yesus Kristus tanpa mengeraskan hati. Jangan mau didakwa oleh
iblis, yang berusaha membuat kita begitu malu di hadapan Bapa sehingga semakin
menjauh. Terimalah kembali kasih karunia pengampunan-Nya itu, sebagaimana yang
saya terangkan panjang lebar dalam buku ini.
I Yohanes 2 :
1-2
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu,
supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita
mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia
adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja,
tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
I Yohanes 1 : 9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Saudara...
Tangkaplah
kebenaran dalam analogi ini: bayangkanlah dalam suatu pulau, semua penduduk
telah tertular virus mematikan. Tetapi ternyata ada satu obat yang sangat
mujarab, sehingga siapa yang makan obat itu, ia sembuh total. Tentu setelah
sembuh, orang itu menjaga kesehatannya baik-baik dengan menjauhi segala sesuatu
yang dapat membuatnya tertular kembali. Tetapi manakala ia tertular lagi,
haruslah ia minum kembali obat itu. Bahaya hanya akan terjadi manakala ia
enggan meminumnya lagi.
Yesuslah
obat yang menyelamatkan itu, dan virus itu ialah dosa, sedangkan menjaga
kesehatan, itulah ketaatan pada firman Tuhan. Jadi jangan berpikir kita dituntun menjadi pelaku firman supaya
selamat, tetapi karena kita telah diselamatkan dan kita memelihara keselamatan
itu.
Mintalah
Ia membasuh anda dengan darah-Nya setiap hari. Tetaplah fokus kepada-Nya.
Jangan pikirkan dan jangan ingat-ingat dosa masa lalumu yang buruk, karena
semua itu telah berlalu.
Filipi 3 : 13-14
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa
aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah
di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan
berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus
Tinggalkan
dan lupakan saja masa lalumu, dosamu dan segala kesalahanmu. Tak usah panik dan
bermohon-mohon penuh ketakutan kepada Allah supaya mau mengampuni dosa-dosamu.
Jangan berpikir karena dosamu itu besar atau mengerikan, berzinah misalnya,
homoseksual misalnya, menggorok leher misalnya, Allah perlu waktu
mempertimbangkan permohonanmu, atau membutuhkan jerit pertobatan yang lebih
menggetarkan hati. Hei, engkau tidak
sedang melobi Allah saat engkau mengaku dosa. Ia sudah melakukannya lewat
salib Yesus dua ribu tahun lalu. Sejak Yesus disalibkan, satu-satunya yang
harus engkau lakukan ialah berbalik kepada-Nya. Berserulah kepada Yesus, maka
dosa itu selesai.
Jadi
janganlah hakimi dirimu, seolah-olah engkau tidak berharga di mata Allah karena
terlalu banyak dosa di masa lalu. Jangan pula hakimi saudaramu karena
dosa-dosanya. Jangan lihat-lihat ke belakangmu, jangan pula lihat-lihat ke
belakang orang lain. Di belakang saya ada banyak semak duri, ada banyak
kejijikan, atau ketidaksempurnaan, dan jika anda mengorek-ngoreknya, anda bisa
saja menganggap saya tidak benar hamba Tuhan. Di belakang dia juga pasti ada
dosa, dan rasanya di belakang anda juga. Tetapi semua itu sudah berlalu ketika
kita datang pada Yesus.
Tidak
ada yang sempurna. Selalu ada catatan gelap di hari kemarin setiap kita. Tetapi
kita tidak perlu bicara apapun lagi soal kemarin --sebab ketika hari kemarin
telah kita serahkan pada Yesus, itu sudah selesai--, melainkan bagaimana kita
merespon panggilan Allah dari depan sana.
Sesungguhnya
karena kasih karunia, fokus pembicaran kita mestinya bukan lagi tentang dosa,
sebab setiap dosa adalah masa lalu yang telah diselesaikan Yesus, tapi tentang
menjalani hidup dalam kasih-Nya sejak hari ini, hidup di dalam urapan Roh
Allah. Roh-Nya dari dalam anda akan mengajar dan menuntun anda pada seluruh
kebenaran firman Tuhan. Mestinya, pembicaraan “Jangan berbuat dosa lagi” adalah mata pelajaran di kelas dasar
kekristenan, yaitu kepada orang-orang yang baru saja bertobat. Kita lihat,
bahwa topik ini juga yang Yesus berikan kepada setiap orang yang baru saja
menerima pengampunan-Nya.
Yohanes 8:11
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata
Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa
lagi mulai dari sekarang."
Sayangnya, untuk
mata pelajaran dasar ini saja, kebanyakan orang yang telah menjadi kristen
selama puluhan tahun, belum lulus-lulus juga, sehingga mata pelajaran ini mau
tidak mau harus terus diajarkan berulang-ulang pula. Akan tetapi panggilan
sorgawi bagi anda jauh lebih besar daripada itu. Ia memanggil anda untuk
menjadi rekan sekerja Allah! Allah memanggil anda untuk menjadi sekutu-Nya,
menjadi sahabat-Nya.
Masuklah
ke dalam panggilan kerajaan-Nya itu, sebab Ia memanggil kita untuk melayani
Dia. Kita akan menemukan talenta kita, dan menyaksikan karunia-karunia Roh
tertentu diberikan kepada kita. Beberapa dari kita akan diberi karunia rasul,
karunia nabi, karunia pengajar, dan lain-lain. Rasul adalah utusan-utusan Injil
untuk bangsa-bangsa, nabi adalah para pelihat dan yang menerima nubuat,
pengajar adalah mereka-mereka yang dikarunia dengan hikmat Roh untuk
menjelaskan rahasia-rahasia firman, begitu pula gembala-gembala adalah jawatan
untuk memimpin umat Allah. Semua itu dari Roh Allah, diberikan sebagai modal
kita untuk melayani Dia dan membangun jemaat-Nya, untuk kemuliaan-Nya, bukan
untuk kita selewengkan dengan menjadikan
diri kita kultus yang ditakuti anak-anak Allah.
Peliharalah
kasih itu, kasih akan Tuhan. Mintalah di dalam doamu supaya agape
itu dilimpahkan dalam hatimu. Banyak pemberian di ‘keranjang’ Allah,
tetapi yang harusnya paling anda minta ialah agar bejana hatimu dipenuhi kasih,
sehingga anda hidup sehari-hari dengan memancarkan kasih itu. Sebab dibandingkan
berkat yang lain, kasih itulah kekuatan kita dalam mengikut Tuhan.
Bapa
memimpin kita sebagai Ayah, dan kita melayani Kerajaan-Nya sebagai anak.
Melalui kesadaran rohani ini, seolah-olah Bapa berkata kepada kita: “Nak, mari
kita bekerja sama memperbesar Kerajaan ini. Akulah yang memilikinya, dan telah
mewariskannya kepadamu.”
Lukas 12:32
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena
Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Demikian
pula kesadaran yang kuat bahwa kita ini telah memiliki hubungan yang sah dengan
Yesus, akan membuat kita senantiasa menyala-nyala dan tidak kehabisan rasa
cinta kepada-Nya. Saat hatimu menyadari bahwa engkau ini milik Yesus, engkau
akan berani untuk berdoa kepada-Nya kapan saja, dengan bahasa yang natural dan
apa adanya, dan hatimu tidak akan merasa terintimidasi, melainkan engkau dapat
menikmati kehidupan doa yang intim dan mesra. Damai sejahtera-Nya benar-benar
akan engkau rasakan di dalam jiwamu.
I Yohanes 3 : 21-22
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian
percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita
memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan
berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.
Percayalah
penuh, Allah mengasihimu. Dan ini tidak sama dengan pernyataan: ayahmu yang di
kampung itu mengasihimu. Tidak. Sebab Yesus mengasihimu dengan cara menyertaimu
setiap waktu. Yesus ada di setiap detikmu. Engkau sesungguhnya tidak pernah
sendirian.
15.
JAUHILAH AJARAN
ANTINOMIAN
II Korintus 11:3
Tetapi
aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan
kelicikannya.
Roh
Kudus mendorong saya untuk berbicara juga pada anda yang menganut antinomianisme:
pandangan anda salah, segeralah tinggalkan pandangan itu. Mungkin anda kurang
paham arti istilah itu. Baik, saya jelaskan. Antinomianisme adalah rumpun teologia liberal yang menjadikan kasih
karunia Allah sebagai alasan untuk tidak perlu menaati kehendak-kehendak Allah.
Anda percaya bahwa anda selamat karena kasih karunia Kristus, bukan karena
perbuatan: itu benar. Tapi anda salah ketika mengartikan firman itu: Saya tidak
perlu menaati perintah-perintah Tuhan untuk hidup kudus dan lain sebagainya,
karena toh saya sudah selamat. Jadi karena itu, anda tidak merasa ada yang
salah jika anda terikat rokok, atau
alkohol, rupa-rupa kedagingan, atau tidak mengampuni, atau memburuk-burukkan
orang lain, atau sombong, atau berhubungan dengan arwah orang mati, atau
memakai benda-benda “bertuah”, atau tidak tunduk pada kehendak-kehendak kekal
Allah. Lihat, betapa anda dan keluarga anda hidup nyaman di luar kehendak-kehendak
Allah karena teologia ini. Anda harus tahu bahwa anda dipanggil oleh kasih karunia untuk hidup bagi Allah, di dalam kekudusan
oleh tuntunan Roh-Nya, bukan untuk diri anda sendiri lagi.
Di
akhir zaman ini, mayoritas gereja telah ditelan oleh kesesatan teologia
antinomianisme. Kerusakan yang ditimbulkan teologia ini jauh lebih besar
daripada yang ditimbulkan kelompok teologia legalisme Farisi. Dari apa yang
saya peroleh, inilah yang meniupkan roh “jemaat
Laodikia” seperti yang disingkapkan Tuhan di kitab Wahyu 3:14-22, yaitu roh
suam-suam kuku. Sama seperti daya hancur teologia legalisme, roh antinomianisme
yang liberal ini juga muncul dari lapisan kepemimpinan gereja, mengalir ke
bawah kepada jemaat melalui doktrin yang dianut.
Cukup
mudah mengetahui apakah suatu doktrin itu antinomian atau bukan. Yesus berkata
dari buahnya kita dapat mengenali pohonnya. Dan buah dari suatu teologia
antinomian adalah sama: membolehkan
orang melanggar firman.
Saya
banyak bertemu dengan tulisan-tulisan teologis yang dialiri roh antinomianisme,
yang ditulis oleh sarjana-sarjana teologia. Mereka membuat
penjelasan-penjelasan teologis yang panjang lebar, kuat dan berwibawa, berdiri
di atas ajaran kasih karunia dipadu dengan apa yang mereka sebut logika, akan
tetapi kesimpulan dari semua tulisan itu ialah melanggar firman, menurut
kepentingan masing-masing: ada yang menulis aborsi itu boleh, cerai itu boleh,
tidak ada yang salah dengan kecanduan rokok, makan darah itu boleh, berobat ke
“orang pintar” itu bagian dari hikmat, sihir itu karunia Roh Kudus, berdoa
kepada Maria itu boleh, menyembah patung Yesus itu boleh, tinggal serumah tanpa
pernikahan resmi itu bukan masalah, dan lain sebagainya, dan yang terakhir ini
mengacaubalaukan gereja di Barat adalah persetujuan gereja pada perkawinan
homoseksual.
Makan
darah, misalnya, telah terang-terangan di dalam Kisah Para Rasul 15 ditegaskan
bahwa itu tidak boleh. Akan tetapi suatu hari saya mendapatkan tulisan seorang pakar
teologia yang tampak berwibawa, yang tersebar luas di internet, menulis soal itu
dan memberikan kesimpulan yang berbeda. Ia memulai rangkaian penjelasannya
dengan mengutip berbagai kebenaran firman Tuhan: kita tidak hidup di bawah
hukum Taurat, kita selamat karena percaya kepada Yesus oleh kasih karunia-Nya,
Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, bukan apa yang masuk ke dalam
mulut yang menajiskan orang melainkan apa yang keluar dari mulutnya, apa yang
masuk ke dalam mulut jatuhnya ke jamban, Allah mengasihi kita bukan karena
perbuatan-perbuatan agamawi, dan lain sebagainya. Rangkaian kutipan yang benar itu
disempurnakannya dengan berbagai istilah Yunani untuk menambahkan wibawa
tulisannya, membuat pembaca awam tidak percaya diri untuk menolaknya, dan
diakhir dari semua penjelasannya itu ialah kesimpulan ini: sebenarnya makan
darah itu boleh, tidak apa-apa, bukan dosa.
Dengan
metode yang sama, saya juga pernah membaca tulisan ahli teologia mengenai
larangan bercerai, dimana kesimpulan akhir tulisannya itu adalah: bercerai itu
tidak apa-apa. Jikalau orang-orang ini benar, bukankah itu berarti Allah telah
memakai cara bohong pada kita? Di Alkitab-Nya, Dia melarang kita makan darah
atau bercerai, padahal sebenarnya Dia bolehkan? Akan tetapi pendeta-pendeta
hebat dan petinggi-petinggi gereja ini justru mengingatkan saya pada cara iblis
menipudaya Hawa, dan juga Adam, di masa lalu untuk memakan buah larangan itu. “Allah
mengasihimu”, kata iblis, “kau tidak benar akan mati, Dia hanya berbohong
kepadamu”. Dan keluarga manusia pertama itu pun jatuh dalam dosa. Siapakah di
alam roh yang mengilhami para guru teologia yang terhormat ini? Karena
keengganan untuk taat, kasih Allah telah diperalat sebagai alasan untuk melanggar
ketetapan Allah!
Ya,
inilah roh antinomianisme itu. Nyaris semua denominasi gereja telah
dirambahnya, menyeret demikian banyak anak-anak Allah keluar dari
kehendak-kehendak Allah. Orang-orang kristen dimana-mana berbuat atau
menyetujui dosa dengan rasa nyaman dan tidak mengakuinya lagi sebagai dosa
dengan membelenggu kasih karunia Tuhan sebagai alasannya. Dari rumpun inilah
keluar pernyataan: “Sekali selamat selamanya selamat.” Inilah roh gereja
Laodikia!
Waspadalah
dari segala kesesatan. Selidikilah gereja yang engkau ikuti, apakah gereja itu
penganut antimonianisme atau tidak? Jika ternyata iya, tolaklah ajaran mereka
yang salah itu di dalam imanmu, atau mulailah memikirkan langkah-langkah meraih
kemerdekaanmu dari kesesatan. Anutlah
dengan tegas, bahwa ketika suatu hal dilarangkan oleh Tuhan Yesus termasuk
melalui surat para rasul, maka selamanya itu terlarang di hadapan-Nya.
Salah
satu penyebab utama mengapa ajaran bersifat antinomian berkembang subur di
gereja-gereja ialah keengganan jemaat kehilangan kenyamanan akan sesuatu yang
disenanginya dari dunia ini. Hatinya, cintanya, rasa bangganya, terikat pada
sesuatu itu, sementara di sisi lain dia ingin tetap disebut orang percaya. Lalu
mulailah timbul niat di dasar hati untuk mempertahankan sesuatu itu dengan
mencari-cari ayat Alkitab yang tampak mendukung. Orang kita Batak, misalnya,
sangat terikat cinta dan rasa bangga pada adat istiadat dan segenap ritual
animismenya yang diwariskan para leluhur, seolah-olah tidak percaya bahwa Si
Raja Batak dan segenap yang kita namai “Ompu Si Jolo-jolo Tubu” hari ini ada di neraka tersiksa selama-lamanya.
Kita mengira orang bisa berada di sorga karena reputasinya besar atau karena
kita bangga padanya. Lalu mereka yang duduk di kursi-kursi kepemimpinan gereja
yang sama terikatnya dengan rasa itu, mencari-cari dalih di Alkitab yang
seolah-olah membenarkannya. Dalih itu kemudian diturunkan ke jemaat di bawah,
dan muncullah ajaran antinomian tersebut yang dianut jutaan orang. Mengerikan!
Bila
kita kurang mengasihi Tuhan, segala firman-Nya akan terasa sebagai hukum-hukum
yang memberatkan. Ciri orang kristen yang kurang mengasihi Tuhan adalah mereka
akan mendebat firman yang dirasa menentang kesenangan atau kebanggaan mereka. Bila
ia cukup terdidik secara agama atau dekat dengan Alkitab, ia akan memelintir
ayat-ayat Alkitab tertentu sebagai alasannya. Bila engkau menyuruhnya berhenti
merokok karena itu mengotori tubuh, ia akan membantah: “Tidak ada larangan
merokok dalam Alkitab!” Bila engkau mengajaknya ke gereja dan bangkit dari
tempat tidurnya, dia mungkin berkata: “Bukan gereja yang menyelamatkan!”
O,
saudara. Anda harus rela melepaskan segala hal yang anda sukai atau banggakan
di dunia ini, yang bersifat duniawi, kedagingan, cinta uang, yang tidak kudus, yang
tidak jujur dan bersifat tipu, yang akar-akarnya berasal dari si jahat, atau
yang bersifat kepuasan dan kebanggaan diri, supaya hati anda tidak terikat
kepadanya lalu pada waktunya disesatkan oleh ajaran-ajaran antinomianisme. Hati
kita hanya boleh terikat dengan nama Tuhan. Menyerah penuhlah pada wibawa
kasih-Nya.
Lukas 14 : 33
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu,
yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi
murid-Ku.
Penganut-penganut
antinomian percaya bahwa mereka ada di dalam Yesus Kristus, percaya pada kasih
karunia, menyebut salib Kristus, sementara mereka enggan menaati firman Yesus
tertentu yang dianggap merugikan dan menghalangi kepentingan egonya, dan merasa
benar dalam hal itu.
Akan tetapi,
setiap orang yang mengasihi Tuhan, menuruti perkataan-Nya. Dan bila ia
berhadapan dengan suatu perkara yang ia masih ragu apakah salah atau benar, ia
akan mencari suara Tuhan terlebih dahulu akan masalah itu. Barangsiapa mengaku percaya Yesus tapi tidak menuruti firman-Nya, Tuhan
berkata bahwa dia adalah seorang pendusta. Berjaga-jagalah.
I Yohanes 2 : 4
Barangsiapa
berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di
dalamnya tidak ada kebenaran.
Kalau anda mau
mengakui, lihatlah ada jutaan orang kristen di sekitar anda hidup sebagai
pendusta di hadapan Allah. Percayalah, meski ini sangat memilukan hati:
bersama-sama dengan milyaran jiwa lainnya yang menolak Yesus, beratus-ratus
juta umat kristen berjalan menuju kebinasaan. Mereka akan ada disana karena di
hari terakhir, Tuhan menolak mereka.
Matius 7:21
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Bukan
berarti kita selamat karena menaati perintah-perintah Allah. Ingatlah analogi
penduduk pulau yang terinveksi virus itu. Keselamatan itu telah selesai
dikerjakan Yesus di atas salib. Jadi barangsiapa ingin selamat, ia tinggal
datang pada Yesus. Tetapi setelah “obat itu menyembuhkan kita”, kita harus
bekerja keras “menjaga kesehatan”. Itu artinya, kita harus menaati kehendak
Bapa.
Sesungguhnya
Yesus sudah memberikan pengampunan secara cuma-cuma atas segala dosa, dosa
apapun dan berapapun besarnya. Akan tetapi anda sudah tahu, kasih karunia itu tidak dapat menghapuskan
dosa yang dipertahankan, apalagi dosa yang dianggap benar.
Ia
tidak ingin menolak siapapun. Ia ingin semua milik-Nya benar-benar terkumpul
bersama-Nya. Ia sangat merisaukan anak-anak-Nya yang terjebak dalam pemahaman
antinomian. Jika itu anda, berbaliklah pada Yesus dengan segenap penyangkalan
diri, apapun harga yang harus anda bayar. Tinggalkan segala kesesatan yang
bermula dari keengganan kehilangan kenyamanan itu. Yesus mendorong saya untuk
menuliskan ini: Ia sangat mengasihi anda, dan Ia memanggil anda untuk tinggal
di dalam Dia. Kasih-Nya akan Ia berikan di hatimu, sehingga engkau sanggup
mengasihi Dia dengan sungguh. Ia menolong kita dengan memberi kita Roh-Nya. Roh
Kudus itulah yang memampukan kita untuk hidup taat oleh iman di dalam Yesus
Kristus.
16.
YESUS CUKUP
BAGIMU
Saudara....
Dunia ini
bukanlah tempat yang cocok untuk kita. Dunia ini penuh dengan kutuk dosa. Dunia
ini hitam, gelap, kotor, keras, jahat, penuh cobaan hidup.
Perlu saya
ingatkan, Yesus tidak pernah menjanjikan dunia yang tanpa badai kepada kita.
Sebagai orang yang juga tinggal di dalam dunia, jangan heran bila sewaktu-waktu,
anda pun dapat diterpa berbagai masalah. Ketidakadilankah itu, fitnahkah,
aniayakah, pertengkarankah, percekcokan rumah tanggakah, godaan perzinahankah,
hantaman kritikkah, tekanankah, intimidasikah, penipuankah, sakit penyakitkah,
kehabisan uangkah, perlakuan kasarkah, kehilangan orang tercintakah, dan lain
sebagainya. Semua itu pasti terasa tidak enak, bahkan menyakitkan sekali, serta
kerap menimbulkan rasa putus asa dan kekecewaan mendalam.
Saya banyak
mendengar penderitaan-penderitaan hidup yang amat memilukan dari
saudara-saudara yang pernah konseling kepada saya maupun dari tempat lain. Anak
yang terbuang, istri-istri yang dikhianati suami atau diusir keluarga
mertuanya, wanita-wanita yang dipisahkan dari bayinya secara paksa, suami-suami
yang diperlakukan rendah karena penghasilan kecil atau sakit penyakit,
anak-anak perempuan yang diperkosa, pembantu yang ditindas tuannya yang ia
hormati, dan lain sebagainya. Itu semua cobaan yang sangat berat, yang dapat
juga menimpa orang-orang percaya.
Ada waktunya
anda akan sesak di dada, merasa betapa beratnya hidup di dunia ini. Ada
waktunya anda menangis tertekan batin. Tetapi Tuhan berjanji satu hal: Ia tidak
akan pernah meninggalkan anda. Ia menyertai dan menolong anda.
Ibrani 13:5b
Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali
tidak akan meninggalkan engkau."
Berharap dan
percayalah kepada kasih Yesus akan engkau, sambil senantiasa meluruskan jalan
hidupmu kepada firman-Nya.
Letakkanlah
balok es di bawah terik matahari, tepat pada waktunya, es itu akan habis
mencair. Seperti itulah, bahkan jauh lebih pasti, pertolongan Tuhan. Setiap
masalah seberat apapun itu, apabila engkau bawa ke hadapan Yesus, akan selesai
dan berakhir indah tepat pada waktunya. Yang anda perlukan hanyalah bersabar,
tabah dan tetap percaya. Ingat pula syaratnya: di dalam Yesus, sehingga anda tidak memakai pula hikmat-hikmat
dunia yang gelap seperti ke dukun dan sebagainya setelah berseru memohon
pertolongan-Nya.
Juga saat
berdoa, janganlah berprilaku seolah-olah engkau ini sedang berbicara pada Allah
yang miskin, Allah yang kalah, yang malang, yang memiliki saingan berat. Begitu
engkau memejamkan mata dan mengangkat tangan, sadarilah bahwa engkau sedang berhadap-hadapan
muka dengan Raja segala raja, yang maha dasyat itu, yang kemuliaan-Nya memenuhi
seluruh alam ini, yang tak tertandingi dan –lebih lagi- yang adalah Bapamu
sendiri.
Jadi meski badai
itu datang, Tuhan lebih berharap kita menanggapinya bukan dengan jeritan minta
tolong, melainkan dengan reaksi seorang anak dari Allah Yang Maha Tinggi, yang
tetap berdiri kokoh dalam iman. Mari membuang sifat-sifat pecundang dari
kepribadian kita, dan belajar menghayati kedudukan kita sebagai pemenang di
dalam kasih karunia-Nya. Jangan memandang kepada badai masalah di hadapanmu,
tetapi memandanglah kepada kedasyatan tangan Allah yang tersedia bagimu. Di
dalam kasih karunia Allah, engkau telah memperoleh segala sesuatu yang anda
perlukan. Kemahadasyatan Yesus cukup bagimu dalam segala hal, ketika engkau
percaya.
Roma 8:31
Sebab
itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak
kita, siapakah yang akan melawan kita?
Yesus cukup
bagimu. Bahkan lebih dari cukup. Engkau boleh miskin di bumi, tetapi kekayaan
sorga yang tak terukur itu lebih dari segalanya yang ada di bumi ini. Tidak
tahukah engkau bahwa karena namamu terdaftar di sorga oleh iman, engkau ini
lebih daripada konglomerat-konglomerat terkaya di dunia ini? Engkau boleh
diabaikan, dipandang remeh dan dipinggirkan di bumi, tetapi tidak tahukah
engkau bahwa karena Yesus, Allah sendiri mengenalmu?
Lupakan dunia
ini, saudara. Tidak usah terobsesi untuk berkuasa dan kaya raya di dunia ini.
Waspadalah terhadap pengajar-pengajar yang mengalihkan minat jemaat dari
hal-hal sorgawi kepada perlombaan mengejar kelimpahan berkat-berkat di dunia.
Tidak salah menjadi kaya, atau menjadi artis populer, atau punya gelar sarjana
segudang. Tetapi ingatlah, dimana hartamu berada, disitu hatimu berada. Syukuri
saja apa yang ada padamu dengan rasa cukup. Jalankan pekerjaan atau usahamu
dengan baik-baik sesuai prinsip-prinsip Tuhan. Dia pasti memberkatimu. Ubah
doamu, dari meminta Tuhan memberkatimu, menjadi berterimakasih atas segala
berkat yang telah Ia sediakan bagimu hari itu. Meminta Tuhan memberkati
terkesan kita merisaukan kepentingan diri kita. Berterimakasih atas segala hal
yang telah Ia sediakan, mencerminkan kita tidak kuatir tetapi percaya penuh
kepada pemeliharaan-Nya yang berkelimpahan.
Dunia ini dan
segala isinya akan binasa. Bila engkau kelak diambil dari sini, jangankan
tumpukan perhiasan emas yang engkau sembunyikan itu, bahkan debu di ujung
kakimu pun tidak akan engkau bawa. Memandanglah ke sorga yang penuh kemuliaan
itu, darimana engkau berasal. Berjalanlah di dunia ini sebagai
perantau-perantau dari sorga.
I Petrus 2:11
Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu,
supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari
keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Hal lainnya yang
ingin saya tuliskan, ialah kuasa yang ada padamu sebagai anak-anak Allah.
Jangan mempercayai bahwa engkau adalah orang-orang lemah di dunia yang ganas.
Dunia memang ganas, tetapi engkau anak Allah!
Padamu ada
kuasa. Ibaratnya, kuasa yang ada padamu itu adalah senapan otomat yang paling
canggih dan mematikan, sedangkan iblis dan segala teror persoalan yang
ditimbulkannya tak lebih dari preman ompong yang hanya memiliki gertak sambal.
Todongkan senjata dasyat itu ke jidatnya tanpa takut, ia pasti akan lari
terkecing-kencing. Senjata itu ialah: Nama
Yesus!
Yesus berkata:
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di
sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. (Matius 18:18).
Itu firman yang
dasyat. Hei, apa yang engkau perintahkan terikat di bumi, terikat di sorga!
Lihat, betapa mulianya engkau ini di dalam Yesus! Perintahmu diakui Allah!
Perintahmu direstui! Engkau benar-benar anak dari Sang Maha Pencipta!
Markus
16:17-18
Tanda-tanda ini
akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi
nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak
akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan
orang itu akan sembuh.
Ia
telah memberikan kita otoritas atas semua itu. Otoritas artinya kewenangan yang
sah memberi perintah. Kedudukan kita jauh lebih mulia daripada setan-setan,
roh-roh jahat, sakit penyakit, kutuk-kutuk, penghalang-penghalang di alam roh,
badai topan, dan lain sebagainya. Mengapa anda tidak belajar mempergunakan
otoritas itu? Perintahkan semua itu lenyap di dalam nama Yesus!
Juga lepaskan ke
atas hidupmu dan ke atas hidup saudaramu berkat kerukunan, damai sejahtera,
pertolongan Tuhan, kemenangan, dan segala kebaikan yang diperlukan. Segala
perkataanmu itu pasti jadi, karena iman akan nama Tuhan.
Istri saya
tergolong jemaat awam saja. Tetapi didorong belas kasihan, suatu hari ia
berkata kepada seorang namboru saya
yang petani, yang hasil panennya buruk:
“Namboru, nanti engkau
akan memanen melimpah ruah, sampai engkau kelelahan.” Itu dikatakannya dengan
iman. Dan apa yang terjadi? Ketika panen berikutnya tiba, namboru kami itu menghasilkan padi yang melimpah ruah, sampai ia
terheran-heran sendiri dan teringat pada perkataan istri saya itu dengan penuh
sukacita.
Perkataanmu
berkuasa bukan karena padamu ada sihir seperti pikiran kelompok-kelompok
agamawi, tapi karena engkau anak Allah yang percaya kepada nama Yesus.
17. ANDA MEMILIKI HARTA YANG TAK TERBILANG MAHALNYA
Matius 13:44
Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam
di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab
sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
Saudara
yang sangat dikasihi Tuhan...
Satu
hal yang Tuhan ingin anda sadari senantiasa adalah bahwa apa yang telah Ia
berikan kepadamu sungguh amat teramat mahal harganya. Pertahankanlah itu sekuat
tenaga, berapapun harga yang harus anda korbankan di dunia ini.
Yesus
seperti berbicara mendesak-desak di hati saya untuk menuliskan bagian ini.
Sebab banyak sekali orang kristen yang menganggap sepele iman mereka dan lebih
memilih bersenang-senang di kemanjaan dunia, atau meninggalkan Tuhan sama
sekali demi karirnya di dunia ini.
Saudaraku,
anda tidak dapat menjangkau sorga, bagaimanapun usahamu untuk itu. Mustahil
bagi manusia sampai ke sorga dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Sorga itu
terlalu tinggi untuk bisa kita terbang kesana dengan pesawat jet super canggih
sekalipun. Sorga itu terlalu maha kudus untuk bisa orang penuhi
syarat-syaratnya. Kita tidak tahu di langit sebelah mana sorga itu berada. Sekalipun
seorang bos besar memiliki ribuan astronot untuk mencari-cari sorga, mereka
tidak akan menemukannya. Kalau dia mati, tak seorang pun dari astronot itu yang
bisa mengantarnya kesana.
Sekalipun
kita orang terkaya di Sibolga, atau di Jakarta, atau di Indonesia; sekalipun kita
pemilik pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke; sekalipun kita pemilik Eropa,
Amerika, bahkan seluruh bumi ini –lengkap dengan bulan sekaligus, semua itu
tidak cukup untuk membeli satu tempat terendah sekalipun di sorga. Sorga itu
amat, amat, amat, amat mahal!
Tetapi
Yesus telah memberikannya dengan gratis kepada anda. Siapa engkau sehingga
engkau layak menerimanya? Apa yang telah engkau kerjakan bagi Allah sehingga
Dia harus membayar semahal itu kepadamu? Justru kita selama ini tiada
henti-hentinya berbuat ceroboh. Banyak hal memalukan telah dikerjakan tangan
kita. Pikiran kita kebanyakan buta dan bebal. Sungguh, kita sangat tidak layak
menerimanya: tetapi Dia telah menganugrahkannya kepada kita!
Mengapa
anda tidak bersukacita? Tidakkah mestinya anda menar-nari melompat sepenuh
tenaga memuji nama-Nya? Mengapa sekedar bertepuk tangan pun untuk-Nya anda
gengsi? Itu karena selama ini anda tidak tahu seberapa mahal yang telah
diberikan padamu itu. Sekarang anda sudah tahu betapa besarnya yang telah Yesus
berikan itu bagi kita. Yesus ingin anda tersenyum sekarang. Ia ingin anda mulai
tertawa sukacita sekarang. “Ayo, anak-Ku. Bergiranglah bersama-Ku. Aku
memberinya karena Aku ini sangat mengasihimu!”
Firman Tuhan berkata:
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah
yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (I Tesalonika
5:18)
Dulu
saya berpikir orang yang bisa mengucap syukur dalam segala hal adalah orang
yang luar biasa sekali kerendahan hatinya. Sekarang, setelah saya mengerti
semahal apa yang telah kita peroleh secara cuma-cuma dalam Yesus, mengucap
syukur dalam segala hal ternyata adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan
semua orang percaya. Orang yang tidak melakukannya justru terlihat tak lebih
dari seorang buta. Syukurlah, Yesus kita Tuhan yang sabar terhadap segenap
kebutaan kita.
Saya
belum berhenti. Tuhan masih menyingkapkan hal lain pada saya. Dengarkan Yesus
berkata:
Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia
juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. (Lukas 12:8)
Coba renungkan
ayat itu. Siapakah Yesus di sorga? Apakah Dia hanya tetangga biasa? Bukan!
Dialah Raja segala raja. Dialah pusat dari seluruh kemegahan sorga yang tiada
taranya itu. Seluruh sistem alam semesta yang teramat rumit ini, mempermuliakan
Yesus. Seluruh tatanan sorga yang tersusun sempurna, yang maha luas, serta
seluruh bala malaikat yang teramat guruh gemuruh itu bersorak sorai dan bekerja
untuk mengelu-elukan nama-Nya. Jika demikian, dapatkah engkau membayangkan
ketika Yesus Raja Alam Semesta itu berbicara sepenuh gairah tentang engkau
kepada seluruh malaikat yang bermilyar-milyar banyaknya itu? Satu malaikat
sajakah yang mendengar? Tidak! Dari ujung ke ujung, seluruh sorga maha luas itu
akan mendengar tentang engkau! Oleh Yesus, namamu dikenal di sorga. Sadarkah
engkau sekarang, bahwa di dalam Yesus,
betapa mulia dan berharganya engkau itu? Maukah engkau mulai hari ini menerima
kenyataan itu?
Oh, betapa ajaib dan dasyat kasih
karunia Allah kita itu!
Saudara...
Mari
mempertahankan harta yang teramat mahal itu, apapun pengorbanan yang harus kita
tanggung. Mungkin kita harus meninggalkan banyak hal yang kita sukai di dunia
ini untuk menaati Tuhan; mungkin kita dipermalukan dan harus menanggung
cemoohan orang-orang banyak karena nama Yesus; mungkin kita harus kehilangan
jabatan, karir meredup, karena kesetiaan kita pada firman-Nya; mungkin kita
kehilangan orang-orang terkasih karena mengikut Dia; mungkin hujan badai harus
kita terobos demi melayani Dia; atau teror dan santet-santet ditujukan pada
kita karena mengabarkan Injil Allah; mungkin uang kita harus kita serahkan
banyak untuk menopang Ladang Bapa kita; mungkin aniaya, mungkin harta benda
kita dirampas, atau kita diisolasi oleh penguasa. Biarlah kita rela memikul
semua itu tanpa kehilangan sukacita, karena kita sudah tahu sedasyat dan
semahal apa kemuliaan yang telah Yesus berikan kepada kita.
18.
MASUKLAH KE
DALAM PENGGEMBALAAN KRISTUS
Yohanes 10:14
Akulah
gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal
Aku
Saudaraku
kekasih dalam nama Yesus...
Dari
bab-bab terdahulu, anda sudah tahu bahwa oleh iman, anda telah mempunyai
hubungan yang sah dengan Yesus. Anda telah menjadi milik-Nya. Hubungan ini tidak
tergoyahkan, serta tidak tergantung pada baik tidaknya kondisi emosi atau
rohanimu saat ini. Ia mengasihimu dan tidak akan menyia-nyiakanmu. Tidak ada
istilah putus atau cerai dalam kamus percintaan-Nya kepadamu.
Selanjutnya,
setelah anda menerima Dia, anda haruslah masuk ke dalam penggembalaan-Nya.
Dengan begitu, kita hidup di dalam Dia. Yesus mengumpamakan kita sebagai
domba-domba-Nya, dan Dia adalah Gembala kita. Salah satu pewahyuan besar dari
gambaran penggembalaan ini ialah bahwa Gembala hidup bersama sehari-hari dengan
dombanya.
Saya
sedang menyingkapkan kepada anda suatu kabar sukacita, yaitu bahwa Tuhan yang
dasyat itu tinggal setiap hari bersama-sama anda. Yesus bukanlah seperti polisi
lalu lintas yang razia mendadak, mengejutkan para pengendara sepeda motor,
menilang mereka yang tidak pakai helm, kemudian pulang ke markas. Atau, Ia bukanlah seperti bos koperasi simpan pinjam
yang muncul ke kantor di sore hari, memintai laporan satu persatu dari para
juru tagihnya, lalu meninggalkan mereka lagi. Selama belum tiba Hari
Penghakiman oleh-Nya, tidak seperti itu. Yang benar ialah, Ia tinggal
bersama-sama dengan anda. Ketika anda pergi ke kantor, Ia ikut bersamamu.
Ketika pulang ke rumah, Ia juga ikut bersamamu. Engkau menjalani hidupmu
bersama-sama dengan Yesus. Inilah yang Ia maksudkan ketika Ia memperkenalkan
diri-Nya: “Akulah Gembalamu.”
Yesaya 40:11
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan
ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba
dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Saya
pernah melihat gembala kerbau yang baik di padang dan menyaksikan bagaimana
mereka menyertai hidup ternak mereka. Tidak sepotong pun kejadian dalam hidup
ternaknya itu dimana si gembala tidak hadir atau terlibat. Ketika si kerbau
terjerumus dalam lumpur, si gembala ada disitu dan menarik keras kerbau itu
keluar. Ketika ada kerbau yang menyimpang ke kebun singkong orang, si gembala ada
dan menghajarnya sampai kerbau itu masuk lagi ke kumpulan. Ketika ada kerbau
yang melahirkan, si gembala ada disitu dan ikut bergembira. Ia bercanda dengan
kerbau-kerbaunya itu, berbicara seolah-olah binatang-binatang itu mengerti apa
yang ia katakan. Bahkan ketika kerbau-kerbau itu telah masuk kandang di petang
hari, gembala-gembala itu membuatkan api dan memastikan kerbau-kerbau itu
terikat kokoh serta kandang mereka aman.
Banyak
orang kristen sepulang ibadah minggu yang penuh urapan, dengan mudahnya
berprilaku maupun berkata-kata tidak layak di rumah. Itu prilaku yang dimaksud
Rasul Yakobus ketika ia menulis: Sebab
jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah
seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan
cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa
bagaimana rupanya (Yakobus 1:23-24).
Semua itu bisa terjadi karena kita tidak sadar bahwa Yesus masih saja bersama
kita. Kita merasa sudah berpisah dengan-Nya usai ibadah, untuk bertemu lagi
minggu depan.
Saudara....
Dengan
menyingkapkan pada anda bahwa Dia adalah Gembalamu, Dia sedang berkata bahwa
Dia turun ke lapangan bersamamu. Ingat-ingatlah ini. Ia tidak hanya ada di gereja.
Dimana engkau ada, disitu Dia ada. Jika anda supir angkot, Dia ada di angkot
anda. Dia memberimu pengarahan: “Masuklah ke simpang sana, disitu banyak
penumpang. Awas, di depan sana ada lubang!”
Yohanes 21:6
Maka
kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu,
maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat
menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Anda digembalakan
dan disertai kemana-mana karena Dia tidak ingin kehilangan anda. Dia sangat
mengasihimu. Kehilanganmu adalah satu dukacita besar bagi Yesus. Sebab Dia
tahu, jika hidupmu terpisah dengan-Nya, engkau akan binasa juga.
Ia
menggembalakan kita dari dalam. Ia, yaitu Roh-Nya, tinggal di dalam kita sepanjang
waktu dan berbicara kepada hati kita. Akan tetapi Ia juga memakai unsur-unsur
dari luar untuk pekerjaan-Nya itu. Ia memakai Alkitab-Nya sebagai pedoman
utama, memakai khotbah hamba-hamba-Nya, buku-buku rohani, kesaksian-kesaksian,
lagu-lagu pujian, nasehat saudara seiman, bahkan melalui peristiwa-peristiwa
baik maupun buruk, dan lain sebagainya. Kita melihat, merasakan dan mengalami
sesuatu, hal-hal itu pun dipakai Tuhan untuk mengajar kita kepada
kebenaran-Nya.
Satu-satunya
yang harus kita lakukan ialah bersedia, rela, untuk digembalakan-Nya. Bahkan
beranjaklah ke dalam kesadaran yang lebih sempurna, dengan menyadari itu
sebagai sebuah kemuliaan dan sukacita besar. Siapa anda sehingga anda berada
dalam kumpulan domba Allah Yang Maha Tinggi? Tetapi oleh kasih karunia, itulah
kenyataannya: anda berada disitu, di tempat yang maha mulia, dan dikasihi. Itu
kegembiraan besar!
I Petrus 2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib
Kita adalah
orang-orang yang tidak sempurna, yang digembalakan Orang yang Sempurna. Oleh
kelahiran baru, roh kita memang telah menjadi sempurna, yang terlahir dari
benih Allah. Akan tetapi maksud saya, kita adalah orang-orang yang belum
sempurna di dalam emosi, pikiran dan perilaku sehari-hari. Kita dulunya berasal
dari kegelapan rohani, sehingga tentu ada banyak pikiran, pandangan serta
pemahaman-pemahaman yang salah di dalam kita. Bahkan sekalipun kita sudah cukup
dewasa dalam kebenaran, selalu ada saat-saat terjadinya kesalahan perilaku.
Oleh karena Ia
yang menggembalakan kita sempurna, Ia menggembalakan kita ke arah kesempurnaan.
Itulah standar-Nya. Mustahil Ia dapat melentur. Yesus tidak dapat menjadi
moderat dalam hal itu. Sebagaimana seorang raja tak bisa menerima titahnya
tidak berlaku, demikianlah Ia yang sempurna tidak dapat mengangguk setuju pada
ketidaksempurnaan.
Matius 5:48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti
Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
Sempurna
maksudnya hati kita tidak mengandung kerutan, motif kita jujur dan murni, tidak
ada tindakan melanggar firman, tidak ada dosa yang tersimpan di hidup kita. Bukan
kita sempurna dulu baru Allah mengasihi kita. Bukan. Nanti anda ketakutan jika
berpikir begitu. Yang benar, Ia menuntun langkah kita kesana dengan kasih
setia-Nya, dan kita tinggal menurut dengan gembira. Jadi sempurna tidak mengacu
kepada berapa banyak hasil kerja kita, tetapi kepada kebenaran dari suatu perbuatan.
Kita
digembalakan di dalam kasih karunia-Nya, bukan di dalam sistem nilai yang lain.
Ia akan mengingatkan bahwa engkau sudah selamat di dalam Dia, sehingga tuduhan
iblis tidak akan berhasil meruntuhkanmu. Ia akan mengingatkan bahwa engkau
adalah anak-Nya, yang telah dipilih dan diurapi untuk kemuliaan Allah. Ia akan
mengingatkan bahwa di dalam engkau Ia berdiam, yaitu Roh Kudus-Nya, sehingga
engkau menyadari betapa berbedanya engkau dengan orang yang tidak mengenal
Allah. Ia telah mati sekali untuk membenarkanmu seumur hidupmu, sehingga meski
ada kesalahan-kesalahan di tengah jalan, engkau tidak dituduh-Nya jahat,
melainkan diampuni dan dipulihkan. Engkau tidak sedang menghancurkan hati Allah
ketika engkau terantuk atau terjerumus. Ia menegur dengan cara mengingatkanmu
akan salib-Nya. Sama seperti Ia menegur kepengecutan Elia yang lari ketakutan,
Ia menegurmu dengan intisari yang sama: “Nak, apa kerjamu disini? Ayo bangkit! Tempatmu
bukan disini. Engkau itu milik-Ku!”
I
Raja-raja 19:9
Di sana masuklah
ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang
kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?
Kita
digembalakan ke dalam segala kebenaran firman dan kasih, dan nilai-nilai yang
dikandung kasih itu. Ia menggembalakan kita kepada ketaatan, kesabaran,
kemurahan hati, kebaikan, kejujuran, belas kasihan, pengampunan,
kelemahlembutan, kerendahan hati, kesetian, dan lain-lain. Ia menasehati dan mengingatkan
kita akan segala firman-Nya yang telah pernah kita dengar.
Suatu
hari, saya begitu cemburu pada seorang rekan di kantor karena perlakuan yang
tidak adil dari pimpinan. Saya tidak berbicara apa-apa, tapi seharian itu saya
kehilangan sukacita dan dipenuhi sungut-sungut di dalam dada. Tetapi Tuhan
menegur saya dari dalam hati ini dengan mengingatkan firman-Nya tentang kasih.
Keesokan harinya, saya telah menyesali amarah itu di hadapan Tuhan. Puji Tuhan,
Ia justru menghibur saya dengan cara ajaib hari itu juga.
Maksud
saya, karena beberapa kelemahan, ada kalanya kita bereaksi salah ketika sesuatu
yang tidak enak menimpa. Kita meledak, kehilangan sabar, emosian, tersinggung,
membalas kata-kata menyerang, dan lain sebagainya. Sebagai Tuhan yang sempurna,
Yesus tidak dapat menyetujui kesalahan itu. Ia pasti akan berbicara “empat
mata” dengan kita, di hati nurani kita sendiri. Persoalannya tinggal pada anda,
mendengarkan teguran itu atau mengeraskan hati.
Mazmur 95:7-8
Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya!
Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti
pada hari di Masa di padang gurun
Kita
juga harus bertumbuh di dalam kedewasaan rohani setahap demi setahap, supaya kita
tidak mudah tersinggung atau sakit hati, dan supaya nyata bahwa penggembalaan
Tuhan atas kita berhasil mendewasakan kita dan menghasilkan buah. Ini artinya,
kemauan untuk berubah itu harus ada pada kita.
Saudara...
