Kristen Rasuli : TENTANG KETEKUNAN

Kamis, 04 Februari 2016

TENTANG KETEKUNAN

Kita bertekun bukan SUPAYA berhasil masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan karena kita SUDAH berada dalam Kerajaan Sorga oleh iman di dalam Yesus Kristus. Itu dua hal yang sangat jauh berbeda.

Ketekunan kita bukanlah dalam rangka berjuang untuk masuk, melainkan untuk setia di dalamnya dan tidak terjatuh dari sana. Sesungguhnya, ketika kamu percaya pada Yesus Kristus, kegenapan kasih karunia Allah, kamu SUDAH BERADA dalam Kerajaan Sorga.

Bao Panigoran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEKILAS PROFIL PENGASUH

"Bao Panigoran" adalah nama sebuah pelayanan dibidang penginjilan dan pengajaran, diasuh secara swadaya oleh seorang hamba Tuhan sederhana di pedalaman Sumatera Utara. Ia seorang pendeta yang menggembalakan sebuah jemaat kecil, yang umumnya terdiri dari orang-orang tersisih secara sosial dan kurang diminati oleh gereja-gereja mapan karena ketiadaan mereka. Pengajaran-pengajaran yang dibagikan diblog ini ia dapatkan melalui pewahyuan-pewahyuan yang diterima melalui persekutuan pribadinya dengan Tuhan, ditunjang dengan kemauannya untuk menggali sendiri secara mendalam harta karun rohani kekristenan yang begitu berlimpah, dibagikan dengan tujuan untuk membangun iman, membantu mereka yang sedang terombang-ambing oleh ajaran-ajaran menyesatkan, supaya mereka mengenal kebenaran Kristus secara terang benderang. Jika anda merasa diberkati oleh pengajaran-pengajaran yang anda peroleh disini dan karenanya terpanggil untuk membantu pelayanannya melalui donasi, dapat anda kirimkan melalui: BRI No. Rek.: 0085-01-037861-50-8

"KRISTEN RASULI"

Bermula dari begitu banyaknya ajaran yang berbeda dan saling bertentangan satu sama lain di kalangan Tubuh Kristus, yang sempat membingungkan dan menggelisahkan Pengasuh, maka bertahun-tahun lalu, Pengasuh meminta kepada Tuhan Yesus dalam doa, untuk menngajarinya langsung oleh Roh-Nya secara pribadi, sehingga Pengasuh memutuskan tidak berguru pada seorangpun yang disebut pendeta atau teolog. Setelah membawa hal itu dalam doa selama berminggu-minggu, pada suatu kali, Pengasuh mendengar suara Tuhan di dalam batinnya begitu kuat, berkata: "Jangan mengajarkan apa yang tidak diajarkan oleh para rasul-Ku." Pewahyuan itu memberi pencerahan yang terang benderang, sehingga Pengasuh mengerti bahwa semua ajaran yang berbeda dengan apa yang diajarkan oleh para rasul dalam surat-surat mereka, adalah suatu ajaran menyimpang atau sesat. Dengan pewahyuan itu, Pengasuh lalu mengimani bahwa ajaran para rasul adalah ajaran kekristenan yang murni dan orisinal. Dari sinilah Pengasuh menggulirkan apa yang ia sebut: "Kristen Rasuli".