Selasa, 03 April 2018

ANDA BUTUH PERASAAN SEBAGAI ANAK


Anda tidak dapat menikmati doa ketika anda tidak merasakan satu hubungan yang kuat dengan TUHAN.
Tetapi ketika anda sudah sadar bahwa TUHAN adalah Bapa Kandungmu karena iman di dalam Kristus, maka anda pasti ingin berdoa setiap saat kepada BAPA.
==================
Btw, saya menyebut-Nya "Bapa Kandung" kita, dan beberapa dari anda mungkin agak risih dengan istilah itu. Rasa risih itu merupakan bukti bagi saya bahwa sebenarnya anda belum menjadikan Dia yang utama dalam segala hidupmu (maafkan saya).
Mari saya jelaskan.
Bapa kandung daging kita memang ayah kita yang di rumah.
Tetapi sejak anda menerima kasih karunia Yesus dalam iman, anda sekarang bukan lagi manusia DAGING, melainkan manusia rohani.
Roh anda --yaitu anda sendiri-- telah dilahirkan kembali, bukan oleh orang tua anda yang di rumah, melainkan oleh Roh TUHAN. Jadi anda benar-benar sudah lahir dari TUHAN sendiri.
Sejak itu, anda bukan lagi manusia daging yang memiliki roh ---anak Adam Berdosa-- melainkan telah menjadi manusia roh yang tinggal dalam daging untuk sementara waktu --anak Allah Yang Kudus--
Jadi sekarang, karena Kristus, daging hanyalah sarang kita. Kita adalah pendatang-pendatang dari Sorga di bumi ini, dalam daging manusia bumi. Sama seperti Kristus --ketika dulu Dia masih melayani di bumi ini. Itu sebabnya TUHAN adalah Bapa Kandung kita, karen Dia telah melahirkan ulang kita --dalam definisi roh, bukan definisi daging-- sebagai manusia BARU.
Sebagian besar dari antara kita hari ini masih berada dalam tahap proses peralihan kesadaran....dari kesadaran sebagai manusia biasa yang membutuhkan TUHAN (identitas LAMA kita, sebagai orang terhilang)....kepada kesadaran sebagai anak Allah yang tinggal dalam daging manusia biasa selama di bumi.
Dalam proses peralihan kesadaran ini, anda membutuhkan pengajar-pengajar yang benar-benar berasal dari BAPA (yang sudah menyadari identitasnya sebagai anak Allah karena Kristus)---- dan akan sangat buruk hasilnya jika anda jatuh pada pengajaran "orang-orang yang masih memandang dirinya sebagai manusia biasa yang membutuhkan TUHAN dan karenanya harus bergiat mencari wajah TUHAN". Pengajar model terakhir ini sangat banyak, ada dimana-mana, mulai dari yang liberal, moderat, sampai yang sangat-sangat keras seperti Farisi. Hasil buruknya bisa seperti ini:
1. Anda hidup dalam rupa-rupa kecemaran daging / dosa dan tetap bisa menjadi pelayan penting di gereja; atau
2. Anda hidup dalam --perhatikan, saya pakai kata "dalam"-- pengejaran akan dunia (kesuksesan, kekayaan materi, popularitas, kekuasaan sosial) dan merasa bahwa Tuhan yang mengajarkan anda untuk mencapai semua itu dan pasti menolong anda.
3. Anda sadar bahwa dunia ini bukan tujuan anda, melainkan kehidupan yang akan datang dan karenanya anda diajar untuk berjuang keras mengejarnya melalui kehidupan suci --sebagai orang yang belum memilikinya--- .....ini adalah kesalehan agamawi SEMUA agama...termasuk ajaran kaum Farisi, ajaran Buddha Mahayana, ajaran HIndu Brahmana, dan,,,,semua agama.
Kesemua hasil itu buruk, karena anda TETAP dalam kesadaran sebagai manusia LAMA, yang tidak dapat mengerti Injil yang murni.
Semakin kesadaran kita kokoh bahwa kita adalah "anak Allah yang tinggal sementara waktu di bumi ini sebagai manusia biasa untuk misi BAPA (misi TERANG dan GARAM)"....semakin keinginan2 daging kita bisa kita kuasai. Ketika kesadaran itu agak melemah, daging kita akan terasa mulai "menguat"...dan semakin kesadaran itu hilang, kita dengan mudah bisa jatuh kembali sebagai "pelayan-pelayan daging sendiri".
Jadi kunci rahasia untuk bisa dengan mudah menang mengalahkan dosa ialah dengan MAKIN MEMPERCAYAI >>>yang pada gilirannya akan mempengaruhi kesadaran kita- bahwa kita adalah manusia BARU. Disiplin rohani, dalam hal ini kebiasaan berpuasa, berfungsi sebagai penambah "daya gedor" ke gawang lawan.😉
Mari berdoa agar kebutuhan saudara-saudara kita, anak2 Tuhan, yang sedang dalam proses peralihan kesadaran itu akan pengajar-pengajar / pembimbing-pembimbing rohani, semakin bertambah jumlahnya menjelang kedatangan TUHAN kita. Anda bisa bertindak sebagai salah satu. Bimbinglah beberapa orang yang ada di sekitar anda, agar mereka semakin menyadari bahwa mereka adalah manusia BARU di dalam Yesus.
========================
Ya, ketika anda sudah sadar bahwa YANG MAHA TINGGI adalah Bapamu sendiri, maka sudah pasti anda akan sangat gemar berdoa dan berbincang-bincang dengan Dia.
Perasaan terhubung dengan BAPA, sebagai anak di hadapan Ayah sendiri, perasaan sebagai anak-Nya, seperti perasaan yang terdapat di dalam Kristus......itulah yang harus makin hari makin menguat di hati anda.
Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus
-------
"Bapa kami, dalam nama YESUS, kiranya kehendak-Mu jadi di bumi ini, seperti di sorga. Dan kasih-Mu dapat diberitakan sampai ke ujung-ujung bumi. Amin."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar