Rabu, 05 Desember 2012

Terang Itu Berpengaruh


Terang Itu Berpengaruh

Bao Panigoran
Pertama kali diterbitkan di facebook tanggal 5 Agustus 2010
Matius 5 : 16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.

Suatu malam di bulan Juli 2010 ini, menjelang tengah malam, saya sedang berdoa sendirian di ruang tengah yang sunyi dan sengaja saya matikan lampu. Saya sedang meminta Bapa menerangi hati saya tentang banyak hal, agar saya semakin mnegerti isi hatiNya, dan yang paling saya mintakan malam itu ialah penjelasanNya mengenai arti dan definisi : kita sebagai terang dunia. Di antara derasnya kata-kata yang saya panjatkan ke Tahta Bapa, tiba-tiba Roh berbicara di hati saya dengan kalimat pendek : “Nak, terang itu berpengaruh.”

Saya segera merenungkannya dan membagikannya disini kepada saudara.

Pertama, janganlah kiranya saudara lupa bahwa engkau ini benar anak Allah, tetapi pertajamlah kesadaranmu dengan kedudukanmu itu, sebab itulah jati dirimu yang sebenarnya.

Sebagai anak-anak Allah, kita hidup di bumi ini sebagai utusan-utusan Yesus untuk meneruskan misiNya.Yaitu untuk menerangi dunia ini, mengajarkan Allah yang benar supaya manusia boleh mengenalNya, serta untuk menyelamatkan sebanyak-banyaknya jiwa bagi Kerajaan Bapa. Yesus telah kembali ke surga, dan tugas-tugas itu dibebankan kepada kita sampai akhir zaman. Tetapi Ia tidak pernah meninggalkan kita sebatang kara. Ia mengirimkan RohNya sendiri untuk menemani kita masing-masing, sehingga pada setiap anak-anak Allah terdapat Roh Kudus.

Jadi engkau adalah anak Allah, berasal darimana Yesus berasal, dan engkau ada disini sekarang adalah untuk tujuan-tujuan Bapa. Lantas mengapa engkau hanyut dengan dunia ini? Mengapa hidupmu tidak berbeda dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan? Mereka kecanduan rokok, mengapa engkau ikut kecanduan rokok? Mereka kecanduan alkohol, narkoba dan berbagai-bagai kecanduan daging lainnya,mengapa engkau ikut-ikut kecanduan?

Orang-orang dunia ini hidup dalam berbagai-bagai kesesatan, kebiasaan-kebiasaan kotor yang kita sebut rupa-rupa kedagingan. Banyak di antara mereka tidak bisa melepaskan diri dari kecanduan daging. Selain rokok, narkoba, alkohol, kecanduan-kecanduan lainnya yang mengikat mereka misalnya kecanduan cabul, kecanduan hiburan-hiburan tertentu yang tidak kudus, kecanduan menipu, berdusta, mencuri, berjudi, bergossip, dan lain-lain. Kecanduan artinya terikat. Jika ada naluri-naluri yang mendorong-dorong kita segera mengerjakan lagi kebiasaan buruk itu, itulah namanya kecanduan. Orang-orang yang kecanduan artinya dia terikat. Tidak soal dia terikat hal yang bahayanya besar seperti narkoba atau seks bebas, bahkan terikat pada hal yang bahayanya sedikit seperti rokok atau bergossip, sama-sama disebut terikat. Dan setiap yang terikat disebut orang-orang yang tertawan, ditawan oleh daging maupun setan. Sebenarnya ketika anda menerima Yesus, Ia juga telah mengulurkan tanganNya untuk membebaskan anda dari segala ikatan, sebab Ia datang untuk membebaskan para tawanan. Tetapi seringkali kita berkata: “Tuhan, terimakasih, tapi aku sudah terbiasa dengan ikatan ini dan ikatan ini enak. Jadi biarlah aku mengikut Engkau dengan keadaan terus terikat begini.” Saudara, jika engkau tidak mau dibebaskan dari segala ikatan itu, berapa banyak pekerjaan yang bisa kau kerjakan bagi Tuhan dengan berhasil?

Mungkin engkau melayani di gereja, bahkan mungkin menjadi seorang pendeta, tapi engkau melayani dengan terikat pada sesuatu kecanduan. Dan di waktu-waktu tertentu, engkau heran mengapa pelayananmu tidak bisa mengubah jemaatmu. Engkau sudah mengerahkan seluruh daya, tapi tetap saja jemaatmu hidup dalam kemalasan rohani dan keboborokan moralitas. Mereka hanya datang ke gereja pada saat hari natal atau perayaan lainnya. Lantas engkau mulai menyalahkan ini dan itu, tetapi tidak pernah sadar bahwa ikatanmu pada kedagingan itu lah yang menjadi salah satu penyebabnya. Barangsiapa pelayan Tuhan yang terikat, bahkan sekedar pada rokok, ia sedang melayani Kristus dengan tangan roh yang terikat, dan meski seluruh tenaganya telah terkuras, pelayanannya tidak akan pernah berdampak besar bagi orang lain. Jadi saudara perlu bertobat dari segala keterikatan terhadap apa saja. Yesus pernah berkata: “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku “ (Lukas 14 : 33). Bayangkan, bukan sekedar terlepas dari segala ikatan kedagingan, bahkan kita harus melepaskan diri dari segala milik kita, jika kita mau menjadi seorang pengikut Kristus.

Saudaraku, setelah kita terbebas dari segala kedagingan dan keterikatan pada segala milik kita, kita akan memiliki kesegaran rohani yang maksimal, rasanya mirip seperti mandi air sungai gunung yang segar dan jernih di tengah teriknya matahari, dan Roh Kudus dapat bekerja secara maksimal pula melalui kita. Karunia-karunia roh yang kita perlukan dalam melayani dapat kita terima tanpa hambatan. Dalam keadaan seperti itu, kita akan bercahaya dan dapat menjadi terang yang gemerlap.

Terang itu berpengaruh. Apa maksudnya?

Mungkin kita sering mencoba memenangkan seorang sahabat atau familinya dengan Injil. Tetapi kita menginjili dengan nada menghakimi, sehingga orang itu bukannya bertobat malah jadi jengkel pada kita dan memandang kita angkuh atau munafik. Itu artinya, kita gagal memberi pengaruh yang baik baginya. Kita belum nejadi terang baginya!

Mungkin ada yang mencoba menghibur orang yang kermalangan dengan firman Tuhan, tapi kata-katanya lebih banyak menyudutkan daripada menenangkan, sehingga kita justru melukai perasaan orang malang itu. Dalam hal ini pun, kita belum menjadi terang baginya. Menjadi terang tidak harus berkotbah pada orang. Ribuan kalipun kita berkotbah pada seseorang, tapi jika ia masih menyimpan kepahitan atau sakit hati pada kita oleh karena satu atau beberapa perbuatan kita di waktu lalu, kita tidak menjadi terang, malah memberinya rasa jijik melihat pada kita.

Menjadi terang artinya memberi pengaruh yang baik pada setiap orang yang mengenal kita. Jika ada seseorang yang menyimpan kepahitan pada kita, datanglah padanya pada waktu yang tepat, salami dia dan mintalah maaf atas segala salahmu. Seketika itu, ia akan terpesona di dalam hatinya. Mungkin ia tidak serta merta menerima mohon maafmu itu, tapi engkau telah menanamkan pengaruh yang baik baginya dan itu akan terus membuatnya terpesona, sampai engkau tahu pada waktunya bahwa ia mulai menghormati dan segan padamu.

Menjadi terang adalah menjadi contoh bagi setiap orang di sekitarmu. Mungkin engkau pegawai kantor, maka jadilah contoh yang baik dalam segala hal, baik itu disiplin kerja, keramahan, kata-kata yang nyaman dan damai, sikap yang bersahabat dengan semuanya, loyalitas pada pimpinan, dan sebagainya. Ketika sesama pegawai lagi ngumpul, biasanya selalu ada yang memulai untuk mengatai-ngatai pimpinan. Tetapi sebagai terang, engkau harus menunjukkan bahwa mengatai-ngatai pimpinan di belakang pintu itu tidak baik. Tetapi dalam hal menyampaikan hal itupun, engkau harus menjaga pula bahwa teman-temanmu terpengaruh pada perkataanmu, bukannya menjadi menganggapmu penjilat. Jadi engkaupun harus pandai berbicara dengan lemah lembut pada siapa saja.

Menjadi terang adalah berani menunjukkan perubahan kita dalam menanggapi curhat orang lain. Jika ada orang yang curhat padamu, setelah ia puas berkeluh kesah, beranikanlah dirimu menggenggam tangannya dan mengajaknya berdoa. Berdoa pendek saja kira-kira seperti ini: “Tuhanku Yesus, Engkau juga sudah mendengar keluh kesah sahabatku ini. Mari tolonglah dia dan berkatilah hidupnya, agar ia boleh keluar dari masalah itu. Dalam nama Yesus. Amen”. Percayalah, jika engkau berani berdoa, ia akan sangat terpengaruh oleh perbuatanmu itu. Mungkin saja suatu saat ia akan datang lagi bertanya padamu lebih dalam tentang Yesus, dan pada saat itu engkau dapat bersaksi tentang Juruselamatmu yang sangat englkau cintai itu.

Menjadi terang adalah berani memaafkan sebelum orang yang bersalah itu minta maaf. Datangi dia dan tersenyumlah padanya, dan katakan: “Itu nggak apa-apa kok, saya nggak marah, tenang saja.” Itu juga akan mempengaruhi dia.

Menjadi terang adalah memberi pengaruh yang baik. Usahakanlah kehadiranmu membuat suasana panas menjadi damai kembali. Suasana yang dicekam kekawatiran dan ketakutan menjadi tenang kembali. Suasana kalut dan panik menjadi lega kembali. Suasana suntuk menjadi segar kembali.

Menjadi terang adalah memiliki kepribadian yang dipenuhi buah-buah Roh, yaitu pribadi yang penuh kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kesetiaan, pengusaan diri, baik, jujur, tenang, sopan, lemah lembut, rendah hati, pengertian, pemaaf, bersahabat, tidak sombong, tidak ngotot menguasai pembicaraan, tidak bergossip, memberkati, tidak mengumbar-umbar kesalahan atau dosa atau aib orang lain, murah hati, empatik, ramah pada semua orang, lidah yang penuh dengan kelembutan hati, dan karakter-karakter lainnya yang berasal dari hati surgawi.

Jika engkau telah dapat menjadi terang, sesungguhnya engkau telah menjadi Injil yang hidup, tanpa harus selalu berkotbah mengenai Alkitab. Jika telah menjadi terang, maka besar kemungkinan orang-orang itu akan mau mendengar ketika kita memutuskan untuk mulai menceritakan Yesus dan Firman Tuhan kepadanya. Menjadi terang adalah membuka jalan untuk melaksanakan tugas kita lainnya, yakni bersaksi tentang Yesus Kristus sebagai satu-satunya Jalan dan Kebenaran dan Hidup, membawa jiwa sebanyak-banyaknya bagi Bapa kita.

Jadilah terang, yaitu dengan memberi pengaruh yang baik di dalam setiap lingkungan dimana engkau ikut dan terlibat. Dengan demikian, engkau menunjukkan pada dunia, bahwa engkau benar-benar anak Raja segala raja. Haleluyah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar