Rabu, 05 Desember 2012

Kuasa Mukjizat di Tangan Anda


Kuasa Mukjizat di Tangan Anda

Bao Panigoran
Pertama kali diterbitkan di facebook tanggal 1 September 2010
1 Korintus 4 : 20 
Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa

Saudaraku dalam Kristus... Beberapa waktu lalu saya telah berjanji akan berbicara juga mengenai kuasa. Dan saat ini kita akan membicarakannya.

Jika anda membaca Alkitab, anda pasti juga akan bertemu dengan ayat-ayat dimana Tuhan Yesus menyebutkan bahwa orang-orang percaya telah diberi otoritas kuasa untuk mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan melakukan mukzizat-mukzizat lainnya. Perkataan Tuhan itu ada di Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul, dan surat-surat para rasul. Jadi sebenarnya, kita harus akrab dengan kuasa Allah. Ya, seorang anak raja harus akrab dengan kuasa raja. Dan kita, sebagai anak Allah, harus akrab dengan kuasa Allah. Jika tidak, kita harus segera introspeksi diri, apakah kita sudah benar-benar percaya kita ini anak Allah Yang Hidup apa cuman ngaku-ngaku doang...

Ada beberapa persepsi yang beredar mengenai hal itu. Dahulu banyak pendeta mengajarkan bahwa kuasa mukziat itu tidak ada lagi di zaman sekarang, tetapi terhenti hanya di zaman para rasul. Sekarang semakin sedikit pendeta yang berani berdalih demikian lagi, sebab semakin jelas bahwa ternyata kuasa Allah itu sampai sekarang masih ada bahkan semakin gencar. Justru orang yang berkata begitu sesungguhnya sedang menambahkan ayat baru pada Alkitab menurut pikirannya sendiri, sebab tak satupun ayat dalam Alkitab berkata kuasa mukzizat akan berhenti pada generasi tertentu. Dan tentu saja, mereka yang berkata begitu hanya untuk menutupi kelemahan imannya saja. Ia tidak mampu mempraktekkan kuasa itu karena ia kurang beriman, tapi ia malu mengakuinya karena ia punya jabatan penting di gereja, mungkin...

Ada lagi persepsi yang menganggap kuasa mukzizat hanya ada pada pendeta, hamba-hamba Tuhan yang diurapi sekaliber Morris Cerullo misalnya. Ia sendiri tidak diurapi untuk itu, jadi wajar jika ia tidak memilikinya. Biasanya tipe yang begini akan mudah mengultuskan pendeta atau seorang hamba Tuhan. Persepsi yang seperti ini juga sedang merevisi Alkitab dengan pikirannya sendiri. Alkitab berkata: “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang percaya...”. Mengapa kita revisi ayat tersebut menjadi: “Tanda-tanda ini akan menyertai pendeta-pendeta top.....”?

Saudaraku yang kukasihi. Dengarlah dan bangkitlah. Jika engkau benar-benar hidup dalam Kristus, engkau adalah orang yang telah diurapi. Semua kita telah diurapi. Kita diurapi karena kita anak Allah. Setiap pangeran dan putri raja telah diurapi sebagai anak-anak raja. Anak-anak preman pasar tidak akan diurapi sebagai anak raja, karena dia memang bukan anak raja. Engkau anak Raja segala raja, maka engkau telah diurapi dengan kuat kuasa Bapamu yang perkasa. Orang-orang yang bukan anak Allah tidak akan diurapi. Orang-orang muslim, hindu, buddha, konghucu dan penganut agama-agama palsu lainnya tidak akan mendapat pengurapan dari surga, sebab allah mereka adalah angin kosong. Tetapi barangsiapa hidup di dalam Yesus Kristus, dialah anak Allah, yang dilahirkan kembali dari Roh Allah sendiri. Andalah itu!

Bagaimana caranya sehingga pada anda ada kuasa Allah dalam nama Yesus? Karena pada anda telah terdapat Roh Kudus. Setiap orang yang menaklukkan diri pada Yesus, padanya diturunkan Roh Kudus. Orang yang tidak hidup di dalam Yesus, tidak ada Roh Kudus. Sebab Roh Kudus adalah meterai sebagai pertanda bahwa engkau ini anak Allah, milik Allah, miliki Yesus.

Dimanakah Roh Kudus berdiam? Di dekat roh kita. Roh Yesus berdiam dekat dengan roh kita, dalam keadaan bergandengan tangan. Dimanakah roh kita berdiam? Di dalam kepribadian kita. Kepribadian kita adalah sebuah bejana yang terdiri dari pikiran dan perasaan. Itulah sebabnya anda tidak perlu takut, sebab setiap kuk dalam hidup kita, kita pikul berdua-duaan dengan Yesus.

Roh Kudus itu ibarat api, Ia terus memancarkan segala kandunganNya. Maka roh manusia kita dapat menyerap pancaran-pancaran itu, semampu yang dapat kita serap. DariNya kita boleh menyerap segala karakter Yesus, yang telah kita bahas di artikel terdahulu, supaya kita boleh menjalani hidup di dunia yang keras ini dengan berkemenangan. DariNya kita juga boleh menyerap panasnya kuasa Allah, sehingga kuasa Allah yang terserap itu sekarang telah terkandung dalam roh kita sendiri. Dan kita telah diijinkan (diberi otoritas) untuk memancarkan kuasa itu keluar.

Bagaimana kita dapat menyerap kuasa Allah yang terkandung di dalam Roh Kudus? Dengan berdoa dan berdoa dan berdoa dan berdoa! Semakin mesra hubungan pribadimu dengan Dia, semakin engkau menyerap banyak. Jadi mari saudaraku, perbanyaklah berdoa. Hiduplah dengan berdoa. Meloncatlah dari doa-doa standar (Doa standar: doa bangun pagi, doa makan, doa tidur). Sebaliknya, berdoalah setiap saat engkau punya waktu senggang. Ada waktu lima menit di kantor, pakailah untuk berdoa. Ada waktu satu jam di sore hari yang luang, pakai juga untuk berdoa.

Bagaimana cara mempraktekkan kuasa mukzizat kesembuhan? Di bawah ini saya coba berikan langkah-langkahnya:

1. Iman kepada Yesus. Yaitu iman yang menyelamatkan. Orang yang masih bimbang jangan-jangan masih bisa seseorang masuk surga tanpa Yesus, berarti imannya masih sangat kerdil. Ini bukan modal iman yang cukup!

2. Percaya bahwa pada kita ada Roh Kudus, dan kita diberi otoritas untuk memancarkan kuasa itu (iman yang memindahkan gunung)

3. Percaya dengan teguh, tanpa bimbang sedikitpun, bahwa kuasa Roh yang ada pada kita lebih besar dari penyakit apapun itu. Jadi jangan ragu!

4. Miliki kemauan orang itu sembuh. Ini sangat penting. Banyak murid gagal di titik ini. Mereka menengking penyakitnya, tetapi di dasar hatinya ia tidak terlalu berharap ada kesembuhan karena ia tidak percaya diri. Ia sudah mempersiapkan jawaban jika nanti tak ada kesembuhan, ia akan berkata: “O, berarti belum kehendak Tuhan!” Ini tidak alkitabiah. Yesus selalu menghendaki orang itu sembuh, jangan ragukan hal itu. Bacalah hati-hati Alkitab: ketika kepada Yesus orang datang minta kesembuhan, Ia selalu berkata: “Baiklah, Aku mau!” dan tidak berkata: “Minggu depan saja ya!”

Jadi anda pun harus MAU dan INGIN. Dia harus sembuh, sekarang!!

5. Tompangkan atau letakkan tangan anda di bagian tubuh yang sakit. Untuk bagian tubuh yang tak sopan bila anda sentuh, minta si pasien meletakkan tangannya disitu dan anda meletakkan tangan pada lengannya. Sebenarnya kita boleh juga tidak menumpangkan tangan, bila melakukan pelayanan secara massal, ataupun melayani dari jarak jauh melalui telepon.

6. Beri perintah pada penyakit itu. Perintah yang tegas. Bukannya berdoa pada Bapa. Jangan pula mencampur antara doa dan perintah. Ada murid yang melayani orang sakit dengan berkata begini: “Bapa dalam Yesus, sembuhlah penyakit ini, Bapa. Sembuh! Terimakasih Tuhanku!” Itu metode yang tidak alkitabiah. Sampai kapanpun tidak akan ada kesembuhan. Yang alkitabiah ialah kita memberi perintah: “Dalam nama Yesus, kau penyakit kanker, kuperintahkan lenyap sekarang juga, sembuh!”.

Perintah adalah bukti bahwa penyakit itu ada dibawah otoritasmu. Seorang pimpinan di kantor tidak pernah menyuruh bawahannya dengan berkata: “Bolehkah saya minta tolong, mohon sudi kiranya dikau mengetik surat ini. Tolonglah...” Atau ia akan pergi ke ruangan direktur utama dan memohon: “Pak Direktur, mohon kiranya bapak sudi menyuruh anak buah saya mengetik surat ini. Tolonglah pak, terimakasih..” Jika ada pimpinan kantor seperti itu, dia nampaknya bermasalah dengan mental. Tetapi dengan tegas ia akan memberi perintah: “Hei, Polan. Ketik dulu surat ini, cepatlah!” Dan kalau si Polan itu tampaknya enggan, maka dia harus memberi perintah yang lebih tegas lagi. Demikianlah engkau harus memperlakukan penyakit itu. Tindakan berdoa kepada Bapa akan terlihat bodoh dari surga, sebab Bapa sudah memberi kepada kita otoritas atas penyakit dan setan. Kedudukan kita jauh di atas sampah-sampah itu. Jadi belajarlah memberi perintah mengusir kepada penyakit dan setan sejak sekarang, dengan perintah yang tegas, tidak plin plan, tidak bisa diajak nego!
Beberapa hal yang perlu anda ketahui:

1. Allah tidak pernah menghendaki orang itu tidak sembuh. Jadi jika ada yang mengatakan dia tidak sembuh karena kehendak Tuhan, kata-katanya itu tidak benar, tidak alkitabiah, tidak berasal dari Roh Kudus, melainkan dari kebodohan dan kesesatannya sendiri. Yesus selalu menunjuk lemahnya iman kita sebagai biang keladi dari kegagalan itu. Coba baca lagi Alkitab jika anda tidak percaya. Jadi kita harus terus berupaya memompa iman kita.

2. Ada kalanya kita harus melayani berkali-kali baru terjadi kesembuhan total, biasanya untuk penyakit-penyakit berat seperti stroke berat, buta, dll. Tergantung dari besar kecilnya iman kita, sebab ada juga orang yang berhasil menyermbuhkannya hanya dengan sekali perintah saja. Tapi paling tidak, janganlah berhenti sebelum dia merasakan sesuatu.

3. Biasanya si pasien akan merasakan sesuatu di dalam tubuhnya yang sakit itu, misalnya hawa panas atau hangat, hawa sejuk, serasa ada yang bergerak-gerak, atau yang lain. Jika ada reaksi, bersemangatlah, sebab itu pertanda kuasa itu sedang bekerja. Jika waktu anda sudah habis, ulangilah di hari lainnya.

4. Jika mukzizat kesembuhan itu terjadi, pujilah Bapa, jangan memuji diri sendiri meski di dalam hati. Sebab kuasa itu adalah kuasa Allah, dan anda hanya diberi kewenangan (otoritas) memakainya bagi kemuliaanNya sendiri.

Hal yang sama pula anda lakukan ketika melayani orang-orang yang kesurupan setan atau setiap orang yang ingin dilepaskan dari belenggu si jahat. Jangan takut pada reaksi setan. Dia adalah tikus kotor yang telah dikutuk Bapamu dan anda pangeran dari surga. Setan takut pada kita, jadi jangan takut pada setan.

Lawan terberat dalam pelayanan kesembuhan dan pelepasan sebenarnya bukanlah penyakit atau setan itu sendiri, tetapi ketakutan dan keragu-raguan kita, terlebih bila anda adalah pemula dalam pelayanan ini. Tapi kita bisa mengatasi itu dengan memompa kepercayaan diri. Suasana yang kita hadapi setipe dengan yang dihadapi peserta Indonesian Idol pada penampilan pertama mereka di atas panggung. Masih ada kegugupan disana.

Itulah sebabnya anda dan saya harus memulai, dan semakin banyak berlatih dan praktek pengalaman. Mulailah dengan anak-istrimu, suamimu, keluarga dekatmu, keluarga besarmu, tetanggamu, teman-temanmu, sampai suatu hari kita akan terbiasa dengan mukzizat-mukzizat kesembuhan itu. Kita akan menyadari bahwa kuasa menyembuhkan penyakit apapun dan mengusir setan itu masalah biasa dan mudah bagi anak-anak Allah. Masanya sudah tiba bahwa Roh Allah tercurah bagi kita, yaitu orang-orang biasa, pegawai-pegwai kantoran, pemuda-pemuda, ibu-ibu rumah tangga, orang-orang yang tidak pandai berkotbah. Wah, anda akan lebih susah berkotbah daripada memancarkan kuasa Allah. Saya tidak pandai berkotbah. Jika saya berkotbah di komsel kami, istri saya selalu mengantuk dan ketika kami pulang, dia akan membeberkan kekurangan-kekurangan kotbah saya.. Tapi setan jangan coba-coba ganggu, penyakit jangan coba-coba muncul!

Tentu saja saya berani berkata-kata disini karena saya sendiri sudah mengalaminya. Saya berani mengatakan bahwa saya saksi mata dari tulisan ini. Meski demikian, saya mengakui bahwa saya masih perlu menambah pengalaman, sebab jam terbang saya belum begitu banyak, berhubung saya hanya seorang jemaat biasa yang sehari-hari bekerja di kantor sejak pagi hingga menjelang senja. Hanya sesekali saja saya punya waktu untuk terlibat dalam pelayanan kesembuhan dan pelepasan. Tetapi setiap kali kami lakukan, setiap kali mukzizat itu terjadi. Bagi kemuliaan Allah kita!

Dan kita, jemaat-jemaat awam, akan membuktikan kepada dunia, bahwa Kerajaan Yesus kita bukanlah Kerajaan kata-kata, kerajaan kotbah-kotbah saja, kerajaan debat-debat teologis saja, kerajaan kata-kata mutiara saja, tetapi kerajaan kuasa ilahi, karena Allah kita nyata dan hidup. Ia bukan konsep yang dirancang-rancang daya khayal manusia, tetapi Ia hidup. Yesus hidup! Bahkan Ia membaca tulisan ini, sebab tidak ada yang tersembunyi di hadapanNya!

Yesusku, kuatkanlah kami anak-anakMu dengan iman yang dapat memindahkan gunung itu, agar dunia melihat bahwa namaMu berkuasa! Ketika Engkau membaca tulisan ini dari surga, teguhkanlah dan urapilah. Ampuni anakMu ini jika ada bahasa yang kurang pas, sebab pengetahuanku terbatas, tetapi Engkau ada di dalam mereka masing-masing dan akan menguatkan mereka dari dalam diri mereka sendiri! Terpujilah Engkau, Raja kami. Amen. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar