Senin, 16 Maret 2009

Bagaimana Membaca Kesaksian Mukendi


Banyak orang di dunia ini telah membaca kesaksian luar biasa mantan seorang ahli sihir dari Afrika bernama Mukendi.

Kesaksiannya sungguh menggetarkan dan menguatkan kita bahwa sedasyat apapun kengerian yang ditimbulkan iblis, tetapi ia dan seisi kerajaannya terlalu kecil di hadapan Yesus Tuhan kita yang besar.

Mukendi mungkin tidak menyangka kesaksiannya itu akan mendapat perhatian yang begitu besar dan dibaca oleh masyarakat yang begitu luas, sampai ke ujung bumi seperti Indonesia.

Sayang sekali kita di Indonesia tidak mengenal apapun tentang Mukendi. Kita tidak pernah mendengar Mukendi dari sumber lain selain dari bukunya sendiri yang berjudul Direbut dari Cengkeraman Iblis. kita tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang, ia melayani dimana dan seberapa luas pelayanannya dipakai Tuhan. kita masih mencari-cari informasi lebih jauh seputar dirinya dari sumber lain selain buku itu, sayangnya sampai sekarang belum kita dapatkan.

Mengapa Saudara? Tentu kita ingin memastikan pengenalan yang lengkap tentang seseorang, kepribadian maupun sepak terjangnya, atau paling tidak ingin melihat wajahnya atau sekedar foto citra dirinya, supaya kita berani menyebarluaskan nama dan kisah hidup orang tersebut, terlebih melalui forum-forum resmi seperti seminar atau mimbar. itu bukanlah karena kita hendak menyangkali keberadaan orang tersebut, tetapi sebagai tuntutan dari nurani manusiawi kita yang ingin agar segala perkataan dan cerita yang kita tuturkan dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Bayangkanlah seorang sahabat anda berkata bahwa ia punya leluhur bernama, misalnya, Raja Samasa yang pernah memerintah di Sriwijaya kuno. Sudah barang tentu anda membutuhkan informasi dari sumber-sumber lain tentang Raja Samasa ini dan ingin memastikan benarkah ia pernah hidup atau benarkah dahulu ada raja di Kerajaan Sriwijaya bernama seperti itu. Jika anda tidak mendapat sumber lain selain cerita kawan anda itu, maka anda sepertinya akan tergolong kurang berhikmat jika anda lantas mengajarkan cerita itu kepada kelas ilmu sejarah yang anda ajar dengan begitu bersemangat.

Masyarakat kristen sendiri harus menyelidiki juga apakah ada sumber lain selain Injil yang mengisahkan kehidupan Yesus, dan ketika mereka menemukan bahwa sejarawan-sejarawan kafir Romawi Kuno ternyata ada juga menyebut-nyebut kehidupan Yesus, maka kita menjadi dikuatkan untuk percaya benar bahwa Yesus memang benar-benar pernah hidup di zaman dahulu, dan Ia bukan tokoh fiktif seperti yang dituduhkan beberapa penggagas marxisme-komunisme.

Jikalau kehidupan Yesus masih harus diselidiki orang dari sumber-sumber non Alkitab, bagaimana dengan kisah Mukendi? Kita mendamba sumber selain buku Direbut dari Cengkeraman Iblis tentang pelayanan Mukendi tentu agar kita merasa damai sejahtera saat mengutip kesaksiannya di podium-podium khotbah kita.

Memang di internet banyak orang membahas kesaksian Mukendi. Tetapi sama seperti kita, sumber mereka pun satu-satunya adalah buku itu juga. tidak ada yang lain.

Tentang buku itu sendiri, dengan sangat menyesal kita harus katakan bahwa buku Mukendi tersebut juga mengandung keraguan. Buku yang beredar di kalangan luas adalah sejenis fotocopy, tanpa penerbit yang jelas, tanpa alamat penerbit yang jelas, tanpa penanggungjawab editorial, tanpa penerjemah yang jelas, tanpa informasi yang jelas dalam bahasa apa buku itu pertama kali dituliskan, serta syarat-syarat buku yang terpercaya sebagaimana standar peradaban modern sekarang. Praktis buku itu menyerupai fisik surat kaleng, yang diperbanyak secara swakarsa oleh para pembaca dengan cara di-copy. Di i nternet, banyak juga saudara seiman kita yang mempublikasikan seluruh
isi buku itu bab demi bab, tentu dengan maksud baik agar saudara yang lain dikuatkan dalam Tuhan.

Namun terlepas dari tiadanya sumber lain serta standar modern yang kurang dipenuhi oleh buku Direbut dari Cengkeraman Iblis, tentu kita mengakui bahwa kesaksian Mukendi tersebut sangat membangun iman. Buku tersebut memang cukup menimbulkan kesadaran tentang kuatnya kuasa setan, yang secara emosional cukup menimbulkan rasa horor, terlebih bagi mereka yang masih lemah. Tetapi secara global, buku itu ditulis untuk memuliakan Tuhan dan secara garis besar menyadarkan pembaca bagaimana tidak berdayanya kerajaan setan di hadapan Allah. Buku itu menimbulkan keharuan kita akan kebesaran dan kemenangan Tuhan Yesus. Dampak kerohanian yang ditimbulkan buku Mukendi menjadi tegas, yaitu bertambahnya kekaguman kita pada Allah kita.

Sekarang, tampaklah kepada kita bahwa meski kita tidak mengenal Mukendi dari sumber lain, tetapi kita bisa menemukan bahwa ia sepertinya memang benar-benar seorang ahli sihir yang cukup menguasai yang lantas bertobat. Tetapi tentu setiap saudara kita tidaklah lantas kita anggap sempurna dalam segala hal ketika kita mengakui hatinya. Bukan berarti anak-anak Tuhan di sekitar kita anggap telah mengerti segala dan tidak mungkin lagi keliru tentang apapun. Kita mengetahui kebesaran hamba-hamba Tuhan sekaliber Gilbert Luimondong, tetapi ketika ia bercerita misalnya tentang sejarah gereja, bukan berarti kita harus mengakui apa yang diceritakannya itu sudah pasti benar semua. Sebagai manusia, setiap orang memiliki batasan pemahaman maupun pengetahuan, dan setiap kita berhak untuk menyelidiki kebenaran sesuatu penuturan.

Bukan pula lantas kekeliruan kecil itu misalnya kita jadikan untuk menolak kesaksian atau perkataan seorang saudara secara total. Saya sendiri, dalam kesempatan-kesempatan persekutuan doa, agak sering menceritakan kisah-kisah kesaksian orang-orang lain yang saya pernah baca di majalah, buku atau buklet renungan harian, misalnya. Tetapi ada kalanya kisah itu saya baca dimasa yang sudah lama berlalu, sehingga setelah dibandingkan yang saya ceritakan di dalam persekutuan doa itu, ternyata ada beberapa potongan yang keliru atau berbeda dari kisah yang sebenarnya. Namun tentu kekeliruan itu manusiawi, yang berasal dari kelemahan daya ingat manusia. Dan kita sepakat, bahwa kekeliruan semacam itu tidak perlu kita jadikan dasar untuk mendakwa si pembicara sebagai orang sesat. Diperlukan kedewasaan rohani dalam menyikapi kekeliruan manusiawi setiap khotbah atau kesaksian.

Saudara, hal inilah yang hendak kita sampaikan disini, dalam kaitannya dengan kesaksian Mukendi. Dari dasyatnya kesaksian saudara kita itu, ada dua kesalahan pokok di dalamnya. Pertama, Mukendi mengatakan bahwa ia melihat arwah-arwah orang mati di pasar-pasar dan di jalanan, di bumi ini. Juga dalam halaman 2-19, Mukendi berkata sungguh-sungguh melihat roh pemuda yang mati dikutuk ayahnya itu bekerja di kebun mereka sebagai budak.

Kesalahan kedua, yang masih berhubungan dengan itu, ia menyebut dunia orang mati atau yang juga kita kenal dengan nama alam maut, sebagai neraka, serta menyebut telah masuk ke dalamnya untuk menjumpai ayahnya. Pada halaman 10 – 78 Mukendi menulis:
“Sebelum memulai pekerjaanku, aku berada di neraka selama 3 bulan untuk dapat mengenali tempat itu, dan aku membawa suatu misi khusus yaitu untuk mencari almarhum ayahku. Aku menjalani setiap jalan di neraka dengan kakiku dan melihat setiap tempat disitu dengan mataku sendiri.” Dari tempat itu, kata Mukendi, ia mengambil roh-roh orang mati antara usia 18 sampai 50 tahun dan membawanya ke bumi.

Kesalahan pertama Mukendi di atas dapat memicu lagi perdebatan tentang arwah orang mati di tengah-tengah gereja. Kesaksian yang mengatakan bahwa arwah orang mati dapat dihadirkan ke dunia melalui kuasa setan dan dukun-dukun, akan menjadikan iman kekristenan secara langsung sebagai pendukung besar kepercayaan nenek moyang bangsa-bangsa kafir, yang menyebut bahwa arwah orang mati atau yang disebut hantu, dapat datang ke rumah atau bergentayangan di dunia ini. Inilah Doktrin Agung semua agama kafir di seluruh dunia sehingga muncullah ritual-ritual pemujaan arwah leluhur, seperti pemberian sesajen atau makanan di kuburan dan lain-lain tempat. Padahal sedari awal sudah jelas bahwa kepercayaan kafir ini adalah skenario iblis untuk mendapatkan penghormatan dari manusia. Ilbis dan tipuan-tipuannya ada di belakang Doktrin Agung kafir ini.

Beranjak dari Doktrin Agung agama kafir ini pulalah muncul ke permukaan sebuah ajaran sesat di tengah-tengah kita yang mengatakan orang mati dapat diinjili, yaitu dengan cara mengundang arwah orang mati merasuk seseorang, sebagaimana cara kerja dukun, dan setelah si perantara dirasuk, maka si penginjil menginjili roh itu dan mempertobatkannya. Tentu saja penginjilan seperti ini tidak pernah dikerjakan Yesus ataupun para rasul. Memang Tuhan berkuasa membangkitkan orang mati, seperti misalnya Ia membangkitkan Lazarus. Tetapi setiap roh yang dibangkitkan itu dipertemukan dengan tubuh asalnya sendiri sehingga orang mati itu seutuhnya hidup kembali, dan bukan ditumpangkan atau dirasukkan kepada tubuh orang lain.

Alkitab dengan tegas menolak Doktrin Agung agama kafir ini. Alkitab menegaskan bahwa orang mati sama sekali terputus hubungannya dengan dunia kita. Banyak penglihatan-penglihatan dari hamba-hamba Tuhan yang lebih terpercaya juga menegaskan ini. Juga kita ingat perumpamaan Tuhan Yesus tentang Lazarus dan si orang kaya yang sama-sama mati, dimana kedua-duanya tidak dapat kembali ke dunia.

Dengarlah, jikalau orang mati, termasuk yang terpenjara di alam maut dapat kembali ke dunia dan berhubungan dengan sanak saudaranya, tidak mungkinkah ia akan mendorong orang-orang yang ia kasihi itu untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dengan perkataan begini: "Anak-anakku, dengarlah, ayahmu ini sekarang ada di neraka, di alam maut yang mengerikan. Mengapa? Karena rupanya agama yang selama ini kita anut itu palsu. Ternyata hanya orang-orang yang menerima Tuhannya orang kristen itu saja, yaitu Yesus, yang dapat masuk ke dalam firdaus. Ternyata ayah dan nabi kita yang dari Arab itu sekarang sama-sama ada di jurang maut. Jadi anak-anakku, ayah tidak mau kalian menerima nasib yang sama dengan ayah. Cepat-cepatlah kalian pergi kepada orang kristen dan ikutlah dengan mereka, supaya kalian selamat. Ayah sayang sama kalian!"

Dalam kisah orang kaya dan Lazarus si miskin yang sama-sama mati itu, dimana si kaya ditempatkan di alam maut sedang Lazarus bersama dengan Abraham di firdaus, Lukas 19 27 berkata:
“Kata orang (kaya) itu: kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa (Abraham), supaya engkau menyuruh dia (Lazarus) ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.”

Pernyataan ini mewakili kerinduan semua orang yang sekarang terpenjara di alam maut. Sejahat-jahatnya orang di masa hidupnya, tentu ia memiliki seseorang yang sangat ia kasihi, entah anak atau istrinya, ibu atau ayahnya, atau saudaranya yang lain. Sebagai orang jahat, ia mungkin akan tertawa terbahak-bahak saat orang lain dilemparkan ke alam maut sambil berseru: “Mampus kau! Hahahaha….!!!” Tetapi ia pasti tidak akan pernah berharap jika orang itu adalah orang yang sangat ia kasihi.

Sekarang, adakah ayah Mukendi yang katanya dijumpainya di neraka, atau semua arwah orang mati yang konon acap merasuki sanak saudaranya di negeri kita ini pernah berkata begitu? Mengapa mereka tidak menasehati anak-anaknya yang masih hidup itu supaya pergi kepada orang kristen dan menerima Yesus? Sudah pasti jawabannya hanya satu, bahwa roh yang merasuk dan mengaku-ngaku sebagai ayah tersebut bukanlah roh yang menyayangi keluarga yang dikunjunginya, melainkan roh yang ingin menipu keluarga itu dan mencari pemujaan dan penghormatan. Jadi siapa lagi dia kalau bukan roh-roh jahat dan anggota kerajaan setan?

Mengapa Mukendi mengatakan ia melihat arwah-arwah orang mati di pasar? Darimana ia bisa berkata manusia yang hidup sebagai tukang sihir dan dukun dapat memperbudak arwah orang mati sampai genap batas usia orang mati itu 80 tahun? Dasar kekristenan apa yang ia pakai?

Saya harus beritahu pada saudara bahwa Mukendi dalam hal itu telah SALAH. Mengapa ia bisa salah? Ingatlah, ia tidak dibesarkan dalam doktrin kristen, melainkan Doktrin Agung kafir agama primitif Afrika. Sebagai seorang manusia yang lahir dan besar di dalam keluarga yang menganut Doktrin Agung agama kafir, sudah pasti Mukendi yang baru saja bertobat itu telah begitu mengakar dengan doktrin-doktrin itu. Jika kita membaca bukunya tersebut, kita langsung tahu bahwa guru satu-satunya yang pernah mengisi segala akal sehat dan logika Mukendi adalah ayahnya sendiri. Mukendi memang sempat tinggal di rumah bibinya yang kristen, tetapi ia tidak mengatakan mendapat didikan kekristenan dari wanita itu. Bahkan ibunya sendiri terlihat kurang berperan dalam mendidik wawasan pengetahuan Mukendi. Hanya ayahnya! Jadi kita sudah bisa tahu sekarang siapa yang berkata pada Mukendi bahwa arwah orang mati bisa diperbudak sampai batas usia 80 tahun. Jadi saudaraku, anda tidak perlu terguncang pada perkataan Mukendi tersebut, sebab jika anda mempercayai bagian itu, itu artinya anda mempercayai tahyul-tahyul ayahnya sendiri. Sekarang, kita sendiri sudah tahu orang seperti apa ayah Mukendi dari buku tersebut.


Mungkin Mukendi mempercayai kebenaran perkataannya itu karena ia tertipu oleh kenyataan semu. Saya harus beritahu pada anda, Saudara pembaca, cerita-cerita tentang kemunculan arwah orang mati tidak hanya terdapat di negeri Mukendi, tetapi ada juga di seluruh dunia ini, termasuk Indonesia, bahkan di sekitar kita. Tidak usah jauh-jauh, rumah yang menempel dengan dinding rumah yang saya tempati hari ini sering ada penampakan. Seorang tukang yang sedang merehap rumah itu bercerita kepada kami bahwa ia melihat seorang gadis duduk di lantai saat tidak ada orang lain di tempat itu selain si tukang sendiri. Nenek saya sudah lama mati. Lantas belasan tahun lalu, di kampung nenek saya, ada seorang dukun yang sangat ditakuti. Ia, kata orang-orang, memelihara dan memperbudak banyak sekali arwah orang mati termasuk arwah nenek saya. Roh-roh orang mati itu dipakainya untuk membuat korban-korbannya menderita atau sakit, persis seperti yang dilakukan Mukendi seperti yang ia tulis. Berikutnya, ayah saya sudah meninggal beberapa tahun lalu. Kemudian, beberapa hari setelah kematiannya, istri famili saya yang menempati bekas rumah kami yang lama, dengan sungguh-sungguh berkata bahwa suatu malam ia melihat arwah ayah saya sedang berdiri di dapur mereka memeriksa meja makan. Berikutnya, sewaktu anak-anak, pada suatu malam, saya masuk ke rumah sepulang bermain, dan tiba-tiba bibi saya terkejut karena melihat ada seorang anak kecil berwajah pucat berdiri di belakang saya. Itu katanya si polan, anak tetangga kami yang sudah mati. Berikutnya, sewaktu saya juga masih anak-anak, keluarga besar dari pihak ibu saya berkumpul bersama di rumah nenek untuk melewatkan malam tahun baru bersama. Sembari menunggu jam 12 malam, kami semua ramai-ramai duduk di teras samping. Tiba-tiba bibi saya berseru: “Itu bapak!” sambil menunjuk ke tempat gelap. Maksudnya, ia melihat roh kakek saya yang telah mati. Dalam hitungan detik, bibi saya kesurupan. Kami bawa ke dalam rumah. Dan roh yang merasuk itu menyapa kami semua. Dia mengaku roh kakek saya. Terbilang puluhan menit roh itu ambil bagian dalam acara keluarga itu, dan bahkan telah menjadi kepala acara, sebab saat itu kami semua percaya bahwa dia memang kakek. Ia banyak menaehati kami satu persatu, kadang-kadang memarahi salah seorang paman karena sebuah kesalahan, dan semua orang menuruti kata-katanya. Tetapi sekarang saya ingat, ia sama sekali tidak bercerita tentang surga dan neraka, tidak bercerita tentang Yesus atau nabi agama lain. Dia tidak menasehati seorangpun untuk ikut Tuhan sungguh-sungguh. Ia tidak menyebutkan bahwa kerajaan surga dikuasai oleh seseorang bernama Yesus. Sikapnya waktu itu justru menimbulkan kesan bahwa ajaran tentang Yesus dan kekristenan sama sekali tidak dikenal di dunia roh, melainkan menimbulkan kesan bahwa agama tradisional nenek moyang saya yang disebut Sipele Begu (Pemuja Arwah Nenek Moyang) justru benar. Akibatnya, sampai sekarang hampir semua paman saya tetap setia mempersembahkan makanan, bahkan rokok, ke kuburan kakek saya. Mereka percaya, karena mereka telah melihat, bahwa arwah orang mati itu ternyata tinggal bergentayangan di sekitar rumahnya juga. Saya harus katakan, apa yang mereka lihat juga turut saya lihat. Tetapi saya tidak akan mempercayai apa yang saya lihat itu, sebab jika saya mempercayainya, maka tidak ada gunanya saya percaya kepada Yesus, Alkitab dan iman kekristenan, karena ternyata yang benar adalah agama-agama kafir kuno. Mukendi melihat, seperti para paman saya melihat, dan Mukendi percaya pada apa yang ia lihat, seperti para paman saya percaya. Jadi Mukendi mengambil keputusan yang sama dengan para paman saya (mereka semua Kristen juga), bahwa arwah orang mati dapat gentayangan di bumi ini. Sebuah sinkretisme.

Tetapi keseluruhan Alkitab dengan tegas memberitakan kepada kita bahwa arwah orang mati, baik yang terpenjara di alam maut maupun beristirahat di firdaus, tidak akan dapat kembali ke dunia kita ini, entah karena kemauannya sendiri, entah karena kuasa setan, dukun atau tukang sihir. Ayub 7:9-10 berkata:
“Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali. Ia tidak akan kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.”
Roh orang mati boleh kembali ke dunia hanya dapat terjadi apabila Allah menghendaki, yaitu melalui kuasa nama Yesus untuk membangkitkan orang mati itu. Tetapi jika Tuhan menghendaki roh orang mati kembali ke bumi, Ia tidak membiarkannya sebagai arwah yang merasuk tubuh orang lain, tetapi melalui kebangkitan tubuh asalnya sendiri, seperti yang Ia lakukan kepada Lazarus, sehingga yang terjadi bukanlah sebuah trance atau kesurupan, tetapi sebuah mukzizat kebangkitan dari kematian. Dengan demikian nyatalah kepada kita bahwa Yesus berkuasa penuh atas segala tempat yang ada di alam semesta ini.

Kesalahan kedua Mukendi dengan mengatakan telah berhasil masuk ke neraka untuk menjumpai ayahnya, bisa menimbulkan kekacauan teologis di dalam gereja. Tetapi hamba-hamba Tuhan yang sangat terpercaya dan telah dipakai Tuhan dengan luar biasa dalam pelayanan telah memastikan bahwa kecuali atas kemauan Tuhan, tidak seorangpun dapat sampai ke jurang maut atau dunia orang mati ataupun neraka, lalu kembali lagi ke dunia ini hidup-hidup. Choo Nam Thomas, penulis buku Heaven Is So Real, yang berkali-kali di bawa Tuhan Yesus untuk melihat surga maupun neraka, dalam halaman 64 menuliskan pernyataan Yesus sebagai berikut:
“BapaKu mencintai semua anak-anakNya, tetapi Ia telah memberi mereka hokum-hukum tertentu yang Ia harapkan mereka menaatinya. Ketika Aku melihat orang-orang yang kau kasihi, Aku merasakan kepedihan yang lebih dalam daripada yang engkau rasakan, tetapi Aku harus hidup menurut Firman BapaKu. SEKALI SESEORANG MASUK KE NERAKA, TIDAK ADA JALAN LAIN BAGI MEREKA UNTUK PERNAH DAPAT KELUAR LAGI. Aku ingin yang belum diselamatkan mengetahui ini –kenyataan bahwa neraka adalah kekal.”
Saya sengaja menulis dengan huruf besar satu kalimat di atas, untuk menekankan inti dari pernyataan itu. Bandingkanlah pernyataan dalam buku Cho Thomas ini dengan kutipan kitab Ayub di atas. Jika Tuhan sudah memastikan TAK ADA JALAN LAIN untuk dapat keluar dari neraka, mungkinkah iblis, tukang sihir, atau dukun tersakti apapunpun masih bisa masuk kesana lalu keluar dengan selamat bahkan pula ceritanya membawa serta roh-roh orang mati? Ataukah Mukendi, yang mengaku 3 bulan lamanya tinggal di neraka, berada di luar jangkauan kuasa Tuhan kita Yesus?

Lagipula tempat yang dimasuki Mukendi itu bukanlah neraka, melainkan dunia orang mati yaitu alam maut, yang disebut juga Hades, yang menjadi tempat peristirahatan sementara orang-orang di luar Yesus Kristus, menunggu sampai mereka kelak dibangkitkan juga untuk dihakimi dan dilemparkan ke neraka bersama-sama dengan seluruh ilbis. Dan jurang maut itu sendiri pun kelak akan di lemparkan juga ke neraka, seperti yang tertulis dalam kitab Wahyu. Jadi neraka dan alam maut adalah dua tempat yang berbeda, meskipun berfungsi sama, sebagai tempat penyiksaan bagi mereka yang hidup di luar Tuhan Yesus. Tentang alam maut ini, Daud Tony, penginjil yang lama bergaul dalam dunia sihir seperti Mukendi menulis dalam bukunya berjudul Dunia Roh tepatnya halaman 45 sebagai berikut:
“Penganut kebatinan tingkat tinggi pun mengakui, bahwa orang mati tidak bisa dipanggil dan diajak komunikasi. Tapi ilmu (sihir ataupun perdukunan) tingkat dasar, tingkat dasar menengah, bisa ditipu. Tipuan dari alam roh alam maya. Dan tidak ada seorangpun di muka bumi, yang memiliki ilmu apapun juga yang bisa masuk ke dunia orang mati, keluar dengan selamat.”
Bandingkan pernyataannya itu dengan perkataan Yesus seperti dibuku Choo Thomas, atau dengan kutipan kitab Ayub di atas, atau dengan kisah Lazarus si miskin dan si orang kaya, atau dengan keseluruhan intisari Alkitab. Sungguh Mukendi menjadi terlihat telanjang disini. Kesaksiannya menjadi terlihat palsu, atau memang ia tertipu.

Mukendi tidak betul-betul masuk ke lubang alam maut, sebab kawasan itu tidak dapat dimasuki oleh dukun sesaksti apapun tanpa menjadi mati selama-lamanya. Apa yang dikira Mukendi sebagai neraka itu, atau yang kita luruskan sebagai alam maut (Hades), adalah suatu alam maut semu, yang dihuni oleh kerajaan maut, yang terdiri dari masyarakat setan yang amat besar, yakni penunggu-penunggu alam maut, yang sebagian dari mereka menirukan sosok manusia yang pernah mereka kuasai selama hidup. Alam yang dihuni penunggu-penunggu Hades ini dipimpin oleh seekor setan yang sangat jahat bernama Abadon. Jadi Abadon disebut juga penguasa kerajaan maut, Dewa Maut, Dewa Kematian, dan lain-lain nama menurut berbagai kebudayaan. Tetapi Abadon telah kalah oleh Ia yang mati disalib, yang telah masuk ke alam maut yang dijaga-jaga Abadon, yang semestinya tidak dapat keluar dari sana, tetapi Allah telah membangkitkanNya, sehingga Abadon mendapat malu. Maut telah mendapat malu oleh keberhasilan Kristus keluar dari tempat itu! Maut telah mendapat malu karena Yesus telah bangkit dari kematian! Dan tidak ada orang lain yang pernah dapat keluar dari Alam Maut selain Yesus, tidak juga seorang ahli sihir muda bernama Mukendi.

Jadi Mukendi tidak masuk ke dalam alam maut yang sesungguhnya dimana terkurung arwah-arwah orang mati, tetapi masuk ke alam maut semu, yang letaknya di sebelah luar alam maut, yang dihuni oleh balalaskar maut pimpinan Abadon yaitu setan-setan yang meniru-niru muka manusia untuk menipu kita. Setan-setan dari tempat ini jugalah yang suka muncul ke rumah-rumah tetangga kita yang imannya amburadul dan menyamar sebagai ayah atau ibu atau kakek nenek dari penghuni rumah itu. Jadi arwah yang ditemui Mukendi di alam yang ia kira neraka itu bukanlah benar ayahnya, melainkan seekor setan alam maut yang menyamar sebagai ayah Mukendi. Mukendi menulis demikian di bukunya adalah karena kepolosannya semata, sebagai seorang petobat baru yang belum mengenal benar segala sesuatu.

Dengarlah saudara, kerajaan setan adalah suatu pemerintahan yang visi misi utamanya ialah menipu, menjebak dan menyesatkan manusia. Kerajaan sebesar itu sudah pasti memiliki tipuan-tipuan yang bahkan tidak diketahui oleh hamba-hamba mereka (dukun dan tukang sihir). Kita sendiri hanya dapat menelanjanginya melalui pendalaman terhadap firman Tuhan serta tuntunan Roh Kudus. Jangan pernah mempelajari dunia roh dengan menjadikan setan sebagai guide dan nara sumber, sebab sudah pasti ia akan menipu saudara. Kenalilah dunia roh dari Terang Allah kita, sudah pasti Yesus tidak akan membodoh-bodohi saudara. Mukendi melihat segala dimensi alam roh yang ia tuliskan itu, INGAT, saat ia masih tukang sihir dan hidup dalam kegelapan. Tetapi Rasul Yohannes, penulis Wahyu, atau Choo Nam Thomas penulis buku Surga itu Nyata, melihat dimensi-dimensi alam roh sebagai seorang kristen, sebagai anak Allah, sebagai hamba Allah. Jika ada perbedaan di antara kesaksian Mukendi dan Rasul Yohannes, sudah barang tentu anda sudah tahu siapa yang akan lebih anda percayai.

Terlepas dari itu, kita bersyukur Mukendi, tukang sihir itu telah ditarik Allah dari kegelepan kepada terangNya yang ajaib.





15 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. anonim : COBA SAUDARA BACA DIPERJANJIAN LAMA,KETIKA SAUL MEMANGGIL ARWAHNYA SAMUEL (SAMUEL KAN SUDAH MATI ).MENGENAI ORANG MATI BISA DIPANGGIL ATAU TIDAK ATAU BISA DIAJAK BICARA ITU URUSAN TUHAN SENDIRI YG MAHA TAU,LEBIH BAIK KITA YG LAHIR BARU SELALU BESERU-SERU MEMANGGIL TUHAN KITA YG HIDUP YAITU YESHUA HAMASHIA (YESUS).TUHAN YESHUA MEMBERKATI SAUDARA.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Terimakasih atas komentarnya saudaraku yang dikasihi Tuhan. Sebelum saya menulis artikel ini, saya juga telah lama membaca kisah Saul yang anda sebutkan itu. Karena itu, saya justru balikkan perkataan itu pada saudara: Coba sekali lagi anda baca dengan baik dan hati-hati serta sepenuh selidik kisah Saul memanggil arwah Nabi Samuel itu.

      Jika anda membacanya lebih cermat, anda akan menemukan fakta-fakta ini:
      1. Roh itu dipanggil dengan jasa seorang dukun sebagai mediator. (Dalam istilah perdukunan, mediator artinya dukun atau seseorang yang memberi dirinya dirasuk oleh roh yang diundang itu. Jadi mediator itu akan mengalami kesurupan dulu, baru mulai berbicara bukan lagi dirinya sendiri).

      I sameul 28:7
      Lalu berkatalah Saul kepada para pegawainya: "Carilah bagiku seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah; maka aku hendak pergi kepadanya dan meminta petunjuk kepadanya." Para pegawainya menjawab dia: "Di En-Dor ada seorang perempuan yang sanggup memanggil arwah."

      Jadi, roh "Samuel" itu tidak dipanggil oleh seorang hamba Tuhan atau imam, melainkan oleh seorang dukun, tukang teluh, tukang sihir.

      2. Saul tidak melihat roh "Samuel" datang. Dukun itulah satu-satunya yang melihat lalu berkata bahwa samuel sudah datang, sebelum merasuk kepada si dukun. Jadi benar tidaknya roh Samuel yang datang, total kita bergantung pada persepsi si dukun kafir itu. (Saya sendiri tidak percaya pada kesaksian dukun itu)


      I Samul 28:13-14
      Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi."
      Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah

      Lihat, Saul sendiri tidak melihat siapapun yang datang. Jadi baik Saul, anda dan semua orang yang membaca, bergantung kepada pernyataan dukun perepmpuan itu. Benar tidaknya Samuel datang, sama sekali hanya dukun perempuan itu yang tahu. Anda percaya pada cerita dukun itu? Tidakkah ada kemungkinan dia sebenarnya berbohong pada Saul?

      3. Saul sendirilah yang menyimpulkan bahwa roh yang datang itu Samuel, padahal ia tidak melihat roh yang datang itu. Bagaimana mungkin kita percaya pada kesimpulan seseorang yang sedang kebingungan dan galau berat karena ditinggalkan Allah seperti Saul,sementara ia sendiri tidak melihat apa-apa di tempat itu???

      Coba baca lagi: dukun perempuan itu melihat seorang bersosok tua muncul dari dalam bumi. Ciri-cirinya pun hanya itu: tua dan berselubung jubah. Lalu dengan begitu gampangnya Saul berkata: "Oh, itu pasti samuel!!!!" Lalu anda percaya pada perkataan Saul itu? Saya tidak.

      4. Sosok tua berselubung jubah yang dilihat perempuan itu, tidak muncul dari atas, dari sorga, tapi dari dalam bumi. Itu artinya ia keluar dari alam maut/neraka di perut bumi.

      Apakah anda percaya nabi Samuel berakhir di neraka?

      Itu hanya beberapa fakta, masih ada yang lain yang bisa anda selidiki dengan seksama dan hati-hati, untuk memastikan bahwa roh yang muncul itu bukanlah Samuel yang asli.

      Hapus
    3. Terimakasih..saudara penulis yang telah meluangkan waktu untuk berbagi kebenaran. Saya pribadi sangat setuju, kesaksian Mukendi banyak mengambil cerita dari alam toh oleh karena itu bagi saudara/i yg membaca harus punya bekal san pengetahuan alkitabiah yg cukup baik mengenai Roh-Roh Yes.11:1-2 mendaftarkan berbagai roh-yang-baik; paling kurang ada enam roh yang baik, yang membangun kepribadian TUHAN; bacalah: <1> Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. <2> Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan; roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
      maupun Dunia Orang Mati.(ayub 7:9) .(Mazmur 89:48), (Pkh9:10) dan bnyak refrensi alkitab lain.

      Hapus
  3. Lalu bagaimana anda menjelaskan tentang legion?? Roh - roh apakah yang masuk dan bersarang dalam tubuh orang gila itu yang diceritakan dalam perjanjian baru?? Dan dari manakah asal roh - roh itu??

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentu saja roh-roh jahat alias setan. Roh-roh jahat bisa masuk dan tinggal di dalam jiwa manusia.

      Hapus
    2. Inti yang paling penting! Bahwa pada akhirnya KEMENANGAN TUHAN JESUS atas segala kejahatan dan dunia kegelapan yang jahat! Praise God! Highly recomended !

      Hapus
  4. Saya sdh baca kesaksian mukendi,dan diberikan pencerahan atas artikel anda ini. Semoga Tuhan Yesus memberkati sdr bao Utk menyingkapkan yg salah dan tersembunyi. Amin

    BalasHapus
  5. Saya tetap percaya kepada kebenaran yesus kristus
    Dan kesaksian kesaksian nya baik melalui hamba nya

    Ibarat kata
    ketika Kita sedang naik pesawat apakah Kita kenal pilot sang pembawa pesawat itu ?
    Jawaban nya tidak
    Tetapi saya tetap bahwa pilot tersebut akan membawa Kita sampai ketempat tujuan dengan Selamat

    Kira nya Kita hidup ke Tuhan seperti gambaran pilot tersebut Kita tidak pernah tau seperti apa wajah nya seperti apa tapi Kita Harus tetap percaya bahwa dialah sang juruselamat dunia

    BalasHapus
  6. Maaf saudara philip.. bukankah Tuhan Yesus yang membuat suatu penerbanfan berhasil tiba dgn selamat ketempat tujuan? Bukan kehebatan dan kemampuan pilot.
    Berarti bukan mukendi yang membawa kita pada kebenaran karena dia hanya alat sebagaimana seorang pilot menerbangkan pesawat, yg membawa kepada kebenaran adalah Roh kudus melalui firman Tuhan Yesus yang sejati tertulis di Alkitab. Karena itu kita perlu mendalami dan mengkaji segala hal dengan standar alkitab seperti yg dilakukan saudara Bao. Trimkasih

    BalasHapus
  7. Kalau tidak ada yang menulis untuk meluruskan hal tsb maka segala sesuatu jadi berbahaya oleh tipu muslihat Iblis... Semoga pengetahuan kita yang belum sempurna bisa disempurnakan kelak pada saat Yesus Kristus datang kedua kalinya untuk menjemput kita umat yang setia dan percaya PadaNya. Amin. Thanks. Gbu

    BalasHapus
  8. Untuk penglihatan alam roh. Mukendi juga manusia, seperti orang indigo yang mendapat penglihatan alam roh, bahkan orang2 kristen yang mendapatkan penglihatan alam roh, kita juga harus hati2, karena iblis adalah penipu. Kembali lagi, mukendipun saat menjadi pengikut lucifer, dia ditipu abis-abisan oleh lucifer. Jadi sebagai orang percaya, kita harus benar2 percaya firman TUHAN dan melakukannya, karena KEKUDUSAN adalah jubah yang menutupi ketelanjangan kita.
    Dan hanya orang2 yang berjubah KEKUDUSAN yang tidak dapat diserang. Dosa sekecil apapun menyebabkan kita telanjang, jadi kita harus berjaga-jaga dan berhati-hati.
    Wahyu 16:15 (ILT3) Lihatlah! Aku datang bagaikan pencuri. Berbahagialah mereka yang berjaga-jaga dan memelihara jubahnya sehingga dia tidak berjalan telanjang dan mereka melihat aib ketelanjangannya.


    BalasHapus
  9. Bagaimanapun kesaksian mukendi tetap ada hikmahnya ,,krn pengalaman pribadi setiap orang belum tentu juga dialami oleh orang lain,,,paling tidak kita bisa mengetahyi sedikit rahasia kerja iblis dialam roh ,,krn kita orang awam,,,tentunya diselaraskan diselidiki berdasarkan Firman Tuhan yg tertulis dialkitab

    BalasHapus