Engkau
digembalakan karena engkau bukan domba liar. Engkau ada yang punya: Bapa
Sorgawi. Kita tidak berasal dari dunia yang gelap dan rendahan ini, tetapi dari
Kota Kudus, yang penuh kemuliaan. Sembari menunggu hari dimana kita dibawa
pulang ke sorga, maka kita disertai atau digembalakan. Di dalam
penggembalaan-Nya akan kita, kita akan dihibur-Nya di kala susah hati,
dipulihkan di kala terluka, didampingi di kala terusir karena nama-Nya, dikuatkan
di kala lemah, diyakinkan di kala takut, juga ditegur di kala menyimpang, atau
dipukul di kala membuta dan mengeraskan hati. Ia punya rencana-rencana besar atas kita masing-masing. Ia akan
mengajarmu kehendak-Nya dan misi Kerajaan yang ada di pundakmu sebagai perantau
di bumi.
Menjadi
terang dan garam bagi dunia, menceritakan Kabar Baik dari salib Kristus kepada
orang-orang terhilang, serta membagikan kasih kepada setiap orang di sekitarmu,
apakah itu keluarga, tetangga-tetanggamu, anak-anak terlantar, dan semua orang.
Haruslah mereka merasakan kepribadianmu penuh kasih dan rendah hati. Jika
ternyata engkau justru mereka kenal sebagai sosok yang sombong dan memandang
rendah mereka yang tidak mengenal Tuhan, sesungguhnya engkau sendiri pun belum
mengenal Tuhan meski engkau ini pelayan penting di gerejamu.
Saudaraku...
Mulai
hari ini, sadarilah bahwa Yesus ada di sampingmu senantiasa, 24 jam dalam satu
hari. Engkau ini milik-Nya dan Dia milikmu. Saat engkau duduk di meja kantormu,
Gembalamu ada di situ. Saat engkau di rumah makan, Yesus ada di situ. Saat engkau
di perjalanan, di trotoar, di perpustakaan, di bawah jembatan, di dalam hutan,
atau dimanapun, Yesus ada disitu. Saat engkau beristirahat, Yesus ada di situ.
Saat engkau dalam masalah, Yesus ada disitu. Saat engkau ada dalam pengucilan,
pengusiran, penjara, Yesus juga ada di situ bersamamu. Yaitu Yesus yang rendah
hati dan lemah lembut, yang mengasihimu dengan sangat. Ia hadir bukan setelah
engkau berdoa mengundang-Nya, tetapi karena kehendak-Nya sendiri, oleh
kesetiaan-Nya padamu. Kita berdoa hanya supaya kita merasakan hadirat-Nya.
Bergaul intimlah dengan Tuhan. Berbincang-bincanglah kepada-Nya, entah untuk
perkara besar, entah untuk urusan-urusan kecil; entah untuk segala kegembiraan,
entah untuk rasa sesak di hatimu.
Saat
memulai aktivitas hidup, saya tak lagi berdoa meminta penyertaan Tuhan, tetapi
mengucap syukur karena Dia menyertai saya senantiasa. Cobalah anda praktekkan
hal itu, anda pasti akan merasakan perbedaannya.
Juga
Ia tidak hanya peduli pada urusan-urusan rohani: tentang apa lagu pujian yang
akan kita nyanyikan, apa judul khotbah, dan lain sebagainya. Ia peduli pada
segala sesuatu di dalam hidupmu. Ia peduli pada pekerjaanmu, makananmu,
pakaianmu, dan semua keadaanmu. Ia memliharamu, tidak ada yang perlu engkau
kuatirkan. Gembalamu melihat semuanya, Ia ada bersamamu, dan Ia memiliki
rencana-rencana yang luar biasa bagimu. Ia membelamu, Ia menggendongmu, Ia
memelukmu.
Mulai
hari ini kasihi dan banggakanlah Dia, sebab Yesus mengasihimu dengan kasih yang
kekal, yang tak berkesudahan, yang tidak dapat berkurang oleh apapun juga.
Haleluyah!
19.
KABARKANLAH
INJIL
Saudaraku dalam Yesus Kristus...
Kita
telah berada di tahun-tahun terakhir dari akhir zaman. Pesan-pesan Tuhan telah
berdatangan dari seluruh penjuru dunia, bukan hanya dari pendeta-pendeta yang
dinamai gembala, tapi juga dari kaum ibu, kaum bapak, kaum muda, hingga
anak-anak, bahwa waktu yang tersisa sudah sangat sedikit.
Saya
tidak tahu berapa lama lagi waktu yang tersisa, mungkin tahunan, mungkin
bulanan, tapi bisa pula sudah masuk hitungan mingguan. Tuhan tidak akan pernah
memberitahu kita secara terbuka. Sebab yang Ia kehendaki adalah supaya semua
orang senantiasa berjaga-jaga setiap waktu, dan mengumpulkan upah sebanyak-banyaknya
di sorga kekal. Sebab alangkah hancurnya Kerajaan-Nya, jika manusia diizinkan
tahu tahun, atau bulan dan harinya. Berbondong-bondong manusia akan
meninggalkan gereja dan menjadi liar, lalu sehari sebelum tahun itu, atau bulan
itu, atau hari itu, mereka semua balik lagi kepada Tuhan. Allah kita yang penuh
hikmat, tidak mengijinkan itu terjadi. Ya, Ia ingin kita bersiap-siap setiap
hari. Dan pula, Ia mengijinkan kita untuk mengetahui tanda-tandanya. Kita sudah
melihat begitu banyak tanda, dan tanda itu berarti semuanya sudah sangat dekat.
Sepertinya
kita semua sudah sangat dekat dengan suatu ledakan besar. Ledakan besar ini
berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. Ledakan yang melibatkan Israel dan
musuh-musuhnya.
Dampak
dari ledakan besar ini ialah seluruh sistem dunia akan ambruk. Dunia tanpa
pengharapan. Dan disaat seperti itu, tampillah para sutradara yang selama ini
bersembunyi di balik layar, ditopang oleh negara-negara kuat. Perjanjian damai
berhasil didorongkan kepada Israel dan musuh-musuhnya. Mereka menawarkan
tatanan dunia baru kepada bangsa-bangsa, negara tunggal dunia, dibawah PBB yang
baru. Mereka akan berhasil. Dan dunia akan menjadi baru sama sekali.
Kita
tidak tahu kapan persisnya semua itu terjadi, tetapi terasa, semuanya sudah
begitu dekat dengan rumah kita. berdoalah senantiasa. Hiduplah kudus.
Bertekunlah dalam kasih dan penggembalaan Tuhan. Satu hal yang melegakan kita,
kita akan diangkat dari bumi ini dan diluputkan dari segala kengerian, asal
saja saat itu kita kedapatan tinggal di dalam Yesus Kristus.
I
Tesalonika 4:16-17
Sebab pada waktu
tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah
berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam
Kristus akan lebih dahulu bangkit;
sesudah itu,
kita yang hidup, yang masih tinggal, akan
diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan
Ya,
kita sedang dalam penantian akan pengangkatan dari dunia ini. Saat itu, ketika
tanda diberi, domba-domba-Nya yang setia dalam firman-Nya akan diangkat dari
dunia ini secepat kilat, untuk bertemu Yesus Kristus. Setelah itu, dunia yang
tertinggal akan jatuh dalam kengerian dasyat. Yang ada ialah pembantaian demi
pembantaian, teror demi teror, aniaya demi aniaya, dari Si Pembinasa Keji,
Antikristus. Sungguh, orang-orang kristen yang tertinggal itu akan meraung-raung
dalam penyesalan akan kekerashatian mereka selama ini, akan keengganan mereka
meninggalkan kehidupan duniawi, akan kesepelean mereka terhadap firman Yesus
Kristus. Tetapi saat itu, semuanya sudah terlambat. Berjuanglah keras agar anda
ikut dalam pengangkatan itu. Sebab itulah hari keselamatan yang ditunggu-tunggu
itu. Berjaga-jagalah dalam pertobatan dan kekudusan.
Dengar,
barang siapa datang pada Yesus, dia telah datang pada keselamatan kekal. Barang
siapa tinggal setia di dalam Yesus, dia sudah tinggal dalam keselamatan kekal.
Sebab anda tak dapat menemukan satu pun cara lain untuk selamat selain di dalam
Yesus Kristus. Anugrah keselamatan untuk setiap orang sudah selesai, ketika Yesus menyerahkan
nyawa-Nya di kayu salib. Tidak ada hal yang perlu ditambahkan lagi untuk
merampungkannya. Tinggal orang itu menerima, dengan percaya dan menyerahkan
hidupnya pada Yesus. Betapa dekatnya keselamatan itu bagi semua orang. Betapa
orang tinggal berbalik saja pada Yesus, maka semuanya selesai.
Sayangnya,
masih terlalu sedikit orang yang melakukannya. Jika anda pergi ke pasar,
memperhatikan orang-orang ramai yang ada disana dengan kesibukan dan ekspresi
masing-masing, anda akan menyadari bahwa hampir semua dari mereka belum
mengenal Tuhan. Mungkin banyak dari mereka beragama kristen, yang tiap hari
minggu pergi ke gereja, tetapi mereka juga pergi ke dukun saat dalam masalah,
atau larut dalam berbagai kecemaran daging dan hidup mengejar dunia. Mereka
tidak hidup di dalam Tuhan. Jika anda berbicara tentang panggilan Yesus pada
mereka, mereka akan menganggap anda orang aneh. Inilah dunia di akhir zaman,
dimana kita tinggal.
Anda
harus mulai sadar bahwa mereka membutuhkan Yesus, yaitu Dia yang sangat
mengasihi mereka. Sama seperti dahulu Yesus menangisi Yerusalem yang tidak mau
menerima-Nya, padahal hanya di dalam Dia orang bisa diselamatkan, demikianlah
Yesus sampai hari ini menangisi kebebalan dunia. Ia menilik bangsa-bangsa,
meninjau kota-kota dan desa-desa, dan menemukan hampir semua orang tidak peduli
kepada-Nya, atau hidup di luar Dia. Mereka berjalan di dunia ini mengejar
kemauan dagingnya sendiri di bawah pengaruh roh-roh cemar. Dan ketika Yesus
menilik gereja-Nya, Ia melihat kita malas untuk memikul salib bagi Injil.
Terlalu sedikit yang mau memberitakan Injil. Kebanyakan kita lebih tertarik
mengejar berkat di dunia ini dan tidak ingin kenyamanan kita terganggu. Mari
bertobat, saudara. Yesus berharap kepada kita. Ia mengasihi kita, Ia mengasihi
semua orang. Ia tidak pernah lupa pada tangan-Nya yang berlubang paku. Ia telah
mengampuni dosa dunia. Ia ingin kasih-Nya itu diberitakan!
Ceritakanlah
Injil kasih karunia seperti yang anda terima dalam tulisan ini kepada lebih
banyak orang, kepada teman-teman, tetangga, kenalan, lebih lagi kepada
orang-orang yang anda kasihi. Di sekitar anda banyak sekali orang yang masih
belum menyerahkan dirinya kepada kasih karunia Tuhan. Jangan tunggu keluarga
yang engkau kasihi itu meninggal dulu baru engkau menangisinya dengan sangat
menyesal. Beranilah memulai berbicara kepadanya tentang kasih Yesus.
Menginjil
bukanlah mendampingi orang itu membujuk-bujuk Allah agar mau mengampuninya.
Bukan. Menginjil adalah membujuk orang itu untuk mau menerima pengampunan
Allah. Intisari berita Injil itu ialah kabar keselamatan. Anda bisa
mengatakannya dengan intisari kira-kira begini: “Yesus sangat mengasihimu.
Mungkin engkau berpikir bahwa dosamu banyak, tetapi dengarlah, Ia sudah
mengampunimu. Ya, Ia telah menyerahkan diri-Nya disalibkan untuk semua itu.
Engkau tinggal menerima pengampunan itu. Maukah engkau menerimanya dan
menyerahkan dirimu kepada-Nya? Kalau engkau mau menerima-Nya, engkau selamat.”
Jika
dia mau mendengar, tuntunlah dia dengan doa pendamaian. Setelah itu, ajarlah
mereka supaya hidup setia di dalam firman Tuhan, sebagai anak-anak Allah, atau
bawa dia ke kumpulan orang-orang percaya yang takut akan Tuhan. Ingat, jangan
salah pendekatan. Banyak pendeta mengajar orang-orang untuk hidup taat pada firman
Tuhan, tetapi mereka tidak mengajarkan kasih karunia terlebih dahulu, sehingga
yang terbentuk adalah jiwa Farisi: berlelah-lelah mengejar keselamatan. Itu
salah. Terangkan dahulu kepada mereka kasih karunia Allah, teguhkan dulu iman
mereka bahwa di dalam Yesus mereka adalah anak-anak Allah sendiri, dan mereka
sudah aman dari bayang-bayang kematian kekal. Kasih karunia itu memerdekakan
dari segala ketakutan, jadi anda dan mereka membutuhkan hikmat Roh ini. Di
dalam Yesus ada kelegaan besar!
Ketika
kesadaran sebagai milik Yesus semakin teguh di dalam mereka, dengan sendirinya
mereka akan rindu untuk setia dan melayani Tuhan dengan kemauan sendiri. Jika
kemauan sendiri itu telah tumbuh, anda tinggal mengajarkan apa-apa saja yang
dikehendaki Tuhan, maka mereka akan mengerjakannya.
Tapi
jika anda tidak pintar menceritakan ini dengan bahasa anda sendiri, kenapa anda
tidak memfotokopi buku ini dengan berkorban beberapa ribu rupiah dan memberikan
kepada mereka untuk dibaca? Tuhan akan menyadarkan mereka bahwa mereka tidak
dapat selamat tanpa menyerahkan diri pada Yesus. Mereka akan bertobat dan
memberi diri mereka dibabtis sebagai tanda pertobatan itu.
Saya
menyediakan buku ini sebagai bahan anda menginjili dan mengajar saudara-saudaramu.
Ini gratis, saya tak kutip bayaran apa-apa dari anda. Saya menerima hikmat ini
dari Roh, dan semua itu cuma-cuma, sehingga saya bagikan juga secara cuma-cuma.
Upah saya ada di sorga. Hanya satu yang saya mintakan sebagai balasannya dari
anda, perbanyaklah buku ini dengan uang anda sendiri dan bagi-bagikan kepada
mereka. Saya kira jika anda memfotokopinya, tidak lebih dari Rp. 5.000,- perak
per eksamplar, sementara isi buku ini demikian penting bagi mereka. Saya
sendiri akan melakukan hal yang sama juga. Saya bermaksud memperbanyak buku ini
dan membagi-bagikannya kepada orang-orang terkasih. Mari kita semua terbeban
untuk menginjil. Itulah tugas kita sebagai anak-anak Allah. Sungguh, dunia ini
akan segera berakhir! Yesus akan segera datang!
Sebab tanpa Yesus, tidak seorang pun akan sampai kepada Bapa. Karena Dia sajalah JALAN dan KEBENARAN dan HIDUP.
Maranatha.
ANJURAN PENULIS
Kepada
sahabat-sahabatku para pembaca, khususnya yang belum memiliki kepastian akan
keselamatannya karena belum memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus,
entahkah anda seorang beragama kristen ataupun bukan, anda sudah membaca
seluruh isi buku ini. Anda sudah tahu sekarang bahwa seluruh dosa anda telah
ditanggung oleh Yesus sehingga mestinya anda tidak perlu lagi menjalankan
hukuman anda di penjara neraka, dan anda sudah tahu bahwa Yesus itulah jalan
satu-satunya menuju sorga kekal, dan bahwa anda mudah sekali memperoleh
keselamatan itu. Ya, anda tinggal berbalik saja pada Yesus. Anda yang selama
ini menjalankan hidup di dunia ini dengan memunggungi Dia, sekarang tinggal
membalikkan dirimu saja kepada Yesus. Maka engkau pasti selamat dan boleh
bersama-sama dengan Dia kelak di sorga Bapa.
Yesus
tidak menuntut syarat-syarat dari anda untuk memperoleh anugrah-Nya itu. Yang
perlu engkau lakukan ialah menerima Dia. Ia sudah berkata dari atas salib: “Aku
sangat mengasihimu. Maukah engkau menjadi milik-Ku?” Sekarang tinggal anda
merespon: “Ya, Tuhan. Aku mau menjadi milik-Mu!”
Bukan karena kita
telah menganut agama kristen maka kita otomatis telah memiliki Yesus. Yesus itu
bukan guru agama, bukan pula nabi agama tertentu. Yesus itu ALLAH YANG HIDUP,
Tuhan seluruh alam semesta, Allah segala bangsa. Agama kristen tidak
menyelamatkanmu. Hanya YESUS, YESUS, YESUS. Barang siapa tidak hidup di dalam
Yesus, dia bukan milik Yesus, meski dia seorang pejabat tertinggi sebuah gereja.
Barang siapa
menolak Yesus Kristus, kematian kekal menjadi bagiannya. Satu tempat telah ia
ambil bagi dirinya di neraka abadi. Tidak peduli siapa dia, apakah dia bangsawan
mulia atau jelata, apakah dia orang hebat atau gembel jalanan, apakah dia
penguasa kota atau orang pinggiran. Seribu kali pun dia begitu hebat di dunia
ini, seribu kali pun dia disebut-sebut sebagai pahlawan, sebagai orang baik dan
mulia oleh penduduk satu kota bahkan oleh seisi dunia sekali pun, tanpa memiliki
ikatan pribadi dengan Yesus, yang ada baginya hanyalah kutukan neraka maut. Orang-orang
yang tidak menerima Yesus Kristus tetap menjadi orang-orang terkutuk karena
dosa-dosanya, kekal selama-lamanya. Bukan karena Tuhan Yesus membenci mereka,
tapi karena mereka menolak ampunan-Nya, menolak mengasihi-Nya. Firman Tuhan
telah menegaskan hal itu:
I Korintus 16 : 22
Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia.
Maranata!
Akan
tetapi berbahagialah mereka yang berbalik kepada Yesus. Sebab mereka boleh
hidup terus, dan hidup terus bersama Allah di sorga kekal. Mereka adalah
orang-orang yang menerima pengorbanan Tuhan, dan karena mereka datang
kepada-Nya, salib-Nya itu tidak menjadi sia-sia bagi mereka. Tidak peduli
apakah dia seorang yang sangat jahat seumur hidupnya, tidak peduli apakah dia selama
ini terkenal sebagai pembunuh, penjahat
kambuhan, pelacur, penindas, penjagal manusia, dan sebagainya, asalkan dia
berbalik pada Yesus, maka dia telah bebas dari segala tuntutan atas
dosa-dosanya itu.
Sekali lagi,
tanpa Kristus Yesus anda tidak dapat berbuat apa-apa untuk luput dari maut
kekal. Dia sendiri telah mengatakan itu:
Yohanes 15:5b
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam
dia, ia berbuah banyak, sebab di luar
Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Karena itu,
saudara-saudaraku, terimalah Yesus. Dia telah mengulurkan tangan-Nya yang
berlubang paku itu kepada anda, sekarang. Kepada rohmu, lewat buku ini, Dia
berkata:
“Mari, nak. Terimalah Aku. Hanya di dalam pelukan-Ku engkau bisa luput dari kebinasaan. Hanya pada-Ku ada keselamatan. Dan Aku ini sangat mengasihimu. Terimalah Aku. Terimalah sekarang. Waktu-Ku sudah semakin sempit. Aku harus segera datang menghakimi dunia ini, dan barang siapa tidak tinggal di dalam Aku, dia harus menjalani sendiri hukuman dosa-dosanya di neraka bersama iblis. Ya, nak. Terimalah Aku sekarang.”
Jangan
sia-siakan saudara. Pedulikanlah kehidupan kekal anda, jangan terjebak pada kepalsuan dunia ini. Keselamatan
sudah di depan anda. Jangan karena malu pada manusia, atau gengsi karena
reputasi sosial anda, kesempatan teramat mahal ini anda sia-siakan. Anda sudah tahu,
apapun yang anda miliki di dunia ini, sebesar apapun itu, tak satupun di
antaranya yang dapat membuat anda sampai kepada Bapa Sorgawi. Sorga itu terlalu
maha tinggi untuk bisa anda jangkau sendiri, terlalu maha kudus untuk bisa anda
penuhi syarat-syaratnya. Sadarilah bahwa dengan kekuatanmu sendiri, anda ini tidak memiliki kelayakan
sedikitpun untuk bisa sampai di sana. Terimalah
Yesus sekarang, sebab hanya di dalam Dia anda layak diterima di sorga kekal.
Saya akan menuntun saudara dari sini. Carilah sekarang suatu tempat yang sunyi,
yang jauh dari gangguan orang lain, dimana anda bisa berhadapan dengan Yesus
Kristus secara empat mata dengan tenang.
Anda sudah
mendapatkan tempat itu? Baik. Dengarlah sahabatku. Yesus sangat mengasihimu. Sangat, sangat dan
sangat! Dia merindukan kesempatan ini. Dia merindukan engkau. Dia sudah lama
menunggumu datang. Yang ada di hati-Nya adalah kasih, kasih, kasih akan engkau.
Engkau itu sangat berharga di hati-Nya. Lihatlah Dia. Tataplah Dia. Dia
menatapmu dari sorga. Dia menatapmu dengan sorot mata lemah lembut. Tangan-Nya
telah Ia ulurkan kepadamu. Ia telah tersenyum kepadamu. Ia telah berkata: “Marilah
anak-Ku. Datanglah sekarang.”
Sekarang,
ucapkanlah doa ini kepada-Nya, dengan segenap hatimu:
“O, Tuhan Yesus. Ini aku... (sebutkan namamu)..., anak-Mu yang hilang. Aku datang kepada-Mu. Aku telah mendengar bahwa Engkau telah mati menggantikan aku, menjalani hukumanku karena dosa-dosaku. Aku sangat bersyukur kepada-Mu. Terimakasih buat pengampunan-Mu, Tuhan Yesus. Aku percaya kepada-Mu. Sekarang aku datang kepada-Mu. Aku terima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamatku pribadi. Kuserahkan seluruh hidupku kepada-Mu. Dan sejak hari ini, aku mengampuni setiap orang yang pernah bersalah kepadaku. Semua sakit hatiku pada siapapun, aku lepaskan dari hatiku. Aku nyatakan: aku mengampuni mereka semua. Aku membuka hati dan pikiranku sepenuhnya untuk-Mu. Murnikanlah aku, Tuhan. Basuhlah dengan darah-Mu. Terimakasih Engkau telah menjadikan aku sebagai anak-Mu, anak Allah Yang Maha Tinggi. Tuliskanlah namaku di Buku Kehidupan-Mu, di sorga yang kekal. Dan berikanlah kepadaku Roh Kudus-Mu, yang telah Engkau curahkan itu, yang akan menuntun seluruh hidupku, sejak hari ini, sampai selama-lamanya. Di dalam nama Yesus. Amen.”
Saudara. Jika
anda sudah menyatakannya langsung kepada Yesus, dari segenap hatimu, maka:
Selamat! Anda sekarang telah menjadi milik Yesus! Anda telah menjadi warga kerajaan Sorga!
Benar, anda
sekarang sudah resmi menjadi milik Yesus Kristus. Tidak ada syarat-syarat
apapun yang harus anda penuhi. Engkau sudah selamat. Kalau engkau mati hari ini, engkau pasti ke sorga. Sebab sejak awal
buku ini anda sudah tahu: kita tinggal
menerima saja! Sebab Dia sudah lebih dulu meminang kita, dan kita tinggal
menerima Dia! Bersukacitalah sekarang! Sebab anda sudah menerima Dia! Dialah
Yesus, Rajamu, Raja segala raja!
Sekarang, tentu
anda bertanya, setelah itu apa yang anda lakukan lagi? Jawabannya jelas: hiduplah terus di dalam Dia. Isilah
hidupmu dengan pergaulan dengan Dia. Setialah kepada-Nya, sebab Dia begitu setia
kepadamu. Janganlah tinggalkan Dia. Jangan hiraukan godaan dunia, yang berusaha
menggodai dagingmu untuk berpaling. Pandanglah senantiasa kepada-Nya, Kekasih
jiwamu itu. Dia itu sangat baik, lemah lembut dan rendah hati. Berjalanlah di
dalam kehendak-kehendak-Nya.
Pergilah, beri
dirimu dibaptis sebagai tanda pertobatanmu. Baptisan itu adalah tanda pertobatan, semacam deklarasi
terbuka kepada sorga bahwa engkau telah menyerahkan hidupmu sepenuhnya kepada
Allah. Ibarat suatu pernikahan, pernikahan itu memang terhitung sah sejak kedua
pengantin saling mengucapkan ikrar perkawinan di hadapan pendeta. Tetapi
sebagai tanda atau deklarasi kepada semua orang bahwa mereka telah menikah,
mereka biasanya mengadakan pesta. Tanda
penyerahan diri-Nya bagimu ialah dengan memberi nyawa-Nya di atas kayu salib.
Dengan cara itulah Dia meminangmu. Demikianlah baptisan sebagai tanda
penyerahan diri kita kepada Yesus di hadapan seluruh malaikat sorga yang
menjadi saksi mata.
Kisah Para Rasul
2:38
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu
dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima karunia Roh Kudus.”
Jadi baptisan
itu hanya untuk orang-orang yang telah bertobat, dan yang disebut bertobat
ialah berasal dari kemauan sendiri. Bila ada orang yang tidak bertobat ikut
dibaptis, baptisan itu tidak berarti apa-apa baginya. Demikian juga bayi tidak
perlu dibaptis, sebab bayi tidak dapat bertobat dari kehendaknya sendiri. Jadi
secara rohani, baptisan bayi itu tidak ada pengaruhnya. Alkitab tidak pernah
mencatat bayi dibaptis, melainkan orng-orang yang bertobat. Baptisan bayi itu
hanyalah sebuah kesalahan dari Gereja Romawi di masa kegelapan gereja, ratusan
tahun setelah zaman rasul-rasul berlalu. Mari memandangnya hanya sebagai sebuah
tradisi gereja saja, atau semacam penyerahan anak, yang tidak perlu dibicarakan
panjang lebar. Sebab Yesus memang menghendaki supaya anak-anak diserahkan atau
dibawa datang kepada-Nya. Sekali lagi, baptisan hanya patut diikuti orang YANG TELAH BERTOBAT.
Kisah Para Rasul
19 : 4
Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat,
dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang
datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
Memberi diri
dibaptis sebagai tanda pertobatan dikehendaki oleh Bapa, dan sebagai orang yang telah menjadi anak Allah, sudah sepatutnya kita menyukai kehendak-kehendak-Nya.
Saya mengerti ada banyak dari antara saudara bingung mengenai baptisan ini.
Sikap pertama kita haruslah: mari merendahkan diri di hadapan Allah Sang
Pemilik Alkitab dan menyangkal semua hasrat ego untuk berdebat. Jika anda masih
ragu-ragu dalam hal itu, gumuli saja dalam doa, baca dan selidikilah Alkitabmu
khusus mengenai peristiwa-peristiwa baptisan. Atau jikapun anda belum juga
punya kesempatan yang baik untuk dibaptis karena kesulitan-kesulitan birokrasi
gereja atau hambatan manusia, carilah terus kesempatan itu. Akan tetapi jangan
gelisah, melainkan tetaplah bersukacita, sebab anda sudah memiliki hubungan pribadi
yang sah dengan Tuhan. Yesus sendiri yang akan menuntunmu di dunia ini, asalkan
engkau tidak mengabaikan Dia. Kita selamat bukan karena telah selesai sempurna
mengerjakan semua kehendak Bapa, melainkan karena kasih karunia-Nya yang kita
terima oleh iman di dalam Yesus. Akan tetapi selama kita masih bernafas di
Planet Bumi ini, kita haruslah bertekad menggenapi seluruh kehendak-Nya karena
kita mengasihi Dia. Hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan kasih mengasihi.
Dan hubungan kasih mengasihi itu secara natural pasti melahirkan tekad demi
tekad.
Sama seperti
suami-istri yang saling mencintai, sudah pasti terpanggil untuk hidup sesuai keinginan
pasangannya. Si suami pasti dengan sendirinya rela menyesuaikan diri dengan
aspirasi-aspirasi istrinya, begitu pula sebaliknya. Mungkin si suami tidak
sempat menggenapi semua pengharapan istrinya, atau mungkin si istri tidak
sempat mewujudkan semua kehendak suaminya, ketika ia meninggal dunia. Akan
tetapi selama mereka masih bernafas, mereka pasti terpanggil untuk mewujudkan
semuanya. Semua itu berlangsung tanpa keterpaksaan, melainkan karena sifat
natural cinta itu sendiri. Sebab sifat natural kasih adalah “membahagiakan dia”.
Demikianlah hubungan
kita dengan Tuhan. Ketika kita benar-benar mengasihi Bapa, sifat natural kasih
itu akan mendorong kita menuruti Dia, apapun harganya. Semakin besar kasih kita
kepada-Nya, semakin besarlah dorongan itu di dalam kita. Demikian pula kita
percaya, oleh kasih-Nya yang begitu besar akan kita, di dalam Dia hanya ada
“dorongan hati untuk membahagiakan kita.”
Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa
yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.
Kita mengasihi
Tuhan karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita. Maka biarlah engkau semakin
bertumbuh mengasihi Yesus, melalui persekutuan pribadi yang intim dengan Dia.
Tinggalkanlah
segala kecemaran dan kehidupan dosa. Jauhilah kelap-kelip dan segala pikat dunia
ini, karena semua itu tidak cocok lagi bagi seorang anak Allah. Tariklah dirimu
dari segala kebiasaan dan pergaulan yang buruk. Kurangilah kesibukan-kesibukan
sekuler yang terlalu menyita waktu, supaya ketekunanmu jangan kendor. Bertekunlah
di dalam doa yang intim kepada Yesus. Doa inilah media hubungan kita yang
paling hakiki dengan Tuhan. Buatlah jam doa utamamu, dimana engkau dapat berdoa
pribadi berlama-lama. Kebanyakan saudara kita di seluruh dunia membuatnya di
pagi buta, ketika lingkungan rumah masih sunyi, supaya ia tidak terganggu. Anda
sudah tahu, Yesus tidak pernah meninggalkanmu, bahkan ketika engkau tidur. Dan
Dia ingin menjadi orang pertama yang engkau sapa. Dia selalu rindu padamu. Ia
tahu engkau perlu isitrahat. Tapi bila engkau tahu isi hati-Nya, jam satu pagi
pun rasanya ingin Ia membangunkanmu, sama seperti seorang ayah yang terus
menerus memandangi bayi mungilnya yang sedang lelap tertidur. Ingin rasanya ia
membangungkan bayinya itu, dan bila anaknya itu terbangun, gembiralah hatinya,
sebab ia akan mendengar suaranya lagi, melihat senyumnya lagi. Engkau itu
adalah bayi mungil-nya Tuhan, baby –Nya, anak kesayangan-Nya,
kekasih-Nya, belahan jiwa-Nya. Mungkin sekitar jam lima pagi, bangunlah dengan
semangat untuk menjumpai Yesus. Naikkanlah satu lagu pujian yang menyentuh
hatimu, bahkan sampai air matamu menetes oleh rasa syukurmu, dan mulailah
berdoa. Katakanlah apa adanya isi hatimu. Dia tidak mencari bahasa yang
indah-indah dari bibirmu. Dia mencari hatimu yang tercurah. Mau campur bahasa
Inggris atau daerah pun tak masalah bagi-Nya. Dia mendengar ke dalam hatimu.
Yesus itu jatuh
cinta padamu sejak engkau dalam kandungan ibumu. Dan ketika engkau sudah
menerima Dia, Dia tidak dapat membuat dorongan cinta-Nya itu menjadi
biasa-biasa. Ah, Dia terlalu mencintaimu dan itu tidak bisa dihentikan-Nya.
Sungguh Ia berharap engkau terus menerus mengingat nama-Nya di pikiranmu
sepanjang hari, karena Ia ada bersamamu setiap saat. Engkau memang tidak
melihat-Nya, tetapi dengan mengingat nama-Nya, engkau menyadari bahwa Dia ada
bersamamu. Banyaklah berdoa. Saat-saat sendirian, acaplah memandang ke atas dan
mengangkat tangan kepada-Nya, mengucapkan doa sependek ini: “Tuhan Yesus, Engkau ada disini bersamaku.
Itu menghiburku. Terimakasih, Tuhan.” Atau: “Yesus, buatlah hatiku tenteram. Supaya kuatirku lenyap menghadapi
masalah ini,” atau: Yesusku, I love
you..., dan lain sebagainya.
Tanpa kehidupan
doa, sesungguhnya segala pengetahuan firman adalah omong kosong bagi kita.
Tuhan lebih tertarik dengan orang sederhana yang mau bergaul dan banyak berdoa
kepada-Nya, daripada sarjana-sarjana Alkitab yang digelari hamba Tuhan tetapi
kehidupan doanya tidak jelas.
Buat jugalah jadwalmu
berpuasa. Puasa itu baik untuk meredakan gejolak-gejolak kedagingan atau emosi
yang tidak sehat, serta untuk menikmati penyangkalan diri di hadapan Allah.
Tidak ada aturan agamawi dalam berpuasa, supaya anda tidak berpikir ini masih
zaman Taurat. Tetapi tentu kita membutuhkan pakem. Jika berpuasa satu hari, saya
memulainya jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Dalam tradisi Yahudi, matahari dihitung
terbit jam 6 pagi tenggelam jam 6 sore, itulah yang disebut satu hari. Ini
bukan sebuah hukum. Boleh-boleh saja pakai pakem yang lain. Tuhan melihat hati
kita, bukan aturan seremoni. Hanya saja karena Yesus itu dahulunya orang Israel,
tidak salah kita tiru sedikit budaya Israel. Ini hanya soal budaya.
Secara teknis,
puasa ada beberapa jenis. Ada puasa makan saja. Artinya, selama puasa, anda
boleh minum air putih. Ada puasa total, artinya selama puasa tidak makan dan
minum. Jika puasanya 24 jam sehari dan berlangsung selama beberapa hari,
buatlah sekitar setengah atau satu jam di antaranya untuk makan dan minum. Ada
“puasa Daniel”, yaitu tidak makan makanan lezat yang digemari. Jika anda
berpuasa dalam waktu lama, perhatikanlah zat-zat makanan yang tidak sehat untuk
dikonsumsi. Sebab puasa bukanlah untuk menyakiti tubuh, melainkan untuk
menyangkal ego dan menikmati keberserahan pada Tuhan. Puasa juga sering
dilakukan saat ada doa pergumulan.
Buatlah jadwal
renungan Alkitab. Bacalah mulai dari awal kitab Perjanjian Lama sekian pasal
dan Perjanjian Baru sekian pasal, setiap hari, sampai seluruh Alkitab selesai
engkau baca. Jika sudah selesai, ulangi lagi proses itu. Mungkin saat anda
membacanya, tidak serta merta anda memahaminya. Tapi suatu saat, ketika anda
menghadapi satu masalah di lapangan, anda akan teringat pada suatu firman yang pernah
anda baca, sehingga mengerti bagaimana cara mengatasinya menurut kehendak
Tuhan.
Buatlah jam
mezbah doa keluargamu. Kumpulkanlah anak-anak, istri dan seisi rumahmu. Ajak
mereka menyanyikan satu pujian dan beri mereka masing-masing tugas doa,
sehingga semua orang berganti-ganti memimpin doa pendek. Buka Alkitab dan
ajarkan hal-hal yang Tuhan ajarkan di hatimu kepada mereka. Pilihlah satu topik
khusus setiap kali, supaya benar-benar tertanam di hati mereka, misalnya topik
hari ini tentang mengasihi sesama, atau untuk rendah hati, lemah lembut,
berbelas kasihan pada orang-orang malang, untuk hidup sopan, sabar,
mengendalikan diri, untuk tidak suka bergosip, menjauhi segala kecemaran,
melepaskan segala kecanduan, untuk tidak membanggakan diri melainkan selalu
mengucap syukur, untuk setia kepada
Yesus yang mengasihi mereka, dan lain-lain. Buku ini juga dipenuhi
pengajaran-pengajaran yang bisa anda tularkan kepada mereka. Mungkin anda sebagai
ayah masih kecanduan rokok. Tidak apa-apa. Akui saja pada anak-anak bahwa anda
masih kecanduan benda itu dan sedang berjuang untuk melepaskan diri. Dengan
sendirinya, anak-anakmu di kamar mereka akan berdoa bagimu untuk itu. Kelak,
anda pasti lepas dari kecanduan itu. Tuhan Yesus mengasihimu sekeluarga.
Saya sendiri
membangun mezbah keluarga saya tiga kali satu minggu, entah di pagi hari, atau
selepas makan malam. Anda bisa membuatnya setiap hari. Lihat saja nanti, hasilnya
akan mencengangkan anda. Anda akan melihat seluruh anggota keluarga anda
berakar dalam Tuhan. Jadilah kita suami yang bertanggung jawab sebagai imam.
Tetapi kepada para istri, jika suami anda belum terpanggil untuk mengikut
Tuhan, pimpinlah mezbah keluargamu. Dan ajaklah anak-anak anda untuk berdoa
bagi ayah mereka. Jangan menanamkan kebencian di hati anak-anak pada ayahnya
melainkan tetap menghormatinya, sebobrok apapun suamimu. Tuhan Yesus bersamamu.
Jadikanlah
rumahmu rumah untuk hadirat Allah. Jangan biarkan acara-acara TV mendominasi
suasana rumah. Kitalah yang mengatur jam
TV, bukan sebaliknya. Hiasi suasana rumahmu dengan kedamaian, lagu-lagu rohani,
kutipan-kutipan ayat Alkitab di dinding. Itu semua berguna membantumu dan
setiap orang mengingat-ingat nama Tuhan di dalam rumah. Untuk suami-istri,
bawa-bawalah nama Yesus dalam setiap obrolan anda berdua di rumah. Hendaklah
istri menghormati suami sebagai pemimpin, tetapi juga hendaklah suami
mengasihi, mengampuni dan memaklumi semua kelemahan istri. Jika ada yang kurang
pada pasanganmu, bawalah dalam doamu. Tuhan akan mengubahnya. Khusus untuk para
suami dan anak-anak lelaki, janganlah biasakan keluyuran di luar rumah di malam
hari. Jangan pernah lupa bahwa di dalam Yesus, anda semua telah berasal dari
sorga. Buatlah jam tidur yang berdisiplin untuk rumahmu, kecuali ada pekerjaan
untuk Tuhan. Kita harus memiliki cara
hidup yang berbeda, cara hidup sorgawi, dimana Tuhan menjadi pusat dari
kehidupan pribadi kita dan keluarga.
Semua yang saya
sarankan di atas kita kerjakan bukan sebagai Taurat baru, peraturan-peraturan
kesalehan, supaya orang melihat bahwa kita itu orang alim, bukan, tetapi oleh
getaran kasih karunia Allah yang tak henti bergetar di dalam anda. Kita tidak
sedang membangun reputasi rohani, mengejar penilaian sebagai orang saleh, melainkan
sedang melekat kepada Kristus. Di atas kasih karunia itulah kita bertekun dalam
segala ibadah. Jadi tanamkanlah terus kepada diri anda maupun seisi keluarga
anda bahwa di dalam Kristus mereka telah diampuni, mereka dikasihi dan dijadikan
mulia oleh Allah. Setelah anda percaya teguh bahwa anda diampuni dan dikasihi,
barulah anda mengerti mengapa anda melakukan semua itu. Anda tidak akan henti
dialiri sukacita.
Carilah saudara
iman yang dapat menjadi rekanmu untuk saling mendorong dan membangun di dalam
kasih karunia Tuhan. Bagaimana pun juga, kita membutuhkan lingkungan anak-anak
Tuhan. Sedapat mungkin, upayakanlah dirimu berakar di dalam gereja yang hidup,
dimana engkau dapat bertemu lebih banyak saudara yang mengasihi Tuhan serta
memperoleh pengurapan Roh.
Ini bukan
tentang perbedaan cara ibadah atau kemeriahan alat musik. Itu tidak terlalu
penting. Ini tentang pengajaran firman yang benar. Sekarang ini kebanyakan
gereja dari semua aliran sudah bukan lagi sepenuhnya milik Yesus, entah karena
mengingkari kasih karunia, dan lebih banyak lagi yang suam-suam kuku. Apa yang diajarkan
para pengkhotbah antinomian ini ialah filsafat manusia yang dihiasi ayat-ayat
Alkitab. Mereka tidak jahat, mereka ramah dan baik hati, sama seperti umumnya
pendeta, tapi mereka lebih cenderung hanyalah pemuka-pemuka suatu sistem agama,
yang berkutat di seputar rutinitas liturgi seremonial. Atau kalaupun cara
ibadahnya modern, teologianya pro dunia, berkutat di seputar ajaran-ajaran
mengenai berkat-berkat-berkat: uang, kekayaan dan keberhasilan di dunia. Mereka
tidak menggembalakan anda kepada kehendak-kehendak Tuhan, tidak menanamkan
kesadaran bahwa anda tidak berasal lagi dari dunia ini, dan tidak menyingkapkan
kepadamu kemuliaan panggilan sorgawi di dalam kasih karunia Allah. Dominan yang
mengisi hati mereka ialah soal gaji, penghasilan, uang. Gereja yang tidak
mengajar jemaatnya untuk bertobat dari segala dosa kepada kasih karunia Kristus
tidak bekerja untuk Kristus, tapi untuk kemegahan dirinya sendiri. Usahakanlah
jangan berada di tempat seperti itu.
Tapi jika anda
merasa saat ini sangat sulit untuk meninggalkan gereja suam-suam dimana selama
ini anda terdaftar, biar saja nama anda tetap terdaftar di sana sebagai anggota
dari suatu organisasi kristen, tetapi di luar gedung gereja itu, carilah
persekutuan doa yang hidup, dimana jemaat hidup dalam kasih dan tuntunan Roh
Kudus, sehingga anda dapat mengenal Yesus dengan benar dan bergaul dengan Dia,
serta memiliki rekan seiman yang bisa menopangmu saat ada pergumulan.
Gereja itu
sebenarnya adalah kita, yaitu manusia tebusan Kristus. Apa yang kita sebut
selama ini sebagai gereja, sebenarnya hanyalah perkumpulan, atau organisasi,
yang ada pengurus-pengurusnya. Bukan organisasi gereja yang menyelamatkan kita,
melainkan Yesus. Oleh iman di dalam Yesus, kita semua bersaudara. Tetapi
organisasi gereja sering kali malah membuat kita terkurung dalam perasaan
berbeda. Yesus tidak mencari organisasi gereja; Ia mencari jiwa-jiwa, pribadi
lepas pribadi. Banyak orang di penjuru dunia ini tidak bergabung dalam sebuah
organisasi gereja resmi karena berbagai alasan, tapi mereka setia di dalam
Yesus. Memang yang terbaik ialah kita berkumpul untuk saling membangun. Tapi
jika perkumpulan itu bukan membangun melainkan mengaburkan iman, bukankah lebih
baik tidak di situ? Jangan takut terusir dari organisasi gereja, apapun nama
gereja itu, atau aliran apapun itu, asalkan anda tidak terusir dari hadapan Allah.
Untuk apa dihormati di perkumpulan tapi ditinggalkan Tuhan di Hari
Pengangkatan? Terhadap para pemimpin organisasi gerejamu yang suam itu, Yesus
punya urusan sendiri dengan mereka. Mereka akan ditagih pertanggungjawabannya
sebagai pelayan-pelayan firman-Nya. Alangkah baiknya mereka bertobat sejak hari
ini. Tetapi anda, janganlah membenci atau memandang mereka rendah. Jangan ada
sinisme atau kesombongan rohani –sebab itu juga dosa- melainkan doakanlah
mereka dengan kasih dan cucuran air mata, siapa tahu mereka suatu hari terbuka
mata rohnya dan mengenal kebenaran Kristus yang sesungguhnya. Yesus tetap mengasihi
dan menginginkan mereka.
Mungkin banyak
orang, termasuk kawan-kawan bahkan keluarga dekatmu, yang akan mengejek
keputusanmu berbalik kepada Tuhan. Jangan risaukan mereka. Mereka tidak tahu
apa yang mereka lakukan. Justru engkau harus berbelas kasihan, berharap supaya
mereka dapat mengenal dan menerima
Yesus, sehingga engkau dan mereka boleh bersama-sama kelak di Yerusalem
Sorgawi.
Allah
mengasihimu dan tidak memandangmu rendah. Ketahuilah juga, sebagaimana Ia
mengasihi kita, demikian pula Dia mengasihi semua orang. Jadi ketika engkau
melihat orang berdosa, janganlah menghina. Jangan menertawakan kesalahan orang
lain karena kekurang-kenalannya akan Tuhan. Anda Farisi jika berbuat itu. Yesus
mengasihi semua orang berdosa dan semua orang yang salah. Yesus tersalib untuk
dia. Hanya saja, dia masih buta akan kebenaran Tuhan sehingga tetap tinggal
dalam kegelapan rohani. Tugas kitalah untuk memberitahukannya. Jadi kasihi
jugalah mereka. Kasih itu akan membuatmu berharap mereka mengenal Yesus dan
diselamatkan, dan berdoa bagi mereka. Kasih akan membuatmu terbeban untuk
mengingatkan saudaramu yang jatuh dalam dosa. Kasih akan mendorongmu tidak
memusuhi siapapun, melainkan mengampuni kesalahan mereka. Kasih akan
mendorongmu bersikap baik dan ramah pada semua orang. Dan kasih akan
mendorongmu mempersembahkan seluruh hidupmu kepada Yesus Kristus.
Jadilah rendah hati selalu dan jangan pernah memuji diri atau meninggikan diri, kebaikan apapun yang telah engkau kerjakan bagi Tuhan atau bagi orang lain. Tinggikanlah nama Yesus saja, di dalam segenap hari-harimu. Kasihilah Dia dengan kasih yang semakin hari semakin besar.
Yesus mengasihi
dan menyertaimu sekarang sampai selama-lamanya. Ia akan datang. Amen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar