Rabu, 18 Agustus 2021

MENGENAI PERJAMUAN KUDUS



Ini adalah upacara rohani yang ditinggalkan, diteladankan dan dikehendaki oleh Tuhan Yesus untuk kita lakukan sebagai peringatan akan Dia dan pengorbanan-Nya di kayu salib.
Ketika itu, menjelang ditangkap untuk disalibkan, untuk merayakan Paskah, Yesus mengumpulkan para murid, memecah2 roti dan anggur, dan memberikannya kepada mereka. Tentang roti itu, Ia berkata: "Ini adalah tubuh-Ku"
I Korintus 11:24
dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
Dan tentang anggur yang Ia berikan itu, Ia berkata:
Markus 14:24
Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang."
Dengan demikian, kita harus PERCAYA dan SADAR, bahwa roti yang kita makan dan anggur yang kita minum dalam Perjamuan Kudus, adalah BENAR-BENAR daging dan darah Yesus Kristus.
Secara lahiriah, yg kita makan memang benar2 roti dan benar2 anggur. Tetapi di alam roh, di hadapan Allah dan di hadapan malaikat2, yg kita makan itu adalah benar2 DAGING dan DARAH Yesus.
Karena itu, PERHATIKAN, jangan pernah memberikan keduanya itu kepada orang yang tidak pantas menerima, lebih2 lagi, jangan memberinya kepada binatang (hewan). Itu penistaan kepada Allah!
Saat melakukan perjamuan, hendaklah kita mengakui dosa masing2 di dalam hati kita di hadapan Tuhan. Sebab darah dan daging Yesus adalah untuk pengampunan dosa.
Orang yang memimpin perjamuan, haruslah hatinya suci dan dalam pertobatan.
Bisakah di rumah, atau haruskah dipimpin oleh pendeta?
Tentu saja bisa, asalkan dipimpin oleh seorang percaya, seorang yg hatinya bersih dan dalam pertobatan. Dalam naskah kuno yang ditulis oleh generasi murid para rasul, yaitu kitab Didache, tepatnya Didache 9:5, bahkan dikatakan: hanya mereka yang sudah bertobat (dgn cara dibaptis yg rasuli - baptisan pertobatan dalam iman akan Kristus) yang boleh ikut perjamuan kudus.
Rasul Petrus berkata bahwa kita semua adalah imamat yang rajani.
Jika perjamuan itu hanya meliputi keluarga, sebaiknya oleh ayah (laki2), tapi jika tak ada, menurut saya boleh oleh ibu.
Perjamuan kudus, haruslah diarahkan kepada peringatan akan salib. Jadi saat perjamuan itu, haruslah pemimpinnya mengingatkan kembali peristiwa salib, dimana Yesus menyerahkan daging dan darah-Nya diremukkan dan dicurahkan untuk pengampunan dosa. Itu sebabnya pesan Tuhan jelas: "Sebagai peringatan akan Aku."
Begini penjelasan Rasul Paulus:
I Korintus 11
26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri (artinya: mengoreksi diri kalau2 ia ada menyimpan dosa, untuk bertobat dalam doanya) dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. (Mksdnya: anda harus percaya bahwa roti dan anggur yang anda makan itu adalah benar2 daging dan darah Tuhan Yesus Kristus sendiri).
Di masa para rasul, jemaat melakukan perjamuan kudus setiap kali mereka mengadakan pertemuan raya / ibadah raya. Perjamuan Kudus adalah acara inti dalam setiap ibadah raya jemaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar